Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rika Febrianti

NPM : 231100101
Kelas : 1A
Matkul : Pendidikan Agama

HUKUM, HAM, DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM


1.1 Hukum
1. Hukum Secara Umum
Hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau otoritas melalui lembaga
atau institusi.
2. Hukum Islam
Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya
yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh nabi Muhammad sebagai
Rasul-Nya melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab
hadits. Juga dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari
agama Islam. Yang diatur tidak hanya hubungan manusia dengan manusia lain dalam
masyarakat, manusia dengan benda dan alam semesta, tetapi juga hubungan manusia
dengan Tuhan.
Dalam islam, hukum islam dikenal sebagai sya’riat. Menurut istilah, Sya’riat
berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur seluruh
aspek kehidupan manusia sebagai hamba Allah, individu, warga, dan subjek alam
semesta. Sya’riat merupakan landasan fiqih. Pada prinsipnya syari’at adalah wahyu
Allah yang terdapat dalam al- Quran dan sunah Rasulullah Saw.
1.2 HAM
1. HAM Secara Umum
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia
dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan. HAM berlaku secara
universal, artnya berlaku dimana saja bagi siapa saja dan tidak dapat diambil orang
lain.
2. HAM Dalam Islam
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang
umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu
yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya
darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini. Sebagai contoh,
negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap individu tanpa ada
perbedaan jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim. Islam tidak

1
hanya menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan untuk
berperang demi melindungi hak-hak ini.
1.3 Demokrasi Dalam Islam
1. Pengertian Demokrasi
Secara umum, demokrasi adalah suatu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada
intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu
kebenaran.
Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini
disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
2. Pengertian Demokrasi dalam Islam
Dalam Islam, ada yang dikenal dengan istilah Syura atau musyawarah. Yang
merupakan derivasi (kata turunan) dari kata kerja ‘syawara’. Dan kata ‘syawara’
mempunyai beberapa makna, antara lain memeras madu dari sarang lebah;
memelihara tubuh binatang ternak saat membelinya; menampilkan diri dalam perang.
Dan makna yang dominan adalah meminta pendapat dan mencari kebenaran.
“Dan orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.” (QS. Asy-syura: 36)
Dengan ayat tersebut, kita dapat mengerti bahwa Islam telah memposisikan
musyawarah pada tempat yang agung. Hal tersebut menunjukan bahwa, Islam secara
langsung menerapkan prinsip pengambilan keputusan;musyawarah yang menjadi
sendi utama dalam demokrasi modern (dari, oleh dan untuk kepentingan rakyat).
Yang menjadi poin penting dalam demokrasi bukan sistem trias politiknya,
yang membagi pemerintahan kedalam tiga lembaga (eksekutif, yudikatif dan
legislatif), melainkan sisitem checks and balances yang berlangsung dalam
pemerintahan itu. Tentunya agar bisa berjalan maka, harus ada keterbukaan dari
setiap elemen dalam pemerintahan itu. Dan keterbukaan itu dapat diwujudkan
dalam sebuah musyawarah yang efisien dan efektif. Tentu saja dengan tujuan untuk
mensejahterakan kehidupan rakyat.
Pada dasarnya, konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak
sepenuhnya sejalan dengan Islam. Hal ini ditunjukkan dengan:
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya.
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.

2
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan
utama dalam musyawarah.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihad; bukan pada
persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunnah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-
nilaiagama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga.

Hukum, HAM, dan demokrasi adalah tiga konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini dikarenakan salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi ialah adanya
penegakkan hukum dan perlindungan HAM. Demokrasi akan rapuh apabila HAM
setiap masyarakat tidak terpenuhi. Sedangkan pemenuhan dan perlindungan HAM
dapat terwujud apabila hukum ditegakkan. Dalam ajaran Islam, hukum, HAM dan
ddemokrasi disebutkan dengan jelas di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan
demikian manusia sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini dapat menjalankan
tugasnya dengan baik dan benar apabila ia selalu berpegang pada aturan-aturan pada
Al-Quran dan As-Sunnah.

ETIKA MORAL DAN AKHLAQ


2.1 Etika
1. Pengertian Etika
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang
menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan
dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral).Dari pengertian kebahasaan ini
terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku
manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para
ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju
oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang seharusnya diperbuat

2. Macam-Macam Etika
1) Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola
perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya
dalam kehidupan masyarakat.
2) Etika Normatif

3
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang
bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma
norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.

