Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga akhirnya tugas makalah “Narkoba” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga
akhir zaman.

Makalah yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok di mana tugas ini merupakan prasyarat dari
aspek penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak
mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis
karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan penyusun makalah. Pada
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu segala
saran dan kritik yang membangun, penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang. Harapan
penulis semoga penulis tugas makalah ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.

Sampara,3 mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….…...i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………..1

C. Tujuan………………………………………………………………………..………………………………..1

D. Manfaat………………………………………………………………………………………………..……..2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………3

A. Pengertian Narkoba……………………………………………………………………………………..3

B. Jenis-Jenis Narkoba……………………………………………………………………………………….4

C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba………………………………………………….5

D. Dampak Narkoba………………………………………………………………………………………….6

E. Efek Samping Pemakaian Narkoba………………………………………………………………..6

F. Bahaya Narkoba Bagi Remaja………………………………………………………………………..7

G. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba…………………………………………………..7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………..9

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………9

B. Saran……………………………………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya, sering kali kegiatan mereka
sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak sekolah. Jika hal tersebut berlanjut bukan tidak mungkin bahwa
akan banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya dalam dunia
penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di kota-kota besar di Indonesia, penyebaran narkoba pada
kalangan remaja sudah tidak terkendali lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke
lingkungan sekolah.

Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan khawatir atas perkembangan serta
pertumbuhan anaknya di luar sana. Mungkin saja di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja atau
berkelakuan baik. Namun, bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya tahu kalau
narkoba itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa di antara mereka yang
menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau ikut-ikutan temannya. Tentu kenyataan tersebut
sangat mengkhawatirkan karena remaja adalah generasi penerus bangsa, bagaimana nasib bangsa di
masa mendatang jika banyak generasi penerusnya terlibat penyalahgunaan narkoba.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari narkoba?

2. Apa saja jenis-jenis narkoba?

3. Faktor apa saja yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba?

4. Bagaimana dampak dari narkoba?

5. Apa saja efek samping pemakaian narkoba?

6. Apa bahaya narkoba bagi remaja?

7. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba?

C.Tujuan

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca
tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga para generasi muda mengetahui
pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda yang menjadi
tumpuan harapan orang tua, agama, bangsa dan negara.
C. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan untuk memberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya agar kita
tidak terjerumus di dalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain
yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya
memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.

Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari
yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009). Narkotika digolongkan
menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk
jenis narkotika adalah:

1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997). Terdapat empat golongan
psikotropika menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika.

Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika
golongan III dan IV sesuai Undang-undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide),
dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat
dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti
alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon)
yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat
anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dan sebagainya.

B. Jenis-Jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai
jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:

1. Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan ke dalam tubuh.
Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis
bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi.
Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, heroin, kokain, morfin,
dan opium.

b. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: petidin, benzetidin, dan betametadol.

c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: kodein dan turunannya.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah:

a. Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.

b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.

c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: nitrazepam (BK, mogadon, dumolid), dan diazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, di antaranya adalah:

a. Rokok.

b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.

c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan. Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor
penyebab penyalahgunaan narkotika.

C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika pada seseorang. Berdasarkan
kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:

1. Faktor Individu

Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang
mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-alasan yang biasanya
berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain:

a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai
akibatnya;

b. Keinginan untuk bersenang-senang;

c. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya;

d. Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok;

e. Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup;

f. Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan;

g. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan
untuk menggunakan NAPZA;

h. Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA.


2. Faktor Lingkungan

a. Lingkungan Keluarga

Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan anak, dan
kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada
gangguan penggunaan zat.

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, kurang memberi kesempatan pada
siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA
merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan NAPZA.

c. Lingkungan Teman Sebaya

Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya
dalam kelompoknya. Ada kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi remaja
agar diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.

D. Dampak Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan
perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di
otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif (alam
pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.

Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur
pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan
hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen)
banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar
atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.

Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha
untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan.

E. Efek Samping Pemakaian Narkoba


Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan
harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika
menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan euforia dengan mengurangi tekanan
psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda-tanda fisik, dapat dilihat dari tanda-tanda
fisik si pengguna, seperti mata merah, mulut kering, bibir berwarna kecokelatan, perilakunya tidak
wajar, bicaranya kacau, daya ingatannya menurun.

