NARKOBA
Oleh Kelompok 5 :
Chantika Permata
Fadhilatul Aulia Rasyada
Ihsan Maulana Haryanto
Kayla Alya Meva
Nurul Hashifah Dzakiyyah
Rais Fawwaz Efendi
Guru Pembimbing :
Natasya Suci, S.Pd
XI MIPA 6
SMA NEGERI 10 PADANG
1444 H/2023 M
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan taufiq,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga tugas kelompok Penjaskes ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah mengajarkan agama Islam kepada kita agar mampu
bangkit dari lembah kebodohan menuju gerbang kemuliaan yang berilmu
pengetahuan dalam rangka mencapai “Insan Kamil” di permukaan bumi ini.
Adapun tujuan dari Tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Penjaskes dikelas XI MIPA 6 pada SMA Negeri 10 Padang.
Ananda mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru pembimbing yang telah
mengajar dan memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan ananda terutama berkaitan dengan Pengaruh dan Penanggulangan
Narkoba di Generasi Milenial.
Ananda menyadari sepenuhnya bahwa Tugas ini masih jauh dari sempurna,
oleh sebab itu dengan tangan terbuka kami mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun bagi ananda untuk lebih sempurnanya Tugas ini. Terakhir,
semoga Tugas ini akan dapat memberi nilai manfaat bagi kita semua, terutama
bagi ananda Aamiin Yra.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Bagaimanah cara pengobatan dan pencegahanannya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui arti narkotika dan psikotropika.
2. Mengetahui faktor atau sebab dan akibat penggunaan penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika.
3. Mengetahui cara pengobatan dan pencegahannya.
1.4 Manfaat
Untuk memberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya agar kita tidak terjerumusdi
dalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkotika.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.Jenis-jenis Narkotika
a. Golongan I Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya adalah :
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi.Pada mulanya
heroin ini digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin,tetapi kemudian terbukti bahwa
kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atauheroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti
serbuk putih tidak berbau.
6
Kokain Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid, halusinasi serta berkurang
rasa percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak.
Selain memperburuk sistem pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan
bisa membawa kematian. Kokain yang turunannya putawsangat berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Ganja Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak digunakan
sebagai obat relaksan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan).Bahan yang digunakan
dapat berupa daun, batang dan biji, namun kemudian di salah gunakan pemakaiannya. Ganja
dapat membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lambandan pecandunya nampak
bodoh karena zat tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta kemampuan
berfikir menjadi menurun.
b. Golongan II Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
7
dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
sertamempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya adalah :
Morfin Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy
(papaver sormary ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semisintetik. Morfin merupakan
zat aktif dari opium. Di dalam dunia kedokteran, zatini digunakan untuk mengurangi rasa sakit
pada waktu dilakukannya pembedahan atau operasi.Ketika pecah perang saudara di Amerika
Serikat pada tahun 1856, zat ini digunakan untuk serdadu yang luka, yang mengurangi rasa sakit.
Akan tetapi efeknya yang negatif maka penggunanya diganti dengan obat-obatan sintetik
lainnya.
c. Golongan III Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan
atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
Contohnya adalah :
Kodein Kodein adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga
berat. Efek sampingnya dapat mengecam jiwa, seperti halnya senyawa opiatlai nnya adalah
depresi saluran pernapasan.
8
2.3 Jenis-jenis Psikotropika
a. Golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Contohnya adalah :
Ekstasi Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka ekstasi mungil inilah yang paling
banyak di produksi di dalam negeri. Selain dari bahan bakunya mudah didapat harga jualnya pun
bervariasi mulai dari harga golongan “high class eksekutif ” selebritis, diatas Rp.100.000 hingga
harga banting di warung kafe Rp.10.000/butir. Inex nama lain ekstasi ini masih keturunan
kandung psikotropika banyak di perjual- belikan bagai kacang goreng. Ekstasi beredar dalam
bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran sebesar kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai
macam jenis, diantaranya :Adam, Eva, Flash, Dolar, Bonjovi, Mike Tyson, Playboy, Apple,
Angel, White Dove, dan lain-lain.
b. Golongan II Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan
atautujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindromketergantungan.
Contohnya adalah :
Amphetamine Memiliki nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang
berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan dengan cara
dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
9
c. Golongan III Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi
dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Contohnya adalah :
Phenobarbital Phenobarbatial merupakan antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif
dalammengatasi epilepsi. Phenobarbatial menekan korteks sensor, menurunkan aktivitasmotorik,
menyebabkan kantuk, efek sedasi, dan hipnotik.
d. Golongan IV Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan terapi dan
atauuntuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkansindrom
ketergantungan.
Contohnya : Diazepam.
10
2.4 Zat Adiktif lainnya
Adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika,
meliputi:
a. Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan
saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan
tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau psikotropika akan memperkuat
pengaruh obat atau zat itu dalam tubuh manusia.
Ada tiga golongan minuman beralkohol, yaitu:
1) Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% (Bir).
2) Golongan B dengan kadar etanol 5-20% (Berbagai minuman anggur),dan
3) Golongan C dengan kadar etanol 20-45% (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker).
b. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Beberapa yang sering disalahgunakanadalah Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
dan Bensin.
c. Tembakau. Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas dimasyarakat. Rokok
dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA. Berdasarkan efeknya terhadap
perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga golongan sebagai
berikut:
1. Golongan Depresan (Downer) Jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktivitas fungsional
tubuh. Jenisini membuat pemakaiannya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidurdan tak
sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Kodein),sedative (penenang), Hipnotik (obat
tidur), dan Tranquilizer (anti cemas).