2.2 Moral
1. Pengertian Moral
Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores
yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum
bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak,
pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik
atau buruk.
Berdasarkan kutipan diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah
yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan
nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

2.3 Akhlaq
1. Pengertian Akhlaq
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah
laku, tabiat atau peragai. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki
seseorang, telah melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang
tersebut.
2. Macam-Macam Akhlaq
 Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak yang
seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah
meliputi sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela
berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak
lagi. Seorang muslim yang memiliki akhlakul mahmudah, dalam
kehidupan sehari-hari akan menjaga tutur kata dan perbuatannya.
Sebagai seorang muslim, sudah menjadi sebuah keharusan untuk
menjaga akhlakul mahmudah dalam kehidupan sehari-hari.
 Akhlak Tercela (akhlakul mazmumah)
yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh
setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat
mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.Beberapa
contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak,
hasad, takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim,
sudah seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini karena
akhlak ini sangat dibenci oleh Allah SWT.

3. Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan


1) Akhlak kepada Allah
a. Beribadah kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah untuk
menyembah-Nya sesuai dengan syariat islam.
b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi
dan kondisi, baik diucapkan dengan lisan maupun dalam hati.

4
c. Berdo’a kepada Allah. Do’a merupakan pengakuan akan keterbatasan
dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan
kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
e. Tawaduk kepada Allah, yaitu Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina
di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau
hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain,
dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
f. Berhusnudzon kepada Allah, yaitu berprasangka baik kepada Allah
karena apa yang diberikan oleh Allah merupakan yang terbaik untuk
hamba-Nya.
2) Akhlak kepada diri sendiri
a. sabar, yaitu perilaku sebagai pengendalian nafsu dan penerimaan
terhadap apa yang menimpanya.
b. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas nikmat yang telah di beri oleh
Allah, baik syukur dalam ucapan maupun perbuatan.
c. Tawaduk, yaitu rendah hati dan selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin.
3) Akhlak kepada keluarga
a. Memuliakan dan menghormati kedua orang tua
b. Mendoakan kedua orang tua
c. Bersikap baik kepada kedua orang tua
d. Berkata lembut kepada kedua orang tua
e. Menyanyangi kedua orang tua seperti mereka menyayamgi kita
sewaktu kecil
4) Akhlak kepada sesama manusia
a. Menciptakan ukhuwah atau persaudaraan
b. Menepati janji yang telah dibuat
c. Suka memaafkan kesalahan orang lain

EKONOMI SYARI’AH

1. Pengertian Ekonomi Syari’ah


Ekonomi syariah adalah cabang ilmu pengetahuan sosial yang membahas
tentang ekonomi dengan ajaran agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.

2. Ciri-ciri Ekonomi Syariah


 Aktivitas perekonomian dalam Islam sifatnya pengabdian
 Aktivitas ekonomi dalam Islam mempunyai suatu cita-cita yang luhur.
 Aktivitas ekonomi dalam Islam mempunyai suatu cita-cita yang luhur.
 Pengawasan yang sebenarnya dilaksanakan dan ditetapkan dalam
aktivitas ekonomi Islam

3. Tujuan Ekonomi Syariah


Tujuan ekonomi syariah tidak berbeda dengan tujuan syariat Islam, yaitu untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dengan tata kehidupan yang baik dan

5
terhormat. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut adalah tujuan ekonomi
syariah:
 Memposisikan ibadah kepada Allah lebih dari segalanya
 Menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat
 Mendapatkan kesuksesan perekonomian yang diperintahkan oleh Allah
 Menghindari kerusuhan dan kekacauan perekonomian

4. Manfaat Ekonomi Syariah


 Terwujudnya integritas muslim yang kaffah, sehingga Islamnya tidak
setengah-setengah. Apabila ditemukan muslim yang tetap bergelut dan
mengamalkan ekonomi konvensional artinya menunjukkan bahwa ke
Islamannya belum kaffah.
 Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan
Islam, baik itu bank, asuransi, pegadaian ataupun Baitul Maal wat Tamwil
akan memperoleh keuntungan dunia dan akhirat.
 Keuntungan di dunia didapat dari bagi hasil yang diperoleh, sedangkan
keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang diharamkan oleh
Allah.
 Praktik ekonomi yang didasarkan syariat Islam mengandung nilai ibadah,
karena sudah mengamalkan syariat Allah.
 Diamalkannya ekonomi syariah dengan lembaga keuangan syariah, artinya
mendukung kemajuan lembaga ekonomi ummat Islam.