F. Bahaya Narkoba Bagi Remaja


Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan
menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum
muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar
umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat
mengincar anak didik kita kapan saja.

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya
dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan
pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba,
lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:

1. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

2. Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

3. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

4. Sering menguap, mengantuk, dan malas,

5. Tidak memedulikan kesehatan diri,

6. Suka mencuri untuk membeli narkoba.

G. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba


Pendekatan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini belum benar-benar terpadu
dan terlihat setiap instansi atau kelompok masyarakat bekerja sendiri-sendiri sehingga hasil yang
diperoleh belum optimal. Sebenarnya banyak instansi selain Polri yang memiliki tugas memberantas
penyalahgunaan Narkoba. Belum ada upaya pembinaan khusus terhadap pengguna sebagai korban,
karena masih beranggapan bahwa para pengguna itu adalah penjahat dan tanpa mendalami lebih jauh
mengapa mereka sampai mengonsumsi atau menyalahgunakan Narkoba.

Peran serta masyarakat sangat rendah karena mereka masih berpandangan bahwa pemberantasan
penyalahgunaan Narkoba adalah tugas dan tanggung jawab polisi. Dengan demikian mereka kurang
peduli dan kurang berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan Narkoba. Ada
beberapa LSM yang peduli dalam penyalahgunaan narkoba seperti GRANAT, GERAM, GANAS dan lain-
lain. Namun sayangnya kegiatan mereka masih cenderung belum konsisten dan belum
berkesinambungan. Mereka lebih banyak untuk menyoroti dan mencari kelemahan dan kesalahan yang
dilakukan oleh penyidik/aparat penegak hukum dari pada melakukan kemitraan, dengan kata lain kadar
kemitraannya dengan aparat penegak hukum masih meragukan.

Sedangkan di lingkungan internal Polri sendiri, kegiatan antar fungsi masih belum terpadu dan belum
terencana secara baik. Yang terkesan hanya kegiatan represif saja oleh fungsi Reserse. Fungsi Binamitra,
Intelijen dan Samapta kurang proaktif dalam melakukan upaya pre-emtif dan preventif, sebagai contoh
bahwa penyuluhan atau komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat lebih banyak menunggu
jika ada permintaan dari pihak lain (kelompok masyarakat).

Fungsi dokter kesehatan belum berperan secara maksimal dalam upaya kuratif dan rehabilitatif, yaitu
membantu korban atau pengguna untuk keluar dari ketergantungan terhadap Narkoba untuk dapat
hidup produktif kembali dalam masyarakat. Saat ini peran dokter kesehatan baru pada tingkat
memberikan ”back up” kepada fungsi operasional, seperti pemberian informasi kepada fungsi Reserse
dalam menentukan tanda-tanda ketergantungan/ sebagai pengguna atau dalam pembuatan Visum/BAP
tes urine tersangka dan kepada fungsi Binamitra dalam memberikan materi penyuluhan terhadap
masyarakat.

Dengan dibentuknya BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional) yang kemudian diubah menjadi BNN
(tahun 2002), yang lebih bersifat operasional, maka terlihat jelas bahwa penanganan kasus
penyalahgunaan Narkoba menjadi lebih terkoordinasi, lebih banyak kasus terungkap dan juga lebih
banyak barang bukti dapat disita. Dan yang lebih penting lagi adalah akan lebih banyak lagi generasi
muda terselamatkan dari bahaya Narkoba.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah
sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.

Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya maupun dampak sosial yang
ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang
saja, melainkan juga menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran
pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk pencegahan penanggulangan narkoba. Dan
perlunya peningkatan pengetahuan bahaya narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para
penggunaan narkoba sangatlah penting.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari
pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga kita senantiasa terhindar dari
bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan
kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis taklim, belajar, dan lain sebagainya.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dengan
senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa
disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan
datang. Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Bewana, Satya. 2008. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya. Jakarta: Balai Pustaka.

BNK Samarinda. 2016. Faktor dan Akibat NARKOBA (online) (http://bnk.samarinda.go.id/index.php?


q=faktor-akibat-narkoba)

Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.

Tanjung, Ain. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti
Narkoba.

Wikipedia. 2016. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba)


TUGAS MAKALAH NARKOBA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

 NABILA
 ELIZABETH AURA G
 ALFIN
 ATDAN
 DJUMRIANI
 MUH RAFLI

SMA NEGERI1 SAMPARA TAHUN AJARAN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai