Anda di halaman 1dari 13

Nama : Shelly Kurnia Nur Rahmadhanti

Nim : PO71241180041

Matkul : Farmakologi

Resume : Vitamin, Mineral, dan Imunologi

A. Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan.
Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin
mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat
rusak karena penyimpanan dan pengolahan.

Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat.

Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Vitamin yang larut dalam lemak : vitamin A, D, E, dan K


2. Vitamin yang larut dalam air : vitamin B dan C

Karakteristik vitamin larut lemak:

1. Larut dalam lemak dan pelarut lemak


2. Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan tubuh akan disimpan dalam tubuh
3. Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
4. Gejala defisiensi berkembang secara lambat
5. Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
6. Mempunyai prekursor atau provitamin
7. Hanya mengandung unsur-unsur C, H, dan O
8. Diabsorpsi melalui sistem limfe
9. Hanya dibutuhkan oleh organisme kompleks
10. Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relatif rendah (6-10 x KGA)

Karakteristik vitamin larut dalam air :

1. Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit


2. Dikeluarkan melalui urine
3. Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat
4. Harus selalu ada dalam makanan sehari-hari
5. Umumnya tidak mempunyai prekursor
6. Selain C, H, dan O mengandung N, kadang-kadang S dan Co
7. Diabsorpsi melalui vena porta
8. Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks
9. Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi/megadosis (>10 x KGA)
Vitamin A

Nama Biokimia (Vitaminer) : Retinal, retinol,carotenoids

Fungsi : Penting untuk indra penglihatan, menjaga kesehatan Kulit dan imunitas Tubuh.
Penyakit akibat kekurangannya  : Rabun Senja, Katarak, Hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel
rambut), Keratomalacia (Perusakan Kornea).

Sumber Makanan Vitamin A : Buah-buahan berwarna Merah dan Kuning (Wartel, Cabe Merah,
Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal, Sayuran yang berwarna Hijau dan Kuning.

Vitamin B1

Nama Biokimia (Vitaminer) : Thiamine

Fungsi : Penting untuk system saraf dan fungsi jantung, Mencegah penyakit beri-beri.

Penyakit akibat kekurangannya  : Daya tahun tubuh berkurang, Penyakit Beri-beri, kurang nafsu
makan, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.

Sumber Makanan Vitamin B1 : Gandum, kacang hijau, kacang kedelai, daging, susu, roti, tepung,
ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya.

Vitamin B2

Nama Biokimia (Vitaminer) : Riboflavin

Fungsi : Penting untuk Kulit, Pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah kepekaan mata terhadap cahaya.

Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Ariboflavinosis, Turunnya daya tahan tubuh, kulit kering,
kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.

Sumber Makanan Vitamin B2 : Susu, Pisang, Kacang hijau, asparagus, sayuran hijau yang berdaun,
daging tanpa lemak.
Vitamin B3

Nama Biokimia (Vitaminer) : Niacin, Niacinamide

Fungsi : Membantu makanan menjadi energi, membantu sistem saraf, mencegah penyakit pellagra,
mencegah berkurangnya nafsu makan.

Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Pellagra (Penyakit karena kurang makan), insomnia mual-
mual, badan lemas, otot mudah keram dan kejang.

Sumber Makanan Vitamin B3 : Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan (tuna dan salmon), Sayur-
sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu, Avokado, Brokoli.

Vitamin B5

Nama Biokimia (Vitaminer) : Pantothenic acid (Asam Pantotenat)

Fungsi : Membantu pemecahan nutrisi makanan (terutama pada lemak),


menjaga komunikasi sistem saraf dan otak, memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Paresthesia, Otot mudah kram, sulit tidur, kulit kering dan
bersisik.
Sumber Makanan Vitamin B5 : Brokoli, Avokado, daging, Sayur-sayuran.

Vitamin B6

Nama Biokimia (Vitaminer) : Pyridoxine (Pridoksin)

Fungsi : Penting kesehatan gigi dan gusi, penting untuk sel-sel darah merah dan sistem saraf,
memproduksi antibodi.

Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (kekurangan darah), Gangguan sistem saraf.

Sumber Makanan Vitamin B6 : Daging, Pisang, sayur-sayuran dan kacang-kacangan.


Vitamin B7

Nama Biokimia (Vitaminer) : Biotin

Fungsi : Membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer karbondioksida dan metabolisme
karbohidrat dan lemak.

Penyakit akibat kekurangannya : Dermatitis, Enteritis, depresi, nusea, anemia dan kerontokan rambut.

Sumber Makanan Vitamin B7 : Daging, kuning telur, pisang, kacang-kacangan, ragi dan gandum.