2. Golongan Stimulan (Upper) Jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan
kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar, dan bersemangat.Contoh:
Amphetamine (Shabu,Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen Jenis NAPZA ynag dapat menimbulkan efek halusinasi yang
bersifatmerubah perasaan, pikiran, dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis(ganja).
11
2.5 Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu sepertikepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan
narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami
perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang
rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri
tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
Faktor Eksternal Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau
lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh
lingkungan. Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak
menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas,
semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus
dipelajari Kasus demi kasus.Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman
sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang
menyalahgunakan narkoba. Karena factor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal
dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
12
perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan
zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit yang terjadia dalah kencing nanah, raja singa,
dan lain-lain. Pengguna NAPZA jugamenggunakan jarum suntik bersama-sama membuat
angka penularanHIV/AIDS semakin meningkat.
f. Kulit terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntiksehingga
mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
g. Sistem reproduksi sering terjadi kemandulan. h. Komplikasi pada kehamilan meliputi:
ibu mengalami anemia, infeksi vagina,hepatitis, dan AIDS. Kandungan mengalami
abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati, dan janin mengalami pertumbuhan
terhambat, prematur, dan berat bayi rendah.
2) Dampak Sosial
a. Lingkungan Keluarga
1) Sering terjadi pertengkaran dan mudah tersinggung.
2) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
3) Perilaku menyimpang anak (berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas)dan
menjadi aib keluarga.
4)Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan,
sehingga merusak kehidupan keluarga, dan kesulitan keuangan.
5) Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya
pengobatan dan rehabilitasi.
b. Lingkungan Sekolah
1) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
2) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran pelajar.
3) Memengaruhi peningkatan penyalahgunaan di antara sesama teman sebaya.
c. Lingkungan Masyarakat
1) Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari penggunanya.
2) Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi
ketergantungan.
13
3) Meningkatnya kejahatan di masyarakat, seperti perampokan, pencurian,dan
pembunuhan yang membuat masyarakat menjadi resah.
14
2.7 Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
Pencegahan Terhadap Diri Sendiri
a.Belajar untuk mengatakan tidak, baik kepada diri sendiri ataupun kepadaorang lain
yang menawarkan barang haram itu terhadap kita.
b. Tidak usah terpancing karena dibilang kuper.
c. Tidak usah selalu ingin dianggap hebat, berani, gaul, dan sebagainya.
d. Bergaul dengan teman yang baik dan jauhi teman yang berperilaku buruk.
e. Jangan pernah coba-coba.
f. Berpikir bahwa narkoba akan mengakibatkan penderitaan, baik bagi dirisendiri maupu
bagi orang lain.
g. Isilah hari-hari dengan kegiatan yang positif, seperti berolahraga, ikut kegiatankarang
taruna, dan ekstrakulikuler.
h. Menambah iman dan taqwa kepada Allah swt.
Pencegahan Terhadap Keluarga
a. Pengasuhan anak yang baik dengan penuh kasih sayang, penanaman disiplinyang baik,
mengajarkan yang perbedaan baik dan buruk, mengembangkan kemandirian, memberi
kebebasan bertanggung jawab, dan mengembangkan harga diri anak dengan menghargai
jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat sehingga membuat anak rinduuntuk
pulang ke rumah.
c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d. Orang tua menjadi contoh yang baik.
e. Kembangkan komunikasi yang baik.
f. Memperkuat kehidupan beragama.
g. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan
anak.
Pencegahan Terhadap Lingkungan Sekolah
a. Upaya Terhadap Siswa
1) Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan
NAPZA.
2) Melibatkan siswa dalam perencanaan, pencegahan, dan penanggulangan
15
penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
3) Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan keterampilan yang positif
untuk tetap menghindari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
4) Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa(ekstrakulikuler).
5) Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.
6) Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.
b. Upaya Mencegah Peredaran NAPZA di Sekolah
1) Razia dengan cara sidak.
2) Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah.
3) Melarang siswa keluar sekolah pada jam pelajaran tanpa izin guru.
4) Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
5) Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
c. Upaya Membina Lingkungan Sekolah
1) Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina hubungan yang
harmonis antara pendidik dan peserta didik.
2) Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah.
3) Sikap keteladanan guru amat penting.
16
pecandu narkoba, yaitu Pusat Rehabilitasi Narkoba.
Rehabilitatif (Rehabilitasi) Rehabilitatif dilakukan agar setelah pengobatan selesai para
korban tidak kambuh kembali “ketagihan” narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni
dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali kemasyarakat
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Represif (Penindakan) Represif artinya menindak dan memberantas penyalahgunaan
narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat
keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus segera
melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh ada main hakim sendiri.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Narkotika adalah bahan atau zat yang dapat memengaruhi kondisi kejiwaan psikologi
seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik
dan psikologi. Sedangkan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Faktor penyebab
penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari
dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangnya religiusitas,
serta faktor eksternal yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat,
kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan. Upaya penanggulangan
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti
preventif seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, kuratif seperti penyembuhan
dengan medis atau dengan media lain, rehabilitatif agar korban tidak kembali ketagihan dengan
narkoba, dan represif melalui jalur hukum.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut:
1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.
2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
3. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang narkoba.
4. Perlu peningkatan kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran
narkoba.
5. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan
narkoba.
18
DAFTAR PUSTAKA
19