Anda di halaman 1dari 4

Pada tanggal 4 Februari 2012, SMA Neg I Makassar menyelenggarakan pentas

seni. Disela-sela pentas seni tersebut diselenggarakan pula penyuluhan “Bahaya


dan Dampak Narkoba Terhadap Kesehatan”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada
aula SMA Neg I Makassar yang dihadiri 200 siswa/i. Tim BNNP Sulsel sebagai
penyuluh mengutarakan tentang pengertian narkoba, golongan narkoba, dampak
narkoba serta trik menjauhi sehingga tidak sampai terjerumus penyalahgunaan
narkoba. Uraian tim penyuluh BNNP Sulsel seperti berikut :
NARKOTIKA adalah zat atau obat yg berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yg dpt menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan. PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan Narkotika, yg berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yg menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan ZAT ADIKTIF LAIN adalah bahan/zat
yg berpengaruh psikoaktif diluar yg disebut Narkotika dan Psikotropika.
Golongan Narkotika natara lain :
Narkotika Golongan I : Narkotika yg hanya dpt digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan, dan tdk ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).
Narkotika Golongan II : Narkotika yg berkhasiat pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dlm terapi atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
(Contoh morfin, petidin).
Narkotika Golongan III : Narkotika yg berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dlm terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan Contoh : kodein.

Golongan Psikotripika antara lain :


Psikotropika golongan I : Psikotropika yg hanya dpt digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh: ekstasi, shabu, LSD).
Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh: amfetamin,
metilfenidat atau ritalin).
Psikotropika golongan III : Psikotropika yg berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh: pentobarbital,
Flunitrazepam).
Psikotropika golongan IV : Psikotropika yg berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dlm terapi dan/atau utk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam,
bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil
BK, pil Koplo, Rohip, Dum, MG).
Sedangkan Zat adiktif lainnya antara lain :

Minuman beralkohol, yaitu :


Golongan A : kadar etanol 1-5%, (Bir)
Golongan B :kadar etanol 5-20%, (Berbagai jenis minuman anggur)
Golongan C:kadar etanol 20-45 %, (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny
Walker, Kamput.)

Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa
senyawa organik, yg sering disalah gunakan: Lem, thinner, penghapus cat kuku,
bensin.

Tembakau : Pemakaian tembakau yg mengandung nikotin sangat luas di msy. Pd


upaya penanggulangan NAPZA di msy, pemakaian rokok dan alkohol terutama pd
remaja, hrs menjadi bagian dari upaya pencegahan, krn rokok dan alkohol sering
menjadi pintu msk penyalahgunaan NAPZA lain yg lebih berbahaya.

Golongan Narkoba Berdasarkan Efek terhadap Tubuh Manusia :

Depresan (Downer): yaitu jenis NARKOBA yg berfungsi mengurangi aktifitas


fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan
bahkan membuatnya tertidur dan tdk sadarkan diri. Gol ini termasuk Opioida
(morfin, heroin/putauw, kodein), Sedatif (penenang), hipnotik (otot tidur), dan
tranquilizer (anti cemas).

Stimulan(Upper) : yaitu jenis NARKOBA yg dpt merangsang fungsi tubuh dan


meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif,
segar dan bersemangat. Zat yg termasuk gol ini ad : Amfetamin (shabu, esktasi),
Kafein, Kokain.

Halusinogen : yaitu jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang
bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang
yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak
digunakan dalam terapi medis. Golongan ini termasuk : Kanabis (ganja), LSD
(Lysergyc Acid Diethylamide), Mescalin.

Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :


Dampak Fisik :

1.Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan


kesadaran, kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing
yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara
bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu
untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan
obat.
Dampak sosial dan ekonomi : Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial,
kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan
dunguk; bicara tidak jelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan;
mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka
berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Usulan untuk sekolah :
1.Mendirikan organisasi anti narkoba di sekolah dgn anggota 10 siswa/i
2.Melakukan pengontrolan terhadap rekan-rekan sekolah dilaksanakan seminggu
1 atau 2 kali
3.Setiap siswa/i yang baru, ada pernyataan dari siswa/i dan orang tua sanggup
menerima hukuman dikeluarkan dari sekolah bila kedapatan terlibat narkoba.
4. Laporkan ke BNNP jika ada hal-hal yang masuk pada kriteria tersebut di atas.
Kegiatan ini ditutup oleh Kepala SMA Neg I Makassar (Dr. Drs. H. Sakaruddin,
M.Pd). Beliau menyampaikan terima kasih kepada tim BNNP Sulsel serta kepada
siswanya. Harapannya semoga siswanya tidak ada yang terlibat penyalahgunaan
narkoba serta apa yang disampaikan oleh tim BNNP dapat dipahami selanjutnya
diamalkan dimanapun nantinya berada.

Anda mungkin juga menyukai