PENDAHULUAN
wilayah Meuwodide Paniai, Tigi, Tage Kamu, Mapia mulai dari Uwito
biologisnya..
yang saling terelas, dan terintegrasi. Sistem hidup tersebut adalah sistem
religi, sosial, ekonomi, budaya dan politik. Fokus yang menyolok pada
ideologi yang berakar dalam dimensi kehidupan suku Mee, dahulu, kini,
1
abstrak dan religius suku Mee sedemikian membara, sehingga mereka
suku mee. Sebab itu, suasana hidup ketika itu sifatnya sempurna, ba hagia
dan damai sejahtera yang berlimpah ruas. Hal itu terlihat jelas ketika
seluruh tatanan kehidupan suku mee menganut satu paham bahwa yang
benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Namun demikian tetapi
suku mee yang hidup pada masa itu kemudian saling berkelahi dan
Mee.
Suku Mee hidup dalam satu kesatuan ikatan seadat, satuan konfederasi
2
manusia dengan unsur unsur kos mis Ago tani iyapu dan mauya dengan
Tri pusat hidup suku Mee menjadikan filsafat yang terukir indah
serta tertata rapi dalam dinamika hidup sejak bumi dan suku Mee tercipta
hingga kini,dan esok. Hal ini merupakan nilai nilai yang terungkap jelas
yang lebih baik, didalam dunia pula, (Firdaus baru). Kemudian menjadi
mentalitas yang menyatu dengan alam lingkungan (alam semesta, alam kosmis
dan alam baka) dengan tata kelakuan yang bersifat simbolis berdasarkan
sebagai mistik rohani yang imanen, maka keberadaan orang Mee itu
oleh kekuatan supranatural atau kekuatan dari luar dirinya ,melalui bentuk-
bentuk konkret madouw atau ena ebe, alam ciptaan pada pihak lainnya
sepert i kekuatan (potensi) yang ada pada dirinya itu, turut menentukan
3
hidup dalam dunianya. Sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi, dan
biasa sama seperti orang-orang lain dari kelompok etnik yang berbeda atau
sama dalam keberuntungan dengan adanya orang lain dari manapun asal
manusia sejati, tulen dan berbeda dari orang lain di luar kelompok
sebagai yang berwibawa, berani, keras dan kuat tegar dalam hidup dan
tampil sebagai orang yang lemah lembut, sabar, berhati baik, humoris dan
4
fungsional dan inslansial serta formalitas dalam segala waktu dan
dengan mengangkat judul :Moralitas anak suku Mee ( kasus pada anak
suku mee dok v atas kota jayapura ).Halaman rumah terdiri dari Em a, (
rumah laki-laki dan kewitaa untuk ( wanita ) ekina, owa, ( kandang babi
dengan yang lain selalu di hubunkan oleh pagar ( Owada ) itu semua
pada bidang tanah yang luas di kelilingi pagar khas, dibedakan parit-parit
tabah ,setia, saling membantu , dan kerja gotong royong agar warga
bisah menetap dimana dia berada atau menetap orang tersebut. letak
daerah, keadaan iklim, keadaan daerah yang berbukit dan berlembah, rawa
pihak manusia di tuntut suatu sifat manusia yang keras, berprinsip tegas,
5
suatu kekuatan dan ketabahan serta kesetiaan untuk menghadapi dan
di budidayakannya.
Mee dituntut untuk memiliki gerak gerik dan bahasa bahasa isyarat
musuh, tahu membawa tanda tanda alamiah sebaga i tanda untung atau
ketergantungan.
