Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


“BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA”
Dosen pengampu: Yadi Supriyadi

Oleh:
Kelompok
1. Egin Priyanto (12122043)
2. Fais Shadiqien (12122045)
3. Kinanti vendhini aprilia (12122052)
4. Liqo Sabilla Purwanto (12122054)
5. Meri Meilina (12122055)
6. Sheillomitha Saraswati (12122064)
7. Sindy Putri Pratama (121220065)

PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kai dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
dengan judul “ ”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Yadi Supriyadi sebagai dosen mata kuliah ini.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran guna menjadi acauan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Cirebon, Okt 2022

Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Narkoba sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia pada umumnya, bahkan
khususnya masyarakat Indonesia. Narkoba namanya sangat dikenal baik dikalangan
masyarakat karena pengguna narkoba tersebut mengatakan bahwa benda tersebut
merupakan benda yang dapat menolong mereka yang sedang mengalami masalah dalam
kehidupannya, menurut mereka narkoba merupakan pahlawan dalam kehidupannya.
Narkoba sudah meresahkan masyarakat kita di Indonesia karena efek dari benda ini bila
dikonsumsi secara salah dan berlebihan oleh penggunanya maka akan berakibat fatal, bisa
juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain kematian,
narkoba akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga tidak jarang para
pecandu sering terganggu sistem sarafnya. Namun dengan ancaman yang akan di rasakan
oleh pecandu narkoba, para pecandu kebanyakan tidak menghiraukan hal tersebut yang
akan membahayakan keselamatan hidupnya. Mereka malah senang bersahabat dengan
benda terlarang tersebut, bagi mereka narkoba merupakan sahabat tanpa jiwa yang
memiliki kekuatandalam menolong mereka ketika mereka membutuhkannya.Kasus
pecandu narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat, kebanyakan para penggunanya
yaitu orang- orang yang sukses yang memiliki uang berlebih sehingga mendapatkan
narkoba merupakan hal yang tak susah. Namun, yang lebih parah lagi kasus pecandu
narkoba dari kalangan remaja pun sudah ada. Hal tersebut menjadi kekhawatiran para
orang tua, guru dan pihak lainnya, mereka khawatir dengan hal tersebut karena jika para
penerus bangsa ini kebanyakan para pecandu narkoba maka masa depan bangsa ini akan
suram. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi yang benar mengenai narkoba dan upaya
pencegahan pengguna narkoba yang efektif agar hal tersebut tidak merajalela.

1.2 Rumusan Masalah


Ada pun perumusan masalah pencegahan dan penanggulangan narkoba sebagai berikut :

1. apa yang dimaksud narkotika ?

2. Bagaimanakah faktor atau sebab dan akibat penggunaan penyalahgunaan narkotika ?

3. Bagaimanah cara pengobatan dan pencegahanannya?

4. Dampak positif dan negatif dari narkotikanya?


1.3 Tujuan Penulisan
Ada pun tujuan penulisan makalah pencegahan dan penanggulangan narkoba dan psikotropika sebagai
berikut,

1. Mengetahui arti narkotika.

2. Mengetahui faktor atau sebab dan akibat penggunaan penyalahgunaan narkotika.

3. Mengetahui cara pengobatan dan pencegahannya

4. mengetahui dampak dari narkotika


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkotika dan Psikotropika


2.1.1 Pengertian Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1
undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

2.1.2 Pengertian Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi
setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika
golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini
apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV
sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

 Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,


Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

2.2 Jenis-Jenis Narkotika

2.2.1 Jenis Jenis Narkotika

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan Narkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:
a. Golongan I Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya adalah :

 Heroin

Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi.Pada mulanya heroin ini
digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin,tetapi kemudian terbukti bahwa kecanduan heroin
justru lebih hebat. Morfin atauheroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih tidak berbau.

 Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid, halusinasi serta berkurang rasa percaya
diri. Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak. Selain memperburuk sistem pernafasan,
penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan bisa membawa kematian. Kokain yang
turunannya putawsangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

 Ganja

Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak digunakan sebagai obat
relaksan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan).Bahan yang digunakan dapat berupa daun,
batang dan biji, namun kemudian di salah gunakan pemakaiannya. Ganja dapat membuat ketagihan
secara mental dan berfikir menjadi lambandan pecandunya nampak bodoh karena zat tersebut dapat
mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta kemampuan berfikir menjadi menurun.

B. Golongan II

Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan sertamempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah :

 Morfin

Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy (papaver sormary
ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semisintetik. Morfin merupakan zat aktif dari opium. Di
dalam dunia kedokteran, zatini digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu dilakukannya
pembedahan atau operasi.Ketika pecah perang saudara di Amerika Serikat pada tahun 1856, zat ini
digunakan untuk serdadu yang luka, yang mengurangi rasa sakit. Akan tetapi efeknya yang negatif maka
penggunanya diganti dengan obat-obatan sintetik lainnya.

c. Golongan III

Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya adalah :

 Kodein

Kodein adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat. Efek
sampingnya dapat mengecam jiwa, seperti halnya senyawa opiatlai nnya adalah depresi saluran
pernapasan.

