Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.

1, Maret 2013

PENGALAMAN RESPON LANJUT USIA TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI SEKSUALITAS


DI KOTA CIMAHI: STUDI FENOMENOLOGI

1
Oop Ropei
1
Staf Pengajar Keperawatan Komunitas di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Cimahi

ABSTRACT

Aging may influence the changes in sexuality function in elderly. Sexuality function included
somatic aspect, emotional, intelegence, and social, positive ways for improving self
confidence, communication, and love. This study purposes to gain the experiences of
responses changing in elderly sexuality function, with qualitative method of phenomenology

with in-depth interview and field notes from six participants in Cimahi. The data was analyzed
by Collaizi’s technique. This study results identified 13 themes; sexual responses, sexuality
function responses, the relationship in many contexts, sexuality expression changes, sexual
activity changes, the cause of sexuality function chenges, the positive and negative influences

to changes, sexually active, performing distraction and adapt to changes, maintain family unity
and concern to elderly’s demands. The results of this study showed that sexuality functions in
elderly are changing. These results recommend consultation session about
sexuality function in elderly.

Keywords : elderly, changed of sexuality function

ABSTRAK

Proses penuaan dapat berdampak terhadap perubahan fungsi seksualitas pada lansia.
Fungsi seksualitas mencakup aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial, cara yang
positif untuk meningkatkan kepercayaan diri, komunikasi, dan cinta. Tujuan menggambarkan
pengalaman respon lanjut usia terhadap perubahan fungsi seksualitas, menggunakan
metode kualitatif fenomenologi dengan cara wawancara mendalam dan catatan lapangan
pada enam partisipan di Kota Cimahi. Analisis data menggunakan teknik Collaizi. Hasil
penelitian teridentifikasi 13 tema; respon seksual, respon fungsi seksualitas, hubungan
dalam berbagai konteks, perubahan ekspresi seksualitas, perubahan kegiatan seksualitas,
penyebab perubahan fungsi seksualitas, dampak positif dan negatif terhadap perubahan
seksual, melakukan aktifitas seksualitas, melakukan pengalihan dan beradaptasi dengan
perubahan, mempertahankan keutuhan rumah tangga dan memperhatikan kebutuhan lansia.
Kesimpulan fungsi seksualitas pada lansia mengalami perubahan. Saran perlu adanya
layanan konsultasi fungsi seksualitas bagi lansia.

Kata kunci : lanjut usia, perubahan fungsi seksualitas.