5. Prinsip Ekonomi Syariah


Ekonomi syariah dilakukan dengan dasar prinsip-prinsip sebagai berikut:
 Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah
SWT kepada manusia
 Kepemilikan pribadi dalam Islam diakui dengan batas-batas tertentu
 Kerja sama merupakan penggerak utama dalam ekonomi syariah
 Ekonomi syariah menolak suatu akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
beberapa orang.
 Pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan
orang banyak dijamin dalam ekonomi syariah.
 Setiap muslim wajib takut dengan Allah SWT dan hari penentuan di akhirat
nanti
 Kekayaan yang sudah memenuhi batas atau nisab harus dibayarkan Zakatnya.
 Riba dengan segala bentuknya dilarang dalam Islam.
Dari beberapa prinsip diatas, ada pula prinsip ekonomi syariah lainya, yaitu:
 Tidak Melakukan Penimbunan Atau Ikhtiar
Ikhtiar yaitu perbuatan pembelian barang dagangan yang bertujuan untuk
menyimpan barang dalam jangka waktu lama sehingga barang tersebut
dinyatakan langka atau harganya mahal.
 Tidak Melakukan Monopoli
Monopoli adalah perbuatan menahan keberadaan barang untuk tidak dijual
atau diedarkan di pasar supaya harganya menjadi mahal.

6
 Menghindari Jual Beli Yang Diharamkan
Aktivitas jual beli yang sesuai dengan prinsip Islam, adil, halal dan tidak
merugikan pembeli adalah jual beli yang di ridhai oleh Allah Swt.

6. Dasar Hukum Ekonomi Syariah


Dasar hukum dalam ekonomi syariah adalah sebagai berikut:
 Al-Qur’an
Al-Qur’an pada dasarnya adalah wahyu dari Allah yang berikan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk membimbing umat manusia karena dalam Al-Qur’an
jawaban atas semua permasalahan pasti ada, mulai dari kehidupan sehari-hari
sampai tentang ekonomi ada.
 Hadist
Hadist yaitu sual hal yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, yang berupa
perkataan, perilakun dan perbuatannya.
 Ijma’
Ijma’ merupakan pendapat atau fatwa-fatwa yang berasal dari para ulama yang
telah disetujui bersama dan tentu tetap berlandaskan pada Al-Qur’an
 Ijtihad dan Qiyas
Ijtihad yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan para ulama untuk
melaksanakan musyawarah untuk memecahkan kejadian yang muncul dalam
masyarakat.

7. Bentuk Kerjasama Ekonomi Syariah


Bentuk-bentuk kerjasama didalam ekonomi syariah, adalah sebagai berikut:
 Mudharabah
Mudharabah yaitu kerjasama diantara dua pihak yang mana modal usaha
100% berasal dari pemiliki modal, pihak lain yang bertindak sebagai
pengelola usaha. Jika usaha tersebut mendapatkan keuntungan maka harus
dibagi sesuai dengan porsi yang telah disepakati terlebih dahulu sebelum
kerjsama dilaksanakan.Tetapi jika terjadi kerugian yang bertanggung jawab
adalah pemilik modal selama itu bukan kesalahan dari pengelola usaha.
 Musyarakah
Musyarakah yaitu kerjasama yang mana modal usaha diperoleh dari masing-
masing pihak yang bekerja sama. Bentuk ini lebih mudah dipraktikkan karena
untuk dan rugi yang terjadi dihadapi bersama dengan ketentuan atau perjanjian
yang sudah disepakati sebelumnya.
 Al Muza’arah
Al Muza’arah yaitu suatu kerjasama diatara dua pihak atau lebih yang
berfokus pada pengolahan lahan pertanian; antara pemilik lahan dan pekerja
yang menggarap lahan pertanian tersebut. Pemilik lahan menyiapkan benih
dan lahan tersebut untuk ditanami dan dirawat, yang nantinya hasil panen akan
dibagi diantara keduanya dengan presentase yang sudah disepakati.
 Al Muzaqah
Al Muzaqah yaitu bentuk kerjasama yang mana pekerja lahan hanya
bertanggung jawab untuk menyirami dan memelihara tanaman yang sudah
ditanam.

7
8

Anda mungkin juga menyukai