Anda di halaman 1dari 10

PJOK

Narkoba

A. Pengertian Narkoba atau NAPZA


Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) yang kerap disebut dengan
istilah “narkoba” adalah obat, bahan, atau zat yang bukan tergolong makanan dan
apabila seseorang mengonsumsi narkoba, hal ini akan berpengaruh terutama pada kerja
susunan syaraf pusat (otak).
Narkoba adalah senyawa-senyawa yang cukup banyak diperlukan di dalam dunia
kesehatan, industri dan rumah tangga. Sebagian besar senyawa narkoba bersifat
mempengaruhi kerja sistem otak. Oleh karena itu, narkoba tidak bisa dikonsumsi
sembarangan tanpa sepengetahuan tenaga medis atau tenaga kesehatan. Maka
penggunaanya harus memenuhi aturan-aturan tertentu sebagaimana telah ditetapkan
dalam Undang-Undang Kesehatan.
Narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) merupakan istilah dari
penegak hukum dan masyarakat karena zat ini sangat berbahaya jika dikonsumsi secara
ilegal, maka penggunaan, pembuatan, dan peredarannya diatur di dalam undang-
undang.
Sementara itu, NAPZA merupakan istilah dalam dunia kedokteran di sini
penekanannya pada pengaruh ketergantungan. Oleh karena itu, selain narkotika dan
psikotropika, yang termasuk NAPZA juga obat, bahan, atau zat yang tidak diatur dalam
undang-undang, tetapi menimbulkan ketergantungan dan sering disalahgunakan.
Sebagian jenis narkoba dapat digunakan pada pengobatan, tetapi karena
menimbulkan ketergantungan, penggunaannya sangat terbatas sehingga harus berhati-
hati dan mengikuti petunjuk dari dokter.
B. Jenis-Jenis Narkoba
1. Narkotika
Kata Narkotika berasal dari bahasa Inggris, yaitu narcotics yang berarti obat
bius. Dalam bahasa Yunani disebut dengan narkose yang artinya menidurkan atau
membius. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan,
baik sintetis maupun semi sintesis yang dapat menurunkan kesadaran,
menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Menurut UU Nomor 22 tahun 1997, narkotika dibagi menurut potensi penyebab
ketergantungannya:
a) Narkotika golongan I
Contoh: heroin, kokain dan ganja, sedang putauw adalah heroin tidak murni
(bubuk).
b) Narkotika golongan II
Contoh: morfin, petidin, dan metadon.
c) Narkotika golongan III
Contoh: kodein.
2. Psikotropika
Psikotropika merupakan zat atau senyawa obat baik alamiah maupun sintetis
yang bekerja sentral (pada pusat sistem saraf/otak) serta berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas perilaku dan mental. Golongan ini dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
sebagai berikut.
a) Psikotropika golongan I
Contoh: ekstasi.
b) Psikotropika golongan II
Contoh: amfetamin, metamfetamin (sabu), fensiklidin dan ritalin.
c) Psikotropika golongan III
Contoh: pentobarbital dan flunitrazepam.
d) Psikotropika golongan IV
Contoh: diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, nipam, pil BK/koplo
dll.
3. Zat Adiktif atau Bahan Berbahaya Lainnya
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya
secara terus-menerus. Contoh zat adiktif, yaitu:
a) Alkohol.
b) Inhalansia/ solven.
c) Nikotin
d) Kafein
Kegunaan dari zat-zat adiktif di bawah ini menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO).
a) Opioida: mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan mengantuk atau
turunnya kesadaran.
b) Ganja: meningkatkan daya khayal atau perasaan riang.
c) Kokain: meningkatkan aktivitas otak atau organ tubuh lain.
d) Amfetamin: meningkatkan daya stimulan.
e) Alkohol: mempengaruhi kesadaran.
f) Sedativa: menimbulkan rasa mengantuk.
C. Faktor-Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Faktor-faktor yang mendorong seorang terjerumus ke dalam penyalahgunaan
narkoba adalah sebagai berikut.
1. Pengendalian diri yang lemah dan cenderung mencari sensasi.
2. Kondisi kehidupan keluarga.
3. Temperamen sulit.
4. Suka menyendiri dan berontak.
5. Mengalami gangguan perilaku.
6. Prestasi sekolah yang rendah.
7. Tidak diterima kelompok.
8. Berteman dengan pemakai narkoba.
9. Mengenal narkoba di usia dini.
D. Gejala Umum Pemakai Narkoba
1. Perubahan Psikis atau Kejiwaan karena Pengaruh Narkoba
Ada banyak perubahan psikis/kejiwaan dan juga tingkah laku bagi pemakai
narkoba dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya perubahan-perubahan itu
mengarah ke tingkah laku yang negatif, contohnya:
a) Menjadi introvert (tertutup)
b) Tidak dapat mengontrol emosi
c) Suka mencuri
d) Berbohong
e) Kasar dan tidak sopan
f) Acuh dan jorok
g) Perubahan teman bermain
h) Pola makan atau tidur berubah
i) Penurunan prestasi belajar
j) Bicara pelo (tidak jelas) serta jalannya sempoyongan.