Ada juga klasik yang masih segar dalam ingatan manusia bahwa
dengan orang lain memandang sebagai sesama saudara secara utuh dan
iklas (nogei akonei dan semua dalam semua lini hidup referensi dengan
paham lama lama yang kuat bahwa; Mee koo mee umitou tiya, meko mema
akaume akato artinya mee ko meema mana wegaya, (dengan sesama manusia
6
tanpa membedakan antara suku bangsa lainnya) (Iyowoyama kiyai ka
ime ime dege bage buna bage ma akogei nogei), (lantaran itu manusia
belakang untuk itu ditantang agar penganut paham kita adalah satu dan
saling tergantung secara universal dan luas, dalam bentuk hidup suku mee
1. Kesadaran dari kedua belah pihak untuk mau saling mengakui dan
bidang kehidupannya.
tangan dari yang kuat kepada yang lemah, yang kaya kepada yang
Tetapi juga kelompok etnik Mee dalam hal tata kelakuan sering ada
7
serta disintegrasi perasaan dan pandangan atau pendirian hidup
dahulu kala (Mee Wawa Mee Bebu) oleh para leluhur telah menerima
ilham dan petunjuk dari Allah yang mereka (para leluhur) imani yang
diyakini serta sembah sebagai sang penyelamat, sang pemberi hidup, telah
lama mengisyaratkan bahwa dalam seluruh aspek hidupnya, ada unsur yang
yang memangku, memelihara menopang dan hidup wado mee, dan miyo
penopang dan penyangga dan ruang gerak hidup orang M ee. Hal ini
dimaknai bahwa apa saja yang ada disekitarnya sebagai hidup dan berjiwa.
beserta segala isinya (egee, mogo uti piya, yiuka yinauka, teege temege,
maki bago, uwoo noe, naiya agiyo, lemaiya agiyoo, ena digiyo peu digiyo).
yang Allah menempatkan diseantero jagat raya orang Mee adalah sebagai
8
penyanggah kehidupan setiap har i dari semenjak dahulu kala hingga
zaman ini.
Halaman rumah terdiri dari Ema, (rumah laki laki dan kewitaa
untuk (wanita) ekina owa (kandang babi, kelinci dengan pagar (Owada), di
Rumah yang satu dengan yang lain selalu di hubungkan oleh pagar
nilai hidup bersama praktek nilai nilai membagi dan menggunakan hak
pada bidang tanah yang luas dikelilingi pagar khas, dibedakan parit -parit
terbentu k lembah keci l dan tida k dalam (dangkal) pol a pertanian demikia
pilihan akan tempat dan waktu musim yang tepat, sabar, tabah, setia,
saling membantu dan kerja gotong royong agar warga bisa menetap
B. Perumusan Masalah
9
2. Bagaimana proses pembinaan moral anak Suku Mee di Kelurahan Trikora
B. Tujuan Penelitian
Utara.
C. Kegunaan Penelitian
a. Untuk meningkatkan moralitas anak Suku Mee dalam bekerja sama guna
pendidik mengenai tingkah laku yang diperlihatkan oleh anak, serta orang
generasi muda dalam upaya pendidikan informal bagi anak suku mee
yang baik.
D. Kerangka Pemikiran
10
Agar anak anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari
pendidikan moralitas anak Suku Mee tanpa ada dukungan dari orang
sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak
untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian ketiga jenis lembaga ini
Dalam pembinaan nilai moral ada dua hal yang perlu di perhatikan, yaitu
didahulukan adalah tindak moral, yang sejak kecil anak anak telah dibina
untuk mengarah kepada moral yang baik. Moralitas itu tumbuh melalui
1. Harus ditanamkan nilai nilai agama sejak dini, yang diawali dengan
pembinaan kerohanian.
2. Menambahkan nilai nilai akhlak sejak dini kepada anak anak seperti
11
Model pendidikan nilai nilai moralitas yang dapat dilaksanakan
sekolah dan dibarengi dengan adanya penguatan nilai nilai moralitas kepada
anak anak.
keluarga, gereja, masjid dan mengisi waktu luang anak anak dengan
bimbingan agama.
E. Sistematika Penulisan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Kegunaan penelitian
E. Kerangka pemikiran
F. Sistematika penuli
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
12
Gambaran mengenai pendidikan moral dalam perkembangan akan
disoroti dalam beberapa hal pokok yang terkait dengan pemahaman dengan
memenuhi kekosongan moral dengan suatu skema nilai yang positif dan
dan juga bagi usulan (Kalhberg 1995 : 67). Untuk mendidik moral ialah
persamaan derajat semua insan manusia serta terhadap timbal balik dalam
secara filosofi, dan didasarkan pula atas fakta fakta psiologi dari
perkembangan manusia.