38
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
tampak pada 1994 dalam Potter
cara & Perry, 2005).
Lanjut usia pada
umumnya akan
menjadi lebih
PENDAHULUAN dekat dengan
pasangannya,
lanjut usia namun kebutuhan
Peningkatan usia harapan hidup seksualitas lanjut
(UHH) membawa konsekwensi pada mengekspresik usia tetap dapat
meningkatnya penduduk lanjut usia an perasaan, ditunjukkan
dari tahun ketahun. Kementrian emosi dan diantaranya
Koordinator Kesejahteraan Rakyat keinginan untuk dengan
(2007) melaporkan, tahun 1980 berinteraksi berfantasi,
jumlah lanjut usia mencapai 5.45% dengan orang berpegangan
dari seluruh jumlah penduduk, pada lain. Adanya tangan, meraba,
tahun 2006 menjadi 8.90%, dan berpelukan dan
perubahan fisik bersenggama
pada tahun 2020 diperkirakan
penduduk lanjut usia di Indonesia dan psikologis (Wahyudi, 2000).
mencapai 11.4%. Hal ini pada lanjut usia Banyak lanjut usia
menunjukkan bahwa lanjut usia juga yang tetap
meningkat secara konsisten dari berdampak menjalankan
tahun ketahun. Jumlah lanjut usia pada aktivitas
seksualitas
pada tahun 2006-2020 diperkirakan penyesuaian
sampai usia yang
menyamai jumlah usia bawah lima fungsi
cukup lanjut.
tahun (balita) yaitu 8.5% dari jumlah seksualitas. Namun aktivitas
seluruh penduduk di Indonesia tersebut menjadi
(Nugroho, 2000). Propinsi yang terbatas karena
Seksualitas
mempunyai jumlah penduduk lanjut merupakan status kesehatan
usia terbanyak adalah propinsi Jawa penginte-grasian dan ketiadaan
dan Bali yaitu sebanyak 7% (Kantor aspek somatik, pasangan. Pfeiffer
Kementrian Koordinator emosional, (1999)
Kesejahteraan Rakyat, 2007). intelektual dan menyatakan
Jumlah penduduk Jawa Barat yang sosial dari bahwa sekitar
masuk kategori lanjut usia kehidupan 70% dari pria
bertambah besar, yakni 2.88 juta seksualitas, dengan usia rata-
orang dari jumlah penduduk 42.8 juta dengan cara yang rata 68 tahun
orang (Lembaga Lansia Indonesia positif secara teratur
Jabar, 2009). memperkaya dan mengambil bagian
meningkatkan aktivitas sexual
kepribadian, dan Persson
Bertambah panjangnya usia (1999) juga
komunikasi, dan
seseorang akan berimplikasi pada mengidentifikasi
cinta (Potter &
penyesuaian tubuh terhadap Perry, 2005). bahwa laki-laki
pemenuhan kebutuhan dasar. Fungsi yang berusia 70
Kondisi tubuh seseorang yang sudah seksualitas dalam tahun yang
memasuki masa lanjut usia akan usia tua beralih menikah 52%nya
mengalami penurunan yang bersifat dari penekanan masih terlibat
fisiologis berganda (Potter & Perry, pada prokeasi dalam hubungan
2005). Hal ini dapat menimbulkan menjadi seksual.
gangguan terhadap fungsi fisik dan penekanan pada Kehidupan
fungsi psikososial, yang selanjutnya pertemanan, seksualitas
dapat menyebabkan keadaan kedekatan fisik, merupakan
ketergantungan kepada orang lain. komunikasi intim, bagian dari
Perubahan fisik yang terjadi dan hubungan kehidupan
diantaranya tenaga berkurang, kulit fisik untuk manusia,
sehingga kualitas
berkeriput, gigi tanggal, dan tulang mencari
kesenangan kehidupan
semakin rapuh. Sedangkan
seksualitas ikut
perubahan fungsi psikososial akan (Ebersole & Hess, menentukan
kualitas hidup seseorang. Namun
demikian, perubahan fungsi tubuh
pada
39
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
banyak kasus
inses dan
pemerkosaan
yang dilakukan
antara 50 tahun oleh lanjut usia
proses penuaan akan dan 80 tahun terhadap
mengalami keponakannya
mempengaruhi fungsi penurunan
seksualitas. atau pencabulan
aktivitas anak di bawah
seksualitas yang umur (Harian
Perubahan fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh umum Pikiran
berhubungan dengan fungsi keinginan istri Rakyat, 28
seksualitas pada lanjut usia melibatkan untuk
respon terhadap rangsangan Desember 2009).
berhubungan Contoh: kasus
seksualitas, minat dan partisipasi seksual dan
dalam aktivitas seksualitas. Aspek lain kemampuan Baekuni alias
dari fungsi seksualitas lebih Babe (49 tahun),
untuk yang melakukan
dipengaruhi langsung oleh faktor-faktor mempertahanka
resiko seperti menurunnya kesehatan, pencabulan pada
n ereksi. tujuh bocah laki-
merasa tidak menarik, kurangnya
privacy, dan tidak memiliki pasangan laki selama kurun
(Lichtenberg, 1997 dalam Miller, 2004). Dampak tidak waktu 1998-2008
Hasil penelitian Anderson (2002), terpenuhinya (Harian umum
