Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“NARKOBA”

DOSEN PENGAMPUH:

Bahran Taib S.psi.M.,Si

OLEH:

RAODA ISMAIL

03291611028

V/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini dapat mem membantu pembaca memahami dampak
bahaya narkoba baik bagi kesehatan tidak lain bertujuan untuk mensosialisasikan tentang
bahaya narkoba dikalangan pelajar dan generasi muda dan yang terakhir kami sebagai
penulis tidak lupa mohon saran dan kritik dari segala kekurangan baik itu dari isi atau kosa
kata yang terdapat pada makalah ini.
Terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. ……………………………………………………………...…

A. Perumusan masalah ……………………………………………………………………………………………………………...

B. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………………………………

C. Manfaat ………………………………………………………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN …………….………………………………………………………………………………..………………………….

A. Pengertian Narkoba…………………………………………………………………………………………………………………
B. Penyebaran……………………………………………………………………………….…………….…………
C. Efek Narkoba…………………………………………………………………………………………………….
D. Jenis-Jenis Narkoba…………………………………………………………………………………………….
E. Faktor Penyalahgunaan Narkoba……………………………………………………………….………..
F. Manfaat Narkoba………………………………………..……………………………………………………..
G. Kegunaan Narkotika Dalam Dunia Medis……………………………………………………………..
H. Narkotika Dan Psikologi, Kesehatan Masyarakat…………………………………………………

BAB III PENUTUP… ……………………………………………..…………………………………………………………………………………

A. Keimpulan …………………………………………………………………………………………………………………………………

B. Saran……… ………………………………………..……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi
ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang
mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini
remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan minum-minuman
keras, pencurian, perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba.
Perilaku menyimpang remaja tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja.
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan.
Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita
ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya kebiasaan
merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan
lain-lain.
Di kalangan remaja, sangat banyak kasus tentang penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan
hasil survei Badan Narkoba Nasional (BNN) Tahun 2005 terhadap 13.710 responden di
kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan penyalahgunaan narkoba usia termuda 7
tahun dan rata-rata pada usia 10 tahun. Survai dari BNN ini memperkuat hasil penelitian
Prof. Dr. Dadang Hawari pada tahun 1991 yang menyatakan bahwa 97% pemakai narkoba
yang ada selama tahun 2005, 28% pelakunya adalah remaja usia 17-24 tahun.
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah
narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam
rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah
perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah
terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi
maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah
anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.Kehidupan remaja pada masa kini mulai
memprihatinkan.
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara
yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi
internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di
negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling
prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara
sedang berkembang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian atau definisi Narkoba?
2. Narkotika jenis apa yang dilegalkan untuk dipergunakan di dunia medis Indonesia?
3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi untuk dapat mempergunakan narkotika di dunia
medis Indonesia?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian narkoba
2. Narkoba, seperti yang kita tahu di Indonesia adalah ilegal, namun dengan resep dokter
3. dan pengawasan, beberapa jenis narkotika ternyata memiliki manfaat yang bisa
digunakan di bidang medis.

4. Manfaat

1.Mengetahui seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba.


2.Efek-efek apa saja jika menggunakan narkoba.
3.Mengetahui apa sebenarnya guna narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya.
Napza adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Nikotik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’, merujuk pada
sesuatu yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa
Inggris narcotic lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.

Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22, tahun 1997
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan
hanya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih
digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja dampaknya tak terlalu berarti. Namun
perubahan jaman dan mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi bagian dari gaya
hidup, dari yang tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai tenar
digaungkan sebagai dewa dunia, penghilang rasa sakit.

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil
pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau
fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau
tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara

mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang
mengandung etanol.

Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :

Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain. Golongan Kanabis : ganja, hashish.

Golongan Koka : kokain, crack.

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya
adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-
shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat psikotropika
yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :

1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol).


2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.
3. Kanabinoida : Ganja, hashish.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.

Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu shabu. Halusinogenika, LSD,mushroo,
mescalin.

Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan
lem. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu,
alkohol dan obat tidur. Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem,
nikotin, kafein).

B. PENYEBARAN

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa
didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan
penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari
kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang
terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua
diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

C. EFEK NARKOBA

Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD

Stimulation, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif ,
karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, contohnya
ganja, heroin , putaw. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian.

Psilocin, sebuah obat halusinogen yang diperoleh dari jamur (Psilocybe mexicana). Efek
yang timbul seperti dilatasi pupil, kegelisahan atau gejolak, euforia, terbuka dan mata
tertutup visual (menengah umum pada dosis tinggi), sinestesia (mis. pendengaran melihat
warna dan suara), meningkat suhu tubuh, sakit kepala, berkeringat dan menggigil, dan
mual.

sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus


parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat mencakup anoreksia,
hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, sakit kepala, takikardia,
Bradycardia, tachypnea, hipertensi, hipotensi, hipertermia, diaphoresis, diare, sembelit,
penglihatan kabur, pusing, berkedut, insomnia, kesemutan, jantung berdebar , aritmia,
jerawat, pucat, kejang-kejang, serangan jantung, stroke, dan kematian dapat terjad

D. JENIS-JENIS NARKOBA

Adapun jenis-jenis narkoba, yaitu :

a. Heroin

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah
diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya
umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan
kecanduan. Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

b. Ganja

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (T
HC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan
opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang
dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang
menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual
penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan
meminum Bhang.

c. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh
tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau
timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

E. FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor yaitu:

1. Lingkungan sosial

 Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu
setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika
maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.
 Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing,
mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena
akibat dari broken home.
 Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang
yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut
untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

2. Kepribadian

 Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di


lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan
untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa
yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani
 Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala
aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu
dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya.
Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-
perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan narkotik,
psikotropika dan minuman keras lainnya.
F. MANFAAT NARKOBA

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai
sumber minyak.

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini
lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,


penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya
adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau
tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim
dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan
mimpi buruk. Kata “morfin” berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal
dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan
heroin karena efek adiktif.
G. KEGUNAAN NARKOTIKA DALAM DUNIA MEDIS
Narkoba, seperti yang kita tahu di Indonesia adalah ilegal, namun dengan resep dokter
dan pengawasan, beberapa jenis narkotika ternyata memiliki manfaat yang bisa
digunakan di bidang medis, yaitu :

1. LSD : mengobati ketergantungan, perawatan untuk depresi dan menghentikan


sakitkepala. Dalam Spring Grove State Hospital di Maryland, para peneliti
memberikan LSD kepada pasien kanker akut untuk melihat apakah dapat
membantu mengurangi kecemasan. 1/3 dari pasien berkurang rasa tegang, depresi,
takut kematian dan kesakitannya (terbukti menjadi pereda nyeri yang efektif untuk
sakit kronis). 1/3lain melaporkan kondisi ini cukup berkurang dan kelompok terakhir
mengatakan, kondisi mereka tidak membaik sama sekali, tapi juga tidak memburuk.

2. Jamur Psychedelic : mengobati sakit kepala cluster dan OCD


Sebuah studi University of Arizona menunjukkan bahwa mereka dengan kondisi sakit
kepala mereka, bisa reda sementara dan pada satu pasien, sakit kepalanya sembuh
berlangsung selama 6 bulan penuh. Para peneliti mengakui studi ini tidak serta merta
membuktikan bahwa obat itu dapat berfungsi sebagai pengobatan, mereka hanya
mengatakan ini berprospek untuk dilakukan studi lebih lanju.

3. Ekstasi : mengurangi kecemasan, meringankan gejala Parkinson's dan perawatan


untuk PTSD
Sementara studi formal belum dilakukan, psikolog dari Universitas Norwegia Sains
dan Teknologi berpendapat bahwa bila dikombinasikan dengan terapi perendaman,
kemampuan obat untuk melepaskan tingkat oxytocin bisa membuat MDMA obat
yang ideal untuk digunakan sebagai program perawatan lengkap. Obat ini mungkin
juga dapat untuk mengobati penyakit Parkinson melalui pelepasan kadar serotonin
di otak. Sementara para peneliti masih tidak mengerti bagaimana perawatan bekerja,
telah terbukti efektif dalam studi menggunakan tikus dan satu penderita
Parkinson. Korban Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga menunjukkan
respons positif terhadap perawatan yang melibatkan ekstasi. Psikolog yang
melakukan terapi menggunakan studi dan MDMA menemukan obat tersebut
memberi mereka jendela waktu di mana pasien mengalami rasa takut sedikit
tanggapan dan memadai bisa menangani terapi yang sangat penting untuk bekerja
melalui kondisi mereka.
4. Kokain dan Tanaman Coca, sebuah obat bius baru, obat pencahar dan sebagai
obat motion sickness
Jauh sebelum bintang rock mulai melakukan mencandu kokain, kokain pernah
secara luas dipuji sebagai obat ajaib yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
segala sesuatu mulai dari sakit kepala untuk alkoholisme dan untuk demam akut.
Sementara obat modern telah menemukan perawatan jauh lebih aman untuk
sebagian besar kondisi ini, obat ini masih kadang-kadang digunakan sebagai
anestesi topical untuk mata, hidung dan operasi tenggorokan.Baru-baru ini juga
telah digunakan sebagai pengobatan topikal diterapkan pada mereka yang
menderita sakit kepala menahun yang parah. Penelitian tentang keperluan medis
daun koka agak terbatas, namun pada kebudayaan Andean telah menggunakan
daun koka untuk tujuan pengobatan selama berabad-abad. Seorang dokter
Amerika, Andrew Weil, percaya budaya ini mungkin ke sesuatu dan menunjukkan
bahwa daun koka mungkin dapat mengobati mabuk perjalanan, radang
tenggorokan, sembelit dan obesitas.

5.Heroin
Seperti halnya kokain, efek heroin menjadi sebuah keajaiban untuk menyembuhkan.
Meski berbahaya, terutama kecenderungan untuk penyalahgunaan, obat ini masih
menjadi salah satu perawatan paling efektif dan paling aman untuk sakit kronis yang
ekstrim, seperti penderitaan yang dialami pasien kanker. Literatur medis telah
menunjukkan bahwa hal itu jauh lebih aman daripada obat lain yang diberikan di
tempatnya, termasuk oksikodon candu sintetis. Sayangnya, pemerintah federal
Amerika Serikat melakukan larangan pada obat untuk rumah sakit dan fasilitas
medis lainnya untuk menggunakannya secara subtantif, meski obat itu aman sebagai
penangangan untuk rasa sakit yang efektif dan hanya satu-satunya pilihan.

6. Amfetamin
Amfetamin saat ini digunakan oleh komunitas medis untuk mengobati beberapa
kondisi, termasuk narcolepsy dan ADHD. State University of New York melaporkan
bahwa dalam beberapa kasus, mereka juga terbukti efektif dalam mengobati depresi
dan obesitas.Salah satu penggunaan yang paling mengejutkan bagi amfetamin adalah
penggunaan obat membantu korban stroke untuk pulih lebih cepat. baru - baru ini
Sebuah studi oleh Institut Karolinska Swedia menunjukkan bahwa perawatan dapat
sangat membantu bagi mereka yang telah lemah stroke.

7. Ganja : obat untuk kanker, AIDS, sklerosis, glukoma dan epilepsy.


Bisa dibilang inilah jenis narkotik paling kontroversi di dunia, banyak negara telah
mencabut larangan terhadap ganja sebagai jenis narkotik dan memanfaatkan
penggunaannya sebagai obat yang mujarab bagi beberapa penyakit dan orang dewasa
untuk menggunakannya dengan aturan tertentu, bahkan Alm. GusDur, saat masih menjadi
Presiden sempat mempunyai opini untuk melegalkan ganja dengan pengawasan di
Indonesia. Pendukung mariyuana medis berpendapat bahwa hal itu dapat menjadi
pengobatan yang aman dan efektif untuk gejala kanker, AIDS, multiple sclerosis,
glukoma, epilepsi dan kondisi lain.

H. NARKOTIKA DAN PSIKOLOGI, KESEHATAN MASYARAKAT


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa manusia ke
dalam suatu dimensi baru yang penuh dengan pembaharuan dan kemajuan. Adanya gaya
hidup konsumtif dan pergaulan yang terbuka menjadi ciri dari majunya perkembangan
IPTEK.
Adanya anggapan bahwa seseorang dikatakan kampungan, terbelakang, bahkantidak
gaul bila belum mencoba yang namanya narkotika. Situasi inilah yang membentuk suatu
budaya baru terutama di kalangan generasi muda. Oleh sementara orang narkotika
sering diidentikkan dengan pergaulan dan gaya hidup modern.
Permasalahan narkotika saat ini menjadi momok yang menakutkan. Secara universal
penyalahgunaan narkotika dapat mengancam dan merusak masa depan penggunanya,
bahkan dapat menimbulkan kejahatan-kejahatan lainnya sebagai akibat sindroma
ketergantungan terhadap zat kimia narkotika atau obat-obatan terlarang. Sebab secara
sosiologis mereka dapat mengganggu masyarakat dengan melakukan perbuatan-perbuatan
abnormal atau kriminalitas di luar kesadaran mereka. Dengan adanya penyalahgunaan ini
berakibat memicu terjadinya tindak kejahatan baik itu pencurian, pemerasan,penipuan,
penggelapan peredaran obat-obat terlarang, penganiayaan dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, akan tergangggunya kelangsungan kehidupan bangsa.
Penyalahgunaan narkotika terhadap masyarakat berawal dari penawaran dari
pengedar narkotika. Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa
ketergantungan terhadap narkotika itu, maka pengedar mulai menjualnya. Setelah mereka
saling membeli narkotika, mereka disuruh pengedar untuk mengajak orang lain untuk
mencoba obat-obatan terlarang tersebut.
Sebenarnya narkotika itu obat legal yang diragukan dalam dunia kedokteran, namun
saat ini narkotika banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang
menggunakan narkotika. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi
muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas
hanya akan tinggal kenangan.
Sasaran dari penyebaran narkotika ini adalah kaum muda atau remaja. Banyak dari
mereka yang menggunakan narkotika dengan alasan untuk kesenangan batin, namun
sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkotika. Oleh karena itu, tulisan ini
bertujuan untuk memberikan informasi betapa bahayanya narkotika bagi psikologi dan
kesehatan masyarakat.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya.
adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja
otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”. Meskipun demikian, penting
kiranyadiketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang
penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki
manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.
Dalam Undang-Undang narkotika digolongkan dalam 3 (tiga) golongan sebagaimana
diatur dalam pasal 2 ayat (2), yaitu: narkotika golongan I, narkotika golongan II, dan
narkotika golongan III.Adapun yang dimaksud dengan golongangolongan narkotika
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Narkotika gologan I adalah narkotika yang
dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidk digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi yang sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan
sebagai pilihan terakhir dandapat digunkan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan
lmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Narkotika golongan III adalah narkotika yng berkhasiat untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi yang ringan mengakibatkan ketergantungan.
Zat-zat yang tergolong narkotika dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1997 Tentang
Narkotika di Indonesia, yang dilarang untuk disalahgunakan adalah: ganja, morphine,
heroin, kokain dan sebagainya. Sehingga dari pendapat-pendapat di atas penulis menarik
suatu pengertian dari narkotika itu sendiri yaitu segala macam zat atau produk
alami/sintesis dari morfin atau heroin dan zat-zat lain yang dapat menimbulkan ketagihan
serta merusak sistem kerja jaringan syaraf pusat manusia.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Napza adalah singkatan
dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Nikotik secara etimologi
berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’, merujuk pada sesuatu yang bisa
membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih
mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.

Narkotika tersebut diatas meski mengandung zat-zat yang berbahaya namun juga
memiliki manfaat dibidang medis meskipun tetap memiliki efek tersendiri. Maka,
pengaturan narkotika harus benar-benar diperjelas dalam hal pendistribusian dan dalam
penggunaanya tetap dalam pengawasan yang ketat. Berdasarkan keputusan Menteri
Kesehatan RI No.1999/MenKes/SK/X/1996, Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma
mengemukakan bahwa kepentingan pengobatan dan ilmu pengetahuan
dipertanggungjawabkan oleh Pengawasan Obat dan Makanan (POM) yang bertujuan untuk
memudahkan pengawasan narkotika oleh Pemerintah. Tetapi masih banyak orangorang
yang menyalahgunakan obat-obatan tersebut.
Penggunaan narkotika secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak secarapsikologis
maupun kesehatan. Dampak psikologis yang ditimbulkan antara lain dapatberupagangguan
konsentrasi dan penurunan daya ingat bagi pemakai, sedangkan dampak bagi kesehatan
penggunaan narkotika yang terlalu banyak atau overdosis akan dapat menyebabkan
kematian karena dosis yang digunakan makin lama makin bertambah banyak sedangkan
daya tahan tubuh makin lama makin berkurang. Banyaknya dampak negatif yang
ditimbulkan akibat penggunaan narkotika secara bebas dan tidak sesuai aturan, maka
diperlukan perhatian khusus untuk menanggulangi masalah ini, dengan lebih
mesosialisasikan “Bahaya Narkotika”, mengingat struktur masyarakat Indonesia yang
demikian kompleks dan heterogen, dengan tingkat intelektual atau daya nalar yang
beragam, memang dibutuhkan sebuah program preventif tentang “drugs education” yang
lebih dan terarah.

B. SARAN
Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat)
untuk mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEM BY
YOURSELF” dan jangan takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO
SPEAK UP !!”.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM


FKK UMJ.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan
Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan
Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.

Undang-undang tahun 2009 tentang Narkotika

www.apasih.com

Heriadi Willy. 2005. Berantas Narkotika (Tak Cukup Hanya Bicara). Jogyakarta: UI Press.

Muh.Adlin Sila. 2003. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika. Jakarta:


Bala Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Proyek Pengkajian Pendidikan Agama.

Anda mungkin juga menyukai