13
namun pada hakekatnya ia meliputi pula berbagai permasalahan yang
1. Menghargai disiplin
dan norma. Menurut Durheim, moral itu muncul karena adanya masalah
atau individu.
14
Pendidikan moral berdasarkan pancasila bertujuan untuk
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air (Kansil 1983 : 25).
mulai dari TK, sampai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dan
di lingkungan masyarakat.
sikap hati). Moralitas adalah sikap dari perbuatan baik yang betul betul
15
Nilai nilai moral itu beraneka warna yaitu kesetiaan,
kemurahan hati, keadilan, kejujuran dan banyak nilai nilainya.
Namun semuanya berlainan itu bersifat moral. Jadi nilai nilai
itu meperlihat kesamaan juga. Inti nilai nilai itu adalah sifat
moralnya, kita juga harus dapat menyatakan banyak tindakan
yang amat berlainan dapat sama sama bernilai moral, karena
dalam smua tindakan itu dilaksanakan suatu nilai nilai moral. (
Suseno 1983 :21).
kebijakannya. Tetapi sistem nilai itu tidak boleh diciptakan oleh mereka
berorientasi pada nilai nilai yang harus dalam masyarakat, dan tidak
sebaliknya. Dan itu berarti bahwa sistem nilai nilai dasar harus juga
yang sekiranya baik untuk orang lain. Semuanya itu dihasilkan suatu
16
keseimbangan hubungan antar perorangan dengan masyarakat sangat di
sikap terhadap nilai moral yang mutlak diharuskan kepadanya, ia mau taat
itu mau dilaksanakan atau tidak, apakah seharusnya moral itu sekaligus
1983 : 19).
yang diyakininya sebagai benar sikap kita yang harus sekaligus realistis
a. Kejujuran
dapat maju selangkahpun karena kita belum bernilai menjadi diri kita
17
sendiri. Tidak jujur berarti tidak se-ia sekata dan itu berarti bahwa
jujur terhadap orang lain berarti bersikap terbuka dan bersikap fair (
145).
d. Kemandirian moral
18
Kemandirian moral adalah kekuatan batin untuk mengambil
moral berarti bahwa kita tidak dapat dibeli oleh mayoritas, bahwa
e. Keberanian moral
diyakininya, ia merasa lebih kuat, dan berani dalam hatinya, dalam arti
f. Kerendahan hati
bahwa penilaian kita masih jauh dari kesempurnaan karena hati kita
19
belum jernih. Oleh karena itu kita tidak akan memutlakkan pendapat
moral kita.
realitas itu sendiri. Sikap kritis perlu juga terhadap segala macam
: 149).
perubahan atau kegoncangan nilai nilai dan norma norma, lebih lebih
dan kegoncangan norma norma, seperti telah kita lihat dibawah oleh
20
B. Pentingnya Pendidikan Moral Siswa
Wawasan pendidikan moral dari beberapa pemikiran dasar, oleh Jhon Dewey,
a. Jhon Dewey
b. Jhon Wilson
21
penekanannya tidak hanya pada tingkah laku yang tampak saja, akan
pilihan pilihan yang benar, akan tetapi klarifikasi akan perasaan dan
c. Lawrence Kohlberg
personal tertentu.
22
Definisi moral lebih terdekat dengan wawasan filosofis formal
1988:8).
menuju kearah yang sesuai dengan kesiapan mereka, dan tidak sekedar
realistik.
23
Prinsip yang paling inti perkembangan perkembangan moral
2. Pendidikan Moral
a. Perkembangan rasional
b. Konsiderasi
24
Konsiderasi dicanangkan oleh Peter Mc Phail, ia lebih
antara pribadi.
c. Klarifikasi Nilai
nilai tidak menempatkan diri mereka sendiri secara lebih berarti dan
25
nilai moral, dipandang sebagai sesuatu yang bersifat personal dan
relatif.
d. Analisis Nilai
dari itu analisis nilai, ini agak lebih dari itu, analisis nilai agar lebih
26
informasi tertentu ataupun ketrampilan dalam membuat keputusan.
f. Aksi sosial
moral mereka kedalam praktek, maka refleksi dan diskusi moral tidak
tindakan.