2. Perubahan fisik, misalnya menjadi kurus dan berwajah kuyu.
Perubahan-perubahan di atas juga akan menimbulkan perubahan fisik atau
jasmani yang tidak sehat, contohnya:
a) Muka pucat dan pandangan kosong
b) Tubuh kurus karena hilangnya nafsu makan (anoreksia)
c) Daya tahan tubuh menurun, sering batuk, pilek dan kedinginan
d) Mata terus-menerus berair, serta hidung dan mulut menjadi kering
e) Tidak suka mandi dan sering berpakaian tidak rapi
f) Sering menggunakan baju panjang (karwna terdapat banyak bekas tanda goresan
di lengannya).
E. Efek Narkoba atau NAPZA pada Tubuh
Efek narkoba dapat merusak otak, paru-paru, jantung, lever, lambung, alat
reproduksi, ginjal dan darah serta sistem hormonal dan pertahanan tubuh.
1. Pada otak, narkoba dapat mengakibatkan perdarahan pada pembuluh darah otak
(stroke).
2. Pada paru, narkoba dapat mengakibatkan bronkhitis, asma dan kegagalan
pernapasan.
3. Pada jantung, narkoba dapat mengakibatkan gagal jantung dan infark miocard
(MCl).
4. Pada lever, narkoba dapat mengakibatkanhepatitis dan kanker hati (cirrhosis).
5. Pada lambung, nakoba dapat mengakibatkan pendarahan lambung.
6. Pada alat reproduksi, narkoba dapat menyebabkan impotensi, keguguran, mandul
sifilis dan GO (gonorhea).
7. Pada ginjal narkoba dapat mengakibatkang gagal ginjal.
8. Pada darah, narkoba dapat mengakibatkan anemia (kurang darah).
9. Pada sistem hormonal, narkoba dapat mengakibatkan gangguan menstruasi.
10. Pada sistem pertahanan tubuh narkoba dapat mengakibatkan memacu penyakit
HIV/AIDS.
F. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Semua jenis Narkoba akan mengubah perasaan dan cara berpikir seseorang,
tergantung pada jenisnya, narkoba dapat menyebabkan:
1. Perubahan pada suasana hati (menenagkan, rileks, gembira dan rasa bebas)
2. Perubahan pada pikiran (stress hilang, dan meningkatkan daya khayal)
3. Perubahan pada perilaku (meningkatkan keakraban, menghambat nilai dan lepas
kendali)
Sementara akibat penyalahgunaan narkoba adalah sebagai berikut.
1. Bagi diri sendiri
a) Terganggu fungsi otak dan perkembangan normal remaja.
b) Intoksikasi (keracunan).
c) Overdosis.
d) Gejala putus zat.
e) Berulang kali kambuh.
f) Gangguan perilaku atau mental-sosial.
g) Gangguan kesehatan.
h) Renggangnya nilai-nilai sosial.
i) Keuangan dan hukum.
2. Bagi keluarga
Suasana hidup yang rukun dan damai terusik, karena banyak barang yang
hilang, anak berbohong, mencuri menipu, bersikap apatis terhadap keluarga dan
hidup semaunya. Sehingga hal ini akan menyebabkan kurangnya keharmonisan di
dalam suatu keluarga.
3. Bagi sekolah
Narkoba merusak disiplin, motivasi, dan semangat belajar sehingga
konsentrasi belajar Menurun sehingga prestasi akademik menjadi turun drastis.
Penyalah gunaan narkoba ini Berkaitan dengan tindak kriminalitas sehingga akan
mengganggu proses belajar mengajar di lingkungan sekolah, karena siswa menjadi
acuh dan tidak menghormati pihak lain.
4. Bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Masyarakat yang rawan terhadap narkoba tidak memilki daya tahan sehingga
kesinambungan pembangunan akan terancam. Negara menderita kerugian karena
masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan meningkat.