menyimpulkan bahwa faktor-faktor kebutuhan Pikiran Rakyat,
risiko, obat-obatan dan kondisi seksualitas pada 16 Januari 2010).
patologis akan mempengaruhi fungsi lanjut usia dapat Penyimpangan
seksualitas seperti kadar testosteron memicu tersebut terjadi
berkurang sekitar 20 % pada lanjut terjadinya karena kurang
usia pria 60 tahun dan 50 % pada penganiayaan adanya
lanjut usia pria 80 tahun. Hal ini seksualitas penyaluran
disebabkan oleh kombinasi dari seperti tindak kebutuhan
perubahan yang berkaitan dengan usia kekerasan pada
dan faktor risiko. biologis, serta
wanita, pandangan
pelecehan individu terhadap
Avis (2000; Beutel, 2002 dalam seksual, dirinya sendiri
Miller, 2004), telah mencoba pemerkosaan, yang negatif
mengidentifikasi faktor-faktor yang pedofilia yaitu lanjut usia
mempengaruhi tingkat aktivitas (aktivitas hanya akan
seksualitas pada lanjut usia dan juga seksualitas mendapatkan
telah mengidentifikasi pengaruh dengan anak- kepuasan
yang berbeda dari lanjut usia pria anak), pornografi seksualitas jika
dan lanjut usia wanita. Untuk lanjut anak, dan inses berhubungan
usia pria, penurunan aktivitas (hubungan seksualitas
seksualitas terutama berkaitan seksualitas yang dengan anak
dengan ketidakpuasan terhadap dilakukan ayah kecil (Achir Yani,
pasangan, dan faktor-faktor yang kepada anak 2008).
berkontribusi terhadap disfungsi perempuannya)
ereksi seperti obat-obatan dan (Potter & Perry,
kondisi medis, sementara pada lanjut 2005). Para Penyimpangan
usia wanita, kesehatan menjadi seksualitas yang
lanjut usia di terjadi pada
faktor yang kurang penting. Variabel Canada
yang paling berpengaruh pada lanjut usia
berperilaku homo disebabkan
tingkat aktivitas seksualitas adalah seksual atau
fungsi seksualitas yang optimal dan lesbian karena lanjut
ketertarikan pada mitra seksual. usia mengalami
(Brotman, Ryan perubahan fungsi
Mazur (2002) mendapatkan bahwa & Cormier,
laki-laki yang menikah di usia tubuh, sementara
2003), lanjut usia tetap
sedangkan di mempunyai
Indonesia
keinginan dalam memenuhi bahwa tidak ada
kebutuhan seksualitasnya. Masters batas usia dalam 40
dan Johnson (1999) mengutarakan beraktivitas
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
kebutuhan fungsi
seksualitas. Hasil
pengkajian ini
selanjutnya
yang dijadikan dasar
seksual. Selanjutnya Kuntjoro (2002) melingkupinya untuk pemberian
mengeksplorasi jenis dan penyesuaian seperti gaya intervensi yang
aktivitas seksualitas pada lanjut usia. hidup dan bertujuan
Hasil yang diperoleh menunjukkan peraturan memenuhi
bahwa 58.9% lanjut usia berusaha pemerintah. kebutuhan fungsi
mengalihkan aktivitas seksualitasnya
Perawat seksualitas pada
pada aspek kedekatan dengan
pasangan, pertemanan, komunikasi komunitas perlu lanjut usia.
intim, dan hubungan fisik untuk memandang Perawat juga
mencari kesenangan, sedangkan fungsi dapat
55.4% lanjut usia masih aktif seksualitas mendiskusikan
melakukan hubungan seksual. Salah sebagai dan menanggapi
satu mitos tentang lanjut usia adalah komponen yang keprihatinan
dorongan seksualitas yang menurun. penting dari seksualitas lanjut
Mitos ini tidak benar karena hasil aspek sosial, usia di semua
penelitian dan realitas di masyarakat
psikologis dan tingkat
memperlihatkan keadaan yang pencegahan
sebaliknya. Mempertahankan biologis pada
serta
seksualitas pada lanjut usia menjadi lanjut usia memvalidasi
penting dalam mewujudkan (Miller, 2004) kekhawatiran
kebahagiaan keluarga, meskipun telah oleh karena itu terhadap fungsi
terjadi penurunan kapasitas perawat seksualitas,
seksualitas (Lobsenz, 1975 dalam memiliki memberikan
Achir Yani, 2008). Lebih lanjut Gott et tanggung jawab
konseling pada
al. (2005) menyimpulkan bahwa untuk berperan lanjut usia.
seksualitas sering dianggap sebagai
aktif dalam Selain itu
bagian dari kedekatan hubungan
emosional. Jika tidak ada kedekatan meningkatkan perawat dapat
hubungan emosional dan karena sakit, perilaku hidup memperhatikan
seksualitas kurang penting. Gott et al. sehat lanjut usia fungsi
(2005) juga menyatakan bahwa usia termasuk seksualitas lanjut
itu sendiri tidak secara langsung pemenuhan usia dengan
berdampak pada pandangan fungsi menghilangkan
seksualitas, tetapi sering dikaitkan seksualitasnya mitos dan
dengan faktor-faktor penuaan yaitu (Stanley, 1999) stereotip di
adanya penyakit dan hilangnya masyarakat.
