Anda di halaman 1dari 14

Narkoba

 Indonesia merupakan sebuah negara dengan permasalahan


narkoba atau NAPZA yang memprihatinkan. Hal ini
dilihat dari ketegasan pemerintah dalam menghukum para
pengedar narkoba dengan seberat-beratnya.
 salah satunya berupa hukuman mati. Hukuman mati bagi
pengedar narkoba dengan kriteria tertentu sepadan dengan
kerugian yang di alami bangsa Indonesia, bahwa sekitar
50 orang mati setiap harinya karena narkoba.
 A. pengertian narkoba dan jenis-jenisnya
1. Pengertian narkoba.
Kurniawan mendefinisikan narkoba sebagai zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi, seperti pikiran, perasaan, suasana hati, serta prilaku jika masuk kedalam
tubuh manusia dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, dan sebagainya.
Narkoba menurut pakar Kesehatan didefinisikan sebagai psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan penyakit
tertentu.
Narkoba juga dikenal sebagai NAPZA, yaitu zat-zat yang dapat mengakibatkan
ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat tertentu bekerja dengan
memengaruhi susunan saraf pusat.
NAPZA menurut Jacobus adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis ataupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan
ataupun perubahan kesadaran,hilangnya rasa, mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri, hingga menimbulkan ketergantungan.
 2. Jenis-jenis narkoba
a. Narkotika.
Menurut soerdjono dirjosisworo, narkotika adalah zat yang bisa menimbulkan
pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh.
Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semngat
dan halusinasi, atau timbulnya khayalan-khayalan.
Sifat-sifat tersebut dalam dunia medis untuk pengobatan, seperti pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan penyembuhan suatu penyakit.
Narkotika digolongkan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut.
1. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya
sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
Contoh: ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
2. narkotika golongan II adalah narkotika yang memeliki
daya adiktif kuat, tetapi bermamfaat untuk pengobatan dan
penelitian.
Contoh: petidin, benzetidin, dan betametdol.
3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki
daya aktif ringan, tetapi bermamfaat untuk pengobatan dan
penelitian.
Contoh: kodein, dan turunannya.
 B. psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintetis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas normal dan perilaku.
Psikotropika digolongkan menjadi empat kelompok, sebagai berikut.
1. Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat
kuat, belum diketahui mamfaatnya untuk pengobatan dan sedang
diteliti khasiatnya.
Contohnya: MDMA, LSD, STP, dan estasi.
2. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif
kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh: amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
3. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan
daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian.
Contoh: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
4. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang
memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan
dan penelitian.
Contoh: nitrazepam ( BK, mogadon, dumolid) dan diazepam.
 C. zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya.
Jenis zat ini sebagai berikut.
1. nikotin, biasanya terdapat dalam rokok.
2. Kelompok minuman keras yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
3. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton,
cat, serta bensin yang bila dihirup dapat memabukkan.
 3. factor penyebab penyalahgunaan narkoba.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua
factor, sebagai berikut.
a. Faktor internal
yaitu factor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, depresi, serta kurangnya religiusitas.
Kebanyakan penyalahgunaan narkoba atau NAPZA dimulai pada masa
remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologis,
psikologis, maupun sosial yang pesat rentan untuk menyalahgunakan
obat-obat terlarang tersebut.
 B. paktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum, serta pengaruh
lingkungan.
Faktor-faktor diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak
menjadi penyalah guna obat terlarang. Akan tetapi, semakin banyak
faktor-faktor diatas , semakin besar kemungkinan seseorang menjadi
penyalahguna narkoba.
Faktor individu, lingkungan, keluarga, dan teman sebaya atau
pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan
seseorang menyalahgunakan narkoba.
 4. gejala dini korban penyalah gunaan narkoba
a. Tanda-tanda fisik penyalahgunaan narkoba.
Kesadaran fisik dan penampilan diri menurun, suhu badan tidak
beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), sering mengantuk, agresif, napas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit terasa dingin, napas lambat atau berhenti, mata dan
hidung berair, diare, rasa sakit di seluruh tubuh, takut air sehingga
malas mandi, kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,
tidak peduli terhadap Kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan
keropos, dan terdapat bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh
lain (pada penggunaan dengan jarum suntik).
 B. tanda-tanda penyalahgunaan narkoba Ketika dirumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau
memedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung
jawab rutin dirumah, malas mengurus diri, sering tertidur,
mudah marah, sering berbohong, banyak menghindari
pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut
ketahuan bahwa ia adalah pecandu.
 C. tanda-tanda penyalahgunaan narkoba Ketika disekolah.
Prestasi belajar di skolah tiba-tiba menurun, perhatian terhadap
lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk disekolah, sering
keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alas an kekamar
mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat, mudah
tersinggung dan mudah marah disekolah, sering berbohong,
meninggalkan hobi-hobinya terdahulu, mengeluh karena menganggap
keluarga dirumah tidak memberikan kebebasan, serta mulai sering
berkumpul dengan anak-anak yang berkelakuan tidak baik disekolah.
 5. akibat penyalahgunaan narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif berupa gangguan mental dan
perilaku, sehinggah mengakibatkan terganggunya sistem neurotransmitter pada
susunan saraf pusat diotak.
Gangguan pada sistem neurotransmitter akan mengakibatkan terganggunya fungsi:
-kofnitif (alam pikiran),
-afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
-psikomotor (perilaku),
-aspek sosial

Anda mungkin juga menyukai