Anda di halaman 1dari 9

POLA UMUM PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG REPELITA

Uraian dan contoh

Berdasarkan pola dasar pembangunan nasional, disusnlah pola umum pembangunan jangka
panjang yang meliputi jangka waktu 25 tahun sampai dengan 30 tahun sebagai usaha pengarahan
dalam melaksanakan pembinaan pembangunan bangsa menuju tercapainya cita cita nasional.

Agar pelaksanakan pembangunan nasional dapat berjalan dengan lancar dan benar-benar
mengarah kepada tercapainya tujuan nasional, perlu ditentukan pola umum pembangunan jangka
panjang yang pelaksanakannya telah dimulai tahun 1969 dengan pelaksanaan pembangunan lima
tahun pertama. Kemudian disusul pelita kedua, ketiga dan keempat, sehingga merupakan rangkaian
pelita yang sambung menyambung dalam satu kesatuan yang serasi.

Arah pembangunan jangka panjang

1) Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. Manusia Indonesia


seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia.
Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah, seprti
pangan, sandang, perumahan, dan kesehatan. Tetapi juga kepuasan batiniah seperti :
pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab dan rasa
keadilan. Jadi tercapai keseimbangan antara dua aspek kehidupan.
Pembangunan bukan hanya untuk sebagian atau segolongan masyarakat, tetapi
untuk seluruh tanah air.
Tujuan akhir pembangunan adalah keselarasan hidup manusia dengan lingkungan
alam, kehidupan dunia dan akhirat, kehidupan pribadi dan sosial dan kehidupan manusia
dengan negaranya. Atau masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila.

2) Pembangunan jangka panjang dilaksanakan secara bertahap dan tujuan tiap tahap adalah :
Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang
kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
3) Sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah terciptannya landasan yang kuat bagi
bangsa indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri menuju masyarakat
adil makmur berdasaran pancasila.

Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan
sasaran keseimbangan bidang pertanian dan industri, agar terpenuhi kebutuhan pokok
rakyat. Pembangunan bidang lain hanya bersifat menunjang pembangunan ekonomi atau
diselaraskan dengan bidang ekonomi. Pembangunan bidang politik diarahkan pada
keselarasan rakyat bernegara sesuai dengan UUD 1945.
Hasil pembangunan bidang ekonomi diprgunakan untuk peningkatan kehidupan politik,
sosial budaya dan hankamnas.
4) Pelaksaan pembangunan nasional harus sejalan dengan pembinaan stabilitas ketahanan
nasional yang sehat dan dinamis dalam segala bidang, karena kegoncangan soial, politik dan
ekonomi akan menghambat pembangunan. Adanya stabilitas nasional akan memperlancar
pembangunan nasional dan pembangunan nasional memperkuat stabilitas nasional.
5) Hasil pmbangunan akan meningkatkan pendapatan nasional dan pembagian pendapatan
yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengna rasa keadilan. Keadilan sosial yang mencegah
melebaarnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, dan menumbuhkan asas hidup
sederhana dan wajar.
Rakyat harus mendukung cita-cita pembangunan dengn berpartisipasi aktif, kreatif, dan
otoaktivitas.
6) Segenap kemampuan modal dan potensi dalam negeri harus dimanfatkan untuk membina
dan membantu golongan ekonomi lemah. Merealisasikan kehidupan ekonomi berkoperasi
sesuai dengan ketentuan UUD 1945, mencegah adanya ketidakselarasan kehidupan
ekonomi dalam masyarakat, yaitu sebagian kecil masyarakat menguasai sebagian besar
kehidupan ekonomi nasional dan sebagai besar dari masyarakat berada dalam keadaan
ekonomi lemah dan miskin.
7) Pembangunan jangka panjang harus pula mempercepat pertumbuhan lapangan kerja, guna
mengatasi pengganguran di Indonesia, karena kesempatan kerja tidak hanya memiliki nilai
ekonomis, tetapi mengandung nilai kemanusiaan dan harga diri. Sistem pendidikan harus
disesuaikan dengan lapangan kerja yang diperlukan oleh pembangunan.
8) Agar pembangunan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan rkyat dengan cepat, maka
harus dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga
berencana yang mantap dan transmigrasi. Dengan demikian hasil pembangunan tidak
terhisap oleh pertumbuhan yang dapat membahayakan generasi mendatang.
9) Pembangunan jangka panjang harus mampu mengubah struktur ekonomi yang
fundamental, dengan memperbesar produksi nasional di luar sektor pertanian. Industri
terjadi punggung ekonomi dengan memperbesar ekospor barang-barang jadi guna
meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
10) Pengambilan dan penggunaan sumber daya harus diatur secara rasional agar tidak
mengakibatkan kerusakan tata lingkungan alam dan manusia dan diperhatikan untuk
kebutuhan generasi yang akan datang
11) Guna mencukupi investasi modal yang besar dalam pembangunan nasional, perlu digalakkan
investasi sumber dana dari masyarakat, tabungan pemerintah dan devisa ekspor serta jasa-
jasa. Sehingga akhirnya kita mampu membiayai sendiri seluruh pembangunan, tanpa
pinjaman dan bantuan luar negeri
12) Pemanfatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan harus memenuhi syarat
tetap memberikan kesempatan kerja yang banyak, meningkatkan produktivitas tenaga kerja,
dengan menggunakan teknologi yang lebih maju yang dihasilkan / dibuat sendiri (teknologi
padat karya)
13) Agar tidak tergantung pad amodal, teknologi dan keahlian luar negeri, pembangunan harus
mampu menggerakkan kekuatan-kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi
nyata melalui penanaman modal dan teknologi dengan kemampuan organisasi dan
menejemen yang mantap.
14) Melaksanakan demokrasi ekonomi dalam pembangunan ekonomi, agar rakyat dapat
berperan aktif dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah memberikan bimbingan dan
pengarahan terhadap pertumbuhan ekonomi agar tercapai iklim ekonomi yang sehat dalam
dunia usaha dan sebaliknya dunia usaha harus menanggapi bimbingan pemerintah dengan
kegiatan-kegiatan yang nyata
15) Sasaran pembangunan jangka panjang adalah :
a) Bidang ekonomi : usha menciptakan stuktur ekonomi yang seimbang, yaitu kekuatan
industri yang maju dan didukung kekuatan sektor pertanian yang tangguh

Pembangunan jangka panjang menuju masyarakat adil makmur, telah dilaksanakan


dengan serangkaian repelita yang dimulai tahun 1969, yang arahnya adalah sebagai
berikut:

Repelita pertama : Titik berat pada sektor pertanian, dengan industri yang mendukung
sektor pertanian
Repelita kedua : Titik berat sektor pertanian, dengan industri yang megolah bahan
mentah menjadi bahan baku
Repelita ketiga : Titik berat sektor pertanian, swagembada pangan, dengan industri
mengolah bahan baku menjadi barang jadi/konsumsi
Repelita keempat : Titik berat sektor pertanian, swasembadapangan, industri mesin-
mesin berat dan ringan yang akan dikembangkan dalam repelita-repelita berikutnya
b) Bidang agama, kepercayaan kepada tuhan yang maha esa dan sosial budaya
Memantapkan keseimbangan kehidupan manusia dengan tuhan yang maha esa,
keseimbangan kehidupan dunia-akhirat, lahir batin, dan menumbuhkan jiwa dinamis
dan semangat gotong royong dalam melaksanakan pembangunan
Bentuk kebudayaan merupakan penjelmaan pribadi manusia indonesia, benar-benar
menunjukkan nilai-nilai hidup yang dijiwai pancasila. Penghayatan dan pengamalan
ebudayaan harus mengandung nilai-nilai luruh yang bersumber pada pancasila
c) Bidang politik
Pemantapan kesadaran kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan
UUD 1945. Melaksakan proses pembinaan dan pembaharuan sistem politik guna
memperkuat kehidupan kosntitusional, demokratis dan stabil. Mewujudkan
pemerintahan yang bersih, berkemampuan dan berwibawa. Pengawasan DPR yang
efektif dan efisien serta menumbuhkan kesadaran hukum dan kepastian hukum dalam
masyarakat
Dalam bidang politik luar negeri yang bebas dan aktif, perlu peningkatan peranan
indonesia menciptakan kedamaian duni yang abadi, adil dan sejahtera
d) Bidang pertahanan keamanan
Memantapkan sistm pertahanan keamanan rakyat semesta yang mampu mengamankan
perjuangan pembangunan nasional dari setiap ancaman yang datang dari luar negeri
maupun dalam negeri
Catatan : Pola umum pembangunan jangka panjang merupakan dasar pola umum
pembangunan jangka menengah atau pola umum pembangunan lima tahun yang
penyusunnya berupa repelita yang diserahkan kepada presiden/mandataris MPR

Pola umum pembangunan jangka panjang dilaksanakan melalui serangkaian repelita


meliputi jangka waktu 25-30 tahun. Tujuan pembangunan jangka panjang adalah masyarakat adil
dan makmur yang merata material spritual berdasarkan pancasila.
Arah pembangunan jangka panjang adalah pembangunan “manusia indonesia
seutuhnya”dan dengan “pembangunan seluruh masyarakat indonesia”

Sasaran pembangunan jangka panjang adalah bidang ekonomi, bidang agama, dan
kepercayaan kepada tuhan yang maha esa dan sosial budaya, bidang politik, dan bidang pertahanan
keamanan

PELAKSANAAN PELITA 1, 11, DAN 111 PELITA 1V DAN TINGGAL LANDAS

Uraian dan contoh

Orde baru sebagai tatanan masyarakat, bangsa, dan negara bertekad bulat untuk
melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Kebangkitan orde baru merupakan koreksi total dan prinsipsipil terhadap penyimpangan
penyimpangan sejarah dari orde sebelumnya menuju kemurnian pancasila dan UUD 1945.

Demi amanat penderitaan rakyat dan mengemban misi masa depan perjuangan bangsa,
orde baru bertekad bulat untuk mengisi kemerdekaan dengan melaksanakan pembangunan. Maka
dapat dikatakan bahwa orde baru adalah orde konstitusional dan orde pembangunan

Orde pembangunan

Tekad orde baru dalam melaksanakan pembangunan guna mencapai tujuan nasional seperti
terkandung dalam pembukaaanUUD 1945, telah dimulai pada tahun 1969 dengan kabinet
pembangunan I.

Dalam rangka melaksanakan garis-garis besar haluan negara dan rencana pembangunan
lima tahun, MPRS mengeluarkan TAP MPRS No XL1/1968, mengenai tugas-tugas pokok kabinet
pembangunan. Tugas-tugas pokok kabinet pembangunan yang disebut “panca kabinet
pembangunan” adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat untuk berhasilnya pelaksanaan
rencana pembangunan lima tahun dan pemilihan umum
2. Menyusun dan melaksanakan pembangunan lima tahun
3. Melkasanakan pemilihan umum sesuai dengan ketetapan MPRS No XL11/1968 (yaitu
selambat-lambatnya pada tangal 5 juli 1971)
4. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa sisa
G30/S PKI dan sedikit rongrongan dan penyelewengan serta pengkhianatan terhadap
pancasila dan UUD 1945
5. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparatur negara dari
tingkat pusat sampai daerah

Kabinet pembangunan ini harus berpegang teguh pada asas dan sendi-sendi UUD 1945, yakni :
negara hukum, sistem konstitusional dan demokrasi pancasila. Politik kabinet pembangunan harus
sesuai dengan kehendak rakyat menuju arah stabilisasi dan pembangunan nasional.

Personalia kabinet pembangunan terdiri dari menteri-menteri yang memenuhi persyaratan


sebagai berikut :
1) Bertakwa kepada Tuhan yang maha esa
2) Setia pada revolusi 17 agustus 1945, negara kesatuan rebublik indonesia pancasila dan UUD
1945
3) Berwibawa
4) Jujur dalam pengabdiannya demi kepentingan rakyat
5) Cakap dan ahli dibidang kementrian yang dipimpinya
6) Dukungan dari rakyat
7) Tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam gerakan G30S/PKI dan pendukung
pendukungnya

Demikianlah tugas kabinet pmbangunan 1 dalam rangka melaksanakan repelita 1, yang


tugas pokoknya adalah sama dengan tujuan setiap tahap pembangunan yaitu :

a) Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat


b) Meleetakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya

Repelita Pertama :

Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang menunjang/mendukung
sektor pertanian

Dalam kabinet pembangunan 1, rencana pembangunan lima tahun (repelita 1) belum dapat
tersusun dalam bentuk GBHN. Rencana pembangunan lima tahun yang tersusun rapi dan jelas
setelah sidang umum MPR Hasil pemilihan umum 1971 yang bersidang pada tahun 1973 dan
menghasilkan TAP MPR No 1V/MPR/1973

Pelaksaaan pelita kedua

Dasar hukum pelaksanaan pelita kedua adalah TAP MPR No. IV/MPR/1973, ayitu tentang
garis garis besar haluan negara (GBHN) yang merupakan pedoman kebijaksaan politik dalam
melaksanakan pembangunan nasional

Pelita kedua yang pelaksaannya meliputi jangka waktu 1 april 1974 sampai dengan 31 maret
1979 adalah merupakan tahap kedua pola umum pembangunan jangka panjang

Pola umum pelita kedua

A) Tujuan pola umum pelita kedua sama dengan tujuan setiap tahap pembangunan, dalam
rangka pola umum pembangunan jangka panjang, yaitu
Pertama : meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan seluruh rakyat indonesia
Kedua : meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya
B) Prioritas : dalam pelita kedua prioritasnya adalah pembangunan ekonomi dengan titik berat
pembangunan sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku
C) Rah dan kebijaksaan pembangunan

1) Bidang ekonomi yang meliputi pembangunan sektor :


a. Pertanian
b. Industri
c. Pertambangan
d. Perhubungan dan telekomunikasi
e. Prasarana
f. Perumahan
2) Bidang agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa. Sosial budaya meliputi
bidang
a. Agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa
b. Kesehatan dan keluarga berencana
c. Pembangunan daerah
d. Pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pembinaan generasi muda
e. Kebudayaan nasional
3) Bidang politik, aparatur pemerintahan, hukum dan hubungan luar negeri yang meliputi
a. Politik
b. Aparatur pemerintahan
c. Hukum dan hubungan luar negeri
4) Bidang pertahanan dan keamanan nasional, dengan tujuan :
Membangun suatu kekuatan hankamnas dengan kualitas dan dalam kuantitas yang
diperlukan untuk memungkinkan terlaksanannya politik dan strategi hankamnas dan tugas-
tugas pokok ABRI

Pelaksanaan pelita kedua

Sebagai pelaksanaan dari pola umum pembangunan lima tahun ini, disusunlah oleh presiden
/ mandataris MPR repelita kedua yang akan merupakan rencana pembangunan untuk mencapai
sasaran sasaran pembangunan diberbagai bidang dalam tahun 1974-1979

Adapun pelaksaan kebijaksanaan –kebijaksaan serta usaha usaha pembangunan tersebut


untuk setiap tahun dituangkan dalam rencana operasional dalam bentuk anggaran pendapatan dan
belanja negara yang berimbang

Dalam meningkatkan tanggung jawab keuangan negara, badan pemerintah keuangan wajib
meningkatkan kegiatannya sesuai dengan wewenang yang ditetapkan dalam UUD 1945

Pelaksanaan pelita ketiga

Dasar hukum pelita ketiga adalah TAP MPR No. IV/MPR/1978 tentang garis-garis besar
haluan negara.

Pelita ketiga meliputi jangka waktu 1 april 1979 sampai dengan 31 maret 1984

Pola umum pelita ketiga

A) Pendahuluan
1) Dengan hasil-hasil postif yang dicapai dalam pelita kedua maka terciptalah keadaan yang
mantap untuk mulai dengan pelita ketiga sebagai pelaksanaan tahap ketiga dari pola umum
pembangunan jangka panjang
2) Dalam pelita ketiga diperluas kegiatan-kegiatan pembangunan diberbagai bidang, dengan
perhatian lebih mendalam pada peningkatan kesejahteraan rakyat, pembagian pendapatan
yang makin merata dan perluasan kesempatan kerja.
Peningkatan pembangunan ekonomi didaerah-daerah, peningkatan golongan ekonomi
lemah, pembinaan koperasi, peningkatan produksi kebutuhan pokok, transmigrasi,
perumahan, fasilitas pendidikan, dan perawatan kesehatan
3) Dalam pelaksanaan pelita ketiga dilanjutkan kebijaksanaan pembangunan berlandaskan
trilogi pembangunan :
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptannya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis

B. Tujuan

Tujuan pelita ketiga adalah :

Pertama : meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin
merata dan adil

Kedua : meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya

C. Prioritas

1) Sesuai dengan pola pembangunan jangka panjang, prioritas pelita ketiga diletakkan pada
pembangunan bidang ekonomi dengan titi berat pembangunan sektor pertanian menuju
swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan baku dan barang jadi dalam rangka menyeimbangkan struktur ekonomi

2) Sejalan dengan prioritas pada pembangunan bidang ekonomi, maka pembangunan bidang
politik, sosial, budaya, dan lain lain akan ditingkatkan sepadan dengan kemajuan kemajuan yang
dicapai oleh pembangunan bidang ekonomi

D. Arah dan kebijaksanaan pembangunan

1) Umum : menjelaskan semua kebijaksanaan pembangunan secara umum dalam berbagai


bidang

2) Ekonomi yang meliputi peningkatan pada bidang :

a) Pertanian ; peningkatan dan swasembada pangan

b) Industri : pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi/konsumsi

c) Pertambangan : mengambil dan mengolah sumber alam


d) Prasarana : peningkatan prasarana untuk memperbesar pertumbuhan produksi
barang dan jasa

e) Energi : peningkatan sumber dan pemanfaatan daya energi untuk pembangunan


dalam berbgai bidang

f) Pariwisata : peningkatan dan perluasan objek wisata guna memperbesar devisa

g) Perdagangan : meningkatkan perdagangan didalam negeri dan perdagangan diluar


negeri terutama ekspor non migas

h) Koperasi : peningkatan dan pengembangan ekonomi koperasi sebagai konsep


ekonomi nasional

i) Usaha swasta dan usaha golongan ekonomi lemah : pembinaan, pengembangan dan
bantuan kepada pribumi golongan ekonomi lemah

j) Tenaga kerja : perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja

k) Transmigrasi : pemerataan penyebaran penduduk guna memperbesar produksi


pangan dan keamanan nasional

l) pembangunan daerah : peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan


pembangunan daerah dalam berbagai bidang

m) Sumber alam dan lingkungan hidup : pengolahan sumber daya alam, pemeliharaan
dan pelestarian lingkungan hidup

3) Agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa, sosial budaya

a) Peningkatan kehidupan agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa

b) Pendidikan : meningkatkan pelaksanaan pendidikan nasional yang berdasarkan


pancasila

c) Kebudayaan : membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sesuai dengan


asas pancasila

d) Ilmu pengetahuan ,teknologi, dan penelitian : pembinaan dan pengembang ilmu


pengetahuan, teknologi, dan penelitian guna menunjang keberhasilan
pembangunan nasional

e) Kesehatan : mempertinggi taraf dan pelayanan kesehatan dan kecerdasan rakyat

f) Keluarga berencana : meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka


mewujudkan keluarga berencana

g) Kependudukan : membina dan mengembangkan program kependudukan nasional


secara terpadu
h) Perumahan : peningkatan pembangunan perumahan rakyat guna mencukupi
perumahan rakyat

i) Kesejahteraan nasional : perbaikan dan peningkatan pelayanan sosial dan tanggung


jawab sosial dalam pembangunan

j) Generasi muda : pembinaan dan pengembangan generasi muda guna melestarikan


perjuangan bangsa

k) Peranan wanita dalam pembangunan dan pembinaan bangsa peningkatan dan


pengembangan peranan wanita dalam ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan
dan pembinaan bangsa

Anda mungkin juga menyukai