NAMA KELOMPOK:
YUSUP
ESIM
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan
hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.
Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut
lemak) dan mineral.Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan
mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak
minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace
elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per
hari (contoh: seng, besi). Adapula mikromineral dibutuhkan dalam jumlah hanya
beberapa mikrogram per hari, seperti cuprum dan molibdenum. Mikronutrien diperoleh
dari luar tubuh seperti dari makanan atau suplemen, karena tubuh tidak mampu
memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Meskipun hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit,
mikronutrien sangat dibutuhkan oleh tubuh.Kekurangan zat gizi mikro dapat
meningkatkan resiko terserang penyakit menular, kematian akibat diare, campak, malaria
dan paru-paru.Kondisi tersebut merupakan bagian dari 10 penyebab utama kematian di
dunia saat ini. WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di dunia menderita
kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi dan seng.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Zat Gizi Mikro
Zat gizi mikro (Mikronutrien) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon,
aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk
mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) danmineral.Mineral
dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral.
Kecukupan zat gizi mikro dibutuhkan dalam perkembangan anak yang optimal
Bila masalah kekurangan (defisiensi) zat gizi mikro tak diatasi sejak dini, akan ada
dampak buruk jangka panjang yang bisa menghambat pertumbuhan anak. "Kecukupan zat
gizi mikro sangat penting terutama untuk ibu hamil dan anak-anak balita," kata guru besar
Fakultas Ekologi Manusia IPB Prof Dr Ir Hardinsyah, MS di Jakarta, Selasa (31/7).
Ditambahkan Prof Hardinsyah, kekurangan zat gizi mikro (vitamin, mineral, dan
sekelumit/trace minerals) seringkali tersembunyi dan tidak disadari. Namun, kata dia, jika
tidak segera diatasi bisa membawa dampak buruk dalam jangka panjang.
"Zat gizi mikro memiliki peran untuk membantu pertumbuhan tulang, gigi, sel, termasuk
pencernaan dan metabolisme, pembentukan imunitas, tekanan darah dan cairan tubuh, serta
pengendalian syaraf," katanya. Ia menambahkan, kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan
mineral) lebih sering terjadi terutama untuk kasus kekurangan kalsium, zat besi, zinc, asam
folat, B12, C, dan D, pada anak, perempuan, dan ibu hamil. "Kekurangan ini seringkali
diakibatkan karena diet atau pola makan miskin sumber pangan hewani dan buah,"
katanya. Menurut dia, tanpa pangan hewani dan sayur maka akan sulit bagi tubuh untuk
memenuhi kecukupan asupan zat gizi mikro.
Defisiensi zat gizi mikro, lanjutnya, dalam jangka yang lama dapat memberikan
dampak nutrisi yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan angka kesakitan dan
kematian, serta mempengaruhi gangguan serius pada tumbuh kembang anak. Pada
kesempatan yang sama, Kepala Seksi Standardisasi Konsumsi Makanan, Direktorat Bina
Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, Kementerian Kesehatan, Titin Hartini, mengatakan,
kekurangan zinc pada manusia pertama kali dilaporkan pada 1960-an yang ditengarai bisa
menghambat pertumbuhan anak dan remaja.
"Zinc memiliki fungsi katalitik terdiri dari hampir 300 macam enzim yang berperan
dalam sintesis dan degradasi karbohidrat, lemak, dan protein serta metabolisme zat gizi
mikro lainnya," katanya. Pihaknya pernah melakukan studi pada 2006 yang menunjukkan
prevalensi zinc pada balita di Indonesia sebesar 32 persen sementara asupan zat gizi zinc
pada balita 30 persen dari angka kecukupan gizi.
A. Vitamin
Vitamin merupakan substansi organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibedakan menjadi
2 macam yaitu vitamin yang larut dalam air (B dan C) serta vitamin yang larut dalam
lemak (A, D, E, K).
1. Vitamin B1
Vitamin B1 (tiamin) membantu dalam:
Meningkatkan sirkulasi darah
Pembentukan darah
Pencernaan dan pemanfaatan karbohidrat
Fungsi otak dan kewaspadaan
B. Mineral
1. Mineral Mikro
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun
mempunyai peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi. Kandungan
mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal
bahan makanan tersebut. Widya Karya Gizi Nasional tahun 1998 telah menetapkan Angka
Kecukupan Rata-rata Sehari untuk mineral mikro besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan
selenium(Se). Di AS selain itu ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap
aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral mikro
tembaga(Cu),mangan(Mn),fluor(F),Khrom(Cr),dan molibden(Me). Sedangkan kebutuhan
manusia akan mineral mikro arsen(As), nikel(Ni), silicon (Si),dan baron(Bo) masih dalam
penelitian.
a. Besi
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Besi
mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
- Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
- Sebagai alat angkut elektron didalam sel
- Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
Fungsi Besi
Dalam keadaan terduksi bvesi kehilangan dua elektron,oleh karena itu mempunyai
dua sisa muatan positif.Besi dalam bentuk dua ion bermuatan positif ini adalah bentuk
fero.Dalam keadaan teroksidasi,besi kehilangan tiga elektron,sehingga mempunyai sisa
tiga muatan positif yang dinamakan bentuk feri.Karena dapat berada dalam dua
bentuk ion ini,besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-
enzim yang terlibat di dalam reaksi oksidasi-reduksi.
Metabolisme energi. Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein-
pengangkut-elektron,yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi.
Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin,yaitu molekul protein mengandung
besi dari sel darah merah dan mioglobin didalam otot. Hemoglobin di dalam darah
membawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh dan membawa kembali karbon dioksida
dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai
resorvir oksigen;menerima, menyimpan dan melepas oksigen didalam sel-sel otot.
Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin. Selebihnya terdapat
di dalam mioglobin
dan protein lain yang mengandung besi. Menurunnya produktivitas kerja pada
kekurangan besi disebabkan oleh 2 hal yaitu :
- Berkurangnya enzim-enzim mengandung besi dan besi sebagai kofaktor enzim-
enzim
yang terlibat dalam metabolisme energy
- Menurunnya hemoglobin darah akibatnya metabolisme energi di dalam otot
terganggu dan terjadi penurunan asam laktrat yang menyebabkan rasa lelah.
Sistem kekebalan.Besi memegang peranan dalam tubuh.Respon kekebalan sel oleh
limfosit T tergantung karena berkurangnya sel-sel yang kemungkinan disebabkan oleh
sintesis DNA.Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh gangguan enzim reduktase
ribunukleutida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.Di samping itu sel darah
putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh
kekurangan gizi.Enzim yang berperan dalam sistem kekebalan adalah
nieloperokasidase yang juga terganggu fungsinya pada defisiensi besi. Infeksi dengan cara
memisahkan besi dari mikroorganisme yang membutuhkannya untuk perkembangbiakan.
Anemia gizi
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam
pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan
absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, proteiin, peridoksin (vit.B6) yang
berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemoglobin,vit.C
yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam
jaringan tubuh,dan vit.E mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah.
Sebagaian anemia gizi adalah anemia gizi besi.penyebab anemia gizi besi terutama
karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-
hem.Disamping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan persalinan.
b. Seng (Zn)
Bahwa seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari seratus tahun
yang lalu.Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan telah didemonstrasikan
melakukan penelitian metabolisme seng pada manusia. Tubuh mengandung 2-2,5
tersebar gr seng yang tersebar hampir disemua sel. Sebagian besar seng berada di dalam
hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Jaringan yng banyak mengandung seng adalah
bagian- bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku.Di dalam
cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya
merupakan 0,1 % dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian
yang cepat.
Fungsi Seng
Seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh.Sebagai bagian dari
enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari dua ratus enzim, seng berperan
dalam berbagai aspek metabolisme. Peranan penting lain adalah sebagai bagian
integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis
DNA dan RNA. Dengan demikian, seng berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme
jaringan ikat dan penyembuhan luka.Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi
reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.Seng berperan dalam fungsi kekebalan,
yaitu dalam fungsi sel –T dan dalam pembentukan antibodi oleh sel-B. Seng tampaknya
berperan dalam metabolisme tulang, transpor oksigen, dan pemunahan radikal bebas,
pembentukan struktur dan fungsi membran serta proses penggumpalan darah.
Sumber Seng
Sumber paling baik adalah sumber protein, hewani terutama daging, hati, kerang
dan telur.Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun
mempunyai kletersediaan biologik yang rendah.
c. Iodium ( I )
Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit yaitu sebanyak kurang
lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang digunakan untuk mensintesis
hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin. Hormon ini diperlukan untuk
pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan.
Fungsi Iodium
Fungsi utama hormon tiroksin triiodotironin dan tetraiodotironin adlah mengatur
pertumbuhan dan perkembangan.Hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi
dari zat gizi yang menghasilkan energi.Tiroksin dapat merangsang metabolisme
sampai 30 %.Iodium berperan dalam perubahan karotin menjadi bentuk aktif vitamin A,
sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna.
Sumber Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium.Oleh karena itu makanan laut berupa ikan,
udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Salah satu
cara penanggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam dapur dengan
iodium.
d. Tembaga ( Cu )
Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg.
Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga didalam tubuh adalah sebagai enzim.Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan berkaitan dengan reaksi yang
menggunakan oksigen dan radikal oksigen.
Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara :
- Membantu absorpsi besi
- Merangsang sintesis hemoglobin
- Melepas simpanan besi dari feritil dalam hati
Sumber Tembaga
Sumber utama tembaga adalah tira, kerang, hati , ginjal, kacang-kacangan , unggas,
biji-bijian, serealia dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung
pada jenis pipa yang digunakan dan sumber air.
Fungsi Mangan
Mangan berperan sebagai konfaktor berbagai enzim yang membantu bermacam
metabolisme.Enzim-enzim lain berkaitan dengan mangan juga berperan dalam sisntesis
uterus, pembentukan jaringann ikat dan tulang serta pencegahan peroksidasi lipidal oleh
radial bebas akibat kekurangan mangan.
f. Krom (Cr)
Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada
tahun 1966.Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme
karbihidrat dan lipida.Seperti halnya besi, krom berada dalam berbagai bentuk
dengan jumlah muatan berbeda.
Fungsi Krom
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbihidrat dan lipida. Krom bekerja sama
dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa kedalam sel-sel, dengan dalam
pelepasan energi. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma
mirip diabetes.krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi
glukosa (glucose tolerance factor) dengan suplementasi krom
Angka Kecukupan Krom yang Dibutuhkan
Kekurangan krom karena makanan jarang terjad, oleh karena itu AKG untuk
krom belum ditentukan.Amerika serikat menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi
oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug sehari.
Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati.Kandungan krom dalam tanaman
bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim.
g. Selenium (SE)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan
selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang dewasa berkisar antara
20-
30 ug,bergantung pada kandungan tanah.
Fungsi Selenium
Enzim glutation perokside berperan sebagai katalisator dan pemecah peroksida
yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang bersifat toksik. Peroksida dapat
berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak-tidak jwnuh yang
ada pada membran sel,sehingga merusak membran sel tersebut.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Begitu banyak zat gizi mikro dalam menunjang upaya tetap aktif, kreatif, dan
produktif sehingga kehadirannya perlu diperhatikan dalam gizi.
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon,
aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.
Yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan
mineral.Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral.
Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per
hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi).
B. Saran
Penulis sadar masih ada kekurangan dari makalah ini, untuk itu kami
mengharapkan saran yang membangun dari dosen maupun dari pembaca.
DAFTA PUSTAKA
http://ediyunasri.blogspot.co.id/2012/09/mineral-makro-dan-mineral-mikro.html. diakses
tanggal 20 Oktober 2015.