Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

NARKOBA

Disusun
Oleh:

Nama : VIDA AMELIA


RAIHAN SAFITRI
Kelas : XI MIPA 2

PEMERINTAH PROVINSI ACEH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 RANTAU SELAMAT
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt, yang hingga saat ini masih
melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “NARKOBA”.

Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan atau
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran selalu kami harapkan agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata dari kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua
usaha kita, Amin.

Bayeun, 07 Februari 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba.................................................................................. 2
B. Jenis-Jenis Narkoba................................................................................. 3
C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba............................................. 5
D. Dampak Narkoba..................................................................................... 6
E. Efek Samping Pemakaian Narkoba......................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu
bebasnya, sering kali kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak
sekolah. Jika hal tersebut berlanjut bukan tidak mungkin bahwa akan banyak
hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya
dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di kota-kota besar di
Indonesia, penyebaran narkoba pada kalangan remaja sudah tidak terkendali
lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke lingkungan
sekolah.
Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan
khawatir atas perkembangan serta pertumbuhan anaknya di luar sana.
Mungkin saja di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja atau berkelakuan baik.
Namun, bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya tahu
kalau narkoba itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada
beberapa di antara mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-
coba atau ikut-ikutan temannya. Tentu kenyataan tersebut sangat
mengkhawatirkan karena remaja adalah generasi penerus bangsa, bagaimana
nasib bangsa di masa mendatang jika banyak generasi penerusnya terlibat
penyalahgunaan narkoba.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada
kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi
penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-
senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu
disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.
Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna
narkoba di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD.
Di dunia terdapat 354 jenis narkoba.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009).
Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam
lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),
opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta
campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan
tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku

2
(Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997). Terdapat empat golongan
psikotropika menurut undang-undang tersebut, namun setelah
diundangkannya UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka
psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika.
Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya
menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-undang No.
5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain Sedatin (Pil BK),
Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu,
LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide), dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi
sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau
kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti alkohol yang
mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether, dan sebagainya.

B. Jenis-Jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai
berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang
menggunakannya dengan memasukkan ke dalam tubuh. Pengaruh tersebut
bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang
diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:

3
a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya
adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan
ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
b. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
petidin, benzetidin, dan betametadol.
c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
kodein dan turunannya.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4
kelompok adalah:
a. Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat,
belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti
khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: amfetamin,
metamfetamin, dan metakualon.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi
sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya
adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
nitrazepam (BK, mogadon, dumolid), dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, di antaranya
adalah:

4
a. Rokok.
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan.
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton,
cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan. Demikianlah
jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab
penyalahgunaan narkotika.

C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika
pada seseorang. Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab
timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:
1. Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk
menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang mempengruhi individu terdiri dari
faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-alasan yang biasanya
berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA antara
lain:
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir
panjang mengenai akibatnya;
b. Keinginan untuk bersenang-senang;
c. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya;
d. Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok;
e. Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup;
f. Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak
menimbulkan ketagihan;
g. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan
atau kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA;
h. Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga

5
Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang
efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat antar
anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang
pada gangguan penggunaan zat.
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan,
kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri
secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA
merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
c. Lingkungan Teman Sebaya
Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong
remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada
kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi
remaja agar diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang
dewasa.

D. Dampak Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan
menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan
terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan terganggunya
fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah
dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya
hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan
pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen)
banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di
Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas
maka orang tersebut akan dihukum mati.

6
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari
dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan
narkoba tidak semudah yang dibayangkan.

E. Efek Samping Pemakaian Narkoba


Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian,
pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk
mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan
“lebih membaik” yang dikenal dengan euforia dengan mengurangi tekanan
psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda-tanda fisik, dapat
dilihat dari tanda-tanda fisik si pengguna, seperti mata merah, mulut kering,
bibir berwarna kecokelatan, perilakunya tidak wajar, bicaranya kacau, daya
ingatannya menurun.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan
syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin
buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa
merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya
maupun dampak sosial yang ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan
narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan juga
menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran
pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk pencegahan
penanggulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan bahaya
narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba
sangatlah penting.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh
karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu
dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga kita senantiasa terhindar dari
bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang
dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan
majelis taklim, belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita
dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dengan senantiasa
berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan
mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan
bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang. Salah satunya dengan cara
tidak mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bewana, Satya. 2008. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya.


Jakarta: Balai Pustaka.

BNK Samarinda. 2016. Faktor dan Akibat NARKOBA (online)


(http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba)

Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai
Pustaka.

Tanjung, Ain. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu


Pemasyarakatan Anti Narkoba.

Wikipedia. 2016. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba)

Anda mungkin juga menyukai