Nya, saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Pengaruh Narkoba Terhadap Kalanagan Remaja Masa Kini" dengan tepat waktu.
Sebelumnya saya sebagai penulis berterima kasih kepada Bapak Sanggul Manik
sebagai pengajar materi Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang telah mengajarkan
banyak hal selama ini. Semoga jasa jasa yang telah bapak lakukan selaku guru dapat
saya kenang dan diberikan berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Makalah ini ditujukan untuk memberi edukasi dan membuka wawasan kita
hidup remaja-remaja dimasa kini. Adapun pada makalah ini akan dibahas mengenai
pengertian, jenis-jenis dan bahaya Narkoba serta cara pencegahan Narkoba yang
dapat kita terapkan agar terhindar dari zat yang membuat ketergantungan itu,
kekurangan dan belum terangkai secara sempurna. Maka oleh karena itu saya
meminta saran, kritik dan penilaian dari para pembaca yang dapat membangun dan
mengembangkan ide-ide baru agar kedepannya makalah yang akan saya susun
semakin baik dan bermutu. saya sebagai penulis berharap makalah ini mampu
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................1
1.2. Perumusan Masalah........................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...............................................................................3
1.4. Manfaat Masalah.............................................................................3
ii
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................................................
21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu
narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir ini Indonesia telah menjadi
salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran
narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial. Untuk
jaringan peredaran narkotika di negaranegara Asia, Indonesia diperhitungkan sebagai
pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat
internasional yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.
Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak
bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku
mereka cenderung merosot.melihat latar belakang diatas maka saya mengangkat
judul Makalah Kenakalan remaja ( tentang Narkoba ) yang terfokus pada
pengetahuan tentang narkoba dan akibatnyan bagi remaja.
Oleh karena itu, selain untuk menyelesaikan tugas dari mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, saya menyusun makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba, khususnya di kalangan remaja
atau generasi muda.
3
fasilitas belajar untuk kegiatan belajar anak, untuk menunjang prestasi
belajarnya.
BAB 2
PEMBAHASAN
4
Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi
sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau
kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti Alkohol yang
mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.
Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan
pada kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.
Sebenarnya narkoba memiliki peranan yang penting dalam dunia kesehatan. Ada
beberapa jenis narkoba yang digunakan dalam dunia medis, diantaranya yaitu
Morfina : Termasuk ke dalam narkotika golongan dua. Tersedia
dalam bentuk cairan untuk injeksi, serta tablet
immediate release maupun controlled release.
Fentanil : Tersedia dalam bentuk injeksi untuk cairan juga
transdermal patch untuk ditempelkan di kulit. Sama
halnya dengan morfin, obat ini termasuk narkotika
golongan dua.
Petidin : Tersedia dalam bentuk cairan injeksi dan juga
termasuk narkotika golongan dua.
5
Oksikodon : Juga termasuk narkotika golongan dua. Tersedia
dalam bentuk cairan injeksi maupun tablet controlled
release.
Hidromorfon : Tersedia dalam bentuk tablet controlled release dan
termasuk pula ke dalam narkotika golongan dua.
Kodein : Termasuk narkotika golongan tiga dan tersedia dalam
bentuk sirup maupun tablet. Uniknya selain digunakan
untuk mengatasi nyeri, kodein juga berfungsi sebagai
obat batuk karena dapat menekan pusat batuk yang ada
di otak.
Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan
manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa
jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk
proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai
dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini
mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa
mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah
diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.
Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa
disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera
mungkin atau tidak memakai sama sekali.
2.1.2. Jenis-Jenis Narkoba
Narkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin.
6
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/ atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan:
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalan terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:
Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM). \
Zat Adiktif Lainnya yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau
zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
Minuman Alkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol:
a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)
b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny
Walker).
7
Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, Bensin. Tembakau, pemakaian tembakau yang mengandung
nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan Narkoba di
masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi
bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan Narkoba lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari Narkoba
dapat digolongkan menjadi 3 golongan:
a. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis Narkoba yang berfungsi mengurangi
aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan
bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin,
Heroin, Codein), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti
cemas).
b. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis Narkoba yang merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi
aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
c. Golongan Halusinogen, adalah jenis Narkoba yang dapat menimbulkan efek
halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan
daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh:
Kanabis (ganja).