Vitamin B9

Nama Biokimia (Vitaminer) : Folic acid (Asam Folat)

Fungsi : Mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh dalam proses metobolisme protein yang
berlangsung, membangun sel-sel darah merah yang sehat, menurunkan resiko penyakit jantung.

Penyakit akibat kekurangannya : Kecacatan pada janin

Sumber Makanan Vitamin B9 : Bayam, Kacang polong, biji Bunga matahari, kentang, tomat, jeruk,
Telur dan hati.

Vitamin B12

Nama Biokimia (Vitaminer) : Cyanocobalamin, hydroxycobalamin, methylcobalamin

Fungsi : Menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah penyakit anemia dan penting untuk pertumbuhan
bagi anak-anak.

Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (Kurang darah), cepat lelah.

Sumber Makanan Vitamin B12 : Ikan, daging, telur, susu, hati.


Vitamin C

Nama Biokimia (Vitaminer) : Ascorbic acid (Asam Askorbat)

Fungsi : Penting untuk kesehatan gigi dan gusi serta tulang, Membentuk sel-sel tubuh dan pembuluh
darah, mencegah penyakit kudis, meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.

Penyakit akibat kekurangannya  : Lidah pecah-pecah, berkurangnya energi / cepat lelah, penyakit
kudis, penyakit sariawan, anemia.

Sumber Makanan Vitamin C : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu, mentega dan
ikan.

Vitamin D

Nama Biokimia (Vitaminer) : Cholecalciferol, Ergocalciferol (Kalsiferol)

Fungsi : Penting untuk Gigi dan tulang, membantu tubuh menggunakan


Kalsium dan Phospor, mencegah penyakit rahkitis (pelunakan tulang pada anak-anak).

Penyakit akibat kekurangannya : Rheumatoid arthritis (radang sendi), Penyakit Osteomalasia


(hilangnya unsur fosfor dan kalsium secara berlebihan), diabetes, Penyakit Rahkitis.

Sumber Makanan Vitamin D : Ikan, telur, hati, Jamur, Kedelai, Susu, udang, tiram. Paparan sinar
Matahari.

Vitamin E

Nama Biokimia (Vitaminer) : Tocopherols, Tocotrienols

Fungsi : Penting untuk fungsi darah, mencegah asam lemak yang berlebihan, menjaga jaringan
kesehatan kulit, mata, darah merah dan hati, Sebagai antioksidan alami, melindungi paru-paru dari
polusi udara.

Penyakit akibat kekurangannya : kemandulan, gangguan saraf dan otot.

Sumber Makanan Vitamin E : minyak sayur, gandum, padi-padian, lettuce, ikan, ragi, kuning telur.
Vitamin K

Nama Biokimia (Vitaminer) : Phylloquinone, Menaquinones

Fungsi : membantu metabolisme tubuh dan mencegah penyakit diabetes, menekan proses pendarahan
akibat pemakain senyawa aspirin atau antibiotik berlebihan, menurunkan risiko terkena penyakit
osteoporosis.

Penyakit akibat kekurangannya : menghambat pembekuan darah, menurunnya kepadatan tulang.

Sumber Makanan Vitamin K : Sayuran berdaun hijau, avocado, kiwi, peterseli (parsley).

B. Mineral

Mineral adalah unsur kimia anorganik yang dihasilkan dari sisa makanan yang hancur dalam suhu
tinggi atau terdegradasi oleh bahan-bahan kimia. Mineral bersifat sebagai nutrisi esensial dan
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil guna menjalankan fungsinya secara optimal.

Secara garis besar, fungsi mineral terdiri dari:

1. Menghasilkan enzim
2. Mengontrol tekanan osmotik pada tubuh
3. Membentuk struktur jaringan lunak dank eras
4. Merawat kesehatan tulang dan gigi
5. Membantu pembentukan zat antibodi
6. Membantu kontraksi otot dan respons saraf
7. Mencegah nyeri pada otot
8. Mengendalikan keseimbangan kadar air dan asam basa dalam darah
9. Merawat fungsi otak
10. Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
11. Menjaga kesehatan jantung dan saraf

Mineral terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yakni mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh
(Makro Mineral), dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil (Mikro Mineral).
Berikut adalah jenis mineral beserta fungsi mineral bagi tubuh :
1. Makro Mineral

Makro mineral adalah golongan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak, yaitu di
atas 100 mg per harinya. Jenis mineral yang termasuk ke dalam golongan makro mineral adalah
Fosfor, Kalsium, Sulfur, Magnesium. Makro mineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah lebih besar, dengan ukuran konsentrasi >50 mg/kg (50 ppm).