G. Penggolongan Narkoba
 Penggolongan Narkotika
1) Narkotika alam yaitu narkotika yang dibuat dari bahan-bahan alam seperti
tumbuhan, dsb. Jenis-jenis narkotika alam ini antara lain sebagai berikut.
a. Opium, yaitu jenis narkotika yang dihasilkan dari getah tanaman Papaver
somniverum. Tanaman ini berbentuk semak dan memiliki 12 jenis narkotika.
b. Kokain atau candu atau lomarch, yaitu jenis narkotika yang dihasilkan dari
daun tumbuhan Erythroxyloncoca. Candu bisa menghasilkan morfin, heroin,
dan kodien, penggunaannya dengan cara diisap.
c. Cannabis (ganja) uaitu jenis narkotika yang berasal dari tanaman Cannabis
sativa. Nama ganja adalah marihuana atau mariyuana. Tanaman ini banyak
ditemukan di Amerika Utara, Amerika Selatan. Daun ganja mengandung
racun/zat kimia yaitu THC (Tetra HydraCannabinol), suatu zat elemen aktif
yang oleh para ahli dianggap. Sebagai halusinogen atau zat penyebab
terjadinya halusinasi pada orang yang menghisapnya. Kadar THC tertinggi
terdapat pada bunga ganja yang mulai mekar.
2) Narkotika semi sintetis merupakan narkotika yang disintesis dari alkaloid opium
yang memiliki anti phenanthren. Alkoloid ini lalu diproses secara laboratoris
menjadi narkotika lain seperti heroin, kodien, dll.
3) Narkotika sintetis merupakan narkotika yang dibuat secara laboratoris
menggunakan bahan dasar senyawa kimia. Contoh narkotika ini adalah leritine
dan nisentil.
4) Narkotika dibagi menjadi tiga golongan menurut UU Nomor 22 Tahun 1997.
a) Golongan I
1) Papaverin
2) Opium
3) Tanaman dan daun koka, kokain merah.
4) Heroin
5) Ganja
b) Golongan II
1) Alfaselin metadol
2) Benzetidin
3) Beta metadol
c) Golongan III
1) Asetil dihidrocodeina
2) Dokstroprosifen
3) Dihidrocodeina
 Penggolongan Psikotropika
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1997, narkoba jenis psikotropika
digolongkan menjadi:
1) Psikotropika golongan I: Mempunyai potensi sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan barang terlarang, misalnya ekstasi.
2) MDMA
3) N-etil MDA
4) LCD
5) DOM
6) Psikotropika golongan II: Mempunyai potensi kuat dalam menyebabkan sindroma
ketergantungan.
 Ampetamin
 Metampetamin
 Fenetilina
 Fleksiklidine (PCP)
7) Psikotropika golongan III: Mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan
ketergantungan contoh:
 Amorbarbital
 Brupronorfina
 Butalbital
 Flunitrazepam/Rohipnol/Mogadon
8) Psikotropika golongan IV: Mempunyai potensi ringan dalam ketergantungan
contoh:
 Diazepam
 Nitrazepam
 Nordazepam
 Alpazolam (xanax)
 Bromazepam (lexotan)
 Estazolam (esilgan)
 Frisium
H. Perundang-Undangan Narkoba
Undang Undang mengenai Narkoba diatur dalam Undang-Undang Nomor 22
tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika. Adapun isi dari undang-undang tersebut antara lain mengatur tentang:
1. Mabuk-mabukan atau minum minuman keras.
a) Akibat mabuk dari minum minuman keras melanggar KUHP Pasal 300, dikenai
pidana penjara paling lama 1 tahun.
b) Mabuk di tempat umum dan mengganggu ketertiban, melanggar pasal 492 KUHP
dan dipidana kurungan 6 hari atau denda.
2. Menggunakan narkoba bagi diri sendiri atau orang lain.
a) Narkotika hanya digunakan untuk kepentingan pengobatan atau ilmu pengetahuan
(UU Narkotika Pasal 4, UU Psikotropika Pasal 4).
b) Menggunakan Narkotika golongan I bagi diri sendiri, dipidana penjara paling
lama 4 tahun. Gol. II 2 tahun dan gol III tahun (UU Narkotika pasal 85).
c) Menggunakan Narkotika bukan untuk tujuan ilmu pengetahuan Psikotropika Gol.
I di luar ketentuan hukum dapat dipidana 4 – 15 tahun penjara dan denda 15 juta
hingga 750 juta rupiah (UU Psikotropika Pasal 59).
d) Menggunakan narkotika untuk orang lain atau memberikan narkotika Gol I untuk
di gunakan orang lain, dipidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling
banyak 750 juta, Gol. II 10 tahun penjara dan denda 500 juta rupiah, Gol. III 5
tahun penjara dan denda 250 juta rupiah (UU Narkotika Pasal 84).
e) Pengguna psikotropika untuk pengobatan harus dengan bukti yang sah (Pasal 36).
f) Barang siapa tidak melapor adanya penyalahgunaan narkotika atau pemilikan
psikotropika secara tidak sah dipidana penjara paling lama 1 tahun dan denda
paling banyak 20 juta rupiah (Pasal 64).
