Anda di halaman 1dari 6

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Narkoba

Kelompok 5

Nama Kelompok :
1. Ni Kadek Karina Dwi Putri (07)
2. Fairiz Salsabila Putri Supriyadi (10)
3. I Made Dian Cahya Wiguna (24)
4. Ni Kadek Adelia Utari (29)

SMK KESEHATAN BALI MEDIKA


DENPASAR
2022
1. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan/Obat berbahaya,
Selain narkoba, istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat
Adiktif. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainya (NAPZA)
atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai Narkoba (Narkotika dan Bahan/Obat
berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Maraknya penyalahgunaan Narkoba tidak
hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah
Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial ekonomi menengah bawah sampai tingkat
sosial ekonomi atas.
Dari data yang ada, penyalahgunaan Narkoba paling banyak berumur antara 15–24 tahun.
Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap Narkoba. Oleh karena
itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan
pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan Narkoba. Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan
masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja
Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan
para pemakai atau teman-temannya. Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA dan
SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba. Awalnya mereka diberi beberapa kali
dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai
menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh menjadi pengedar
untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut.
Narkoba pertama kali dibuat oleh orang Inggris dan pertama kali disebarkan ke daerah
daratan Asia mulai dari China, Hongkong, Jepang sampai ke Indonesia. Narkoba yang paling
banyak dikirim ke daerah Asia adalah heroin, sabu-sabu dan morfin. Di Indonesia juga sudah
mulai ada yang memproduksi narkoba jenis tersebut. Semua istilah ini baik Narkoba atau
Napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi
penggunanya. Narkoba adalah bahan atau zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,
baik secara diminum, dihirup, maupun disuntikan, yang dapat mengubah pikiran, suasana
hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
1.2 Pengertian, dan Jenis-jenis Narkotika, Psikotripika, Bahan/Obat Berbahaya
A. Narkotika
Menurut UU RI No. 35/2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologik.
Narkotika dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
- Golongan I
Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contohnya: Heroin, Kokain, Ganja.
- Golongan II
Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya: Morfin, Peditin.
- Golongan III
Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contohnya: Codein.
B. Psikotropika
Menurut UU RI No. 35/2009, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintesis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Psikotropika dapat dibedakan menjadi 4 golongan yaitu:
- Golongan I
Hanya untuk hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, Tidak untuk
Terapi, ketergantungan kuat (ecstasy, MDMA, LSD).
- Golongan II
Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir, Ketergantungan tinggi tetapi kurang
dari gol I (amfetamin, metil fenidat (ritalin), metakualon).
- Golongan III
Sering untuk terapi, ketergantungan sedang (fenobarbital, flunitrazepam)
- Golongan IV
Untuk terapi, ketergantungan ringan (diazepam, klobazam, bromazepam).
C. Bahan/Obat berbahaya
Bahan/Obat berbahaya merupakan bahhan atau zat yang berpengaruh di luar
Narkotika dan Psikotropika yang dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan
dapat menyebabkan kecanduan meliputi:
- Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan
manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan
dengan narkotika atau psikotropika akan memperkuat pengaruh obat atau zat
itu dalam tubuh manusia. Ada tiga golongan minuman beralkohol, yaitu: 1)
Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% (Bir).2) Golongan B dengan kadar
etanol 5-20% (Berbagai minuman anggur),dan 3) Golongan C dengan kadar
etanol 20-45% (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker)
- Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupasenyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
tangga,kantor, dan sebagai pelumas mesin. Beberapa yang sering
disalahgunakanadalah Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, dan Bensin.
- Tembakau. Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas
dimasyarakat. Rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan Narkoba.

2. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
A. Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu sepertikepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan
narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang
mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan
individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau
remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahgunaan narkoba.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan. Faktor-faktor tersebut
diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat
terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan
seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi
kasus. Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak
selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan
narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga
yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.

3. Dampak Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika


Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis narkotika dan psikotropika secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsisosial. Akibat dari
penyalahgunaan yang dilakukan terlalu sering akan menyebabkan ketergantungan.
A. Dampak pada tubuh manusia
- Otak dan susunan saraf pusat yang berakibat pada gangguan daya
ingat,gangguan perhatian atau konsentrasi, gangguan bertindak rasional,
gangguan persepsi sehingga menimbulkan halusinasi gangguan motivasi
sehingga malassekolah atau bekerja, dan gangguan pengendalian diri sehingga
sulit membedakan baik atau buruk.
- Saluran napas akan terjadi radang paru dan pembengkakan paru.
- Jantung, terjadi peradangan oto jantung, penyempitan pembuluh darah
jantung.
- Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan
seksual.
- Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS. Para pengguna Narkoba dikenal
dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual
demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit yang terjadia
dalah kencing nanah, raja singa, dan ain-lain. Pengguna Narkoba juga
menggunakan jarum suntik bersama-sama membuat angka
penularanHIV/AIDS semakin meningkat.
- Kulit terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum
suntiksehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
- Sistem reproduksi sering terjadi kemandulan.
- Komplikasi pada kehamilan meliputi: ibu mengalami anemia, infeksi
vagina,hepatitis, dan AIDS. Kandungan mengalami abortus, keracunan
kehamilan, dan janin mengalami pertumbuhan terhambat, prematur, dan berat
bayi rendah.
B. Dampak Sosial
- Lingkungan keluarga
 Sering terjadi pertengkaran dan mudah tersinggung.
 Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
 Perilaku menyimpang anak (berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup
bebas) dan menjadi aib keluarga.
 Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, dan kesulitan
keuangan.
 Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat
untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
- Lingkungan Sekolah
 Merusak disiplin dan motivasi belajar.
 Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran pelajar.
 Memengaruhi peningkatan penyalahgunaan di antara sesama teman
sebaya.
- Lingkungan Masyarakat
 Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari
penggunanya.
 Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang
telah menjadi ketergantungan.
 Meningkatnya kejahatan di masyarakat, seperti perampokan,
pencurian, dan pembunuhan yang membuat masyarakat menjadi resah.
4. Pencegahan terhadap Ketergantungan Narkoba
Dari berbagai dampak negatif penggunaan Narkoba, perlu adanya upaya untuk
menghindarinya. Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjauhi pengaruh Narkoba =
adalah sebagai berikut:
- Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya dengan
sering mengikuti dan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan.
- Hindari rasa penasaran untuk mencoba. Bagaimanapun juga, sebagian besar
riwayat kecanduan pada remaja dan anak muda berasal dari penasaran ingin
mencoba seperti teman-temannya.
- Ketahui dampak buruk pemakaian narkoba untuk kesehatan fisik dan mental.
Pilih pergaulan atau teman yang baik. Jauhi yang dapat membawa pengaruh
buruk kecanduan narkoba. Lakukan kegiatan positif seperti olahraga atau atau
bergabung dengan organisasi tertentu.
- Menjalankan Pola Hidup Sehat. Yang dimaksud dengan pengertian pola hidup
sehat adalah segala aktifitas kehidupan kita dalam melaksanakan kehidupan
sehat baik dari segi pola makan yang baik dan juga pola keseharian kita yang
mencerminkan kehidupan sehat.
- Menghindari kebiasaan yang merusak kesehatan. Ada beberapa kebiasaan
yang berbahaya dan merugikan kesehatan tubuh kita. Salah satunya adalah
merokok dan juga meminum minuman alkohol serta kebiasaan yang berkaitan
dengan Napza (narkotika, psikotropika, zat adiktif). Ini yang harus kita
perhatikan benar-benar bila kita menginginkan kesehatan senantiasa
mendampingi aktifitas kegiatan sehari-hari kita dengan baik.
- Olahraga secara teratur. Berolah raga secara teratur sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh badan kita. Dengan berolahraga maka akan dapat memacu
jantung, pernafasan dan peredaran darah menjadi lebih baik lagi.
Membiasakan diri untuk berolah raga setiap hari dengan kegiatan yang ringan
yang bisa kita lakukan contohnya seperti berjalan kaki, senam, fitnes, joging,
bersepeda.
- Minum air putih yang cukup. Kita cukup mengenal akan banyak manfaat
minum air putih bagi kesehatan. Kesehatan telah menganjurkan untuk kita
menkonsumsi air putih dalam seharinya adalah tidak kurang dari 8 gelas. Air
putih ini sangat baik untuk membersihkan serta memperbaiki dan menjaga
kesehatan pencernaan kita. Serta kandungan nutrisi, oksigen dalam air baik
untuk kelancaran peredaran darah kita.

Anda mungkin juga menyukai