pasangan.
Perubahan
fungsi Pengalaman
lanjut usia dalam
seksualitas yang
perubahan fungsi
dialami oleh para
seksualitas
lanjut usia sangat merupakan
Perubahan fungsi seksualitas pada penting diketahui pengalaman yang
lanjut usia seharusnya mendapatkan oleh perawat unik. Pengalaman
perhatian yang sama seperti yang bekerja di ini tidak dapat
keluhan-keluhan kesehatan lainnya komunitas. digambarkan
dari perawat komunitas melalui Perubahan secara kuantitatif
usaha-usaha promosi kesehatan. fungsi karena dialami
Pender, Murdaugh dan Parsons seksualitas lanjut secara berbeda
(2002) menyebutkan bahwa perawat usia dapat dan dinamis oleh
komunitas dalam menyusun program diidentifikasi oleh setiap lanjut usia.
perlu memperhatikan respon-respon perawat dengan Realita yang
individu terhadap situasi sosial melakukan dihadapi
pengkajian dipengaruhi oleh
spesifik terkait nilai-nilai sosial,
politik, budaya, ekonomi, suku dan arti dan makna fenomena.
jenis kelamin (Rita, 2009). Realita yang seseorang
dihadapi tersebut akan mempengaruhi terhadap
41
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
METODE kemudian
PENELITIAN dikategorikan
dan langkah
terakhir
Desain yang menyusun tema
Penelitian ini akan menggunakan digunakan pada penelitian yang
pendekatan kualitatif, khususnya penelitian ini akan diuraikan
desain fenomenologi karena adalah dalam hasil dan
pendekatan ini merupakan cara yang fenomenologi pembahasan.
paling baik untuk menggambarkan dan deskriptif.
memahami pengalaman manusia Metode yang
(Streuber & Carpenter, 2003). Desain digunakan HASIL DAN
fenomenologi digunakan untuk adalah metode BAHASAN
mengeksplorasi secara langsung arti Collaizi yang
dan makna dari pengalaman informan memiliki 9 tahap
Partisipan dalam
tentang subjek kajian. Jenis (1978, dalam
fenomenologi yang akan digunakan penelitian ini
Streubert & berjumlah enam
adalah fenomenologi deskriptif dimana
Carpenter,1999). orang partisipan
menurut Streubert dan Carpenter
(1999) desain fenomenologi deskriptif
Populasi lanjut usia yang
bertujuan untuk mendeskripsikan penelitian yang telah memenuhi
pengalaman hidup sekelompok diteliti adalah kriteria sebagai
individu tentang suatu konsep atau lanjut usia di kota partisipan, yang
fenomena. Sampai saat ini belum ada Cimahi. bertempat tinggal
penelitian kualitatif terkait fungsi Pengambilan di RT 01, 02, 04
seksualitas pada lanjut usia. Namun sempel pada dan RT 05 RW
peneliti meyakini bahwa perubahan penelitian ini 13. Kelurahan
fungsi seksualitas pada lanjut usia dengan Leuwigajah
akan berdampak pada kesehatan dan menggunakan Kecamatan
kesejahteraan lanjut usia. Oleh karena teknik purposive Cimahi Selatan
itu fenomena pengalaman lanjut usia sampling. Kota Cimahi.
terhadap perubahan fungsi seksualitas Penelitian ini Patisipan dalam
yang dialaminya menjadi fokus tersaturasi pada penelitian ini
penelitian yang ingin diketahui oleh partisipan ke-6 berusia mulai
peneliti. dimana tidak ada usia 65 tahun
lagi kategori atau sampai usia 78
Penelitian bertuajuan untuk tema yang tahun, dengan
mendapatkan gambaran makna didapatkan. jenis kelamin
pengalaman perubahan fungsi Peneliti perempuan dan
seksualitas pada lanjut usia di Kota melakukan laki-laki. Latar
Cimahi. Peneliti mengidentifikasi wawancara belakang
pemahaman fungsi seksualitas lanjut mendalam pendidikan
usia, perubahan fungsi seksualitas kepada seluruh partisipan rata-
yang dialami lanjut usia, respon partisipan rata Sekolah
lanjut usia terhadap perubahan dengan Menengah
fungsi seksualitas, dampak pedoman Pertama dan
perubahan fungsi seksualitas, cara wawancara satu orang
lanjut usia mengekspresikan fungsi menggunakan berpendidikan
seksualitas, harapan lanjut usia alat perekam. Sekolah Dasar.
dalam memenuhi kebutuhan Setelah data Partisipan
seksualitas dan harapan lanjut usia terkumpul, berasal dari suku
terhadap pelayanan keperawatan seluruh hasil Sunda dan suku
dalam memenuhi kebutuhan rekaman dibuat Jawa. Pekerjaan
seksualitas. transkrip partisipan
wawancara sebagai petani
untuk dua orang,
selanjutnya sebagai ibu
ditentukan kata rumah tangga
kunci. Kata kunci (IRT) dua orang,
satu orang pedagang dan satu orang 42
lagi pensiunan.
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
teridentifikasi
adanya
seksualitas pada hubungan
lanjut usia dan berbagai konteks
