Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Penyebab dan Gejala Kekurangan Mineral dalam Tubuh

OLEH :

NAMA KELOMPOK :
1. Muhammad Ridwan Bin Umar
2. M. Rizky Zairullah Azhar
3. Andi Arya Tenriruwa Subair
4. Altav Sapoetra Sanmas
5. Asyira A. Hehaitu
6. Andi Al Mahdi Akmal
7. E. Raihan Pradigta
8. Fairus Misyal Faqih
9. Ersa Putri Ramadanti
10. Sisin Keiya
11. Riswidaranti Usmauroh
KELAS : VIII-2
 Penyebab Kekurangan Mineral

Kekurangan mineral adalah kondisi yang terjadi bila tubuh tidak mendapatkan
asupan mineral yang cukup. Padahal, pola makan bergizi seimbang seharusnya
bisa membantu Anda memenuhi kebutuhan mineral. Kondisi ini disebut juga
defisiensi mineral.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan ini, salah satunya pola
makan rendah kalori. Orang yang menjalani program diet untuk menurunkan berat
badan atau mengalami gangguan makan biasanya berisiko lebih besar.
Risiko terjadinya kekurangan mineral juga meningkat pada lansia dengan nafsu
makan yang menurun dan orang yang sering makan junk food. Anda pun rentan
mengalami hal yang sama bila jarang makan sayur dan buah-buahan.
Pada beberapa orang, defisiensi terjadi karena mereka harus menghindari makanan
yang sebenarnya kaya mineral. Mereka mungkin mengalami intoleransi laktosa,
alergi terhadap makanan tertentu, atau menjalani diet vegan atau vegetarian.

Ada pula orang yang mengalami defisiensi mineral karena pencernaannya tidak
bisa menyerap mineral dengan baik. Penyebab yang paling umum antara lain:

 penyakit pada hati, kantong empedu, usus, atau ginjal,


 ketergantungan alkohol,
 konsumsi obat seperti antasida dan diuretik, serta
 operasi pada saluran pencernaan.

 Gejala kekurangan mineral berdasarkan jenisnya

Kurangnya asupan mineral dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari badan
lesu, menurunnya daya tahan tubuh, hingga gangguan fungsi otot. Gejala yang
timbul bisa berbeda-beda, tergantung jenis mineral yang kurang dalam tubuh
Anda.

Di bawah ini berbagai gejala defisiensi mineral menurut jenisnya.


1. Kekurangan zat besi
Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yakni protein khusus
pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Tubuh Anda juga
membutuhkan zat besi untuk membentuk enzim dan protein lain yang menjaga
tubuh tetap sehat.

Kekurangan zat besi dapat menurunkan kadar hemoglobin sehingga sel darah
merah tidak mampu membawa cukup oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Lama-
kelamaan, hal ini bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Gejalanya meliputi:

 badan lesu dan letih,


 kulit tampak pucat,
 sering sakit kepala atau pusing,
 nyeri dada,
 tangan dan kaki terasa dingin, serta
 kuku menjadi rapuh.
2. Kekurangan kalsium

Kalsium dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, pembuluh darah,
saraf, serta otot. Tubuh Anda terus mengatur keseimbangan kadar kalsium darah
sehingga saat Anda kekurangan mineral ini, gejala biasanya akan muncul dengan
cepat.

Kekurangan kalsium umumnya disebabkan oleh penyakit, pengobatan, atau


tindakan medis. Anda berisiko mengalami kondisi ini bila pernah menjalani
operasi lambung, mengonsumsi obat pengencer darah, atau menderita penyakit
ginjal.
Tanda-tandanya antara lain:
 badan lesu,
 nafsu makan menurun,
 detak jantung tidak beraturan,
 mati rasa,
 kram otot, dan
 rasa menggelitik pada jari.

3. Kekurangan kalium

Kalium merupakan elektrolit yang diperlukan dalam kontraksi otot, fungsi jantung,
dan penghantaran sinyal saraf. Tubuh juga membutuhkannya untuk mengubah
karbohidrat menjadi energi yang Anda gunakan untuk menjalankan aktivitas
sehari-hari.

Mineral ini dapat hilang dari tubuh bila Anda kehilangan banyak cairan, misalnya
akibat penyakit ginjal, muntah terus-menerus, atau pemakaian obat diuretik.
Hilangnya kalium dalam jumlah besar merupakan salah satu penyebab gangguan
elektrolit.
Gejala kekurangan kalium yang dapat timbul meliputi:
 kram atau lemah otot,
 kelumpuhan pada otot usus,
 sembelit,
 sakit perut, dan
 perut kembung.

4. Kekurangan magnesium

Magnesium juga merupakan elektrolit seperti halnya kalium. Anda memerlukan


mineral ini untuk menghasilkan energi, membentuk protein, serta menjaga fungsi
otot, otak, dan saraf. Selain itu, magnesium juga memengaruhi gula darah dan
tekanan darah.
Orang dengan kondisi tubuh yang sehat jarang sekali kekurangan mineral ini.
Namun, obat-obatan tertentu dan ketergantungan alkohol dapat meningkatkan
risiko Anda untuk mengalami defisiensi magnesium.

Pada tahap awal, kekurangan magnesium dapat menyebabkan mual dan muntah,
lesu, serta penurunan nafsu makan. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa
menimbulkan gejala yang lebih berat berupa:

 kram otot,
 mati rasa,
 sensasi menggelitik pada tubuh,
 kejang, hingga
 denyut jantung tidak teratur.
5. Kekurangan zinc

Peran mineral zinc sangatlah besar dalam pembentukan protein dan DNA,
penyembuhan luka, serta kekebalan tubuh. Tidak hanya itu, Anda pun
membutuhkan zinc untuk mendukung pertumbuhan dan kehamilan yang sehat.

Kekurangan zinc bisa menurunkan nafsu makan serta memengaruhi kemampuan


Anda dalam mencium bau dan mengecap rasa. Bila dibiarkan terus-menerus,
fungsi kekebalan tubuh dan pertumbuhan Anda mungkin akan terganggu.
 Cara mengatasi defisiensi mineral

Penanganan terhadap defisiensi mineral perlu disesuaikan dengan faktor penyebab


dan tingkat keparahannya. Selain itu, dokter juga harus mempertimbangkan
kondisi medis yang Anda miliki.

Anda mungkin akan diminta menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan terlebih


dulu. Setelah itu, dokter dapat menentukan penanganan yang sesuai dengan kondisi
Anda. Berikut tiga langkah yang dapat ditempuh.
1. Perubahan pola makan

Jika kekurangan mineral berkaitan dengan pola makan, berarti Anda perlu
mengubah kebiasaan makan. Ahli gizi akan memandu Anda dalam menentukan
jenis makanan yang harus ditambah, menyusun menu yang sehat, hingga
menyusun jurnal makanan.
2. Konsumsi suplemen

Defisiensi mineral kadang tidak bisa diatasi hanya dengan pola makan. Anda
mungkin juga harus meminum suplemen berkandungan zat gizi mineral secara
rutin. Berkonsultasilah kepada dokter untuk menentukan dosis suplemen yang
sesuai.
3. Perawatan medis darurat

Kasus defisiensi mineral yang amat parah harus ditangani di rumah sakit. Pada
kondisi seperti ini, dokter sering kali perlu memberikan mineral dan zat gizi lain
melalui infus. Perawatan dapat berlangsung selama sehari atau beberapa hari.

Kekurangan mineral dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan. Apabila


Anda termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami kondisi ini, cobalah
berkonsultasi kepada dokter. Ini bisa membantu Anda menentukan penanganan
yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai