Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW serta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.

Karya tulis yang diberi judul “Pencegahan Pemakaian Narkoba Dikalangan Remaja”
ini merupakan sebuah karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok dimana
tugas ini merupakan aspek penilaian mata pelajaran Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Penulis menyadari bahwa tugas karya tulis ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan untuk kemajuan
masa-masa mendatang.

Harapan penulis semoga tugas karya tulis ini dapat diambil manfaaatnya oleh
pembaca.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
A. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A.Narkoba 5
B. Jenis-jenis Narkoba 5
C. Akibat Penyalahgunaan Narkoba 6
D. Dampak Penyalahgunaan Narkoba 6
E. Peran Keluarga Dalam Mencegah Terjadinya Penyalah Gunaan Narkoba 6
F. Narkoba Mengancam Kehidupan 6
G. Peraturan Perundang-Undangan Tentang Narkoba 7
H. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kalangan Remaja Menggunakan Narkoba 7
I. Contoh Kasus Narkoba Dikalangan Remaja 8
J. Upaya Pencegahan 8
K. Cara Pengobatan Narkoba 9
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Zaman globarisasi memberikan pengaruh pada kehidupan manusia baik pengaruh
yang positif seperti memberikan suatu kemudahan dalam berhubungan yaitu lewat alat-alat
komunikasi, maupun pengaruh yang negatif seperti banyaknya para generasi muda yang
terjerumus kedalam pergaulan bebas dan pemakaian obat-obatan terlarang seperti halnya
narkoba.
Penyalahgunaan narkoba sering dilakukan hanya untuk  lari dari masalah. Karena
itu, untuk menghindari penyalahgunaan narkoba kita sebagai generasi muda diharapkan
lebih berhati-hati menerima hal-hal yang baru.
Narkoba merupakan bahan atau obat-obatan yang sangat dilarang pemakaiannya.
Karena dapat merusak jiwa, raga dan sosial. Oleh sebab itu narkoba sering kali
menimbulkan hal-hal yang negatif yang dapat merugikan pemakaiannya dan lingkungan
tempat tinggalnya. Pemakaian narkoba menimbulkan ketergantungan yang sangat susah
dihilangkan.
Saat ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat merajalela. Hal ini
terlihat dengan makin banyaknya pengguna narkoba dari semua kalangan dan peredaran
narkoba yang terus meningkat. Penyalahgunaan narkoba saat ini justru banyak dari
kalangan remaja atau anak muda, yaitu pelajar dan mahasiswa. Salah satu hal yang sejak
dulu menjadi permasalahan dalam masyarakat dan membutuhkan perhatian khusus adalah
penyalahgunaan obat-obatan.
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi
ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang
mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini
remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan minum-minuman
keras, pencurian, perampokan, perusakan / pembakaran, seks bebas bahkan narkoba.
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif / berbahaya dan
terlarang) belakangan ini amat popular dikalangan remaja dan generasi muda. Narkoba saat
ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet
dan tepung seperti ecstasy, pil koplo, dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat
sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop.
Faktor-faktor yang menyebabkan kalangan remaja dan generasi muda
menggunakan narkoba terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan
seseorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya, atau bisa
saja stress yang berkepanjangan, kurangnya perhatian orang tua, keretakan rumah tangga /
broken home. Dan sekaligus didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai,
seseorang mau menerima tawaran itu. Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima
tawaran berikutnya sehingga akan menimbulkan ketergantungan terhadap obat-obat
terlarang yang dipakainya. Hal inilah yang mendorong kami untuk mengungkit masalah ini
sebagai bahan diskusi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian atau definisi narkoba?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba itu?

3
3. Apa dampak atau bahaya narkoba terhadap remaja?
4. Bagaimana pencegahan penyebaran narkoba dikalangan remaja?
5. Apa dampak dari penyalah gunaan narkoba?
6. Bagaimana peran keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba?

C. Tujuan
1. Agar para generasi muda mengetahui dampak dari penyalahgunaan narkoba.
2. Agar para orang tua bisa mengawasi anak-anaknya supaya tidak terjerumus dalam
penyalahgunaan narkoba.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong penyalahgunaan narkoba
dikalangan remaja.

BAB II
4
PEMBAHASAN

A. Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif lainya.
Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat
membuat berbagai efek samping seperti halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya.
Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat
berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa
hisapan.

B. Jenis-jenis Narkoba
1.  Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman / bukan tanaman baik
sintetis, maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan / perubahan kesadaran,
menghilangkan / mengurangi rasa nyeri. Ada 3 golongan narkotika menurut pontensinya
menyebabkan ketergantungan :
a. Narkotika gol I : narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi,
menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan untuk pengobatan.
Contoh: heroin, kokain dan ganja.
b. Narkotika gol II : narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, menyebabkan
ketergantungan dan digunakan pada pengobatan sebagai pilihan terakhir.
Contoh : morfin dan petidin.
c. Narkotika gol III : narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, menyebabkan
ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi.
Contoh : codein.
2.    Psikotropika
Psikotropika adalah zat / obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
a. Psikotropika gol I : sangat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan dalam pengobatan. Contoh : MDMH (Ekstrasi), LSD, dan STP.
b. Psikotropika gol II : berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan dan
digunakan pada pengobatan secara terbatas. Contoh : amfetamin, metamfetamin
(sabu),fensiklidin (PCP), dan ritalin.
c. Psikotropika gol III : berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan dan
banyak digunakan dalam pengobatan. Contoh : Phenobarbital(luminal),
flunitrazepara.
d. Psikotropika gol IV : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat
luas digunakan dalam pengobatan. Contoh : mogadon(MG), pil BK, nitrazepam
dll.
3.    Zat psikoaktif lain
Psikoaktif lain adalah : zat / bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh terhadap kerja otak. Contoh :
a. Alkohol pada minuman keras, terdiri atas :
 Gol A dengan kadar etanol 1-5% contoh: bir.
 Gol B dengan kadar etanol 5-20% contoh: minuman anggur.
 Gol C dengan kadar etanol 29-45% conto: whiskey, walker, vodka, dll.

5
b. Inhalansi / Solven
Adalah gas / zat pelarut yang mudah menguap berupa senyawa organik yang
sering digunakan untuk berbagai keperluan industri, kantor, bengkel, toko dan
rumah tangga.
Contoh : lem, bensin, thiner, aerosol, acetan. Disalah gunakan dengan dihirup.
c. Nikotin
Terdapat pada tembakau, nikotin merupakan bahan penyebab
ketergantungan.
Contoh : pada rokok.

C.  Akibat Penyalahgunaan Narkoba


Bagi diri sendiri :
1. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja. Daya ingat, sehingga
mudah lupa, perhatian sulit berkosentrasi, perkembangan normal mental emosional dan
sosial remaja terhambat.
2. Introksikasi (keracunan). Timbul karena akibat pemakaian narkoba jumlah yang cukup,
berpengaruh pada tubuh dan prilakunya.
3. Overdosis (OD)

D.  Dampak Penyalahgunaan Narkoba


1. Gangguan kesehatan jasmani : Fungsi organ-organ tubuh terganggu (hati, jantung, paru,
otak, dll). Penyakit menula karena pemakaian jarum suntik bergantian (hepatitis B/C, H
IV, AIDS).
2. Overdosis yang dapat menyebabkan kematian. Ketergantungan, yang menyebabkan
gejala sakit jika pemakaiannya dihentikan atau dikurangi, serta meningkatkan jumlah
narkoba yang dikonsumsi.
3. Gangguan kesehatan jiwa (gangguan perkembangan mental-emosional, paranoid).
4. Gangguan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan sosial (pertengkaran, masalah
keuangan, putus sekolah, menganggur, kriminalitas, dipenjara, dikucilkan, dll).

E. Peran Keluarga dalam Mencegah Terjadinya Penyalahgunaan Narkoba


1. Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat merasakan suasana
ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat didepan anak. Jika perlu, minta
pertolongan / kosultasi tenaga profesi / ahli, atau orang yang dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.
2. Sejak dini ajarkan anak membedakan yang baik dan yang buruk, yang benar dan salah.
Hal itu memungkinkan anak berani mengambil keputusan atas dorongan hati nuraninya,
bukan karena tekanan atau ujukan teman. Tunjukan sikap tulus jujur tidak munafik
terbuka, mau mengakui kesalahan, meminta maaf, serta tekad orang tua untuk
memperbaiki diri.
3. Orang tua harus lebih perhatian terhadap anak dan memberikan nasehat yang dapat
memotivasi anak agar dapat  menomor satukan prestasi dan menghindari diri dari
narkoba dan harus mengetahui apa yang dilakukan anak diluar rumah.

F.  Narkoba Mengancam Kehidupan


Perkembangan di era globalisasi ini membuat batas-batas kehidupan manusia di
muka bumi menjadi sangat terbuka. Berbagai arus negatif seiring tumbuh dan berkembang
mengiringi manfaat-manfaat yang timbul dari budaya globalisasi. Salah satunya adalah

6
semakin maraknya peredaran narkoba yang tidak lagi mengenal batas daerah bahkan
negara. Tidak ada satupun negara di permukaan bumi ini yang bebas dari pengaruh buruk
penyalahgunaan narkoba, terutama negara-negara berkembang seperti Indonesia yang
merupakan market dari berbagai komoditas perdagangan termasuk narkoba.
Narkoba pada dasarnya merupakan berbagai barang baik alami maupun buatan
(sintetis) yang mengandung berbagai bahan kimiawi yang mampu mengubah pikiran,
perasaan serta mental seseorang. Pada sistem saraf manusia, narkoba menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit atau nyeri yang berdampak
secara psikologis dan psikis. Pada pemakaian teratur, zat-zat ini akan membawa pengaruh
pada sistem saraf tubuh manusia sehingga menyebabkan ketergantungan konsumsi
narkoba. Penggunaan zat-zat yang termasuk narkotika pada mulanya terbatas pada
kepentingan medis namun saat ini narkoba sering disalahgunakan karena efek yang
terkandung di dalamnya. Saat ini narkoba justru lebih banyak disalahgunakan sehingga
benar-benar mengancam kehidupan umat manusia.

G. Peraturan Perundang-undangan Tentang Narkoba


1. UU NO. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan UU NO.5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika, seperti :
 UU Narkotika pasal 4 dan UU Psikotropika pasal 4 : Narkotika dan Psikotropika
hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan / ilmu pengetahuan.
 UU Narkotika pasal 85 : barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menggunakan
narkotika gol I bagi diri sendiri, dipidana penjara paling lama 4 tahun,gol II 2 tahun
dan gol III 1 tahun.
2. UU NO. 35 Tahun 2009

H. Faktor-faktor yang mempengaruhi kalangan remaja menggunakan Narkoba


Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya, terlebih
pada penyalahgunaan narkoba. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi, hal ini bisa terjadi
dikarenakan beberapa faktor kenakalan remaja sebagai berikut :

1. Kurangnya kasih sayang orang tua. Seorang remaja yang kurang perhatian dan kasih
sayang orang tua akan melakukan tindakan yang cenderung menyimpang. Karena
mereka beranggapan bahwa mereka tidak dianggap oleh orang tuanya sendiri.
2. Kurang adanya pengawasan dari orang tua. Akibat kurangnya pengawasan dari orang
tua, remaja akan cenderung bertingkah liar karena orang tuanya saja tidak memberikan
pengawasan terhadap anaknya sendiri.
3. Menanggapi kemajuan IPTEK secara negatif. Remaja menanggapi kemajuan IPTEK
dengan cara yang salah.
4. Kurangnya pendidikan dan dasar-dasar agama yang juga kurang. Kurangnya dasar
agama mengakibatkan remaja yang tidak tahu mengenai dosa dan akibat dari tindakan-
tindakan menyimpang yang dilakukannya.
5. Pengaruh dari teman dan lingkungan. Tak jarang para remaja melakukan tindakan-
tindakan menyimpang dikarenakan terpengaruh oleh teman dan lingkungan disekitar
tempat tinggalnya.
6. Tidak ada tempat untuk menyalurkan hobi.
7. Banyaknya masalah yang dipendam dan tidak mampu mengatasinya. Mempunyai
banyak masalah membuat remaja stres dan kebanyakan menggunakan narkoba untuk
menghilangkan rasa stresnya itu.

7
I. Contoh Kasus Narkoba Dikalangan Remaja

 Sulawesi : TEMPO.CO, Makassar - Pemakai narkotik dan obat-obat terlarang di


Sulawesi Selatan terus meningkat. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN)
Wilayah Sulawesi Selatan tahun 2012, tercatat ada 131.200 orang pecandu narkotik dan
obat terlarang di sana. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2011, di mana
ada 125.730 orang pemakai narkoba.
 Kalimantan : TEMPO.CO , Palangkaraya: Peredaran narkotik dan obat berbahaya
lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah sekarang ini telah merambah ke daerah
pedalaman di provinsi yang luasnya 1,5 kali pulau Jawa tersebut. Menurut Koeshartono,
berdasarkan jenisnya, penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Tengah terbanyak jenis
sabu. Rata-rata per bulan terdapat 15-20 kasus dengan jumlah pemakai kebanyakan di
kalangan pelajar tingkatan SMA.
 Yogyakarta : Sehatnews.com (5 Juli 2012)-Kasus penyalahgunaan narkoba dengan
pelaku pelajar tingkat SMA menduduki peringkat pertama di wilayah hukum Polda
Daerah Istimewa Yogyakarta pada semester I 2012."Kasus penyalahgunaan narkoba
pada semester pertama 2012 secara umum meningkat dibanding periode sama 2011,
dan untuk peringat tertinggi jumlah kasus penyalahgunaan narkoba ini adalah siswa 
SMA," kata Kapolda DIY Brigjen Polisi Sabar Raharjo, Minggu. Menurut dia, pada
semester pertama ini kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan siswa SMA
tercatat sebanyak 84 kasus atau meningkat dibanding 2011 yang tercatat 73 kasus.
“Sedangkan untuk pelajar SD ada delapan kasus atau meningkat dibanding 2011 yang
tercatat ada lima kasus, pelajar SMP turun dari 19 kasus menjadi 15 kasus dan
perguruan tinggi sebanyak 47 kasus dari sebelumnya 26 kasus,” katanya.
 SEMARANG : suaramerdeka.com (31 Januari 2013) - Penyalahgunaan narkoba di Kota
Semarang mengalami peningkatan. Ditengarai dengan meningkatnya jumlah perkara
terkait narkoba di Pengadilan Negeri Semarang. Bahkan, penyalahgunaan narkoba
sudah mendominasi jumlah perkara pidana khusus yang disidangkan. Tahun 2011
Pengadilan Negeri Semarang menyidangkan 119 perkara narkoba. Jumlah itu
meningkat di tahun 2012, yakni 125 perkara. Di tahun 2012 ada 299 perkara pidana
khusus dan 933 pidana umum.

J. Upaya pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan remaja, sudah
sewajarnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk
orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman
narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita
lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara
rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat
terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering
terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan
keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab
terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral
dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya
mereka jalani.

8
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua,
harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-
anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak
didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk membangun generasi
yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

K. Cara Pengobatan Narkoba


Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum banyak,
makan-makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari
narkoba.
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari
tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau
dengan penurunan dosis obat pengganti. Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes
urin sudah negatif), tubuh secara fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis
ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan
perasaan sang pecandu.
Dan Rehabilitasi, Setelah menjalani proses detoksifikasi dengan tuntas (tes urin
sudah negatif), mungkin tubuh secara fisik memang sudah tidak ketagihan lagi, namun
secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti
alam pikiran dan perasaan sang pecandu. Dengan demikian sangat rentan dan sangat
besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi. Oleh sebab itu, setelah
detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari
lingkungan pecandu, misalnya dengan memasukkan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.

Tips untuk mengatasi kecanduan narkoba sebagai berikut :