27
Diantara masalah masalah yang diakui dan ditetapkan dalam agama
bahwa pada awal penciptaannya seorang anak itu dalam keadaan kertas putih
yang belum ada goresan, beragama yang lurus dan beriman kepada Allah.
dan untuk melakukan hak yang baik. Kemudian juga pendidik harus
Orang tua atau pendidik harus mengajarkan juga hukum halal dan
Allah dan menjauhi larangannya. Dan selanjutnya orang tua atau pendidik
perlu dilakukan oleh orang tua selain dari metode keteladanan dan kebiasaan
prinsip agama.
D. Keluarga
terdiri dari ayah, ibu, anak anak dan seisi rumah seluruhnya yang menjadi
28
tanggung jawab orang tua. Keluarga kita kenal sebagai rangkaian perkataan
perkataan kawula dan warga sebagai kita ketahui kawula itu tidak lain artinya
dari pada abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota sebagai abdi
yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh suatu keturunan, yakni
kesatuan antara : Ayah, Ibu dan anak anak yang merupakan kesatuan kecil
pertama (dasar) anak lahir dalam pemeliharaan dan dibesarkan orang tua
dalam keluarga.
Ibu dan anak anak, orang tua dalam keluarga harus mendidik, membina dan
kewajiban kodrati untuk memperhatikan anak anak sejak masa kecil, bahkan
mempunyai hati nurani yang bersih, dan ada norma kesopanan bertujuan agar
29
E. Peranan Orang Tua
peran Ayah dan ibu yang kenal dahulu daripada anggota keluarga yang
lainnya, pertama mulai dari sang ibu yang kenal duluan dari pada anggota lain,
1. Ibu
sebagai anak mulai lahir dari sang ibulah yang lebih dekat dengan anak
keluarga lain.
30
Dalam mengembangkan kepribadian dan bentuk sikap anak
anak seorang ibu memberi contoh dan teladan yang dapat diterima.
Sejak masa bayi pendekatan ibu dan percakapan dengan ibu memberi
2. Ayah
cerita orang tua mencari nafkah dan tugas sehari hari akan menjadi
31
b. Peran Ayah sebagai suami yang penuh pengertian akan memberi rasa
aman.
bagi istri, sehingga istri tidak merasa jemu atau bosan akan kegiatan
suami istri.
penting bagi anak laki laki yang menjadi model atau figur teladan
untuk perannya kelak. Bagi wanita fungsi ayah sangat penting, sebagai
yang ideal.
yang tegas dan penuh wibawa menanamkan pada sikap anak anak
penting bagi perkembangan anak. Untuk itu ayah dan ibu harus
32
mufakat dalaml mendidik putera puterinya karena banyak ragam
hadiah dan hukuman yang sepadan. Anak juga lebih mudah menerima
nilai nilai orang tuanya dan menirunya. Orientasi ini berhasil bagi
anak anak remaja dini, dan remaja serta dewasa mudah. Bila mana
F. Anak
Anak adalah suatu amanat Tuhan kepada Bapak, Ibu, anak adalah
bagian dari anggota keluarga, orang tua yakni Bapak dan Ibu pemimpin
khususnya di akhiratnya.
33
dalam, karena didalam diri anak sudah tersedia potensi yang menunggu waktu
anak juga mendapatkan perhatian khusus dari orang tua. Semua orang tua
tersentuh hatinya apabila berhadapan dengan anak, sosok manusia kecil yang
begitu mendambakan dan pertolongan dari orang tua. Anak sejahtera karena
perhatian dan kasih sayang dari orang tua, memiliki potensi besar untuk
dan orang tua berhadap agar anak bisa menjadi anak yang baik.
memelihara dan menjaga anak yang diberikan dari Tuhan kepada orang
tua agar orang tua, mendidik dan mengasuh anaknya dengan baik.
34
Bimbingan dan pendidikan dari orang tua kepada anak bisa
sehari yang diterima oleh anak dalam hubungannya dengan orang tua.
tuanya. Seorang anak bayi yang lahir ke dunia ini masih polos dan belum
mengerti apa apa. Bagaikan sebuah kertas putih yang bersih, polos
tangisan tersebut orang tua mulai belajar bahwa sang bayi menginginkan
dengan orang tuanya. Berjalannya waktu dan anak pun bertambah tumbuh,
maka orang tua memberikan pelajaran lain bagi anak. Anak belajar cara
menangis lagi. Sedikit demi sedikit, kata demi kata diajarkan oleh orang
35
3) Orang tua adalah yang paling mengetahui karakter anaknya.
kandungan orang tua pun merasakan sebuah kontak dengan anak dan
Sehubungan dengan itu, orang tua paling mengetahui sifat dan karakter
berdasarkan karakter dan kepribadian yang dimiliki oleh anak, orang tua
kemampuan orang tua untuk memahami anak sebagai individu yang unik
dan menarik, karena itu, orang tua berperan penting dalam mendidik dan
kelak.
oleh karena itu pendidikan penting sekali mulai sejak bayi belum dapat
hidup maupun merawat diri semua kebutuhan tergantung pada orang tua
36
setahap demi setahap untuk memperoleh kepandaian, keterampilan dan
pembentukan sikap dan tingkah laku anak, (Ahmda Abu, 2001 : 69)
adalah:
3. Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
tingginya.
Anak adalah potensi dan penerus cita cita bangsa, jika anak
di didik dan di pelihara dengan baik, maka anak akan tumbuh dan
37
menanyakan secara terus menerus tentang keadaan baik dalam hal
akan tetapi tidak semua hukuman dapat diterapkan kepada anak karena
anak berbeda dengan orang dewasa maka ada metode dalam kristen
tidak semua anak memiliki respon yang sama, bahkan ada yang
cukup diperingati.
paling berat.
38
menuruti perintah atau saran orang lain untuk melakukan suatu
kepribadian maupun pola sikap seseorang dalam hal ini juga termasuk
kawan sebaya. Hal hal lain yang juga dapat mempengaruhi adalah
dan lain lain. Aspek aspek yang biasanya terdapat pada masyarakat
modern, seperti televisi, film, radio, dan buku, juga turut berpengaruh.
aktifitas rekreasi.
anak, sekalipun dalam hal ini tidak ada perbedaan atau batas batas
39
yang jelas dan lebih bergantung pada setiap individu anak dari pada
benda itu milik orang lain. Anak kemudian lambat laun belajar
sosial harus sudah terbentuk. Si anak tidak lagi terus menerus harus
40
ditunjukkan cara harus berperilaku. Kemudian, jika perilaku yang
41
menghubungkan konsep konsep moralitas mengenai kejujuran,
sudah terbentuk.
lain se bagai tujuan akhir dan bukan sebagai alat atau demi dirinya
42
yang didukung oleh otiritas masyarakat tertentu, tetapi demi
berlaku.
konkretnya.
43
pertimbangan moral peserta didik. Kematangan pertimbangan
44
pendidikan moral yang diberikan pada tingkat sekolah dan
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
maka bentuk penelitian ini adalah kualitatif (Maman Rahman, 1993: 145).
46
deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan
dan peristilahannya.
uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek
itu berdimensi jamak, penelitian dan yang diteliti dari satu kesatuan bentuk
secara silmutan, dan bertimbal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dan
akibat, dan penelitian ini melibatkan nilai nilai. Para peneliti mencoba
adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari
47
Selanjutnya dikatakan, suatu penelitian kualitatif diekplorasi dan diperdalam
dari suatu fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku,
penelitian tentang status penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik
atau kasas dari keseluruhan personalitas. Moh Nazir (2007 : 65), penelitian
latar belakang, sifat sifat serta karakter karakter yang khas di atas akan
Menurut Nasution (1965 : 55), studi kasua case study adalah untuk
48
gejala gejala sosial dari suatu kasus dan mengkajinya secara mendalam dan
orang, atau suatu masa atau peritiwa, atau satu kesatuan kehidupan sosial.
secara akurat latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu
B. Prosedur Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Provinsi Papua.
b. Subyek Penelitian
dapat berupa hal, peristiwa, manusia dan situasi, yang diobservasi atau
49
informasi atau data yang ditarik dan dikembangkan secara pruporsif
1998 : 32).
moralitas Anak.
skematik, narasi, dan uraian juga penjelasan data dari informasi baik lisan
sebagai berikut :
a. Rekaman audio
b. Dokumentasi
data lainnya.
50
3. Sumber Data Penelitian
unsur informan yaitu orang tua. Serta unsur non manusia sebagai data
a. Purposive sampling
b. Snowball sampling
51
(Satori dan Komariah, 2009 : 48) menyatakan bahwa Snowball
a. Observasi/Pengamatan
Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang
(proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa)
tersebut.
52
penulis meninjau secara langsung kondisi masyarakat di dok v atas
keluarga.
b. Wawancara
percakapan Tanya Jawab lisan dan antara dua orang atau lebih yang
wawancara.
orang tua.
c. Studi Dokumentasi
53
gambar atau karya karya manumental dari seseorang dokumen yang
lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar patung, film dan lain lain. Studi dokumen merupakan
data, selama dilapangan dan setelah di lapangan dalam ini Nasution (2003
54
sebelum terjun kelapangan, berlangsung terus sampai peneliti merampung
analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang di berikan oleh Miles dan
sampai datanya sudah jenuh, aktifitias dalam analisis data, yaitu data
peneliti.
55
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Setelah
sudah jenuh, aktivitas dalam analisis data, yaitu data reducation, data
dan Humerman dalam (Sutopo, 1990: 35) yaitu suatu aktifitas yang
sedang dan telah dikumpulkan yaitu reduksi data, sajian data dan
Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
56
Penarikan Kesimpulan
Gambar 1. Komponen Komponen dalam analisis data (interactive
model)
sebagai berikut :
a) Reduksi Data
57
fokus membuat hal hal yang tidak penting serta mengatur d ata
b) Sajian Data
58
BAB IV
59
2. Batas batas Wilayah
Kewarganegaraan L P Jumlah
WNI 4.388 3.689 16.56
WNA - - -
Jumlah 4.388 3.688 8.076
JumlahKepalaKeluarga = 3.369 KK
(Sumber : Profil Kelurahan Trikora, 2014).
JenisKelamin
Agama Jumlah
L P
Islam 2.927 2.847 5.774
Hindu 41 51 92
Budha 8 11 19
60
Jumlah 8.321 8.239 16.560
JenisKelamin
JenisPendidikan KelompokUmur Jumlah
L P
TK 56 26 30 56
SMA - - - -
JenisKelamin
Agama Jumlah
L P
Lahir 4 6 10
Meninggal 3 2 5
Pindah 11 10 21
Komposisi Penduduk
61
Umumnya penduduk asli Papua dan penduduk pendatang saling
bahasa daerah.
Sebagainya).
62
- Hans Sanggenafa
- Hendrika Kambu
5. Pembinaan RT/RW
a. Ketua RT : 42 Orang
b. Ketua RW : 12 Orang
Jayapura Kota Jayapura, jumlah kepala keluarga di wilayah ini berjumlah 420
63
dengan menekankan pada fungsi dan peran orang tua dalam lingkungan
seorang anak diharapkan akan bertingkah laku sesuai dengan apa yang
dilihat dan dilakukan oleh orang tuanya. Orang tua memberi keteladanan
untuk selalu berbuat baik, berkata jujur, dan berbuat adil, serta
menghormati orang lain, sehingga nantinya anak tersebut akan meniru apa
yang dicontohkan oleh orang tuanya. Contohnya jika orang tua memberi
keteladanan kepada anaknya untuk berlaku jujur dan berkata sopan, maka
anak pun akan mengikuti teladan orang tuanya. Anak yang melihat kedua
jujur. Anak yang melihat kedua orang tuanya suka menipu, ia kana berlaku
demikian juga. Seorang anak yang mendengar kedua orang tuanya suka
biasanya sulit bagi anak untuk berbicara manis dan lembut. Seorang anak
yang sering melihat kedua orang tuanya marah dan emosional, tidak
mungkin ia akan dapat belajar menahan diri dan bersikap rasional serta
seorang anak yang terbiasa melakukan hal hal yang baik dalam keluarga,
kebiasaan untuk bangun pada pagi hari, berdoa dulu sebelum makan, dan
64
rajin membaca kitab suci. Contohnya orang tua selalu memberi
tersebut dilakukan secara terus menerus sejak kecil maka setelah anak
bimbingan yang dilakukan oleh orang tua jiwa anak akan tenang dan
