Anda di halaman 1dari 4

KEKURANGAN MINERAL

Kekurangan mineral adalah kondisi yang terjadi bila tubuh tidak mendapatkan asupan mineral yang
cukup. Kondisi ini disebut juga defisiensi mineral. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami defisiensi mineral. Hal ini berhubungan dengan pola makan, pilihan makanan,
kondisi tubuh, dan masalah kesehatan tertentu.Kurangnya asupan mineral dapat menyebabkan
berbagai gejala, mulai dari badan lesu, menurunnya daya tahan tubuh, hingga gangguan fungsi otot.
Gejala yang timbul bisa berbeda-beda, tergantung jenis mineral yang kurang dalam tubuh.

1. Kekurangan zat besi

Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yakni protein khusus pada sel darah merah
yang berfungsi mengikat oksigen. Tubuh juga membutuhkan zat besi untuk membentuk enzim dan
protein lain yang menjaga tubuh tetap sehat. Kekurangan zat besi dapat menurunkan kadar hemoglobin
sehingga sel darah merah tidak mampu membawa cukup oksigen ke berbagai jaringan tubuh.

Lama-kelamaan, hal ini bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Gejalanya meliputi:

a. Badan lesu dan letih


b. Kulit tampak pucat
c. Sering sakit kepala atau pusing
d. Nyeri dada
e. Tangan dan kaki terasa dingin, serta
f. Kuku menjadi rapuh.

2. Kekurangan kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, pembuluh darah, saraf, serta otot. Tubuh
akan terus mengatur keseimbangan kadar kalsium darah sehingga saat kekurangan mineral ini, gejala
biasanya akan muncul dengan cepat. Kekurangan kalsium umumnya disebabkan oleh penyakit,
pengobatan, atau tindakan medis.

Anda berisiko mengalami kondisi ini bila pernah menjalani operasi lambung, mengonsumsi obat
pengencer darah, atau menderita penyakit ginjal. Tanda-tandanya antara lain:

a. Badan lesu
b. Nafsu makan menurun
c. Detak jantung tidak beraturan
d. Mati rasa
e. Kram otot
f. Rasa menggelitik pada jari.
3. Kekurangan kalium

Kalium merupakan elektrolit yang diperlukan dalam kontraksi otot, fungsi jantung, dan penghantaran
sinyal saraf.

Tubuh juga membutuhkan kalium untuk mengubah karbohidrat menjadi energi yang Anda gunakan
untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Mineral ini dapat hilang dari tubuh bila Anda kehilangan banyak
cairan, misalnya akibat penyakit ginjal, muntah terus-menerus, atau pemakaian obat diuretik.

Gejala kekurangan kalium yang dapat timbul meliputi:

a. Kram atau lemah otot


b. Kelumpuhan pada otot usus
c. Sembelit
d. Sakit perut
e. Perut kembung.

4. Kekurangan magnesium

Magnesium juga merupakan elektrolit seperti halnya kalium. Kita memerlukan mineral ini untuk
menghasilkan energi, membentuk protein, serta menjaga fungsi otot, otak, dan saraf. Selain itu,
magnesium memengaruhi gula darah dan tekanan darah. Orang dengan kondisi tubuh yang sehat jarang
sekali kekurangan mineral ini. Namun, obat-obatan tertentu dan ketergantungan alkohol dapat
meningkatkan risiko Anda untuk mengalami defisiensi magnesium. Pada tahap awal, kekurangan
magnesium dapat menyebabkan mual dan muntah, lesu, serta penurunan nafsu makan. Jika tidak
ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang lebih berat berupa:

a. Kram otot
b. Mati rasa
c. Sensasi menggelitik pada tubuh
d. Kejang, hingga denyut jantung tidak teratur.

5. Kekurangan zinc

Peran mineral zinc sangatlah besar dalam pembentukan protein dan DNA, penyembuhan luka, serta
kekebalan tubuh.

Tidak hanya itu, Anda pun membutuhkan zinc untuk mendukung pertumbuhan dan kehamilan yang
sehat.
Kekurangan zinc bisa menurunkan nafsu makan serta memengaruhi kemampuan Anda dalam mencium
bau dan mengecap rasa. Bila dibiarkan terus-menerus, fungsi kekebalan tubuh dan pertumbuhan Anda
mungkin akan terganggu.

KELEBIHAN MINERAL

Selama kita mendapatkan mineral dari sumber alami, jarang terjadi kelebihan dosis. Namun jika mineral
berasal dari suplementasi, apalagi dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa lebih besar risiko terjadinya
overdosis. Apa yang akan terjadi jika tubuh kelebihan berbagai mineral?

Besi

Konsumsi lebih dari 25 mg per hari bisa menyebabkan sembeli, sakit kepala, letih, kekurangan zinc dan
tembaga, kerusakan pankreas, hati, dan otot jantung, mual, risiko infeski meningkat, berat badan
melorot, dan menyebabkan keracunan fatal pada anak-anak.

Fosfor

Konsumsi 3.000 miligram atau lebih perhari akan membuat tubuh tidak optimal menyerap kalsium.

Yodium

Konsumsi lebih dari 2mg yodium perhari bisa merusak fungsi kelenjar tiroid, membuat kulit kering,
rambut kering, berat badan naik, muntah, muncul ruam di kulit, mulut sakit, sakit kepala, susah
bernapas, menstruasi berlebihan, sembelit atau diare, kelenjar saliva bengkak, dan mulut terasa tidak
enak.

Kalsium

Dosis lebih dari 2.000 mg perhari bisa menimbulkan batu pada salurah kemih, sembelit, nyeri perut,
masalah mental, gangguan penyerapan zinc, zat besi dan magnesium, merusak fungsi ginjal, letih, dan
tumpukan kalsium di dalam jaringan tubuh.

Magnesium

Asupan 350mg per hari atau lebih akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa fatal.
Potasium

Overdosis jarang terjadi. Namun, jika kondisi ginjal sudah tidak bagus, bisa saja terjadi kelebihan
potasium, yang menyebabkan otot lemah, kesemutan di kaki dan tangan.

Sodium

Konsumsi lebih dari 2.300 mg perhari bisa berakibat kram otot, mata berkunang-kunang, merasa sangat
haus, kembung, tekanan darah tinggi, osteoporosis, gangguan elektrolit tubuh yang bisa menyebabkan
gangguan persarafan.

Zinc

Asupan zinc lebih dari 75mg perhari dapat melemahkan fungsi kekebalan tubuh, mual, muntah, kadar
kolesterol naik-turun, anemia, nyeri perut, perdarahan perut, respon imun terganggu, kelahiran
prematur, bahkan bayi meninggal saat lahir.

Sumber (kekurangan mineral) : https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/kekurangan-mineral/

Sumber (kelebihan mineral)


:https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/money/read/2012/11/02/12332931/bila-konsumsi-
mineral-berlebihan

Anda mungkin juga menyukai