“NARKOBA”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Patologi Sosial Jurusan
Bimbingan Dan Peyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.
Dosen Pengampu :
Haeruddin M.Pd
Oleh :
Mujahidin 50200120062
Sri Putri Afriliani I 50200120063
Ujang Halik 50200120064
A. Nirwana Saputri 50200120070
Rini Komalasari 50200120084
Yang kedua, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Patologi Sosial yang telah memberikan arahan dan ajaran tentang
mata kuliah Patologi Sosial.
Adapun yang terakhir kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, karena itu kami mengaharapkan masukan dan saran konstruktif dari
pembaca demi perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai
pembelajaran.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ................................................................................................. 9
1. Latar Belakang
Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada kehidupan
dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan. Bagai dua sisi mata uang
narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan.
Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke
dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang
bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan
kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang
menyenangkan.
Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan
ketenangan yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak
orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya. Bahaya narkoba hingga menjadi
kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti
menggunakannya sesegera mungkin atau tidak memakai sama sekali.
2. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya
rangsang. Sementara menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009 pasal 1 ayat
1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari
tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta
menyebabkan kecanduan. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan
jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat
penghilang nyeri serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena
sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba bagi
kesehatan
B. Jenis-jenis Narkoba
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa
memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. yang
termasuk jenis narkotika adalah:
2
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi
sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau
kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut)
berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan
yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika
aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3
golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.
Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat
berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek
kecanduan.
Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan
sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis,
beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2
juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.
Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang
cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa
didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika
berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di
antaranya adalah:
a) Narkotika Jenis Sintetis
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini
sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh
dari narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon,
Deksamfetamin, dan sebagainya.
b) Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian
diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya
adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.
3
c) Narkotika Jenis Alami
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan
langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang
masih kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya
narkoba ini sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan
jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.
Narkoba merupakan sejenis obat yang biasa dipakai dokter untuk membius
pasiennya ketika akan melakukan operasi, atau untuk proses penyembuhan
penyakit tertentu. Namun, beberapa kalangan kerap menggunakan zat ini
dengan tujuan lain, sehingga menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Berikut
ini jenis-jenis Narkoba dan efeknya buat tubuh, yaitu:
1. Morfin
Menurunkan kesadaran
Menimbulkan euforia atau rasa bahagia luar biasa
Kebingungan
Berkeringat
Pingsan
Jantung berdebar-debar
Gelisah
Perubahan suasana hati
Mulut kering
Kejang lambung
Produksi air seni berkurang
Gangguan menstruasi dan impotensi.
2. Heroin (Putaw)
Narkoba jenis ini dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Namun,
reaksi yang ditimbulkan heroin bisa lebih kuat dari morfin, sehingga zat ini
sangat mudah menembus ke otak. Efek buruk yang ditimbulkannya adalah:
3. Ganja (Kanabis/Marijuana)
Sebenarnya, tanaman ganja telah dikenal manusia sejak lama. Seratnya biasa
digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan minyak. Namun belakangan, negara-negara beriklim
dingin pun mulai banyak membudidayakan tanaman dini dengan cara
mengembangkannya di rumah kaca. Adapun bahaya Narkoba jenis ganja bagi
tubuh adalah:
4. Kokain
Kokain adalah jenis narkoba yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca, dari
Amerika Selatan. Daun tanaman ini biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan
efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme
sel menjadi sangat cepat. Sementara efek buruk lainnya bagi tubuh adalah:
5
Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna.
Sering merasa gelisah.
Menurunnya berat badan.
Timbul masalah pada kulit.
Mengalami gangguan pernapasan.
Sering kejang-kejang.
Sering mengeluarkan dahak.
Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru).
Menurunnya selera makan.
Paranoid & Sering mengalami kebingungan.
Gangguan penglihatan.
6. Opium (Opiat)
Opium adalah jenis narkoba yang berbentuk bubuk. Narkoba jenis ini
dihasilkan dari tanaman bernama papaver somniferum. Kandungan morfin
dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Efek buruk
opium bagi kesehatan adalah:
Hiperaktif.
Merasa sensasi waktu berjalan begitu lambat.
Merasa pusing (mabuk).
Birahi meningkat.
Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher.
Sering merasa sibuk sendiri.
6
C. Fungsi Narkoba
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi
atau obat-obatan untuk penyakit tertentu Dalam bidang kedokteran, narkotika
golongan dua yang sering digunakan antara lain morfin, fentanil, petidin,
kodein, kokain, amfetamin, dll. Di lingkup kedokteran obsetri, narkotika pada
dasarnya juga memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai analgesik/pereda nyeri
baik saat operasi, pembiusan maupun sebagai terapi paliatif bagi penderita
kanker. Terkait dengan merek dagang, terdapat beragam jenis narkotika yang
digunakan dalam bidang kesehatan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan tidak hanya oleh dokter tetapi juga terapis.
Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami
dan adakah efek samping yang muncul. Jika si pemakai mengalami depresi
7
atau bahkan gangguan perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek
tersebut baru melakukan rehabilitasi.
Detoksifikasi
Mengatasi kecanduan harus melalui beberapa tahapan dan salah satu yang
cukup berat adalah detoksifikasi. Di sini pengguna harus 100% berhenti
menggunakan obat-obatan berbahaya tersebut. Reaksi yang akan dirasakan
cukup menyiksa mulai dari rasa mual hingga badan terasa sakit. Disamping itu
pecandu akan merasa tertekan karena tidak ada asupan obat penenang yang
dikonsumsi seperti biasa. Selama proses detoksifikasi, dokter akan
meringankan efek yang tidak mengenakkan tersebut dengan memberikan obat.
Di samping itu, pecandu juga harus memperbanyak minum air agar tidak
terkena dehidrasi serta mengkonsumsi makanan bergizi untuk memulihkan
kondisi tubuh. Lamanya proses ini sangat bergantung pada tingkat kecanduan
yang dialami serta tekad yang dimiliki oleh si pemakai untuk sembuh.
Stabilisasi
Setelah proses detoksifikasi berhasil dilewati, selanjutnya dokter akan
menerapkan langkah stabilisasi. Tahapan ini bertujuan untuk membantu
pemulihan jangka panjang dengan memberikan resep dokter. Tidak hanya itu,
pemikiran tentang rencana ke depan pun diarahkan agar kesehatan mental tetap
terjaga dan tidak kembali terjerumus dalam bahaya obat-obatan terlarang.
Pengelolaan Aktivitas
Jika sudah keluar dari rehabilitasi, pecandu yang sudah sembuh akan kembali
ke kehidupan normal. Diperlukan pendekatan dengan orang terdekat seperti
keluarga dan teman agar mengawasi aktivitas mantan pemakai. Tanpa
dukungan penuh dari orang sekitar, keberhasilan dalam mengatasi kecanduan
obat terlarang tidak akan lancar. Banyak pemakai yang sudah sembuh lantas
mencoba menggunakan kembali obat-obatan tersebut karena pergaulan yang
salah. Karena itulah pengelolaan aktivitas sangat penting agar terhindar dari
pengaruh negatif.
9
BAB III
KESIMPULAN
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis,
maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran,
halusinasi, serta daya rangsang.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
[3] https://www.halodoc.com/artikel/narkoba-berbahaya-ketahui-efeknya-di-
sini
[4] https://bnn.go.id/4-langkah-cara-mengatasi-kecanduan-narkoba/
[5] https://media.neliti.com/media/publications/3053-ID-penegakan-hukum-
terhadap-peredaran-narkoba-di-kalangan-generasi-muda.pdf