Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Ismail

NIM : 5404419009

Resume Mineral

Pengertian Mineral

Dalam konteks nutrisi, mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai nutrisi esensial
oleh mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk hidup. Mineral berasal
dari bumi dan tidak bisa diproduksi oleh makhluk hidup. Tanaman mendapatkan mineral dari
tanah. Sebagian besar mineral dalam makanan manusia berasal dari memakan tumbuhan dan
hewan atau dari air minum. Sebagai kelompok, mineral adalah satu dari empat kelompok
nutrisi penting, yang lain adalah vitamin, asam lemak esensial, dan asam amino esensial.

Secara garis besar, mineral yang dibutuhkan tubuh terbagi menjadi dua jenis, yaitu makro
mineral dan mikro mineral. Makro mineral merupakan jenis mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah besar, sedangkan mikro mineral merupakan jenis mineral yang diperlukan
tubuh dalam jumlah sedikit.

Mineral Makro

Beberapa jenis mineral yang termasuk ke dalam kelompok makro mineral adalah:

1. Fosfor

Fosfor merupakan satu dari empat jenis makro mineral. Dalam tubuh, zat ini memiliki fungsi
penting sebagai komponen pembentuk enzim dan sel. Selain itu, mineral ini juga berperan
penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mengoptimalkan metabolisme tubuh.

Idealnya, tubuh membutuhkan asupan fosfor tidak kurang dari 700 mg per hari.eberapa
makanan yang menjadi sumber fosfor di antaranya daging ayam, ikan, dan sapi.

2. Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang memiliki banyak peranan penting dalam kesehatan tubuh.
Selain menjaga kepadatan tulang, kalsium juga berperan dalam pembekuan darah saat luka,
mengaktifkan berbagai enzim penting dalam tubuh, dan bahkan dapat mencegah
preeklampsia.
Beberapa contoh makanan yang kaya akan kalsium adalah susu, yoghurt, keju, dan makanan
laut. Umumnya, tubuh membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1200 mg per hari. Kebutuhan
ini bisa berbeda-beda sesuai usia atau kondisi kesehatan seseorang.

3. Magnesium

Mineral lain yang juga termasuk ke dalam jenis makro mineral adalah magnesium.
Magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan darah, gula darah, dan kontraksi otot.
Mineral ini juga berperan dalam menghantarkan sinyal pada saraf, mengaktifkan beberapa
enzim dalam tubuh, serta menjaga keseimbangan elektrolit.

Magnesium banyak terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti sayuran hijau,
alpukat, kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Dalam sehari, tubuh memerlukan 320-420 mg
asupan magnesium.

4. Natrium

Mineral yang satu ini sangat populer di khalayak karena banyak terkandung dalam garam dan
bahan penguat rasa. Walau sering dikaitkan dengan penyakit hipertensi dan dijadikan
“musuh” bagi penderitanya, tubuh sebenarnya tetap membutuhkan asupan natrium untuk
membantu menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh.

Asupan natrium yang ideal dalam sehari adalah tidak lebih dari 1500 mg atau sekitar
setengah sendok teh garam dapur. Jika kamu merasa kesulitan mengurangi garam dalam
masakanmu, kamu bisa mencoba mengurangi konsumsi makanan instan seperti makanan
kaleng atau saus-saus yang tinggi akan sodium.

5. Klorida

Klorida, bersama natrium (natrium klorida), sering Anda gunakan dalam bentuk garam dapur.
Jenis mineral ini berperan sebagai elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.Orang
yang berusia 9-50 tahun disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi klorida.
Asupan maksimal harian mineral ini adalah sebanyak 3,6 gram untuk orang dewasa.
Mengonsumsi klorida secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
6. Kalium

Mineral ini identik sebagai salah satu kandungan pisang. Namun, Anda juga bisa
mendapatkannya pada salmon, sayur bayam, jamur, sayur brokoli, yogurt, kentang, dan
alpukat.

Kalium membantu tubuh dalam menjalankan beragam fungsi, misalnya menjaga tekanan
darah, keseimbangan cairan, keseimbangan asam dan basa, dan kontraksi otot. Selain itu,
kalium juga terlibat dalam sistem pencernaan, detak jantung, dan impuls saraf.Seperti mineral
lainnya, kadar kalium yang terlalu rendah atau malah berlebihan di tubuh juga berefek
negatif. Para ahli merekomendasikan asupan kalium untuk orang dewasa sebanyak 3.500-
4.700 miligram, dalam satu hari.

Mineral Mikro

Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, bukan berarti jenis mineral ini tidak
penting. Mikro mineral juga memiliki macam-macam peranan dalam fungsi tubuh. Berikut
adalah beberapa jenis mikro mineral dan fungsinya:

1. Yodium

Yodium merupakan bagian penting dari hormon tiroid yang berperan dalam mengatur seluruh
proses metabolisme dalam tubuh. Kekurangan yodium dapat menyebabkan gejala hipotiroid,
seperti kenaikan berat badan dan munculnya gondok.

Umumnya, tubuh memerlukan sekitar 150 mcg asupan yodium per hari. Yodium banyak
ditemukan dalam makanan laut, seperti ikan, udang, dan rumput laut. Namun, menggunakan
garam dapur beryodium pada masakan rumah sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan
mineral ini.

2. Mangan

Mangan memainkan peranan penting dalam tubuh, yaitu regenerasi sel darah merah,
pembentukan tulang, dan melancarkan siklus reproduksi. Mineral ini banyak ditemukan
dalam udang, gandum, serta beberapa jenis biji-bijian. Idealnya, tubuh orang dewasa
memerlukan sekitar 2 mg asupan mangan per hari.
3. Selenium

Selenium diperlukan tubuh untuk metabolisme hormon tiroid, pembentukan DNA, serta
mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh. Selenium banyak terdapat dalam daging ayam,
ikan, telur ikan, kacang-kacangan, jamur, misalnya jamur shitake, dan biji-bijian. Sesuai
dengan jenisnya yang merupakan mikro mineral, tubuh hanya membutuhkan asupan selenium
sekitar 55 mcg per hari.

4. Kromium

Kromium juga termasuk ke dalam jenis mikro mineral. Tubuh membutuhkan asupan mineral
ini untuk membantu menjaga dan mengatur kadar glukosa dalam darah, serta untuk
mengaktifkan hormon insulin. Bukan cuma itu, kromium juga berperan dalam
mengoptimalkan metabolisme tubuh.

Mikro mineral yang satu ini banyak didapatkan dalam daging, sayuran, dan produk olahan
susu. Idealnya, tubuh membutuhkan asupan kromonium sekitar 25-35 mcg per hari. Meski
tergolong sangat sedikit, kekurangan asupan kromium dapat berpengaruh dalam metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak.

5. Zinc

Jenis mikro mineral satu ini sering diberikan pada anak yang diare. Zinc dapat membantu
dalam penyembuhan luka. Tak hanya itu, Zinc juga dikenal dapat meningkatkan daya tahan
tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan zinc sebanyak 80-92 mg per hari dapat
mengurangi durasi pilek sampai 33%. Kekurangan zinc bisa menyebabkan antara lain diare,
kulit kering, rambut menipis, penurunan nafsu makan, lemas, ruam pada kulit dan masalah
pada kesuburan (contoh :kemandulan pada pria). Zinc dapat Kamu dapatkan pada makanan-
makanan berikut seperti daging merah, daging unggas, biji-bijian, dan tiram.

6. Tembaga

Tembaga berfungsi sebagai zat pembangun banyak enzim dalam tubuh seperti pembentukan
hemoglobin. Selain itu juga berperan dalam produksi kolagen dan elastin untuk menjaga
kesehatan jaringan tubuh.
Kekurangan zat tembaga akan mengalami kondisi yang disebut neutropenia, yaitu kondisi sel
darah putih atau neutrofil berkurang dari jumlah normal. Sel darah putih berperan melawan
infeksi, sehinga jika kekurangan, seseorang akan mudah terserang penyakit.  

Sumber tembaga ditemukan dalam hati, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, coklat,
jamur, roti gandum dan sereal.

7.Zat Besi

Zat besi memiliki manfaat untuk pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan otot.
Kecukupan Fe wajib dipenuhi, terutama pada perempuan, ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

Kekurangan Fe dapat menyebabkan anemia, dengan gejala lemah, letih, lesu. Ibu hamil
dengan kekurangan zat besi berisiko melahirkan bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir
rendah atau bayi dengan gangguan perilaku. Defisiensi Fe pada anak dapat mengganggu
tumbuh kembangnya.

Sumber zat besi dapat kamu temukan pada hati, daging merah, unggas, ikan dan makanan
laut, dan sayuran berwarna hijau.  

Dampak Kelebihan Mineral

Selama kita mendapatkan mineral dari sumber alami, jarang terjadi kelebihan dosis. Namun
jika mineral berasal dari suplementasi, apalagi dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa lebih
besar risiko terjadinya overdosis. Apa yang akan terjadi jika tubuh kelebihan berbagai
mineral?

1. Besi

Konsumsi lebih dari 25 mg per hari bisa menyebabkan sembeli, sakit kepala, letih,
kekurangan zinc dan tembaga, kerusakan pankreas, hati, dan otot jantung, mual, risiko infeski
meningkat, berat badan melorot, dan menyebabkan keracunan fatal pada anak-anak.

2. Fosfor

Konsumsi 3.000 miligram atau lebih perhari akan membuat tubuh tidak optimal menyerap
kalsium.

3. Yodium
Konsumsi lebih dari 2mg yodium perhari bisa merusak fungsi kelenjar tiroid, membuat kulit
kering, rambut kering, berat badan naik, muntah, muncul ruam di kulit, mulut sakit, sakit
kepala, susah bernapas, menstruasi berlebihan, sembelit atau diare, kelenjar saliva bengkak,
dan mulut terasa tidak enak.

4. Kalsium

Dosis lebih dari 2.000 mg perhari bisa menimbulkan batu pada salurah kemih, sembelit, nyeri
perut, masalah mental, gangguan penyerapan zinc, zat besi dan magnesium, merusak fungsi
ginjal, letih, dan tumpukan kalsium di dalam jaringan tubuh.

5. Magnesium

Asupan 350mg per hari atau lebih akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa fatal.

6. Potasium

Overdosis jarang terjadi. Namun, jika kondisi ginjal sudah tidak bagus, bisa saja terjadi
kelebihan potasium, yang menyebabkan otot lemah, kesemutan di kaki dan tangan.

7. Sodium

Konsumsi lebih dari 2.300 mg perhari bisa berakibat kram otot, mata berkunang-kunang,
merasa sangat haus, kembung, tekanan darah tinggi, osteoporosis, gangguan elektrolit tubuh
yang bisa menyebabkan gangguan persarafan.

8. Zinc

Asupan zinc lebih dari 75mg perhari dapat melemahkan fungsi kekebalan tubuh, mual,
muntah, kadar kolesterol naik-turun, anemia, nyeri perut, perdarahan perut, respon imun
terganggu, kelahiran prematur, bahkan bayi meninggal saat lahir.

Dampak Kekurangan Mineral

1. Besi

Zat besi adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Salah satu fungsi utamanya adalah
membantu hemoglobin dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Tak terbayangkan jika
tubuh kekurangan zat besi, banyak hal mengerikan yang bisa terjadi, seperti berikut ini
mudah Lelah, kulit pucat, sesak napas, sakit kepala dan jantung berdebar

2. Fosfor
jika tubuh kekurangan fosfat, Anda akan mengalami hipofosfatemia dengan gejala berupa
kelelahan, nyeri sendi dan nyeri otot. Bila ini terjadi bersamaan dengan rendahnya kadar
kalsium dan vitamin D, dalam jangka panjang dapat menyebabkan tulang melemah.

3. Yodium

Terdapat beberapa gejala kekurangan yodium yang perlu diwaspadai, antara lain:

Kekurangan yodium dapat mengakibatkan kelenjar tiroid di leher mengalami pembengkakan.


Rendahnya tingkat hormon tiroid (hipotiroidisme) dengan gejala seperti kelelahan, sensitif
pada dingin, sembelit, kulit kering, penambahan berat badan, kelemahan otot, peningkatan
kadar kolesterol darah, nyeri atau kekakuan pada otot dan persendian, memperlambat denyut
jantung, gangguan haid.

4. Kalsium

Orang yang kekurangan kalsium tidak selalu menunjukkan gejala, terlebih jika kekurangan
kalsium baru terjadi dalam waktu singkat. Namun pada sebagian orang, terutama yang sudah
kekurangan kalsium dalam jangka panjang, kondisi ini dapat terlihat dari beberapa gejala
berikut: Kesemutan, Kram dan nyeri otot, Kejang, Gangguan psikologis, seperti depresi,
mudah lupa, dan sering kebingungan, Kuku dan rambut rapuh, Mudah lelah, Tulang rapuh
atau mudah patah, meskipun tidak mengalami cedera berat, Nafsu makan berkurang

5. Magnesium

jika konsumsi magnesium rendah untuk jangka waktu yang panjang, maka keadaan tersebut
dapat menyebabkan kekurangan magnesium. Kondisi ini disebut juga dengan
hipomagnesemia.

6. Potasium

Penyakit kekurangan kalium, atau hipokalemia, dapat terjadi saat tubuh tiba-tiba kehilangan
banyak cairan. Penyebab ketidakseimbangan cairan ini dapat berupa diare, keringat berlebih,
muntah, dan perdarahan. Saat tubuh kekurangan kalium, kontraksi otot akan menjadi lemah.
Hal ini dapat menimbulkan rasa lemas bagi Anda. Kadar kalium yang rendah pun
menghambat tubuh menggunakan nutrisi, yang juga berujung pada kelelahan.
Rasa lelah dan lemas merupakan salah satu gejala utama saat tubuh mengalami hipokalemia.
7. Sodium

Kurangnya kadar garam dalam tubuh dapat meningkatkan risiko hiponatremia. Penyakit ini
terjadi ketika kadar sodium dalam darah Anda di bawah batas normal. Hiponatremia dapat
menyebabkan gejala seperti mual dan muntah, mudah lelah, kejang, koma, dan berbagai
kondisi kesehatan lain.

8. Zinc

Kurangnya asupan zinc dapat meningkatkan risiko peradangan sistemik, terhambatnya proses
menyusui, kerusakan organ, dan bahkan kematian. Termasuk masalah kesehatan yang sering
tak disadari akibat kurangnya zinc, yaitu lamanya penyembuhan jerawat, fungsi neurologis
yang buruk, hingga rambut rontok.
Daftar Pustaka

Arifin, Z. (2008). Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode
analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3), 99-105.

Labellapansa, A., & Boyz, A. T. (2016). Sistem pakar diagnosa dini defisiensi vitamin dan
mineral. Jurnal Informatika, 10(1), 1156-1163.

https://www.sehatq.com/artikel/jenis-mineral-makro-yang-tak-boleh-anda-lewatkan

https://id.wikipedia.org/wiki/Mineral_(nutrisi)

https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-mineral-yang-dibutuhkan-oleh-tubuh

https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-01381948/6-bahaya-mengintai-akibat-
kekurangan-sodium-dalam-tubuh

Anda mungkin juga menyukai