Di dalam masyarakat Narkoba yang sering disalahgunakan adalah:
1. Opiada
terdapat 3 golonagan besar:
a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik: Metadon.
2. Kokain
8
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut.
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara
pemakainnya: membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus
diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup
dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama
dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain: pemakai akan
merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. Kanabis
Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan:
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa
rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih
santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering berfantasi/menghayal, aktif
berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan
tenggorokan.
4. Amphetamine
Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk
bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara
dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis
Amphetamine: MDMA (methylene dioxy methamphetamine) Nama jalanan: Inex,
xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.Metamphetamine ice, nama jalanan:
SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil
dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang
khusus.
5. Lysergic Acid
Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs,
kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil
9
sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang
berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan
lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam.
Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi
yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan
penggunaanya paranoid.
6. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)
Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat
tidur). Nama jalanan: Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara
pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan
di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan,
kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. Solvent/Inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol,
Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya
digunakan dengan cara cobacoba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang
kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi
ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
12
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen,
progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis
ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang
tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak
dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan
13
membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila
masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan
hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend
dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah
menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja
yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS.
Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
18
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. Kesimpulan
Dari uraian karya tulis ilmiah yang saya susun menyimpulkan
bahwa terjadinya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh
dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal. Seperti yang dijelaskan sebelumnya
bebrapa jenis narkoba juga dapat digunkana dalam dunia medis yang bertujuan untuk
membantu para tim medis dalam meyembuhkan pasiennya, tetapi pada akhirnya
narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang
tua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina
generasi muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba. Sebagai anak bangsa
yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama sudah saatnya kita
berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “ No To Drugs”. Dengan tidak
terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan
kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan
sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan
mencoba coba menggunakan narkoba.
3.2. Saran
Berikut beberapa saran dari kami mengenai hasil penelitian di atas:
1. Untuk Kalangan Generasi Muda
19
Sebagai generasi muda saat ini yang akan menjadi penerus keberlangsungan
berdirinya Negara Indonesia tentunya kita harus lebih waspada terhadap
lingkungan sekitar, jangan sampai lingkungan di sekitar kita dapat
memengaruhi kita agar terpecah bela satu sama lain. Kita harus saling
menguatkan satu sama lain, saling menopang, dan juga saling menjaga satu
sama lain. Kita harus menghindari hal hal yang berbahaya bagi diri kita
sendiri terutama menghindari narkoba dan jenis jenis obat terlarang lainnya.
Karena jika kita sudah kecanduan akan narkoba tentunya hal itu dapat
menjadi bahaya tersendiri bagi diri kita, sehingga diri kita menjadi rusak
dan akibatnya kita terjerumus ke dalam jalan yang salah. Oleh karena itu,
sebaiknya sebagai kalangan muda yang memiliki pemikiran yang masih
segar marilah kita menjauhkan diri dari narkoba dan lebih baik kita
mengabdi kepada negeri, seperti ikut dalam kegiatan sosial dala
membersihkan sampah di lingkungan sekitar, dan hal sosial lainnya agar
kita dapat membangun negeri kita ini ke arah yang lebih baik lagi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-narkoba/
https://wennymochi24.wordpress.com/2012/12/18/karya-ilmia-tentang-
bahaya-narkoba-bagigenerasi-muda/
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-
tentang-narkoba/
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
http://macam-makalah.blogspot.com/2016/03/makalah-gaya-hidup-
sehat.html#.XsVPfDlS_IU
21
BIOGRAFI
Nama : Amos Harol Turnip
Kelas : XII PMIA-4
Tempat Tanggal, Lahir : PematangSiantar, 07 Agustus 2006
Anak ke- : 3 dari 3 Bersaudara
Alamat : Jl.Rela Kiri No.102 Parluasan
Tinggi Badan : 173 cm
Berat Badan : 71 kg
Berat Badan Ideal : 65,7 kg
Riwayat Kesehatan :-
Nama Ayah : Hendrik Saragih
Alamat : Jl.Rela Kiri No.102 Parluasan
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Nomor Hp : 081-361-685-259
Nama Ibu : Asnita Sirait
Alamat : Jl.Rela Kiri No.102 Parluasan
Pekerjaan : Guru
Nomor HP : 081-370-264-768
22