Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Narkoba dan Pencegahaannya

Oleh :
Sulthan Athallah X-AKL (32)

TUGAS MAKALAH PJOK


TABEL MAKALAH

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Batasan Masalah....................................................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.5 Tujuan Pembuatan Makalah..................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2.1 Kajian Teori..................................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Psikotropika dan Narkotika.................................................................................5
2.1.2 Jenis – Jenis Narkoba.............................................................................................................5
2.1.3 Dampak Yang Ditimbulkan....................................................................................................7
2.1.4 Pencagahan Narkoba Yang Dapat Dilakukan........................................................................8
PENUTUPAN.........................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Narkoba dan
Pencegahannya” dengan baik, Meskipun saya sadar masih ada kesalahan dalam makalah.

Kepada yang terhormat, Ibu guru mata pelajaran PJOK Ibu Titin. Tugas ini saya buat untuk
melengkapi tugas PJOK. Saya sampaikan terimakasih ke para pembimbing yang telah
memberikan saya refrensi dan kepada penting nya sumber pengetahuan yang saya ambil dari
internet.

Makalah ini dibuat dengan tidak sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.
Serta kesalahan adalah milik manusia, maka dari itu maafkan apabila terdapat kesalahan baik
disengaja ataupun tidak disengaja yang terdapat dalam makalah yang saya buat.

Jakarta, 8 November

Sulthan Athallah
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era ini banyak sekali anak muda yang terlepas dari pengawasan orang tua nya, sehingga para
anak remaja bebas melaukan apa saja diluar sana. Banyak pengaruh dari luar membuat para anak
remaja mudah sekali terjerumus kedalam hubungan pertemanan yang tidak baik, salah satu nya
adalah pengedaran narkoba dikalangan anak remaja. Anak remaja yang masih memiliki pemikiran
yang tidak stabil, membuatnya mudah untuk terpengaruh hal hal yang tidak baik, sehingga dapat
menjadi sasaran yang mudah untu para pengedar narkoba dan menjadikan anak muda sebagai
pecandu.

1.2 Rumusan Masalah


Dari apa yang terkandung pada latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa anak
remaja mudah sekali menjadi terpengaruh narkoba. Maka dari itu, diperlukan penelitian langsung
terhadap narkoba dan pencegahannya.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang didasarkan pada latar belakang adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan narkoba pada umunya digunakan pada remaja dan pelajar. Penggunaan yang
narkoba yang melampaui batas dapat menyebabkan kematian.
2. Banyak faktor yang dapat mendorong seseorang untuk mengkonsumsi narkoba.
3. Pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama untuk mencegah seseorang
mengkonsumsi narkoba dan mendorong seseorang untuk dapat lepas dari penggunaan narkoba.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dari psikotropika dan narotika?
2. Apa saja Jenis dari narkoba?
3. Dampak yang ditimbulkan dari Narkoba dan Sejenisnya?
4. Apa saja pencegahan yang dapat dilakukan?

1.5 Tujuan Pembuatan Makalah


1. Mengetahui Pengertian dari Psikotropika dan Narkotika
2. Mengetahui jenis dari narkoba
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari Narkoba dan Sejenisnya
4. Mengetahui Pencegahan yang dapat dilakukan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori.

2.1.1 Pengertian Psikotropika dan Narkotika


Narkotika, Psikotropika, dan Bahan adiktif atau yang kerap disingkat sebagai Narkoba
merupakan zat/bahan yang apabila masuk pada tubuh manusia baik penggunaan melalui oral
dengan diminum, dihirup, maupun disuntikkan dapat mengubah pikiran, perasaan, suasana hati,
hingga perilaku seseorang
A. Pengertian Psikotropika
Menurut UU RI No. 35/2009, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
B. Pengertian Narkotika
Menurut UU RI No. 35/2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2.1.2 Jenis – Jenis Narkoba
1. Narkotika
a. Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunkan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya adalah :
• Heroin
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada mulanya
heroin ini digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian terbukti bahwa
kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti
serbuk putih tidak berbau.
• Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat meyebabkan paranoid, halusinasi serta berkurang rasa
percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak syaraf di otak. Selain memperburuk sistem
pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan bisa membawa kematian.
Kokain yang turunannya putaw sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

• Ganja
Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak digunakan sebagai
obat relaksan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Bahan yang digunakan dapat
berupa daun, batang dan biji, namun kemudian disalahgunakan pemakaiannya.
Ganja dapat membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lamban dan pecandunya
nampak bodoh karena zat tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta
kemampuan berfikir menjadi menurun.
b. Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah :
• Morfin
Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy (papaver
somary ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintetik. Morfin merupakan zat aktif
dari opium. Di dalam dunia kedokteran, zat ini diguanakan untuk mengurangi rasa sakit pada
waktu dilakukan pembedahan atau operasi.
c. Golongan III
narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalma terapi dan atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya adalah :
• Kodein
Kodein adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat. Efek
sampingnya dapat mengecam jiwa, seperti halnya senyawa opiat lainnya adalah depresi saluran
pernapasan.