pemahaman yang meliputi
Penelitian ini menghasilkan 13 tema hubungan fisik,
lanjut usia
sesuai tujuan khusus yaitu : respon hubungan
terhadap fungsi
lanjut usia terhadap perubahan fungsi psikologis,
seksualitas itu
seksualitas tergambar dalam dua tema hubungan sosial,
dipahami sebagai
yaitu respon seksual dan respon fungsi
aspek fisik, aspek hubungan
seksualitas; pemahaman lanjut usia
psikologis, aspek persaudaraan
tentang fungsi seksualitas tergambar
sosial, aspek dan hubungan
dalam satu tema yaitu hubungan;
persaudaraan dan pernikahan.
perubahan fungsi seksualitas yang
kewajiban suami Perbedaan
dialami lanjut usia teridentifikasi dalam
istri atau suami, pemahaman ini
tiga tema yaitu perubahan ekspresi
maka respon dilatar belakangi
seksualitas, perubahan kegiatan
partisipan yang oleh karakteristik
seksualitas dan penyebab perubahan
digambarkan
fungsi seksualitas; dampak perubahan jenis kelamin,
tidak jauh
fungsi seksualitas memunculkan dua dimana
berbeda dengan
tema yaitu dampak positif dan dampak
pemahamannya
partisipan yang
negative terhadap perubahan fungsi berjenis kelamin
terhadap fungsi
seksualitas; cara lanjut usia laki-laki
seksualitas. Hal
mengekspresikan fungsi seksualitas memahami
ini sangat
teridentifikasi dalam dua tema yaitu fungsi
berbeda dengan
melakukan aktivitas seksualitas dan seksualitas itu
apa yang
melakukan pengalihan; harapan lanjut hanya hubungan
diungkapkan oleh
usia dalam memenuhi kebutuhan fisik dan
Master dan
seksualitas memunculkan dua tema
Johnson (1996 hubungan
yaitu dapat beradaptasi dengan
dalam Potter & persaudaraan
perubahan dan mempertahankan
Perry, 2005) telah sedangkan
keutuhan rumah tangga; dan harapan
medefinisikan partisipan
lanjut usia terhadap pelayanan
siklus respon perempuan yang
keperawatan dalam memenuhi
seksual dengan mempunyai sifat
kebutuhan seksualitas memunculkan
fase-fase menerima
tema memperhatikan kebutuhan lanjut
excitement memahaminya
usia
(peningkatan
sebagai sebuah
bertahap dalam
Respon lanjut usia terhadap hubungan
rangsangan
perubahan fungsi seksualitas seksual), plateu
pernikahan
sebagai
digambarkan dalam hasil penelitian (penguatan
respon fase kewajiban
ini meliputi respon terhadap
excitement), seorang istri
seksual dan respon fungsi kepada suami
orgasmus
seksualitas. Respon seksual dan hubungan
(penyaluran
meliputi jenis respon berupa kumpulan darah sosial. Hal ini
cemas, spiritualitas, menerima, dan tegangan sesuai apa yang
asertif dan kognitif, sedangkan pada otot), dan disampaikan oleh
respon fungsi seksualitas berupa resolusi (fisiologi Michael et al
merasa senang, menjaga dan psikologis (1994) bahwa
kepercayaan dan rasa syukur. kembali pada tindakan
keadaan tidak seksualitas
terangsang). dilakukan sesuai
Respon seksual pada partisipan
menunjukan kecemasan, spiritual, kehidupan
menerima, asertif dan kognitif, hal Pemahaman pribadinya
ini menunjukan bahwa perubahan fungsi sebagai moral
seksualitas dan
fungsi
berdasarkan pengalamannya,
pemahaman akibatnya
lanjut usia
individu mempunyai perbedaan nilai seksual
dalam pemahaman, keyakinan dan mereka. 43
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
respon berupa
cemas,
spiritualitas,
melakukan menerima, asertif
hubungan seks dan kognitif,
Perubahan fungsi seksualitas yang tiga kali dalam sedangkan
teridentifikasi penelitian adalah dua minggu pada respon fungsi
adanya perubahan ekspresi saat pria berusia seksualitas
seksualitas, perubahan kegiatan 45 tahun, dan berupa merasa
seksualitas dan penyebab hanya satu kali senang, menjaga
perubahan fungsi seksualitas pada dalam satu kepercayaan dan
partisipan. Perubahan ekspresi minggu untuk rasa syukur.
Dampak
seksualitas pada partisipan berubah pria yang telah
melewati usia 56 perubahan fungsi
menjadi tambah sayang dan rasa seksualitas
sayang berubah menjadi tahun. Dengan
bertambahnya digambarkan oleh
kekerabatan. Perubahan kegiatan partisipan adanya
seksualitas pada partisipan meliputi usia, frekuensi perubahan dalam
perubahan dalam frekuensi, hubungan
seksual juga pemenuhan
kekuatan, keinginan dan usia kebutuahan fisik,
dirasakan perubahan. Hal ini sesuai akan berkurang. psikologis dan
dengan pendapat Michael et al (1994 Pada penelitian spiritual, serta
dalam Potter & Perry, 2005) bahwa Call et al (1995) dampak negatif
ekspresi seksualitas itu sangat didapatkan terhadap
