Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pergaulan Bebas Remaja Masa Kini

(Studi Kasus Tentang Remaja yang Kecanduan Narkoba)

OLEH
Mahaeswari T.K.P Rabin
Clayfort Adriel Likadja
Hendrik Ratoe Oedjoe
Gevrino Nara

XI IPS 1
YAYASAN CITRA BINA INSAN MANDIRI
SMA KRISTEN CITRA BANGSA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama TuhanYME yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah studi kasus
tentang remaja yang kecanduan narkoba
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kupang, 14 Februari 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................5
A. Dampak Narkoba.......................................................................................................................5
B. Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Narkoba..................................................................6
C. Alasan Remaja atau Generasi Muda Menjadi Sasaran Utama Bagi Pengedaran Narkoba.........6
BAB III....................................................................................................................................................7
D. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….…………………………………………………………..8

BAB I
2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.
Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Sementara menurut UU Narkotika pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari
tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta
menyebabkan kecanduan.
Istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza”, mengacu pada kelompok senyawa
yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar
kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan
dan dosis yang semestinya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan
sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis
narkotika adalah:
1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),
opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut,
tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka
psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika
golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk
psikotropika antara lain:
1. Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine,
Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis


maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:

3
1. Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan
pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang
sama dengan yang desilking oleh minuman yang beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether
dan sebagainya.
Di negara kita kasus narkoba sudah menyebar ke seluruh wilayah, terutama di
kota-kota besar, bahkan dikatakan bahwa saat ini di kota-kota besar tidak ada wilayah
yang terbebas dari bahaya narkoba, narkoba saat ini sudah masuk pada wilayah-
wilayah seperti kelurahan RW bahkan pada level RT. Kondisi permasalahan narkoba
khususnya di kota besar sudah menjadiPermasalahan yang sangat rumit. Saat ini
jumlah penyalahguna narkoba semakin bertambah kasus-kasus penyalahgunaan
narkoba sudah tidak lagi menyasar kalangan tertentu namun sudah menyasar berbagai
kalangan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa penyalahgunaan narkoba dapat
memberikan efek yang sangat negatif dan tidak membahayakan nyawa si pengguna.
Tidak hanya itu, narkoba juga dapat mengancam masa depan bangsa dan negara,
karena hancurnya generasi muda dari berbagai kalangan.
Problematika mengenai narkoba dampaknya ini sudah menjadi isu
internasional karena telah terjadi secara masif dan global, oleh karena perlu juga
perhatian khusus dari pemerintah dan negara-negara di dunia. Negara Indonesia saat
ini sudah dalam kondisi darurat narkoba. Tentunya hal ini mengindikasikan bahwa
situasi Indonesia telah benar-benar dalam kondisi gawat untuk perihal kasus-kasus
penyalahgunaan narkoba, sehingga membutuhkan perhatian serta kewaspadaan dari
berbagai elemen masyarakat agar dapat menanggulangi serta mencegah peredaran
gelap narkoba untuk tidak meluas. Pesatnya peredaran gelap narkoba di Indonesia
salah satunya disebabkan karena pesatnya kemajuan dan perkembangan informasi
serta teknologi transportasi. Perkembangan teknologi tersebut pada akhirnya
memunculkan dampak lain yakni, memudahkan masuknya barang berbahaya dan
terlarang tersebut ke Indonesia, dan hal ini merupakan sebuah tantangan bagi aparat
khususnya aparat penegak hukum

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya:
1. Apa itu narkoba dan bagaimana dampak yang ditimbulkan jika menggunakan
narkoba?
2. Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba?
3. Mengapa remaja atau generasi muda bisa menjadi sasaran utama bagi
pengedaran narkoba?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dan dampak yang ditimbulkan jika
menggunakan narkoba
2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba

4
3. Untuk mengetahui alasan mengapa remaja atau generasi muda menjadi
sasaran utama pengedaran narkoba.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba dan Dampak Narkoba


Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menyebabkan efek serta dampak negatif bagi pemakainya.
Narkoba dampaknya sangat besar bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Narkoba memiliki dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung
penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia berupa gangguan pada jantung yang
mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah, dehidrasi
yang membuat tubuh mengalami kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa
sesak bagian dada, hemoprosik, pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan akan
lebih mudah merasakan lelah, hilang ingatan, lalu dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, hepatitis, TBC dll. Narkoba yang dipakai berlebihan
mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian.
Dampak tidak langsung narkoba adalah uang dan harta benda habis terkuras,
dikucilkan dalam lingkungan masyarakat dan dari pergaulan orang-orang baik, tidak
dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak criminal.
B. Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Narkoba
Penyalahgunaan narkoba sebenarnya dapat terjadi dikarenakan adanya interaksi
antara faktor predisposisi (kepribadian, kecemasan, depresi), faktor kontribusi
(kondisi keluarga), dan faktor pencetus (pengaruh teman kelompok sebaya dan zat itu
sendiri). Ada beberapa upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba yaitu:
1. Membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN)
BNN merupakan lembaga profesional, tangguh, dan terpercaya yang bergerak
dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika. Melalui kerja sama bilateral dan multilateral, baik regional maupun
internasional, BNN berusaha untuk memberantas peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika.
2. Pembuatan undang-undang yang mengatur tentang narkotika
Undang-undang tentang narkotika dalam perkembangannya telah dipengaruhi
dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Rehabilitasi
Pemakai atau pengguna narkotika dan korban penyalahguna narkotika wajib
menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Sampai saat ini, masalah
penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah ancaman yang sangat mencemaskan
bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya.

6
Negara Indonesia berusaha sekeras mungkin untuk memutus rantai
penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pengaruh narkoba
sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan maupun dampak sosial yang diberikan.

C. Alasan Remaja atau Generasi Muda Menjadi Sasaran Utama Bagi Pengedaran
Narkoba
Rasa ingin tahu atau keinginan untuk mencicip menjadi penyebab
penyalahgunaan narkoba, di samping faktor lain seperti ingin terbebas dari suatu
masalah, mencari kesenangan, ingin diterima dalam suatu kelompok, atau adanya
tekanan dari pihak tertentu. Mereka tidak menyadari atau abai terhadap resiko adiktif
dari narkoba.
Perlu diingat pula bahwa penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
sebagian besar berasal dari hubungan pertemanan. Lenny N. Rosalin, Deputi Bidang
Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen PPPA), mengatakan 92,6 persen pengguna mendapat narkoba pertama
kali dari teman dan hampir 80 persen diberikan cuma-cuma. Inilah yang membuat
35,2 persen kasus penyalahgunaan narkoba terjadi karena bujukan teman dan 40,5
persen ingin coba-coba. Dimulai dari coba-coba, penyalahgunaan narkoba dalam
jangka waktu tertentu tentu akan menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya,
mulai dari gangguan biologis, psikologis, sosial, hingga spiritual.
Di lingkungan sekolah, tanda-tanda penyalahgunaan narkoba juga bisa dilihat
dari prestasi siswa yang menurun drastis, mudah tersinggung, sering berbohong,
meninggalkan hobi, sering mengantuk, sering keluar saat jam pelajaran, maupun
terlambat masuk kelas. Ketika bertemu dengan siswa seperti itu, bantu mereka dengan
mengajaknya kembali ke lingkungan yang baik, hindari stigma, serta beri dukungan
agar menjadi remaja yang berprestasi. Bagi remaja, menjaga kesehatan mental pun tak
kalah penting agar tak menjadikan narkoba sebagai pelarian untuk mendamaikan
pikiran. Sebelum menyesal di kemudian hari akibat "keseruan sesaat”, remaja bisa
mulai melakukan hal-hal positif agar terhindari dari jerat narkoba, misalnya dengan
rajin beribadah, menikmati kebersamaan dengan keluarga, waspada terhadap orang
tak dikenal, lebih selektif dalam pergaulan, dan berani berkata ‘tidak’.
Remaja juga bisa mengikuti kegiatan atau melakukan aktivitas
menyenangkan sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Selain mengisi
waktu dengan hal positif, beragam aktifitas tersebut bisa sekaligus membantu
remaja untuk menggembangkan diri untuk mempersiapkan masa depan menjadi
lebih baik.

7
BAB III
PENUTUP

D. Kesimpulan
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan) Narkotika adalah zat atau obat baik
yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek
penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Secara umum, pendapat
pembicara tentang bahaya narkoba adalah generasi muda rentan terkena narkoba yang
merupakan ancaman mengerikan bagi keberlangsungan generasi bangsa dan
keberlangsungan bangsa Indonesia.
Rasa ingin tahu atau keinginan untuk mencicip menjadi penyebab
penyalahgunaan narkoba, di samping faktor lain seperti ingin terbebas dari suatu
masalah, mencari kesenangan, ingin diterima dalam suatu kelompok, atau adanya
tekanan dari pihak tertentu. Mereka tidak menyadari atau abai terhadap resiko adiktif
dari narkoba.
Upaya-upya pemerintah dalam menanggulangi narkoba yaitu membentuk Badan
Narkotika Nasional (BNN), pembuatan undang-undang yang mengatur tentang
narkotika, dan rehabilitasi

B. Saran
Dengan melihat masalah diatas maka penyusun dapat memberikan beberapa saran
yaitu :
1. pemerintah harus bertindak tegas terhadap pengedar narkoba dan bertindak adil
serta responsif terhadap pengguna agar masa depan mereka dapat diselamatkan.
2. Generasi muda dalam bergaul harus menggunakan rasio bukan perasaaan.
3. Pelajari semua pengetahuan tentang bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba
4. Selalu dekat dengan orang tua

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/31/093000879/kedatangan-nica-dan-
sekutu-setelah-proklamasi-kemerdekaan. Pengertian narkoba, diakses pada tanggal
14 Februari 2033
2. https://rs.unud.ac.id/narkoba-napza/. Zat-zat dalam narkoba, diakses pada tanggal14
Februari 2023
3. https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/berita/hindari-narkoba-dan-kenali-
bahaya-narkoba. Dampak penggunaan narkoba, diakses pada tanggal14 Februari
2023
4. https://kumparan.com/berita-terkini/3-upaya-pemerintah-dalam-rangka-
mengurangi-peredaran-narkoba-di-indonesia-1z9hciDqZkR, Upaya pemerintah dalam
menanggulangi narkoba, diakses pada tanggal14 Februari 2023
5. https://nasional.sindonews.com/berita/921870/15/bnn-ungkap-penyebab-remaja-
jadi-korban-narkoba. Alasan mengapa remaja menjadi target utama narkoba, diakses
pada tanggal 21 Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai