Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Masalah

Remaja merupakan generasi muda penerus bangsa sebagai pemegang estafet

pembangunan.Pergaulan remaja diharapkan memiliki dampak positif yang mengarah

kepada meningkatnya prestasi akademik.Perilaku yang diharapkan pada remaja

adalah perilaku tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol, mematuhi

norma/aturan, tidak memberontak, dan disiplin dalam sekolah.Remaja memiliki

kecenderungan untuk mencontoh dan ingin memberikan kesan bahwa remaja sudah

hampir dewasa. Akan tetapi, kenyatannya remaja memiliki sikap dan perilaku yang

negatif sehingga terjadi kerentanan terhadap risiko penyalagunaan NAPZA. NAPZA

adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, yang meliputi

zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan

psikis, serta menimbulkan ketergantungan. Risiko penyalahgunaan NAPZA diartikan

sebagai bentuk perilaku yang dapat terjadi pada seseorang untuk menjadi

penyalahgunaan NAPZA.

Penyalahgunaan NAPZA menurut Undang–Undang No. 35 Tahun 2009 dapat

diartikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar ketentuan-ketentuan hukum

tentang NAPZA.Penyalahgunaan NAPZA biasanya diawali dari bujukan, tawaran

atau tekanan dari teman sebaya yang didorong rasa ingin tahu atau ingin mencoba,

diawali dari pemakaian sekali kemudian beberapa kali sehingga menjadi ketergantungan

terhadap narkoba.Padahal NAPZA sangat berpengaruh terhadap tubuh dan mental

emosional bagi pemakainya.Semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah yang

berlebihan bisa merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial didalam

1
masyarakat. Ganda (2009) mengemukakan bahwa anak yang mempunyai gangguan

perilaku adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah

laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia

ataupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.

Sedangkan pengaruh NAPZA pada remaja dapat berakibat lebih fatal, karena dapat

menghambat perkembangan kepribadiaannya dan dapat merusak potensi diri

mereka.Meskipun sudah banyak informasi yang menyatakan dampak negatif bagi orang

yang mengkonsumsi narkoba, tetapi hal ini belum memberi angka yang signifikan

dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang harus diselesaikan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Narkoba

2. Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda

3. Peran Remaja dalam mengatasi Penggunaan Narkoba

1.3. Tujuan

Dari uraian dalam rumusan masalah terdapat tujuan yang harus dicapai,

diantaranya adalah:

1. Untuk Mengetahui Pengertian Narkoba

2. Untuk Mengetahui Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda

3. Untuk Mengetahui Peran Remaja Dalam Mengatasi Penggunaan Narkoba

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahana adiktif

lainnya. Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika diminum,

diisap, dihirup, ditelan atau disuntikan berpengaruh pada kerja otak (susunan syaraf

pusat) dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya kerja otak berubah (meningkat

atau menurun), demikian juga fungsi vital organ tubuh lain ( jantung, peredaran darah,

pernapasan dan lainnya).

Sesuai dengan Undang-Undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika, Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat

adiktif lainnya.

1. Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo (1986) bahwa pengertian narkotika adalah “Zat

yang bias menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan

memasukkan kedalam tubuh.” Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya

rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.

Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan

dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,

menghilangkan rasa sakit dan lain-lain. Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok

yaitu:

a. Narkotika golongan I, adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya

sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.

Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.

b. Narkotika golongan II, adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi

bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan

betametadol.

c. Narkotika golongan III, adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi

bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: kodein dan turunannya

3
2. Psikotropika

Pengertian Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun

sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.

Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :

a. Psikotropika golongan I, adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum

diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:

MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.

b. Psikotropika golongan II, adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta

berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan

metakualon.

c. Psikotropika golongan III,adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta

berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan

fleenitrazepam.

d. Psikotropika golongan IV, adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan

serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK,

mogadon, dumolid) dan diazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat

menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

a. Rokok

b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan

menimbulkan ketagihan.

c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,

bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

2.2. Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda

Selain bahaya narkoba bagi kesehatan, narkoba juga berdampak langsung

terhadap lingkungan sosial terutama generasi muda yang dikenal memiliki emosi yang

labil sehingga sangat rentan dan mudah untuk terjerumus dalam

penyalahgunaan narkoba.

4
Banyak kasus dari pecandu narkoba adalah dari kalangan remaja dan alasannya

beragam diantaranya menggunakan narkoba untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi,

hanya untuk coba coba, mengikuti gaya hidup dari pergaulan dan masih banyak alasan

yang sangat tidak sebanding dengan resikonya yang tentu saja berkaitan dengan

menurunnya kesehatan hingga kematian, hilangnya kreatifitas, terganggunya proses belajar

baik di lembaga pendidikan formal maupun non formal.

Sesuai dengan undang-undang narkoba Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika,

narkoba dibagi 18 dalam tiga jenis yaitu narkotika, psikotropika dan zat adiktif

lainnya sedangkan menurut undang-undang narkotika pasal 1 ayat 1 Medan rangka bawah

narkotika merupakan zat buatan maupun yang berasal dari tanaman yang memiliki

efek halusinasi menurunnya kesadaran serta menyebabkan kecanduan obat- obat tersebut

dapat menimbulkan kecanduan apabila pemakaian berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu

sebenarnya sebagai obat penghilang nyeri saat operasi atau memberikan ketenangan.

Mengutip dari laman resmi BNN bahaya narkoba bagi generasi muda salah satunya

adalah dengan berubahnya sikap tingkah laku, kepribadian serta kedisiplinan pemuda yang

sudah kecanduan narkoba akan lebih cepat mengantuk dan malas juga tidak mempedulikan

kesehatan. Narkoba dapat menimbulkan dampak buruk secara fisik psikis dan social.

Dampak narkoba secara fisik:

a) terjadi gangguan pada sistem saraf

b) terjadinya gangguan pada jantung dan pembuluh darah

c) terjadinya gangguan pada kulit

d) terjadi gangguan pada paru-paru

Dampak narkoba secara psikis:

a) cenderung lebih lambat dalam bekerja, ceroboh, tegang dan gelisah.

b) lebih sering hilang kepercayaan diri.

c) lebih susah dalam berkonsentrasi cenderung menyakiti diri merasa tidak lama

hingga bunuh diri.

Dampak narkoba secara sosial:

a) terjadi gangguan mental anti sosial dan asusila

b) lebih besar peluang menjadi beban keluarga

5
c) cenderung pendidikan akan terganggu

d) cenderung memiliki masa depan yang suram

2.3. Membangun Remaja Bebas Narkoba

Upaya pencegahan penggunaan narkoba dapat dimulai dari lingkungan terdekat

yaitu keluarga dan berikutnya adalah lingkungan pergaulan, lingkungan pendidikan sampai

pada lingkungan organisasi jika perlu. Di lingkungan keluarga peran aktif orang tua sangat

dibutuhkan baik itu dengan memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba ataupun

dengan mengarahkan pada kegiatan positif, begitu juga dengan lingkungan pendidikan

hendaknya diadakan sosialisasi anti narkoba baik itu berupa tugas pembuatan makalah,

pentas seni dan budaya dengan tema anti narkoba dan masih banyak lagi ide-ide yang bisa

digunakan untuk mensosialisasikan bahaya narkoba.

3 langkah utama membangun remaja bebas narkoba

1. Pertama, dalam lingkungan keluarga orang tua berkewajiban memberikan

kasih sayang cukup terhadap para remajanya mereka tidak boleh cepat marah

dan memukul tatakala sang remaja membangkit kesalahan baik dalam tutur

kata sikap maupun perbuatannya. Hal ini diberi kesempatan untuk membelah

diri sebaliknya orang tua harus bersikap demokratis terhadap anaknya. Anak

ada di posisikan sebagai insan dan juga membutuhkan penghargaan dan

perhatian tidak cukup hanya diperhatikan kebutuhan fisiknya, tetapi juga

kebutuhan psikisnya. Sehingga komunikasi yang hangat antara orang tua dan

anak-anak yang menjadi langkah utama yang yang jitu untuk menjalin

hubungan yang harmonis agar sang remaja menjadi tentram dan nyaman

tinggal di rumah. Jadi mereka tidak membutuhkan pelampiasan atau pelarian

di luar rumah Tata kalah menghadapi persoalan yang rumit.

2. Kedua, dalam lingkungan sekolah, pihak sekolah berkewajiban memberikan

informasi yang benar dan lengkap tentang narkoba sebagai bentuk antisipasi

terhadap informasi serba sedikit namun salah tentang narkoba yang selama ini

diterima dari pihak lain titik pihak sekolah juga perlu mengembangkan

kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan narkoba dalam rangka

mencegah dan mengatasi meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan

6
pelajar seperti melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap

siswa baik dengan melibatkan pihak lain (komite sekolah orang tua)

menggiatkan kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat, serta

mengembangkan suasana yang nyaman dan aman bagi remaja untuk belajar.

3. Ketiga, dalam lingkungan masyarakat, para tokoh agama perangkat

pemerintahan di semua tingkat mulai dari Presiden gubernur bupati, Camat

Lurah hingga RT dan RW perlu bersikap tegas dan konsisten terhadap upaya

pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya masing-masing yang

didukung penuh oleh pihak keamanan dan kepolisian.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Remaja adalah generasi

penerus bangsa yang akan menentukan masa depan keluarga, masyarakat dan negara

sebagai generasi penerus remaja harus memiliki motivasi kuat untuk belajar yang tidak

saja Sehat cerdas dan terampil tapi juga bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

berkepribadian dan menjunjung tinggi nilai-nilai Luhur budaya bangsa.

Narkoba adalah zat berbahaya bagi tubuh yang dapat mengakibatkan kecanduan pada

penggunanya dan narkoba memiliki banyak jenis dan efek negatif sesuai dengan jenisnya.

Dampak negatif dari penggunaan narkoba adalah menurunnya kesehatan bahkan kematian

dan hilangnya kreatifitas dan potensi yang dimiliki oleh pemuda sebagai generasi penerus.

Membangun remaja bebas narkoba hendaknya dilakukan dengan mengintegrasikan

tiga langkah penting yakni melalui upaya pencegahan dalam lingkungan keluarga

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat serta melalui gerakan bebas narkoba yang

dicanangkan pemerintah untuk diimplementasikan di semua tingkat masyarakat.

3.2. Saran

Pesatnya dunia informasi hendaknya disikapi dengan positf dan bijak begitu juga

dalam memilih lingkungan pergaulan adalah salah satu cara paling efektif untuk

terhindar dari maraknya penggunaan narkoba. Kesehatan adalah anugerah yang patut kita

jaga dan syukuri, dengan badan yang sehat tentunya akan lahir ide dan kreatifitas dan

semua itu tentu sangat mustahil dapat terwujud jika otak kita dipengaruhi zat narkoba.

Tidak logis jika kesehatan dan kreatifitas ditukar dengan kenikmatan semu penggunaan

narkoba apapun alasannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Helviza, Ira, Zulihar Mukmin dan Amirullah. 2016. “Kendala-Kendala Badan


Narkotika Nasional (bnn) Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan
Narkotika di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah. Vol. 1(1).

Julianan Lisa FR, Nengah Sutrisna W. 2013. Narkotika,Psikotropika dan


gangguan jiwa, Yogyakarta: Nuha Medika.

Pamungkas, Apriliantin Putri. 2017. “Peran ASEANAPOL dalam Pemberantasan


Peredaran Narkoba di Indonesia”. Journal of International Relations,
Vol. 3 (2).

9
MAKALAH
PERAN REMAJA MEMBANGUN BANGSA
BEBAS NARKOBA

DI SUSUN
DALAM RANGKA PENYELESAIAN TUGAS BAHASA INDONESIA

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH
INDAR SRI DEWI

XII. MIA2

MUNA

2023

10
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

karunia, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul "Peran Remaja Membangun Bangsa Bebas Narkoba” dengan tepat pada

waktunya.

Penulis berterima kasih kepada Bapak Ibnu Rahim Itkar S.Pd selaku guru

mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna.

Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga Penulis

sebagai penyusun. Sebelumnya Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata

yang kurang berkenan dan Penulis memohon kritik, saran serta usulan yang membangun

dari Bapak dan teman-teman sekalian demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan

datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis dibantu beberapa pihak yang namannya tiak

dapat ditulis satu persatu namun denikian penulis mengucapkan terimakasih kepada yang

teristimewa.

1. Ibu Situ Nursalam S.Pd, M.Pd

2. Pa Ibnu Rahim Itkar S.Pd selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah

mengarahkan penulis untuk mengerjakan tugas makalah

3. Orang tua Yang banyak membantu dan membimbing Penulis dalam

mengerjakan makalah ini.

Muna, Maret 2023


Penulis

Indar Sri Dewi

ii
DAFTAR ISI

Sampul.......................................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1. Latar Masalah.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3.Tujuan .............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
2.1. Pengertian Narkoba .......................................................................................3
2.2. Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda ..........................................................4
2.3. Membangun Remaja Bebas Narkoba............................................................6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................8
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................8
3.2. Saran............................................................................................................8
Daftar Pustaka..........................................................................................................9

iii

Anda mungkin juga menyukai