Anda di halaman 1dari 22

PERMAINAN

BULU TANGKIS
Kelompok IV
Nama Anggota :
Aruna Dewinta Lestari
Diva Astria Yugastari
Galih Adi Wicaksono
Ghessyania Vernada
Jingga Amanda
Pengertian Permain
Bulu Tangkis
Pengertian
Permainan Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan,
di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang tergantung di
tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.

Bulu tangkis dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
berlawanan. Bulu tangkis mirip dengan olahraga tenis yang dimainkan dengan pemain di satu sisi.
Tetapi, bulu tangkis menggunakan bola permainan yang disebut dengan “kok” atau “shuttlecock”
yang berbahan dari bulu unggas. Dalam olahraga bulu tangkis terbagi menjadi beberapa partai
kelompok permainan.
Sejarah Permainan Bulu
Tangkis
SEJARAH
PERMAINAN BULUTANGKIS

Asal-usul bulu tangkis diperkirakan berkembang pertama kali di zaman Cina kuno lewat permainan jianzi. Jianzi merupakan
permainan sederhana yang menggunakan shuttlecock dan kekuatan kaki. Selain di Cina, olahraga bulu tangkis juga dipercaya
berkembang lewat permainan battledores yang populer di Inggris tempo dulu. Olahraga bulu tangkis yang dimainkan secara kompetitif
menggunakan net mulai muncul di abad ke-19 di Pune, India.

Sejak saat itu, permainan badminton menjadi populer dan mengalami perkembangan pesat. Badminton atau bulu tangkis ini
kemudian dibawa oleh orang-orang Belanda dan akhirnya masuk ke Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1934, didirikan International
Badminton Federation (IBF), sebuah organisasi yang mengatur kegiatan badminton di tingkat internasional.

Di Indonesia sendiri, organisasi Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mulai didirikan pada 5 Mei 1951. Indonesia
kemudian resmi menjadi anggota IBF pada tahun 1953.
Induk Organisasi
Bulu Tangkis

Induk Organisasi Bulu Tangkis terbagi menjadi 2, yaitu :


1. Induk Organisasi Dunia
2. Induk Organisasi Nasional
Induk Organisasi Bulutangkis Dunia (BWF/Badminton
World Federation)
Organisasi ini didirikan pada tahun 1934 Kantor Pusat organisasi bulu
tangkis dunia bermarkas di Centleham, Inggris, namun sejak 1 Oktober 2005 di
alihkan ke Malaysia dan pejabat yang mendudukinya saat ini adalah Poul Erik
Hayer Larsen.

Tugas BWF secara umum adalah mengatur dan mengkoordinasi


hukum dan peraturan dalam bulutangkis dunia. Selain itu juga
mensupport pelaksanaan kejuaran dunia yang terdiri dari: Olimpiade
Musim panas, Kejuaraan Dunia BWF, Yunior BWF, Piala Thomas,
Piala Uber, Piala Sudirman dan BWF super series.
Induk Organisasi Bulutangkis Nasional (PBSI/Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia)

Indonesia sebagai Negara yang turut aktif mengikuti kejuaraan-kejuaraan bulu tangkis juga memiliki
satu organisasi bernama PBSI atau persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Organisasi nasional yang
bermarkas di Bandung ini didirikan tanggal 5 Mei 1952 yang pada saat itu diketuai oleh A. Rochid
Partaatmadja.

Tugas PBSI sendiri adalah mengatur dan mengawasi perkembangan dan perjalanan bulu tangkis di
Indonesia. PBSI juga berperan penting dalam meningkatkan prestasi Bulu tangkis Indonesia yaitu
mendirikan yayasan bagi para atlet dan bekerja sama dengan organisasi bulu tangkis lainnya termasuk induk
organisasi BWF dalam mempromosikan bulu tangkis Indonesia untuk dapat ikut serta dalam kejuaraan
internasional.
Sarana dan Prasarana
Permainan
Bulu Tangkis
SARANA DAN PRASARANA
PERMAINAN BULUTANGKIS
1.Lapangan.
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang yang dipisahkan
oleh net di bagian tengah.
Panjang : 13,40 m
Lebar : 6,10 m
garis servis depan ke net : 1,98 m
Jarak garis servis tengah ke garis samping : 3,05 m
Jarak garis servis belakang ke garis belakang : 0,76 m (ganda)
Jarak garis samping ke pinggir lapangan : 0,46 m (tunggal)

2. Raket.
raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang
kepala raket atau area senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket
bisa terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150
gram.

3. Senar.
Tarikan senar diukur menggunakan satuan poundage (lbs), yang
menentukan kebutuhan tinggi atau rendahnya tegangan raket bagi
seorang pemain. Rentang ukuran tarikan senar tinggi biasanya terletak
antara 26 hingga di atas 30 lbs sedangkan Angka tarikan senar rendah
berkisar di bawah 22 hingga 25 lbs
4. Kok
Kok terbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus
berdiameter 25–28 mm. Berat standar kok adalah sekitar 4,74–5,5
gram, sedangkan tinggi kok antara 64–74 mm.