2.2.2 Penyebab penyalahgunaan

1. Faktor Internal : faktor yang berasal dari diri seseorang.

a.Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang
akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari
kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.

b.Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi


pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup
dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna
narkoba.
c.Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang
lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal : Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup kuat mempengaruhi
seseorang

1. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang
kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman.  Terlebih bagi seseorang yang
memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.

2. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi
yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

2.2.3 Cara pengobatan dan pencegahan


beberapa tips dasar untuk meningkatkan kemampuan diskusi dengan anak-anak Anda
tentang alkohol dan obat-obatan terlarang :

a. Menjadi pendengar baik, memiliki empati yang tinggi sehingga dapat membuat lawan
bicara merasakan dukungan. Hal ini dapat meningkatkan percaya diri seseorang.
b. Memberikan waktu diskusi hal sensitive, pentingnya orang tua mengetahui informasi
yang benar dan dianggap penting.
c. Memberikan dorongan yang positif, menggerakan seseorang agar secara sadar dan
sengaja timbul keinginan melakukan hal positif.
d. Menyampaikan pesan yang jelas, sejak dini memberitahu tentang dampak dari
penggunaan obat terlarang.
e. Memberi contoh yang baik, didalam kehidupan sehari hari memberikan contoh yang
baik dalam lingkungan keluarga,sekolah dan bermasyarakat.
f. Komunikasi antar orang tua dan anak, agar mengedukasi anak tentang bahaya narkoba

Pengobatan
a. Pengobatan adiksi (detoks)
b. Pebgobatan infeksi
c. Rehabilitas
d. Pelaatihan mandiri

Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan makanan
bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dialihkan perhatiannya dari narkoba, Pengguna harus
diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan
hilang.
Empat cara alternatif menurunkan resiko atau “Harm Reduction”
- Menggunakan jarum suntik sekali pakai
- Mensuci hamkan (sterilisasi) jarum suntik
- Mengganti kebiasaan menyuntik dengan menghirup atau oral dengan tablet
- Menghentikan sama sekali penggunaan narkoba
- Detoksifikasi

Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif) dari tubuh dengan
cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis
obat pengganti.

Rehabilitas

Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik
memang tidak? Ketagihan? Lagi,namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat
tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu. Sehingga rentan dan
sangat besar kemungkinan Kembali mencanndu dan terjerumus lagi.

Untuk itu setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi lingkungan dan pergaulan yang
bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan memasukkan mantan pecandu ke pusat
rehabilitasi.

2.2.4 Dampak positif dari narkotika


a. Untuk dosis yang tepat
Untuk opium digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan mencegah batuk dan diare,
Kokain daun tanaman erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk
mendapatkan stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina
Ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkan sangat kuat.
Biji Ganja digunakan untuk membuat minyak.

2.2.5 Dampak negatif dari narkotika


1. Bila digunakan secara terus menerus akan mengakibatkan ketergantungan.
Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis karena
terjadi kerusakan pada system saraf pusat (SSP) dan organ organ tubuh seperti
Jantung, paru-paru, hati, dan ginjal.
2. Dampak Fisik gangguan pada system saraf (neurologis) seperti kejang-kejang,
halusinasi tinggi, dan gangguan kesadaran.
3. Dampak Psikologi yang ditimbulkan adalah lamban kerja, ceroboh kerja, sering
tegang dan gelisah, hilang kepercayaan diri, penghayal dan penuh curiga.

Tanda tanda penyalahgunaan Narkotika dan zat adiktif

Yaitu pada fisik, emosi, dan perilaku.

1. Fisik
- Berat badan turun drastic
- Mata terlihat cekung dan merah
- Muka pucat dan bibir kehitam hitaman
- Tangan penuh dengan bintik bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda
bekas sayatan
- Buang air besar dan kecil kurang lancar
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

2. Emosi
- Sangat sensitif dan cepat bosan
- Bila ditegur dan dimarahi dia malah menunjukkan sifat yang membangkang
- Emosi nya naik turun dan tidak ragun untuk memukul orang atau berbicara kasar
terhadap anggota keluarga atau sekitarnya
- Nafsu makan tidak menentu
3. Perilaku
- Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
- Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat tempat pekerjaan
- Selalu kehabisan uang
- Waktu dirumah kerap kali idhabiskan di tempat tidur, kloset, Gudang, ruang yang
gelap atau tempat tempat sepi lainnya
- Mengalami jantung berdebar debar
- Mengeluarkan keringat berlebihan
- Sering mengalami mimpi buruk
- Mengalami nyeri sendi atau ngilu
2.3 FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

1. Faktor Internal
Berasal dari dalam diri seperti kepribadian,, kecemasan, dan depresi serta kurangnya
religiutas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat dalam masa
remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologi, psikologi, maupun
social yang pesat.
2. Faktor Eksternal
Berasal dari luar individua tau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga,
lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan .

Anda mungkin juga menyukai