serupa dengan perilaku sosial bahwa pada perubahan fungsi
lainnya yaitu seseorang akan mereka yang seksual.
berperilaku sesuai dengan mereka berusia 19-24 Perubahan
dihargai untuk berperilaku. tahun, 96% pemenuhan
melakukan kebutuhan fisik,
hubungan psikologis dan
Kehidupan seksualitas melekat erat
seksual spiritual ini
dalam kehidupan sosial yang
sedikitnya satu digambarkan oleh
memberikan kesempatan dan batasan
partisipan berupa
sehinga ekpresi seksualitas partisipan kali selama satu
kedekatan
lebih menekankan kepada rasa sayang bulan terakhir,
pada mereka dengan keluarga,
dan keluarga. Ekspresi fungsi
yang berusia 50- kesehatan dan
seksualitas pada lanjut usia sudah
54 tahun, angka ibadah.
mengalami perubahan dimana jenis
dan aktivitas seksualitasnya tersebut
menunjukkan bahwa 58.9% responden menurun menjadi Perubahan
berusaha mengalihkan aktivitas 83% dan pada fisiologis pada
seksualnya pada aspek kedekatan mereka yang proses penuaan
dengan pasangan, pertemanan, berusia lebih dari telah menjadikan
komunikasi intim, dan hubungan fisik 75 tahun, perubahan pada
mencari kesenangan, dan 55.4% menurun lagi tubuh mengalami
responden masih aktif melakukan menjadi hanya kelemahan
hubungan seksual (Beyond & Gott et al sekitar 27%. sehingga
2006). partisipan
Respon lanjut mengurangi
Kenzi dalam Subinarto (2004) pria usia terhadap kebutuhan fungsi
yang telah menikah yang berusia perubahan fungsi seksualnya yang
antara 21-25 tahun rata-rata dapat seksualitas mengakibatkan
melakukan hubungan seks sebanyak 3 digambarkan dampak terhadap
kali dalam seminggu. Sedangkan yang dalam hasil kedekatan
berusia antara 31-35 tahun rata-rata penelitian ini dengan keluarga
melakukan hubungan seks dua kali meliputi respon menjadi tambah
dalam seminggu. Jumlah ini akan terhadap seksual erat, kesehatan
berkurang lagi hingga bisa dan respon fungsi semakin
seksualitas. meningkat dan
Respon seksual kedekatan
meliputi jenis
dengan sang 44
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
responden lanjut
usia yang diteliti
menginginkan
adanya keinginan
melakukan
lanjut usia agar
aktivitas seksual
dapat beradaptasi
pencipta pun menjadi lebih dekat sedikitnya satu
dengan
yang diwujudkan dalam bentuk kali seminggu,
perubahan dan
ibadah. Hal ini seseuai dengan kalau mungkin
tetap untuk
ungkapan Resport Kinsey (2006) dua kali atau
mempertahankan
dampak dari perubahan fungsi lebih, seperti yang
keutuhan rumah
seksualitas akan berubah menjadi tangganya. mereka lakukan
sekitar 10 tahun
sebuah persahabatan, peningkatan Harapan lanjut
yang lalu
kesehatan karena setiap melakukan usia dalam
(kenyataannya,
hubungan seksualitas dapat memenuhi
pada saat ini
mengeluarkan energi yang dapat kebutuhan fungsi
hanya 32%
berdampak kepada penurunan seksualitasnya
responden yang
kebugaran fisik. Pandangan sosial merefleksikan frekuensi aktivitas
dan keagamaan tentang seksualitas adanya seksualnya tetap);
diusia lanjut menyebabkan keinginan penerimaan hal ini
dalam diri mereka ditekan perubahan fisik
menunjukkan
sedemikian sehingga memberikan dalam bahwa meskipun
dampak pada ketidakmampuan fisik, pemenuhan secara obyektif
kebutuhan fungsi
yang dikenal sebagai impotensia ada penurunan
seksualitas
(Alexander and Allison,1989) frekuensi aktivitas
dimana partisipan
seksual, minat utk
merasa pasrah
Cara lanjut usia mengekspresikan hubungan seksual
dan bersikap
fungsi seksualitasnya yaitu dengan tetap tinggi.
realistis dengan
cara melakukan aktifitas seksual dan kondisi yang ada
melakukan pengalihan seksualitas. proses penuaan Harapan
Partisipan dalam mengekspresikan secara fisiologis partisipan dalam
fungsi seksualitasnya yaitu dengan yang terjadi untuk penelitian ini
melakukan pengalihan kedalam memenuhi merupakan
aktifitas lain seperti olah raga, kebutuhan fungsi gambaran
berjualan, melakukan pekerjaan seksualitasnya. keinginan yang
rumah, tidur dan kegiatan keagamaan. Harapan dimiliki oleh
Penelitian ini sesuai dengan ungkapan partisipan ini partisipan.
Rubin (Hurlock, 2000), bahwa lanjut sesuai dengan Harapan
usia dengan perubahan fungsi harapan lanjut partisipan ini
seksualitasnya mencoba untuk usia yang berkaitan dengan
mencari kompensasi dengan disampaikan oleh pelayanan
melakukan pemusatan segala daya Kaput (2007) keperawatan
upaya dan waktu untuk mengurus bahwa lanjut usia dalam memenuhi
anak-anaknya, aktif dalam kegiatan mempunyai kebutuhan
masyarakat, melakukan pekerjaan beberapa seksualitas.
untuk mempertahankan ekonomi harapan Harapan
keluarga. Pengalihan seksualitas akan diantaranya partisipan ini
dilakukan oleh salah satu pasangan yaitu : Sejumlah meliputi harapan
atau keduanya dengan upaya-upaya besar lanjut usia adanya pelayanan
aktivitas yang positif dengan tetap mempunyai fungsi seksualitas
melakukan kegiatan keagamaan, minat seksual dan pemberian
mengurus anak cucu dan pekerjaan- yang besar dan informasi,
pekerjaan rumah (Sudirman, 2000). tetap mempunyai harapan ini sesuai
kemampuan dengan peran
Harapan lanjut usia dalam memenuhi ekspresi seksual. perawat sebagai
kebutuhan seksualitasnya yaitu Pada penelitian pemberi
Wiley dan Bortz, perawatan
(1999) didapatkan
bahwa 92% 45
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
seksualitas terjadi fungsi
peningkatan seksualitasnya
kesehatan karena hanya sebatas
tidak banyak hasrat, keinginan
tenaga dan hubungan
(care provider) dan pendidik dan social dengan
penasihat (nurse educator and pasangannya
counsellor) tanpa diimbangi
dengan tenaga
SIMPULAN DAN SARAN yang kuat,
yang sedangkan lanjut
dikeluarkan usia yang
Pemahaman fungsi seksualitas untuk mengalihkan
lanjut usia meliputi hubungan fisik, melakukan
fungsi
hubungan psikologis, hubungan
hubungan seksualitasnya
social, hubungan persaudaraan kepada aktivitas
seksual. Selain
dan hubungan pernikahan. yang positif hal
itu, lanjut usia
Perbedaan ini diasumsikan ini dikarenakan
dipengaruhi oleh pengalaman dapat lebih
penerimaan
lanjut usia terhadap pemenuhan mendekatkan lanjut usia
fungsi seksualitasnya. Proses diri pada Tuhan terhadap
penuaan yang terjadi pada fungsi sesuai perubahan
fisiologis berdampak terhadap agamanya, proses penuaan.
terjadinya perubahan fungsi serta
seksualitas pada lanjut usia. meningkatkan Perubahan fungsi
Perubahan tersebut meliputi hubungan seksualitas yang
perubahan dalam sosial antara terjadi pada lanjut
mengekspresikan fungsi kedua usia ternyata tidak
seksualitas dan kegiatan pasangan menurunkan
motivasi lanjut
seksualitas. Lanjut usia cenderung lanjut usia
usia untuk
menjadi lebih sayang pada tersebut. menjalankan
pasangan dan menganggap fungsi
pasangannya seperti kerabat. Ekspresi fungsi seksualitasnya
Kegiatan seksualitas lanjut usia seksualitas dengan tetap
juga berubah dan dialami sejak adalah cara menjalankan
usia pra lansia. Penyebab mengungkapkan fungsi seksualitas
perubahan fungsi seksualitas yang fungsi dan bahkan lanjut
dialami lanjut usia berasal baikdari seksualitas. usia masih tetap
Proses penuaan menginginkannya
diri lanjut usia maupun
serta ada juga
pasangannya. yang berdampak
yang sudah
terhadap fungsi
menyadari dan
Perubahan fungsi seksualitas direspon seksualitas menerima
oleh lanjut usia dengan berbagai cara. menjadikan para perubahan fisik
Latar belakang budaya lanjut usia dan lanjut usia ada dalam
pengalaman hidupnya menjadi sumber yang masih tetap pemenuhan
respon terhadap pemenuhan melakukan kebutuhan
kebutuhan fungsi seksualitas. Respon aktivitas seksual seksualitas.
seksual lanjut usia ditunjukkan dengan dan ada juga Harapan lanjut
berbagai respon psikologis sedangkan lanjut usia usia dalam
respon fungsi seksualitas ditunjukkan mengalihkannya kebutuhan fungsi
dengan kepasrahan terhadap proses fungsi seksualitasnya
penuaan yang terjadi. Perubahan seksualitas adalah adanya
fungsi seksualitas yang terjadi pada kepada aktivitas keinginan tetap
lanjut usia tidak semua berdampak yang positif. terjalinnya
negatif tetapi juga berdampak positif. Lanjut usia yang hubungan kasih
Beberapa lanjut usia merasakan sayang dengan
masih
dengan adanya perubahan fungsi pasangannya.
melakukan
Pelayanan keperawatan yang kesehatan secara
diharapkan oleh lanjut usia dalam umum dan
memenuhi kebutuhan fungsi pelayanan
46
seksualitas adalah pelayanan keperawatan
keperawatan untuk peningkatan informasi
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
dengan
pendekatan
kualitatif untuk
mendukung
pemberian
kesehatan terhadap seksualitas agar pelayanan
pemenuhan kebutuhan fungsi pengalaman keperawatan
seksualitasnya. lanjut usia dapat yang berbasis
lebih tergali fakta.
secara
Saran untuk pengambil kebijakan
mendalam DAFTAR
