Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa
Indonesia, dan juga bangsa- bangsa lainnya di dunia saat ini adalah
seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat- obatan berbahaya
(narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Saat ini, jutaan
orang telah terjerumus ke dalam “lembah hitam” narkoba. dan ribuan
nyawa telah melayang karena jeratan ‘lingkaran setan’ bernama
narkoba. Telah banyak keluarga yang hancur karenanya dan tidak
sedikit pula anak – anak remaja yang kehilangan masa depan karena
perangkap ‘makhluk’ yang disebut narkoba ini.
Sejarah maraknya peredaran dan penyalahgunaan obat
terlarang dapat ditelusuri ratusan tahun yang lalu dimana obat-obatan
psychoactive digunakan untuk keperluan pengobatan keagamaan
(religious) dan sebagai hiburan (recreational purpose). Dan pada akhir
abad ke-19, dengan semakin berkembangnya ilmu kimia dan farmakologi
masyarakat mulai mensintesakan berbagai zat yang sangat kuat dan
bersifat amat addictive yang dapat mengakibatkan kecanduan seperti
misalnya cocaine dan heroin. Masalah penyalahgunaan narkoba
merupakan masalah serius yang harus dicarikan jalan penyelesaiannya
dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan betapa akibat dari
masalah tersebut di atas telah menyebabkan banyak kerugian, baik materi
maupun non materi. Banyak kejadian, seperti perkelaihan antar siswa
siswi atau kesulitan lain bahkan kematian yang disebabkan oleh
ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obat terlarang.
Dengan semakin maraknya hal tersebut maka pemerintah pada
masa reformasi merasa perlu untuk merevisi Lembaga Bakolak Inpres
6/1971 sekaligus memperkuat posisinya sebagai lembaga yang berada
langsung di bawah Presiden dan dipimpin oleh Kepala Kepolisian RI
(Kapolri) secara ex officio. Badan baru yang bernama " Badan Koordinasi

ii
Narkotika Nasional " (BKNN) ini mulai bekerja aktif sejak tahun 2000
dan mengambil alih fungsi BAKOLAK Inpres 6/1971 termasuk menjadi
focal point kerjasama Asean. BKNN memiliki fungsi koordinatif. dari
susunan komposisi personelnya terlihat dengan jelas bahwa badan ini
bersifat lintas sektoral.

ii
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut dapat diambil tiga maslaha pokok, yaitu :
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba di
kalangan remaja?
2. Apa saja dampak penyalahgunaan narkoba?
3. Bagaimana upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Factor penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
2. Dampak penyalahgunaan narkoba
3. Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar penulis dapat
mengetahui factor penyebab penyalahgunaan narkoba, dampak
penggunaan narkoba dan upaya menanggulanginya, sehingga
dengan demikian penulis akan berupaya semaksimal mungkin untuk
menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan diri ke dalam
dua gelap narkoba.

D. Metode penulisan
Dalam penulisan makah ini, metode atau pendekatan yang
dilakukan oleh penulis adalah dengan pendekatan kepustakaan,
yang mana penulis mengumpulkan data dan informasi dari berbagai
sumber seperti Undang-undang, buku-buku, artikel, modul para
ahli yang di peroleh dari perpustaakn sekolah maupun perpustakaan
online (internet) yang kemudian dianalisa dan digambarkan kembali
menjadi sebuah makalah

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut undang-undang Narkotika (UU. No. 22 Tahun 1997),
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika menurut UU. No. 5 Tahun 1997 adalah zat atau
obat, baik alamiah atau sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Narkoba adalah zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,
baik secara oral / diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
fisik dan psikologis

B. Jenis-jenis Narkoba
1. Narkotika
Menurut undang-undang nomor 22 tahun 1997 narkotika terdiri
dari tiga golongan, yaitu :
a. Golongan 1 (satu) meliputi Heroin, Kokain dan Ganja yang
biasanya digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat
tinggi yang mengakibatkan ketergantungan.
b. Golongan 2 (dua) meliputi Morfin dan Petidin narkotika ini
berkhasiat pengobatan, di gunakan sebagai pilihan yang terakhir
atau bertujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi yang mengakibatkan kecanduan.
ii
c. Golongan 3 (tiga) yaitu codein. Golongan ini biasanya di
gunakan untuk pengobatan dan banyak di gunakan dalam
teraapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan yang mengakibatkan kecanduan

2. Psikotropika
Menurut undang-undang RI No.5 / 1997 Psikotropika terbagi menjadi
4 bagian yaitu :
a. Golongan 1 (satu) contohnya Ekstasi yang hanya dapat di
gunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan.
b. Golongan 2 (dua) contohnya Amphetamine yang berkhasiat
pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan
c. Golongan 3 (tiga) contohnya Penobarbital yang berkhasiat
pengobata dan banyak di gunakan dalam terapi dan / atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan
d. Golongan 4 (empat) terdiri dari Diazepam dan Nitrazepam (BK,
DUM) yang berkhasia pengobatan dan sangat luas digunakan
dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan.

3. Zat Adiktif Lainnya


Yang temasuk zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang
berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika meliputi:
a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alcohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi
bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan
ii
tertentu, jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau
psikotropika akan memperkuan pengaruh obat / zat itu dalam
tubuh manusia. Ada tiga golongan minuman berakohol :
1) Golongan A : kadar etanol 1-5% (Bir)
2) Golongan B : kadar etanol 5-20% (berbagai minuma anggur)
3) Golongan C : kadar etanol 20-45% (whisky, Vodca, Manson
House, Johny Walker
b. Inhalasi (gas yang di hirup) dan Solven (zat pelarut) mudah
menguap berupa senyawa organic. Yang terdapat pada berbagai
barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas
mesin, yang sering di salah gunakan adalah: Lem, Timer,
Penghapus Cat Kuku, bensin
c. Tembakau. Pemakaian tembakau yang menggunakan
nikotin sangat luas dimasyarakat. Dalam penaggulangan
NAPZA di masyarakat, pemakaian Rokok dan Alkhohol terutama
pada remaja harus menjadi bagian dari upaya pencegahan.
Karena rokok dan alkhohol sering menjadsi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA.

C. Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahguanaan adalah menggunakan salah satu atau
beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur di luar indikasi
medis sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan
ganguan fungsi social. Oleh karena itu kita harus menyikapi
penyalahgunaan narkoba di kalanagan msyrakat khususnya di
kalangan remaja.karena remaja adalah penerus bangsa ini.
Berikut adalah akibat dari penyalahgunaan narkoba:
1. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi
takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan
ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan
gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada

ii
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba
yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat
terlihat pada fisik, psikis dan sosial seseorang.
a. Dampak Fisik
1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-
kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf
tepi Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan
peredaran darah.
3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan
(abses), alergi, eksim.
4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti:
penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
pengerasan jaringan paru-paru.
5) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus,
suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi
seksual.
7) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi,
ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe.
8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya
pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah
tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga
saat ini belum ada obatnya.

ii
9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi
Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan
tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian

b. Dampak Psikis
1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri

c. Dampak Sosial
1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan.
2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
3) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling
berhubungan erat antara satu dengan lainnya.
Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang
luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan
psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk
mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif,
dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya.

ii
2. Efek penyalahgunaan narkoba
Selain membawa dampak yang berbahaya bagi kesehatan
fisik, psikis dan moral, penyalahgunaan narkoba pun dapat
memberikan efek negative bagi penggunanya, antara lain : a.
Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa
tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan
diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian.
Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai
turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer
sekarang adalah Putaw.
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan
serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin.
Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan
Ekstasi.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi
atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal
dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari
jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di
laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah
marijuana atau ganja.
d. Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya
akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba
mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena
secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja, heroin, putaw
3. Bahaya Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa
anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam
masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri
orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-
anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan

ii
hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan
untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga
memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling
banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih
gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah
terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara
bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya
HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber
daya manusia bagi bangsa.

D. Faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan naarkoba di kalangan


remaja Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang
pasti memiliki alasan mereka masing-masing sehingga mereka
dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau
zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa
seseorang menjadi pecandu / pengguna zat terlarang :
1. Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi
lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain
sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut
dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang
memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan
sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh
golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut

ii
2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk
Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang
tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi.
Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh
pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya
anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan
ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga
senasib sepenanggungan.
3. Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat
menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat
orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang
dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat
terlarang
4. Coba-Coba / Ingin Tahu / Pengen Tau
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu
zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang
kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman
tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang
dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa
disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang
itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang
tanpa bisa berhenti
5. Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan
berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi
narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan
yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan
membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan
meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat
orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba

ii
mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalah gunakan
tempat umum
6. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari
masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba
atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi
gembira ria
7. Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan /
Kehebatan
Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat
oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala
keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan
membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan
bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai
yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat
terjerembab pada zat terlarang
8. Melenyapkan BT, Bete Dan Bosan Dan Agar Merasa Enak
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi
sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan
ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat
membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk
melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar
kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang
menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
9. Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki
resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan
obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan
penuh percaya diri.