2. Psikotropika
a. Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contohnya adalah :
• Ekstasi
Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka ekstasi mungil inilah yang paling banyak
dikonsumsi di dalam negeri. Selain dari bahan bakunya mudah di dapat, harga jualnya pun
bervariasi. Mulai dari harga golongan “high class eksekutif”selebritis, diatas Rp.100.000 hingga
harga banting di warung kafe Rp.10.000/butir
b. Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contohnya adalah :
• Amphetamine
Memiliki nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna
putih dan keabuan, dan ada juga yang berbentuk tablet. Cara penggunaan denga cara dihirup.
Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
c. Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contohnya adalah :
• Phenobarbital
Phenobarbital merupakan antikonvulsan turunan babiturat yang efektif dalam mengatasi
epilepsi. Phenobarbital menekan korteks sensor, menurunkan aktivitas motorik, menyebabkan
kantuk, efek sedasi, dan hipnotik.
d.Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contohnya adalah : Diazepam

2.1.3 Dampak Yang Ditimbulkan


 Efek yang ditimbulkan:
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam
hari, kerusakan pada hati (liver) dan ginjal, resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit
infeksi lainnya makin meningkat, penurunan libido, kebingungan dalam identitas seksual,
kematian karena overdosis.
 Gejala Intoksitasi (Keracunan):
Konstraksi pupil (dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu (atau lebih)
tanda berikut, yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk
atau koma, bicara cadel, gangguan atensi atau daya ingat.
Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia
awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan,
atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah
pemakaian opioid.

 Gejala Putus Obat:


Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya
setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis
narkotik.
Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan
menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap
selama enam bulan atau lebih lama.
 Gejala Putus Obat ketergantungan:
Kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi,
menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk
pipotermia dan hipertermia. Seseorang yang ketergantungan opioid jarang meninggal akibat
putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit
jantung.
Gejala residual seperti insomnia, bradikardia (detak jantung melemah, biasanya akibat demam
tinggi), disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah
putus zat. Selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin
menghilangkan semua gejala. Gejala pengguna putus opioid adalah gelisah, iritabilitas, depresi,
tremor, kelemahan, mual, dan muntah.
 Efek yang ditimbulkan:
Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian, belajar, waktu
reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan maslah. Menghisap rokok meningkatkan mood,
menurunkan ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif. Pemaparan nikotin dalam
jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah metabolisme oksigen
serebtral.
Tetapi pemaparan jangka panjang disertai dengan penurunan aliran darah serebral. Berbeda
dengan efek stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan otot skeletal.
Komponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat kimia yang sangat
toksik. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat mematikan, karena paralisis (kegagalan)
pernafasan.

2.1.4 Pencagahan Narkoba Yang Dapat Dilakukan


1. Pencegahan terhadap diri sendiri
• Belajar untuk mengatakan tidak
• Tidak usah terpancing karena dibilang kuper
• Tidak usah selalu ingin dianggap hebat, berani, gaul, dan sebagainya
• Bergaul dengan teman yang baik dan jauhi teman yang berperilaku buruk
• Berpikir bahwa narkoba mengakibatkan penderitaan
• Isilah hari-hari dengan kegitan yang positif
• Menambah iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Pencegahan terhadap keluarga
• Pengasuhan anak yang baik dengan penuh kasih sayang, penanaman displin yang baik,
mengajarkan perbedaan baik dan buruk, mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan
bertanggung jawab, dan mengembangkan harga diri anak dengan menghargai jika berbuat baik
atau mencapai prestasi tertentu.
• Ciptakan suasana yanh hangat dan bersahabat sehingga membuat anak rindu untuk pulang ke
rumah.
• Meluangkan waktu untuk kebersamaan
• Orang tua menjadi contoh yang baik
• Kembangkan komunikasi yang baik
• Memperkuat kehidupan beragama
• Orang tua memahami msalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
3. Pencegahan terhadap lingkungan sekolah
a. Upaya terhadap sekolah
• Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahguaan NAPZA
• Melibatkan siswa dalam perencanaan, pencegahan, dan penanggulangan penyalahgunaan
NAPZA di sekolah
• Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan keterampilan yang positif
• Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa (ekstrakulikuler)
• Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling
• Penerapan kehidupan bergama dalam kehidupan sehari-hari
b. Upaya mencegah peredaran NAPZA di sekolah
• Razia dengan cara sidak
• Melarang orang yangtidak berkepentingan untuk tidak masuk ke lingkungan sekolah
• Melarang siswa keluar sekolah pada jam pelajaran tanpa izin guru
• Membina kerja sama yang baik dengan berbagai pihak
• Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah
c. Upaya membina lingkungan sekolah
• Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina hubungan yang
harmonis antara pendidik dan peserta didik
• Mengupayakan kehadian guru secara teratur di sekolah
• Sikap keteladanan guru amat penting

BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Untuk mengurangi dan mencegah penggunaan serta peredaran narkotika pada anak remaja, maka
sangat penting untuk diadakannya program “Drugs Education” kepada anak-anak remaja. Dari
program tersebut diharapkan para anak remaja dapat lebih berhati hati terhadap adanya
NARKOBA dan lebih menjaga diri terhadap pergaulan yang dapat menjerumuskan mereka
kedalam pengaruh NARKOBA dan sejenisnya.

3.2 Saran
1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit
2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia
3. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang narkoba
4. Perlu peningkatan kerja sama antara masyarakat dengan aparat untuk memberantas peredaran
narkoba
5. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan
narkoba

DAFTAR PUSTAKA
Makalah Narkoba dan Pencegahannya ADDINI AMIRA PUTRI
Sumber internet lainnya

Anda mungkin juga menyukai