stabil, dalam mengajarkan anak tentang ajaran moral dan agama terdapat
pelajaran yang dapat diambil yaitu melatih disiplin anak. Dan yang
terpenting, bahwa agama dapat mencegah perbuatan keji dan dosa. Anak
akan tumbuh dan berkembang diatas kebaikan yang terdidik jika ia melihat
agar anaknya dapat mengingat apa yang dinasihatkan oleh orang tuanya,
sehingga setiap ia akan berbuat sesuatu ingat kembali pada nasihat orang
tuanya. Contohnya orang tua memberi nasihat kepada anaknya untuk tidak
melakukan perbuatan yang tidak baik, maka ketika dia di ajak untuk
65
mempersiapkannya secara moral, psikis. Sebab, nasihat sangat berperan
dalam menjelaskan kepada anak tentang segala hakikat baik dan buruk,
benar dan salah serta akan menghiasinya dengan moral yang mulia. Untuk
diperhatikan dan dikontrol oleh orang tua. Contohnya orang tua memberi
teman dalam bergaul anak, sebab baik dan buruknya tingkah laku anak
Hal yang sangat perlu diketahui dan disadari oleh orang tua
bahwa pengawasan tidak terbatas pada satu atau dua aspek pembentukan
dalam pengawasan yang pokok adalah kontribusi orang tua secara terus
menerus. Dengan adanya kontribusi orang tua seorang anak akan merasa
seroang ibu dan bapak harus merencanakan cara untuk mendidik buah hati
(anaknya) nanti, sebab anak merupakan titipan dari Tuhan yang harus di
didik, dirawat dan dijaga sebaik mungkin, sebab jika orang tua tidak
66
menjaga dan merawat anak yang merupakan titipan Tuhan maka secara
bertanggung jab dalam mendidik anak adala orang tua, guru, orang yang di
moral anak adalah pertama, orang tua karena orang tualah yang paling
dekat dengan anaknya, ke-dua, keluarga terdekat, ketiga guru sebaba mulai
suatu generasi mengalami degradasi moral maka salah satu pihak yang
bertingkah laku tidak selalu memberi teladan yang baik akibatnya anak
67
c) Dari metode nasihat adalah terkadang anak tidak menuruti nasihat
nasihat jangan melawan terhadap orang tua, akan tetapi anak tersebut
pengawasan penuh dari orang tuanya. Misalnya ketika orang tua pergi
bekerja orang tua tidak dapat mengawasi anak sepenuhnya, dan orang
Tuhan, karena mereka menyadari keteladanan yang terbaik ada dalam diri
Tuhan Yesus. Orang tua mengharapkan bahwa dalam diri anak akan
tumbuh sifat sifat mulia yang nantinya akan membentuk moral dan ahlak
berkaitan agama. Dengan alasan bahwa ajaran moral itu bersumber dari
68
agama. Mereka mencontohkan bagaimana dalam agama seorang anak
anak itu harus diajarkan tentang rajin beribadah dan membaca Alkitab.
anaknya harus bersumber dari nilai nilai yang berasal dari agama.
tujuan dalam kehidupan ini. Begitu juga dengan orang tua yang selalu
bersumber dari agama. Orang tua khawatir sekali kalau materi yang
diambil berasal dari sumber yang tidak jelas sehingga bertentangan dengan
sebagai orang tua sibuk dan sering sekali mereka tidak membaca buku
yang sibuk dengan pekerjaannya baik itu, PNS maupun swasta tidak ada
sewaktu waktu melalui dialog dan diskusi dengan rekan rekan kerja
dialog dan diskusi tersebut, para orang tua suka mengambil materi
69
pendidikan moral dari ceramah ceramah atau khotbah yang diberikan di
Gereja atau Masjid. Maka dari hasil tukar pendapat dengan sesame rekan
kera dan hasil ceramah para orang tua, pendeta, maupun ustad tersebut
diajarkan kepada anak anaknya. Jadi materi yang digunakan oleh orang
berasal dari agama yang diambil dari pengalaman dalam kehidupan sehari
hari.
tanggal sehingga tercipta suasana rumah yang aman dan nyaman. Serta
70
kontribusi pada pendidikan moral, maka harus berangkat dari kondisi
real keluarga. Ada keluarga yang sudah cukup harmonis, ada keluarga
komunikasi aktif.