yaitu perlu adanya penambahan
pengetahuan dan keterampilan bagi PUSTAKA
perawat terkait pemenuhan Perlu adanya
kebutuhan fungsi seksualitas latihan (role play)
Anderson,
sehingga program layanan wawancara
secara rutin oleh E.T.,Mc
konsultasi bagi lanjut usia di Farlane, J.
puskesmas atau di masyarakat perawat
(2004).
seperti konsultasi kebutuhan fungsi komunitas
seksualitas yang dilakukan oleh sebelum
perawat dapat dilaksanakan. Perlu melakukan Community As
adanya informasi kesehatan yang diskusi tentang Partner:Theory
terkait dengan penyakit-penyakit fungsi and Practice in
yang berdampak terhadap seksualitas pada Nursing, 4 th
keberlangsungan fungsi seksualitas lanjut usia. edition.
bagi lanjut usia. Brosur, lembar balik, Sensitivitas Philadelphia:
poster, dan stiker dapat dijadikan perawat
komunitas Lippincott
media informasi kesehatan yang Williams &
disebarkan di tempat-tempat terhadap tanda
dan gejala tidak Wilkins
pelayanan kesehatan bagi lanjut
usia. Perlu adanya revitalisasi efektifnya fungsi
program-program Posbindu dalam seksualitas pada Anonymous
pelayanan lanjut usia yang lebih pra lanjut usia (2000). Sexuality
spesifik mengarah kepada dan lanjut usia and myths: A
pemenuhan kebutuhan dasar bagi perlu study of aging
lanjut usia termasuk layanan fungsi ditingkatkan foctors. Focus on
seksualitas. melalui Geriatric Care &
penyusunan Rehabilitation;
pedoman Apr 2000; 13, 10;
Untuk pelayanan keperawatan
komunitas yaitu perlu adanya pengkajian fungsi Proquest Nursing
peningkatan kompetensi perawat seksualitas. & Allied Health
komunitas dalam teknik mengkaji Penelitian Source
untuk menggali masalah pada lanjut keperawatan
usia yang terkait fungsi seksualitas. komunitas yaitu Andrews
Perlu adanya program pencegahan perlu adanya Catherine N.
seperti membangun dasar penelitian lanjut
(2007). Sex
pengetahuan dan pemahaman dimensi tentang
seksualitas, mengkaji tingkat pengaruh and the Older
kenyamanan dalam mendiskusikan perubahan fungsi Man GP
fungsi seksualitas yang dilakukan oleh seksualitas Perceptions
perawat komunitas pada pra lanjut usia terhadap and
dan penangulangan bagi lanjut usia kehidupan Management.
dalam pemenuhan kebutuhan fungsi keluarga dan Departmen og
seksualitas. Perlu adanya teknik perubahan fungsi
pendekatan yang dilakukan oleh
General
seksualitas Practice,
perawat perempuan untuk melakukan
terhadap Monash
metode indepth interview kepada lanjut
kehidupan sosial
usia perempuan dalam menggali Univesity,
fungsi di masyarakat
Melbourne,
Victoria. design : Ed.), United
choosing Status America
Creswell, J.W. (1998). th (USA): Sage
among (5
Qualitative Inquiri and Research Publication Inc.
47
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
2006; 43,3; Elsevier
Academic
Research Potter , A.P., &
Library pg. Anne G. Perry
-------------------, (1994). Research 292 (2005)
Design. Qualitative & Quantitative
Approaches. California: Sage Miller Carol A. Fundamental of
Publication.Inc (1995). Nursing:
Nursing Care Concepts,
of Older adults Process and
Cloutier S. (2002). Sexual Assault : Theory and
among North Carolina Women; Practice.
Practice.
Prevalence and health risk factors. Lippincott
Missouri. Mosby
Journal of Epidemiology and Company. Year book
Community Health. ProQuest Philadelphia
Health and Medical Complete Stanley M., &
pg. 265 ------------------- Gauntlett P.
--- (2004). (1999).
Nursing for
Gott Merryn (2006). Sexual Wellness in
Health and the new Ageing. Gerontologi
Older adults :
Oxford University Press on behalf Theory Nursing.
of the British Geriatrics Society. Second
Edition, Davis
Giulio Gina Di (2003). Sexuality Company.
and People Living With Physical or Philadelphia
Developmental Disabilities : A and
Review of Key Issues. The Stanley M., &
Practice. Blair Kathryn A.
Canadian Journal of Human Lippincott
Sexuality ; Spring; 12, 1 ; (2005).
Williams &
Academic Research Library
Wilkins Gerontological
Hitchcock,JE., Schubert, Nursing :
PE.,Thomas, SA (1999). Meiner Sue promoting
Community Health Nursing : E. (2006). Successful
Caring in action. USA : Delmar Gerontologi Aging with
Publisher c Nursing. Older Adults.
Trird Davis
Hartzell Rose (2006). Sexuality, Edition. Company.
Sexual Health, and Ageing. The Mosby Philadelpia
Juournal of Sex Research; Aug

48

Anda mungkin juga menyukai