1. Upayakan mandi menggunakan air hangat,gunanya agar pasien tidak beku peredaran
darahnya karena pemakai bila sudah sakau (bahasa keren over dosis) maka aliran
darah mudah membeku pasien akan mudah sekali kedinginan.
2. Berjemur diterik matahari dengan memakai pakaian yang tebal minimal menggunakan
baju 5 lapis plus jaket sweater upayakan semua badan terselubung alias tertutup rapat
gunanya bila terkena sinar matahari pasien akan berkeringat jadi akan membuang
kotoran infeksi racun narkoba di dalam peredaran darah,semakin banyak keluar keringat
semakin bagus dan akan mempercepat penyembuhan.
3. Meminum susu steril banyak tersedia di supermarket sbgi contoh susu bear brand atau
susu sapi asli dari peternak,gunanya untuk melawan atau sebagai anti toksin racun
narkoba,dan berfungsi pula sebagai pembersih racun,bila pasien semakin banyak
minum susu steril maka semakin baik,pasien tidak akan bisa mengkonsumsi narkoba
lagi karena akan mengalami penolakan dari tubuhnya.
4. Mengkonsumsi telur setengah matang minimal 4 butir sehari,ini berguna sebagai
penyembuh dari kerusakan otak sebab pasien pengguna narkoba itu kebanyakan
mengalami kegilaan buruknya lagi kegagalan sistem otak yg mengakibatkan kematian.
5. Mengkonsumsi Vitamin C setiap mengalami tubuh yg lemah dan kedinginan umumnya
pasien pengguna narkoba akut sering kali tidak bergairah selalu tidur tak bergerak
seperti mayat hidup, dengan mengkonsumsi Vitamin C pasien dirangsang untuk aktif
bergerak agar tidak mengalami pembekuan sel darah.
6. Jika pasien pengguna dalam keadaan sangat ketergantungan maka ada baiknya
diberikan sedikit narkoba tapi dalam jumlah yg kecil saja alias sedikit saja gunanya agar
tidak terjadi hal-hal yg tidak kita ingin kan karena pasien pengguna narkoba itu bila

9
sedang OD Over dosis prilaku dan mentalnya terganggu dan sangat labil cendrung
membahayakan orang lain atau dengan menggunakan obat penenang sesuai dosis.
7. Ajaklah pasien berolahraga ini yg juga tidakalah pentingnya dan sangat penting sekali.
8. Berikan pasien motivasi hidup,katakan padanya bahwa hidup didunia sangatlah
berharga jika kita dalam keadaan sehat,dan segala seuatu itu bisa dapat dan diraih bila
kita sehat,ingat kan pasien tentang tuhan yg mampu menolong kita dari masalah apapun
jika kita mau berubah dan mau kembali menjadi orang yg berguna bagi orang lain, dan
yakinkan pasien dan keluarganya bahwa pengguna narkoba itu dapat disembuhkan.

BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

10
Berdasarkan pembahasan makalah kami yang berjudul “Pencegahan Pemakaian
Narkoba Dikalangan Remaja”  maka kami akan menyimpulkan bahwa :
 Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
 Setiap orang yang melakukan penyalahgunaan Narkoba disebabkan beberapa faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal : disebabkan karena
keadaan keluarga yang kurang harmonis dan sebagai jalan pintas untuk melupakan
masalah. Faktor Eksternal : pengaruh dari teman dan keadaan lingkungan yang
kurang baik.
 Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologi.
 Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umum.
 Dampaknya Ketergantungan, yang menyebabkan gejala sakit jika pemakaiannya
dihentikan atau dikurangi, serta meningkatkan jumlah narkoba yang
dikonsumsi,Gangguan kesehatan jiwa (gangguan perkembangan mental-emosional,
paranoid),Gangguan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan sosial (pertengkaran,
masalah keuangan, putus sekolah, menganggur, kriminalitas, dipenjara, dikucilkan).

B. Saran
Agar para generasi muda bisa menghindari penyalahgunaan narkoba diperlukan
dukungan dari beberapa pihak seperti dari keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Orang
tua harus lebih perhatian terhadap anak dan memberikan nasehat yang dapat memotivasi
anak agar dapat  menomor satukan prestasi dan menghindari diri dari narkoba dan harus
mengetahui apa yang dilakukan anak diluar rumah.Misalnya :

 Membatasi kebebasan anak dalam hal bergaul.


 Menciptakan lingkungan keluarga yang Harmonis
 menciptakan  hubungan  atau komunikasi yang baik terhadap anak.

DAFTAR PUSTAKA

 Bewana, satya. 2008. membantu pemulihan pecandu Narkoba dan keluarganya. Jakarta
: Balai Pustaka.
 Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal narkoba dan kekerasan. Jakarta:Balai
Pustaka.
 Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru,
dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

11

Anda mungkin juga menyukai