Anda di halaman 1dari 8

PAPER NUTRISI MINERAL DAN VITAMIN

(Tugas Ujian Nutrisi Mineral Dan Vitamin)

Oleh

Septianisa
2014141048

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nutrisi (zat gizi) merupakan ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya yaitu energi. Energi membangun dan memelihara jaringan
serat mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi (nilai gizi) yang terkandung
dalam pakan akan masuk kedalam tubuh hewan yang dapat digunakanuntuk
menunjang fungsinya organ dalam rangkaian proses pertumbuhan atau
perkembangan reproduksi dan aktifitas biologi lainnya. Nutrisi tersebut yaitu
energi, vitamin-vitamin, mineral, dan air. Nutrisi tersebut diperoleh dari ransum
yang diberiakn pada ternak. Kebutuhan ternak akan pakan dicerminkan oleh
kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah nutrisi setiap harinya terganung pada jenis
ternak, umur, fase pertumbuhan, kondisi tubuh, dan lingkungan tempat hidupnya
serta bobot badannya. Mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan,
air, dan udara.

Sedangkan pada tubuh makhluk hidup sendiri mineral merupakan suatu


komponen penyusun tubuh, 4-5% berat badan kita sendiri terdiri atas mineral,
sekitar 50% mineral terdiri atas kalsium dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia maupun hewan yang merupakan
peranan pernting dalam pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu
pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan hemoglobin.
Mineral digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100mg sehari,
sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh kurang dari
100mg sehari. Mineral tidak dapat dibuat dalam tubuh, sehingga harus diperoleh
dari makanan. Pada ternak diperoleh dalam ransum, baik dalam hijauan,
konsentrat, maupun pakan suplemen.
II. ISI

A. Mineral

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki


bentuk teratur dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya
bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Komponen mineral dikenal di
dalam analisis proksimat sebagai abu. Abu merupakan sisa pembakaran bahan
organik dengan pemanasan sampai 600oC di dalam tanur. 4. Kandungan mineral
di dalam tubuh ternak berkisar 2—5%, yang terdapat di tulang, gigi, bagian dari di
darah, dan terdapat di dalam cairan tubuh. Mineral juga berperan sebagai kofaktor
enzim, fungsi otot, dan saraf. Kalium menjadi salah satu jenis mineral yang cukup
dibutuhkan tubuh. Zat ini dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung,
regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme
energi.

Mineral bagi ternak ruminansia, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhannya


sendiri, juga digunakan untuk mendukung dan memasok kebutuhan mikroba
rumen. Apabila terjadi defisiensi salah satu mineral maka aktifitas fermentasi
mikroba tidak berlangsung optimum sehingga berdampak pada menurunnya
produktivitas ternak. Lambatnya pertumbuhan ternak dapat disebabkan faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan salah satunya adalah pakan,
pakan yang tidak mencukupi kebutuhan mineral tubuh ternaka dapat
mengakibatkan defisiensi mineral. Kekurangan mineral mengakibatkan ternak
mengalami penurunan nafsu makan, efisiensi makanan tidak tercapai, terjadi
gangguan pertumbuhan, dan ganguan kesuburan ternak bibit.

Secara garis besar, mineral yang dibutuhkan tubuh terbagi menjadi dua jenis,
yaitu makro mineral dan mikro mineral. Makro mineral merupakan jenis mineral
yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, sedangkan mikro mineral merupakan
jenis mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.

Beberapa jenis mineral makro yaitu:

1. Kalsium (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Kalisum mengatur keja hormon dan faktor
pertumbuhan. Kalsium adalah elemen mineral yang paling banyak dibutuhkan
oleh tubuh ternak. Jika ransum ternak pada masa pertumbuhan defisiensi Ca maka
pembentukan tulang menjadi kurang sempurna dan akan mengakibatkan
osteomalacia (Sutama,2009).. Beberapa contoh makanan yang kaya akan kalsium
adalah susu, yoghurt, keju, dan makanan laut. Umumnya, tubuh membutuhkan
asupan kalsium sebanyak 1200 mg per hari. Kebutuhan ini bisa berbeda-beda
sesuai usia atau kondisi kesehatan seseorang.

2. Fosfor (P)

Fosfor merupakan satu dari empat jenis makro mineral. Fosfor berperan dalam
reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk
Adenin Trifosfat (ATP). Fosfor terdapat pada semua sel makhluk hidup, terutama
makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu, kacang-
kacangan, dan sereal. Kandungan fosfor dalam tubuh ternak lebih rendah dari
pada kandungan Ca (Tillman, 1988). Idealnya, tubuh membutuhkan asupan fosfor
tidak kurang dari 700 mg per hari.eberapa makanan yang menjadi sumber fosfor di
antaranya daging ayam, ikan, dan sapi.

3. Natrium (Na)

Mineral yang satu ini sangat populer di khalayak karena banyak terkandung dalam
garam dan bahan penguat rasa. Walau sering dikaitkan dengan penyakit hipertensi
dan dijadikan “musuh” bagi penderitanya, tubuh sebenarnya tetap membutuhkan
asupan natrium untuk membantu menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh.
Asupan natrium yang ideal dalam sehari adalah tidak lebih dari 1500 mg atau
sekitar setengah sendok teh garam dapur. Jika kamu merasa kesulitan mengurangi
garam dalam masakanmu, kamu bisa mencoba mengurangi konsumsi makanan
instan seperti makanan kaleng atau saus-saus yang tinggi akan sodium.

4. Magnesium (Mg)

Mineral lain yang juga termasuk ke dalam jenis makro mineral adalah magnesium.
Magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan darah, gula darah, dan
kontraksi otot. Mineral ini juga berperan dalam menghantarkan sinyal pada saraf,
mengaktifkan beberapa enzim dalam tubuh, serta menjaga keseimbangan
elektrolit. Magnesium banyak terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti
sayuran hijau, alpukat, kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Dalam sehari, tubuh
memerlukan 320-420 mg asupan magnesium. Tubuh hewan dewasa mengandung
0,05% Mg. Retensi dan adsorpsi Mg pada sapi perah erat kaitannya dengan
kebutuhannya. Enam puluh persen Mg dalam tubuh hewan terkonsentrasi di
tulang sebagai bagian dari mineral yang mengkristal dan permukaan kristal
terhidrasi. Mg berperan dalam membantu aktifitas enzim, seperti thiamin
phyrofosfat sebagai kofaktor. Sekitar 30-50% Mg dari rata-rata konsumsi harian
ternak akan diserap di usus halus. Penyerapan ini dipengaruhi oleh protein,
laktosa, vitamin D, hormo pertumbuhan, dan antibiotik (Poedjiadi, 1994).
Sedangkan yang termasuk mineral mikro yaitu:

1. Mangan (Mn)

Mangan memainkan peranan penting dalam tubuh, yaitu regenerasi sel darah
merah, pembentukan tulang, dan melancarkan siklus reproduksi. Mineral ini
banyak ditemukan dalam udang, gandum, serta beberapa jenis biji-bijian. Idealnya,
tubuh orang dewasa memerlukan sekitar 2 mg asupan mangan per hari.

2. Selenium (Se)

Selenium diperlukan tubuh untuk metabolisme hormon tiroid, pembentukan DNA,


serta mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh. Selenium banyak terdapat dalam
daging ayam, ikan, telur ikan, kacang-kacangan, jamur, misalnya jamur shitake,
dan biji-bijian. Sesuai dengan jenisnya yang merupakan mikro mineral, tubuh
hanya membutuhkan asupan selenium sekitar 55 mcg per hari.

3. Yodium (I)

Yodium merupakan bagian penting dari hormon tiroid yang berperan dalam
mengatur seluruh proses metabolisme dalam tubuh. Kekurangan yodium dapat
menyebabkan gejala hipotiroid, seperti kenaikan berat badan dan munculnya
gondok. Umumnya, tubuh memerlukan sekitar 150 mcg asupan yodium per hari.
Yodium banyak ditemukan dalam makanan laut, seperti ikan, udang, dan rumput
laut. Namun, menggunakan garam dapur beryodium pada masakan rumah
sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan mineral ini.

4. Seng (Zn)

Merupakan mikromineral yang ada dimana-mana dalam jaringan tubuh manusia


atau hewan dan terlihat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme.
Zn diperlukan untuk aktifitas, lebih dari 90 enzim yang ada hubungannya dengan
metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi atau sintesis protein, sistesis asam
nukleat, biosintesis heme, transfer CO₂ dan reaksi-reaksi lain. Peranan Zn dalam
metabolisme kulit dan jaringan pengikat adalah dalam sintesis protei dan mungkin
juga dalam replikasi sel, walaupun belum jelas mekanismenya (Linder, 1992).

Cobalt (Co)

Cobalt merupakan komponen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan


normal se-sel darah merah. Sumber utamanya adalah sayuran berdaun hijau.
Cobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.
B. Mineral Organik

Mineral organik dapat dikelompokkan ke dalam suatu bentuk yang disebut


“mineral protein”. Mineral protein dapat didefinisikan sebagai mineral yang telah
mengalami proses kimia menjadi asam amino. Menurut Vandergrift (1992) bahwa
gabungan antara mineral dengan protein dapat mengurangi kemampuan mineral
tersebut berinteraksi dengan mineral atau bahan organik lain yang menyebabkan
berkurangnya peluang untuk diabsorbsi sehingga mineral organik ini diserap ke
dalam tubuh secara utuh.

Menurut Toharmat (2010) mineral organik memiliki beberapa fungsi seperti


mengurangi antagonisme interferensi dan kompetisi antar mineral meningkatkan
bioavailability, mengurangi pengaruh negatif anti nutrisi dan mengurangi
pencemaran.

C. Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang


memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh sehingga harus didapat dengan mengonsumsi makanan atau
suplementasi yang mengandung vitamin yang diperlukan. Kebutuhan vitamin
pada ternak terutama digunakan untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum,
reproduksi dan pemeliharaan.

Klasifikasi vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelarutannya


dalam lemak dan dalam air. Vitamin-vitamin yang larut dalam vitamin A, D, E
dan K, terdapat dalam bahan-bahan makanan bersama dengan lipida. Vitamin –
vitamin yang larut dalam lemak dan diabsorbsi bersama-sama lemak yang
terdapat dalam ransum memperhatikan mekanisme yang sama seperti mekanisme
absorbsi lemak. Kondisi yang baik untuk absorbsi lemak, misalnya cukup aliran
empedu dan formasi misel sangat membantu absorbsi vitamin- vitamin yang larut
dalam lemak.

Vitamin-vitamin yang larut dalam air yang dibutuhkan oleh ternak adalah B1, B2,
B6, B12, asam nikotinat, Asam pantontenat, asam folat, biotin dan kolin. Vitamin-
vitamin ini tidak dihubungkan dengan lipida-lipida dan peningkatan absorbsi
lemak tidak mempengaruhi absorbsi vitamin-vitamin tersebut.

Jenis dan manfaat vitamin bagi ternak diantaranya:

1. Vitamin A

Meliputi hampir di semua bagian tubuh yang berperan membantu proses


metabolisme . Defisiensi vitamin A pada ternak akan mengakibatkan keratinisasi
pada jaringan epithel, mengganggu sistem pernafasan, saluran pencernaan,
reproduksi dan saluran urine serta gangguan penglihatan. Disamping itu akan
mengakibatkan perkembangan tulang terhambat, kelahiran yang tidak normal
pada ternak.

2. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) adalah vitamin larut air yang berperan penting dalam
kesehatan makhluk hidup. Vitamin C pertama kali diidentifikasi pada awal abad
20 dalam upaya menangani kejadian skorbut atau scurvy (Carpenter, 1986;
Schlueter and Johnston, 2010). Hampir semua mamalia mampu memproduksi
vitamin C kecuali manusia dan marmot (Horning, 1975).Menurut Combs (2008)
vitamin C dapat disintesis dari glukosa di liver oleh ruminansia, babi, kuda, anjing,
dan kucing. Basu and Schorah (1982) berpendapat bahwa hewan mamalia
memiliki kemampuan untuk mensintesis asam L-askorbat melalui jalur asam
glukuronat di hati.

3. Vitamin D

Sinar matahari merupakan sumber vitamin D yang baik, biasanya dalam bentuk
radiasi Ultraviolet yang akan membentuk ergosterol, sterol tanaman dan 7-
dehydrocholesterol, sterol hewan dan memproduksi antirakhitis yang aktif
(Vitamin D2 dan D3). Bahan-bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber
vitamin D adalah hay yang dijemur di bawah sinar matahari (sun-cured hay).
Selain itu ternak dapat memanfaatkan langsung irradiasi 7-dehydrocholesterol
pada kulitnya. De Luca (1974) menemukan adanya vitamin D3 yang aktif terjadi
pada hati dan ginjal ternak.

4. Vitamin E

Berfungsi untuk memperbaiki fertilitas dan sebagai antioksidan. Ternak yang


defesien vitamin E akan menyebabkan penyakit jaringan putih yang disebut Stiff
lamb disease. Pengobatan dapat dilakukan dengan therapi vitamin E. Disamping
itu kekurangan vitamin E akan mengganggu reproduksi.
III. KESIMPULAN

 Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah


lebih dari 100mg sehari. Terdiri dari Calcium (Ca). Magnesium (Mg), Sulfur
(S), Kalium (K), Fosfor (P), Clorida (Cl), dan Natrium (Na).

 Mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah


kurang dari 100mg sehari. Terdiri dari Besi (Fe), Seng (Zn), Yodium (I),
Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Selenium (Se), Flour (F), Cobalt (Co).

 Vitamin adalah sekelompok ayub senyawa organik berbobot molekul kecil


yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Beberapa jenis vitamin yang diperlukan oleh
ternak diantaranya adalah Vitamin A, D, E, dan C.

Anda mungkin juga menyukai