A. Fosfor (P)

Fosfor adalah satu dari empat jenis makro mineral. Fosfor bisa Anda dapatkan melalui sejumlah
makanan seperti ayam, ikan, daging sapi, dan sereal. Fungsi mineral fosfor antara lain untuk:

 Komponen utama enzim dan sel tubuh


 Merawat kesehatan tulang dan gigi
 Mengoptimalkan metabolisme tubuh

Idealnya, manusia membutuhkan tak kurang dari 700 mg fosfor per hari guna menjaga agar fungsi
tubuh tetap optimal. Kekurangan fosfor akan memicu sejumlah gangguan kesehatan semisal tubuh
lemas dan gangguan sintesis asam nukleat.

B. Kalsium (Ca)

Jenis mineral yang sudah tidak asing lagi ini juga termasuk ke dalam golongan makro mineral, dan
umumnya ditemui pada sejumlah makanan seperti susu, daging sapi, ayam, hingga makanan laut
seperti udang dan kepiting. Fungsi mineral kalsium di antaranya adalah:

 Memaksimalkan produksi enzim pencernaan sehingga proses penyerapan makanan


berjalan cepat
 Merawat kepadatan tulang
 Mempercepat proses penyembuhan luka

Kalsium adalah jenis mineral yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh. Kadar kalsium ideal yang
diperlukan tubuh dalam sehari mencapai 4700 mg
C. Sulfur (S)

Sulfur adalah jenis mineral yang kerap dijadikan komposisi obat kecantikan. Pada makanan, makro
mineral ini dapat ditemui pada ikan, daging ayam, telur, dan susu. Fungsi mineral sulfur meliputi:

 Penghasil insulin
 Berperan sebagai antikoagulan
 Komponen penting tulang rawan

Agar fungsi Sulfur benar-benar terasa, dalam sehari tubuh memerlukan setidaknya 800-900 mg sulfur.

D. Magnesium (Mg)

Magnesium bisa dijumpai pada makanan seperti daging sapi, sayuran, tahu, kacang, dan cokelat.
Fungsi mineral magnesium di antaranya:

 Mengendalikan keseimbangan elektrolit saat terjadi kontraksi otot


 Mengaktifkan dan mengontrol beberapa jenis enzim
 Mengoptimalkan metabolisme tubuh, terutama yang berkaitan dengan lemak dan protein

Diperlukan setidaknya 310 mg magnesium per hari guna mengoptimalkan fungsi magnesium dalam
mendukung kinerja tubuh

E. Natrium (Na)

Natrium adalah jenis mineral makro yang biasanya banyak terkandung di dalam garam. Fungsi
natrium bagi tubuh antara lain:

 Menjaga keseimbangan kadar asam basa


 Mengoptimalkan kinerja sistem saraf

Jumlah ideal asupan mineral natrium dalam sehari adalah 200 mg. Perlu diingat, asupan natrium
yang melebihi angka tersebut dapat memicu Anda mengalami darah tinggi (hipertensi).

.
2. Mikro Mineral

Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih kecil, tapi tetap
dibutuhkan secara lengkap, dengan ukuran konsentrasi. Jenis mineral yang termasuk dalam golongan
mikro mineral adalah Kromium, Iodium, Mangan, Flour, Selenium.

A. Kromium (Cr)

Kromium dapat di dapatkan dari berbagai makanan seperti : Daging, sereal, sayur-sayuran, dan
beberapa makanan laut adalah sumber utama dari mineral kromium. Fungsi mineral kromium bagi
tubuh mencakup:

 Kofaktor untuk menghasilkan insulin


 Mengendalikan kadar glukosa
 Mengoptimalkan metabolisme tubuh

Angka kecukupan mineral kromium dalam sehari sekitar 25-35 mikrogram. Meskipun tergolong
sedikit, kekurangan kromium akan memengaruhi metabolisme tubuh.

B. Iodium (I)

Meskipun tergolong mikro mineral, iodium punya fungsi yang cukup penting bagi tubuh, yaitu:

 Mengendalikan suhu tubuh


 Berperan membantu sintesis hormon tiroid
 Merawat saraf dan otot
 Mengontrol oksidasi di dalam sel
 Mengoptimalkan pertumbuhan tubuh

Setiap hari, setidaknya tubuh memerlukan 150 mikrogram iodium untuk menjaga kesehatan fungsi
tubuh. Kekerangan mineral ini dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti gondok.
C. Mangan (Mn)

Mikro mineral mangan umumnya dapat ditemui pada jenis makanan seperti gandum, udang, dan biji
wijen. Fungsi mangan bagi tubuh adalah untuk:

 Regenerasi sel darah merah


 Membantu pembentukan dan pertumbuhan tulang
 Melancarkan siklus reproduksi
 Membantu metabolisme karbohidrat

Mangan adalah mineral yang termasuk ke dalam golongan mikro mineral oleh karena tubuh hanya
membutuhkan 1,8-2,3 mg mangan per harinya.

D. Flour (F)

Flour atau flourida adalah mikro mineral yang umumnya terdapat pada sayur bayam, bawang-
bawangan, dan kacang kedelai. Flour memiliki fungsi antara lain untuk:

 Mencegah pengeroposan tulang


 Mencegah terjadinya karang pada gigi
 Merawat kesehatan gigi secara keseluruhan

Kebutuhan tubuh akan flour berada di angka 2,54 mg per hari. Alangkah baiknya penuhi asupan
mineral yang satu ini guna mencegah terjadinya kerusakan gigi maupun tulang pada tubuh

E. Selenium (Se)

Selenium banyak terdapat pada daging ayam, susu, dan bawang-bawangan. Fungsi selenium di
antaranya:

 Kofaktor enzim
 Antioksidan
 Metabolisme lemak

Agar terhindar dari gangguan kesehatan akibat kekurangan selenium seperti nyeri otot, maka
diperlukan setidaknya 30 mikrogram selenium per hari.
C. Imunologi

Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan tubuh.


Terminologi kata “imunologi” berasal dari kata immunitas dari bahasa latin yang berarti pengecualian
atau pembebasan. Immunitas (imunitas)selanjutnya dipakai untuk suatu pengertian yang mengarah
pada perlindungan dan kekebalan terhadap suatu penyakit, dan lebih spesifik penyakit infeksi. Konsep
imunitas yang berarti perlindungan dan kekebalan sesungguhnya telah dikenal oleh manusia sejak
jaman dahulu.

Imunologi berasal dari bahasa latin yaitu imunis dan logos. Imun yang berarti kebal dan logos
yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh. Imunitas adalah
perlindungan dari penyakit, khususnya infeksi. Sel-sel yang dan molekul-molekul yang terlibat di
dalam perlindungan membentuk sistem imun. Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu
biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua
organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
kekebalan tubuh melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.

Pengetahuan imunologi yang maju telah dapat dikembangkan untuk menerangkan patogenesis
serta menegakkan diagnosis berbagai penyakit yang sebelumnya masih kabur. Kemajuan dicapai
dalam pengembangan berbagai vaksin dan obat-obatan yang digunakan dalam memperbaiki fungsi
sistem imun dalam memerangi infeksi dan keganasan, atau sebaliknya digunakan untuk menekan
inflamasi dan fungsi sistem imun yang berlebihan pada penyakit hipersensivitas.

a.Fungsi sistem imun

Sistem Imun adalah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan kegiatan
dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh. Sistem ini melindungi tubuh
sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita.
Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang mempunyai persenjataan lengkap. Setiap sistem,
organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili keseluruhan di dalam suatu pembagian kerja yang
sempurna. Setiap kegagalan dalam sistem akan menghancurkan tatanan ini. Sistem imun sangat
diperlukan bagi tubuh kita. Sistem imun adalah sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang terdiri atas :

1. Pertahanan lini pertama tubuh : Merupakan bagian yang dapat dilihat oleh tubuh dan
berada pada permukaan tubuh manusia sepeti kulit, air mata, air liur, bulu hidung,
keringat, cairan mukosa, rambut.
2. Pertahanan lini kedua tubuh : Merupakan bagian yang tidak dapat dilihat seperti
timus, limpa, sistem limfatik, sumsum tulang, sel darah putih/ leukosit, antibodi, dan
hormon.

Semua bagian sistem imun ini bekerja sama dalam melawan masuknya virus, bakteri, jamur, cacing,
dan parasit lain yang memasuki tubuh melalui kulit, hidung, mulut, atau bagian tubuh lain. Fungsi
dari sistem imun antara lain:

 Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan menghancurkan dan menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
 Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan
 Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Dan Sasaran utama yaitu bakteri patogen
dan virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, dan sel
mast).

b. Respon imunologi

Respon imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen,
untuk mengeliminasi antigen. Respons ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama
sel makrofag, sel limfosit, komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks.
Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahan non spesifik dan mekanisme
pertahanan spesifik (Akib, dkk., 2010).

Tahapan Respon Sistem Imun

1.Deteksi dan mengenali benda asing

2.Komunikasi dengan sel lain untuk merespon

3.Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon

4.Destruksi atau supresi penginvasi

Fungsi respons imun

1. pertahanan (Defense) : terhadap benda asing/mikroba


2. homeostasis : eliminasi sel tak berguna/debris
3. pengawasan (Surveillance) : bertugas untuk waspada dan mengenal adanya
perubahan-perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang abnormal.

Anda mungkin juga menyukai