5. Net
Net merupakan pembatas antara bidang permainan pemain yang satu
dengan yang lain. Tinggi net kurang lebih 152 cm, Jaring harus
berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm
harus berwarna putih

6. Kaos kaki dan Sepatu


Cabang-cabang
Permainan BuluTangkis
CABANG-CABANG
PERMAINAN BULUTANGKIS

Ada lima cabang yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu :

1. Men’s Singles

2. Women’s Singles

3. Men’s Doubles

4. Women’s Doubles

5. Mixed Doubles
Teknik Dasar
Permainan BuluTangkis
TEKNIK DASAR
PERMAINAN BULUTANGKIS
1. Cara Memegang Raket
Adapun, dalam bulu tangkis terdapat dua teknik memegang raket yaitu ;
* Teknik Forehand
* Teknik Backhand

2. Teknik Servis
Servis atau service adalah pukulan permulaan (awalan). Teknik servis dalam bulu tangkis dilakukan dengan
cara mengarahkan shuttlecock (kok) ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Terdapat dua jenis
servis dalam bulu tangkis yaitu:
- servis forehand yang terdiri dari forehand pendek dan forehand tinggi
- Servis backhand.

3. Teknik Mengembalikan Servis


Mengembalikan servis lawan bisa dengan dua teknik yaitu :
> Dropshot bertujuan untuk menyerang pergerakan lawan dengan memukul shuttlecock secara halus atau
sedikit dorongan.
> Netting adalah teknik mengembalikan servis dengan menempatkan shuttlecock sedekat mungkin dengan net
4. Teknik Pukulan
Ada beberapa jenis pukulan dalam bulu tangkis yaitu :
Smash adalah pukulan yang dilakukan dengan tenaga penuh sehingga shuttlecock meluncur tajam ke area
lawan.
Pukulan overhead dilakukan ketika arah posisi jatuhnya shuttlecock mengarah ke belakang posisi tubuh kita
berdiri.
Drive adalah teknik pukulan dengan memukul kok secara cepat dan mendatar.

5. Teknik Gerakan Kaki (Footwork)


Teknik gerakan kaki atau footwork berhubungan dengan kelincahan seorang atlet bulu tangkis. Seorang
pemain bulu tangkis dituntut untuk lincah dalam bergerak. Tidak hanya tangan, tapi juga pergerakan kaki.
Sebab, untuk menghasilkan pukulan berkualitas diperlukan harmonisasi gerak antara tangan, tubuh, dan kaki.

6. Sikap dan Posisi Badan


Teknik dasar sikap dan posisi badan ini merujuk pada konsep keseimbangan.
Peraturan
Permainan BuluTangkis
Peraturan
Permainan bulutangkis

1. Pukulan Servis
Wilayah permainan sektor pemain ganda dengan tunggal dalam pukulan servis tidak
jauh berbeda. Pada pertandingan bulu tangkis sektor tunggal, baik putra maupun putri
servis dilakukan dengan mengarahkan ke arah lawan yang berada di arah seberangnya.

Seperti dilansir dari buku peraturan resmi BWF, ketika skor angka itu genap seorang pemain
melakukan pukulan servis di area sebelah kanan lapangan permainan. Sedangkan saat
memiliki angka atau kedudukan ganjil, maka servis dilakukan di area kiri pemain.

Selain itu ada pun yang menjadi pembeda dari pukulan servis dari nomor tunggal dan ganda
ada pada garis lanpangan. Untuk nomor ganda, wilayah permainan menggunakan garis
batas paling belakang serta sisi paling luar pada lapangan.
2. Perhitungan Skor
Dalam setiap pertandingan bulu tangkis terdiri dari tiga babak atau tiga set
dengan menggunakan sistem 21 poin untuk mengakhir pertandingan. Apabila
terjadi kedudukan skor yang berimbang seperti 20-20 maka pertandingan akan
dtambah menjadi dua poin lagi. Kemenangan akan didapat apabila satu tim
unggul dengan selisih dua poin. Angka tersebut juga memiliki batas maksimal
yaitu hingga 30 poin.
Apabila pemain bersaing secara ketat hingga mencapai 30 poin, maka yang
lebih dahulu berhasil merebut 30 poin yang akan menjadi pemenang.
3. Jenis Pelanggaran Pemain

 Kok menyangkut di net.


 Raket menyentuh net saat memukul kok.
 Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.
 Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).
 Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.
 Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.
 Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.Kok dipukul dua kali, baik
oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
 Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.Pemain secara sengaja melakukan
hal yang mengganggu tim lawan.
4. Kartu Kuning, Merah, dan Hitam
Sama halnya dengan sepak bola, bulu tangkis juga menerapkan kartu kuning dan
kartu merah untuk pelanggaran yang terjadi di lapangan. Jika ada pemain yang
melakukan pelanggaran kecil atau sengaja mengulur waktu pertandingan, maka wasit
akan mengeluar kartu kuning.

Selanjutnya kartu merah di bulu tangkis sangat berbeda dengan kartu merah di sepak
bola. Jika di sepak bola kartu merah dapat mengusir pemain dari lapangan, maka di bulu
tangkis kartu merah mengakibatkan pindahnya servis dan satu poin untuk pihak lawan.

Sementara untuk kasus kartu hitam memang jarang terjadi di lapangan bulu tangkis.
Kartu ini pun menjadi hukuman paling berat di bulu tangkis dan mengakibatkan sang
pemain harus keluar lapangan alias didiskualifikasi.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Apakah ada yang ingin ditanyakan?

YNTKTS

@ghessyaniavrnd_ @divastriaa @galih56_ @aruna.dewinta @jinggaamndis_

Anda mungkin juga menyukai