ii
10. Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin
dianggap dewasa oleh orang lain agar dapat hidup bebas,
sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan
menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak
semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua,
bebas guru, dan lain-lain.
E. Upaya Pencegahan dan penanggulaan penyalahgunaan Narkoba
Pencegahan dan penanggulangan narkoba Banyak yang masih
bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Penanggulangan penyalahgunaan
narkoba bukan saja merupakan tanggungjawab pemerintah
semata, namun upaya tersebut pun merupakan tanggungjawab
masyarakat umum yang di awali dari kelompok terkecil yatu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat dimana tempat para remaja mengaktualisasikan
dirinya. Berdasarkan undang-undang narkotika dan
psikotropika terdapat dua fungsi utama pemerintah dalam
upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba, yaitu :
1. Fungsi preventive atau pencegahan. Dalam menjalankan
fungsi ini,upaya yang harus di lakukan oleh pemerintah
meliputi melakukan sosialisasi secara berkala, pendirian
lembaga- lembaga pengawasan, membentuk aturan
perundang-undangan dalam berbagai bentuk, dan bahkan
menjalin kerjasama inernasional baik bilateral, regional,
maupun multilateral.
2. Fungsi represif atau penindakan hokum. Dalam hal ini jika
terjadi penyalahgunaan narkoba maka pemerintah harus
memberikan tindakan hokum yang tegas sesuai
standar penindakan yang berlaku. Penangkapan, penahanan,
dan pemidanaan harus dilakukan oleh aparatur Negara secara
ii
tegas. Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh
masyarakat (Non-pemerintah) dalam mengatasi masalah
narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa
pendekatan yang diterapkan kepada mereka, baik yang belum
ataupun yang sudah terjerat belitan narkoba. Beberapa
pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan agama (religius). Melalui pendekatan ini,
mereka yang masih ‘bersih’ dari dunia narkoba,
senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut.
Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki
pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya,
serta kehidupannya. Setiap agama mengajarkan
pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari
kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun
lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi merekayang
sudah terlanjur masuk dalam kubangan narkoba,
hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung
di dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan
demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah
tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa
mereka untuk kembali ke jalan yang benar.
2. Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka
yang belum terjamah kenikmatan semu narkoba,
diberikan nasihat dari hati ke hati oleh orang-orang yang
dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian
mereka. Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis
ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari
dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba.
Adapun bagi mereka yang telah larut dalam ‘kehidupan
gelap’ narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui,
apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang
ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif.

ii
Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka,
maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan
mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali
kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya berserakan,
sehingga menjadi utuh kembali.
3. Pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum,
maupun yang sudah masuk dalam sisi kelam narkoba,
melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka
merupakan bagian penting dalam keluarga dan
lingkungannya. Dengan penanaman sikap seperti ini,
maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di tengah
keluarga dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan
beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu
menggerakkan hati para remaja dan generasi mudayang
masih suci dari kelamnya dunia narkoba untuk tidak larut
dalam trend pergaulan yang menyesatkan. Dan bagi
mereka yang sudah tercebur ke dalam kubangan dunia
narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut,
diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting
kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan
kesenangan yang nisbi. Dengan demikian, jika
pemerintah dan masyarakat menjalankan fungsi dan
perannya dengan baik, niscaya upaya memerangi
narkoba serta menyelamatkan bangsa Indonesia dari
bahaya mematikan narkoba akan menemui titik terang

ii
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi
mengakibatkan kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan
rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis
dan akhirnya kematian.
Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw,
kokain, sabu-sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba.
Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas
banyak sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat
bius. Dalah-salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak
mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa
mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah
bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat.
B. Saran
Diharapkan setelah saya menyusun makalah ini para remaja
khususnya siswa siswi SMA/MA/SMK di Kabupaten Alor sadar akan
bahayanya mengkonsumsi dan menyalahgunakan narkoba. Karena jika
salah seorang sudah menggunakan narkoba maka lenyaplah sudah
cita- cita dan masa depan yang diharapkan orang tua

ii
DAFTAR PUSTAKA

• Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. diakses tanggal 12 Desember
2010, pukul 10:19 )
• BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat
NArkoba” (online),
(http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba.
diakses tanggal 13 Desember 2010, pukul 21:49)
• Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
• Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
• http://www. Sawal99’s Blog.htm/Penanggulangan narkoba.htm
• http://www.youtube.com
• Sinaga, Edi, 2009. Narkoba dan Komitmen
Penanggulangan. Newspaper III by

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang maha


pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan berkah, rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.Penulis
mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal, oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan
dengan sempurna. Begitu pula dengan Karya Ilmiah ini. Tidak semua hal
dapat penulis deskripsikan dengan sempurna dalam Karya Ilmiah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun supaya dapat memperbaiki Karya Ilmiah ini di masa datang.

Demikian karya ilmiah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca


guna menambah pengetahuan dan juga membimbing pembaca dalam
melaksanakan suatu kegiatan.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………. ………………………………................... 1
B. Masalah ………………………………………………………………........3
C. Tujuan ………….………………………………………………………….3
D. Manfaat…………. …………………………...........................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian………………………………………………………………. .4
B. Jenis-jenis narkoba………………………………………………………4
C. Penyalahgunaan Narkoba………………………………………………6
D. Faktor Penyebab…………………………………………………………10
E. Upaya Pencegahan……………………………………………………..13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………..16
B. Saran……………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….17

ii
ii

Anda mungkin juga menyukai