3. Kewajiban Menjalani Pengobatan dan atau Perawatan bagi Pecandu Narkotika (UU
No. 22 / 1997 tentang Narkotika).
4. Memproduksi dan Mengedarkan Narkoba.
a) Memproduksi, mengimpor, mengedarkan maupun menyimpan Psikotropika gol I
dapat dipidana penjara 4-15 tahun, dan denda 150-175 juta rupiah (UU
Psikotropika Pasal 59).
b) Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menjadi perantara jual-beli, atau menukar narkotika gol I diancam
hukuman 4 tahun penjara-hukuman mati atau penjara seumur hidup, dan denda
100 juta-5 miliar rupiah (UU Narkotika Pasal 78, 80, 81, 82).
I. Jenis – jenis Narkotika, Obat, dan Zat terlarang
1. Ganja (Canabis Sativa, Mariyuana, Indian Hemp)
Bagian yang digunakan daun dan ujung tangkai dipotong – potong lalu
dikeringkan., cara pengeringannya sama dengan mengeringkan tembakau rakyat,
penggunaannya biasanya melalui rokok.
Macam – macam ganja antara lain:
a) Ganja tembakau.
b) Hasish (getah ganja) diperoleh dari penylingan tumbuh – tumbuhan ganja, daya
kekuatannya lebih dari ganja tembakau.
c) Tetrahydro (THC), kadar tetrahydro yang tinggi terdapat pada bunga yang mulai
mekar. Tetrahydro mempunyai unsure aktif sebagai Hallucinogenit Subtance (zat
atau factor yang menjadi penyebab (halusinasi / khayalan) pada seseorang.
2. Candu
Bagian yang digunakan adalah buah yang hamper masak disadap mulai
pangkal hingga ujung buah, setealah getahnya mongering lalu dikumpulkan
kemudian diolah untuk mendapatkan candu mentah.
Macam – macam Candu, antara lain:
a) Candu merah
b) Candu masak.
3. Morphine
Morphine adalah zat utama yang berkhasiat narkotika yang terdapat pada
candu mentah, diperoleh dengan cara pengolahan kimia. Daya kerja morphine
adalah 5 sampai dengan 10 kali lebih kuat dari candu.
4. Heroin
Diperoleh dengan jalan mengolah morphine lebih lanjut secara kimia dan
berbentuk serbuk atau kristal atau mungkin juga batangan / padat.
5. Jenis – jenis narkotika lainnya
1) VSP
Fepper Upper Pep Fillis adalah istilah yang digunakan untuk menggunakan
narkotika – narkotika yang memberikan perasaan vitalitas yang sering digunakan
remaja adalah Amphetamine.
Obat – obatan yang mengandung Amphetamines antara lain:
a) Beusadrine.
b) Dexodrine.
c) Desbotol.
d) Dexamiyl.
Narkotika lain yang termasuk VPS, yang memiliki efek sampingan antara
lain:
a) Cocain.
b) Preludine.
c) Retaline
2) Obat Penenang (Pil BK)
Pil BK adalah singkatan dari Bhinneka Kimia Farma nama sebuah pabrik
yang memproduksi berbagai obat. Pada zaman penjajahan Belanda, pabrik
tersebut bernama Bandungsche Kinine Fabrriek. Pil BK merupakan jenis obat
penenang. Jenis jenis obat penenang antara lain:
a) Valium.
b) Lebrium.
c) Mentalium.
d) Kalman.
e) Pil Bk.
3) Obat Tidur
Jenis – jenis obat tidur antara lain:
a) Megadon.
b) Mandrax.
c) Rahipal.
d) Casadon.
e) Secanol.

Sumber Pustaka:
Sugiharto, Dodi. 2009. OR Kelas XII SM 1 (juga Materi UAS): Narkoba,
Penyelamatan, Makanan yang Sehat. https://dodylps17.wordpress.com/2010/03/04/narkoba-
1/ (diakses tanggal 25 September 2020).
Smaracatur, Penjasorkes. 2010. Kesehatan Kelas XII: Ringkasan Materi Kesehatan.
http://shejack86.blogspot.com/2010/12/kesehatan-kelas-xii.html?m=1 (diakses tanggal 25
September 2020).

Anda mungkin juga menyukai