Tanpa pengajaran moral bagi anak anak sebuah keluarga pasti akan
kacau, oleh karena itu pendidikan moral menurut saya adalah penting
dan utama sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keyakinan atau
iman percaya.
71
mengarah kepada hal hal yang positif. Dengan demikian peran
keluarga.
dlam keluarga sudah sejak dini ditanamkan nilai nilai kerukunan itu
72
dalam kehidupan di luar keluarga mereka juga akan terbiasa
sehat dan mengarah pada pembangunan diri lebih baik dari sekarang.
sekitarnya.
Nilai
Kerukunan
73
Nilai 4 Nilai yang dapat Ditanam Nilai
Budaya dalam Keluarga Ketakwaan
Sehat
Gambar 4.1 Empat nilai yang dapat ditanamkan dalam Keluarga.
1. Norma Agama
74
larangan. Norma ini seharusnya ditaati bagi siapa aja yang
lebih tua, menghargai orang orang yang lebih muda, tidak boleh
lain.
2. Norma Kesusilaan
yang paling dalam. Norma ini berlaku umum dan universal, artinya
3. Norma Kesopanan
75
Tidak bias dipungkiri lagi jikalau kehidupan masyarakat
4. Norma Kebiasaan
76
Contoh contoh dari norma kebiasaan antara lain :
kegiatan adat.
5. Norma Hukum
maupun hal hal lainnya. Satu hal yang istimewa dari norma
77
Semoga dengan ketaatan kita kepada norma norma tersebut,
Negara ini akan mejadi Negara yang aman, tertib dan tentram.
tersebut dapat di serap secara langsung oleh seorang anak. Anak akan
hari. Apabila orang tua memberikan contoh yang baik maka perilaku
78
penulis sangat setuju dengan metode keteladanan. Keteladanan
luar, tapi dorongan dari dalam, karena pada dasarnya prinsip dalam
suatu agama tidak ada paksaan, tapi ada keharusan pendidikan yang
dibebankan kepada orang tua dan guru atau orang yang mengerti
agama.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
79
1. Peran keluarga sangat penting dalam memberikan pendidikan moral
karena anak belajar banyak hal dalam keluarga belajar berbagai, bekerja
sama, menghormati orang lain, aturan aturan, nilai nilai agama dan
disiplin dan aturan didalam keluarga menghasilkan anak anak yang tidak
disiplin.
B. Saran
1. Orang Tua
ketakwaan, nilai keteladanan dan nilai kebiasaan sehat dapat tumbuh dan
berkembang.
2. Guru
80
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah Amin, Panduan Menyusun Proposal, Skripsi, Tesis & Disertasi, Jakarta
: Smart Pustaka. 2013.
81
Hurlock, E. B. Perkembangan Anak Jilid I, PT. Aksara Pratama, 1995.
82
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada,2003.
Tafsir, Ahmad, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung : CV. 1992.
Zuriah Nurul, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Persepktif Perubahan,
Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011.
http://jurnal.upi.edu/file/MODEL_PENDIDIKAN_NILAI_MORAL_KOKOM.pd
f),/04 12 Agustus 2016
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/B1JURNAL%20KEPENDIDIKAN-
LEMLIT%20UNY.pdf//132304487 12 Agustus 2016
Ahmad K. Djahuri, dkk (1996) Dasar dan Konsep Pendidikan Moral. Jakarta :
Depdikbud Dikti.
83
Durkheim. E. (1990) Pendidikan Moral (Suatu Studi Teori Dan Aplikasi
Sosiologi Pendidikan) Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Frans Magnis Suseno (1987). Etika Dasar Masalah Masalah Pokok filsafat
Moral. Yogyakarta : Kanisius.
84