Nim : PO71241180041
Matkul : Farmakologi
A. Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan.
Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin
mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat
rusak karena penyimpanan dan pengolahan.
Fungsi : Penting untuk indra penglihatan, menjaga kesehatan Kulit dan imunitas Tubuh.
Penyakit akibat kekurangannya : Rabun Senja, Katarak, Hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel
rambut), Keratomalacia (Perusakan Kornea).
Sumber Makanan Vitamin A : Buah-buahan berwarna Merah dan Kuning (Wartel, Cabe Merah,
Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal, Sayuran yang berwarna Hijau dan Kuning.
Vitamin B1
Fungsi : Penting untuk system saraf dan fungsi jantung, Mencegah penyakit beri-beri.
Penyakit akibat kekurangannya : Daya tahun tubuh berkurang, Penyakit Beri-beri, kurang nafsu
makan, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.
Sumber Makanan Vitamin B1 : Gandum, kacang hijau, kacang kedelai, daging, susu, roti, tepung,
ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya.
Vitamin B2
Fungsi : Penting untuk Kulit, Pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah kepekaan mata terhadap cahaya.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Ariboflavinosis, Turunnya daya tahan tubuh, kulit kering,
kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
Sumber Makanan Vitamin B2 : Susu, Pisang, Kacang hijau, asparagus, sayuran hijau yang berdaun,
daging tanpa lemak.
Vitamin B3
Fungsi : Membantu makanan menjadi energi, membantu sistem saraf, mencegah penyakit pellagra,
mencegah berkurangnya nafsu makan.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Pellagra (Penyakit karena kurang makan), insomnia mual-
mual, badan lemas, otot mudah keram dan kejang.
Sumber Makanan Vitamin B3 : Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan (tuna dan salmon), Sayur-
sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu, Avokado, Brokoli.
Vitamin B5
Vitamin B6
Fungsi : Penting kesehatan gigi dan gusi, penting untuk sel-sel darah merah dan sistem saraf,
memproduksi antibodi.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (kekurangan darah), Gangguan sistem saraf.
Fungsi : Membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer karbondioksida dan metabolisme
karbohidrat dan lemak.
Penyakit akibat kekurangannya : Dermatitis, Enteritis, depresi, nusea, anemia dan kerontokan rambut.
Sumber Makanan Vitamin B7 : Daging, kuning telur, pisang, kacang-kacangan, ragi dan gandum.
Vitamin B9
Fungsi : Mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh dalam proses metobolisme protein yang
berlangsung, membangun sel-sel darah merah yang sehat, menurunkan resiko penyakit jantung.
Sumber Makanan Vitamin B9 : Bayam, Kacang polong, biji Bunga matahari, kentang, tomat, jeruk,
Telur dan hati.
Vitamin B12
Fungsi : Menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah penyakit anemia dan penting untuk pertumbuhan
bagi anak-anak.
Fungsi : Penting untuk kesehatan gigi dan gusi serta tulang, Membentuk sel-sel tubuh dan pembuluh
darah, mencegah penyakit kudis, meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.
Penyakit akibat kekurangannya : Lidah pecah-pecah, berkurangnya energi / cepat lelah, penyakit
kudis, penyakit sariawan, anemia.
Sumber Makanan Vitamin C : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu, mentega dan
ikan.
Vitamin D
Sumber Makanan Vitamin D : Ikan, telur, hati, Jamur, Kedelai, Susu, udang, tiram. Paparan sinar
Matahari.
Vitamin E
Fungsi : Penting untuk fungsi darah, mencegah asam lemak yang berlebihan, menjaga jaringan
kesehatan kulit, mata, darah merah dan hati, Sebagai antioksidan alami, melindungi paru-paru dari
polusi udara.
Sumber Makanan Vitamin E : minyak sayur, gandum, padi-padian, lettuce, ikan, ragi, kuning telur.
Vitamin K
Fungsi : membantu metabolisme tubuh dan mencegah penyakit diabetes, menekan proses pendarahan
akibat pemakain senyawa aspirin atau antibiotik berlebihan, menurunkan risiko terkena penyakit
osteoporosis.
Sumber Makanan Vitamin K : Sayuran berdaun hijau, avocado, kiwi, peterseli (parsley).
B. Mineral
Mineral adalah unsur kimia anorganik yang dihasilkan dari sisa makanan yang hancur dalam suhu
tinggi atau terdegradasi oleh bahan-bahan kimia. Mineral bersifat sebagai nutrisi esensial dan
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil guna menjalankan fungsinya secara optimal.
1. Menghasilkan enzim
2. Mengontrol tekanan osmotik pada tubuh
3. Membentuk struktur jaringan lunak dank eras
4. Merawat kesehatan tulang dan gigi
5. Membantu pembentukan zat antibodi
6. Membantu kontraksi otot dan respons saraf
7. Mencegah nyeri pada otot
8. Mengendalikan keseimbangan kadar air dan asam basa dalam darah
9. Merawat fungsi otak
10. Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
11. Menjaga kesehatan jantung dan saraf
Mineral terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yakni mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh
(Makro Mineral), dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil (Mikro Mineral).
Berikut adalah jenis mineral beserta fungsi mineral bagi tubuh :
1. Makro Mineral
Makro mineral adalah golongan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak, yaitu di
atas 100 mg per harinya. Jenis mineral yang termasuk ke dalam golongan makro mineral adalah
Fosfor, Kalsium, Sulfur, Magnesium. Makro mineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah lebih besar, dengan ukuran konsentrasi >50 mg/kg (50 ppm).
A. Fosfor (P)
Fosfor adalah satu dari empat jenis makro mineral. Fosfor bisa Anda dapatkan melalui sejumlah
makanan seperti ayam, ikan, daging sapi, dan sereal. Fungsi mineral fosfor antara lain untuk:
Idealnya, manusia membutuhkan tak kurang dari 700 mg fosfor per hari guna menjaga agar fungsi
tubuh tetap optimal. Kekurangan fosfor akan memicu sejumlah gangguan kesehatan semisal tubuh
lemas dan gangguan sintesis asam nukleat.
B. Kalsium (Ca)
Jenis mineral yang sudah tidak asing lagi ini juga termasuk ke dalam golongan makro mineral, dan
umumnya ditemui pada sejumlah makanan seperti susu, daging sapi, ayam, hingga makanan laut
seperti udang dan kepiting. Fungsi mineral kalsium di antaranya adalah:
Kalsium adalah jenis mineral yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh. Kadar kalsium ideal yang
diperlukan tubuh dalam sehari mencapai 4700 mg
C. Sulfur (S)
Sulfur adalah jenis mineral yang kerap dijadikan komposisi obat kecantikan. Pada makanan, makro
mineral ini dapat ditemui pada ikan, daging ayam, telur, dan susu. Fungsi mineral sulfur meliputi:
Penghasil insulin
Berperan sebagai antikoagulan
Komponen penting tulang rawan
Agar fungsi Sulfur benar-benar terasa, dalam sehari tubuh memerlukan setidaknya 800-900 mg sulfur.
D. Magnesium (Mg)
Magnesium bisa dijumpai pada makanan seperti daging sapi, sayuran, tahu, kacang, dan cokelat.
Fungsi mineral magnesium di antaranya:
Diperlukan setidaknya 310 mg magnesium per hari guna mengoptimalkan fungsi magnesium dalam
mendukung kinerja tubuh
E. Natrium (Na)
Natrium adalah jenis mineral makro yang biasanya banyak terkandung di dalam garam. Fungsi
natrium bagi tubuh antara lain:
Jumlah ideal asupan mineral natrium dalam sehari adalah 200 mg. Perlu diingat, asupan natrium
yang melebihi angka tersebut dapat memicu Anda mengalami darah tinggi (hipertensi).
.
2. Mikro Mineral
Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih kecil, tapi tetap
dibutuhkan secara lengkap, dengan ukuran konsentrasi. Jenis mineral yang termasuk dalam golongan
mikro mineral adalah Kromium, Iodium, Mangan, Flour, Selenium.
A. Kromium (Cr)
Kromium dapat di dapatkan dari berbagai makanan seperti : Daging, sereal, sayur-sayuran, dan
beberapa makanan laut adalah sumber utama dari mineral kromium. Fungsi mineral kromium bagi
tubuh mencakup:
Angka kecukupan mineral kromium dalam sehari sekitar 25-35 mikrogram. Meskipun tergolong
sedikit, kekurangan kromium akan memengaruhi metabolisme tubuh.
B. Iodium (I)
Meskipun tergolong mikro mineral, iodium punya fungsi yang cukup penting bagi tubuh, yaitu:
Setiap hari, setidaknya tubuh memerlukan 150 mikrogram iodium untuk menjaga kesehatan fungsi
tubuh. Kekerangan mineral ini dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti gondok.
C. Mangan (Mn)
Mikro mineral mangan umumnya dapat ditemui pada jenis makanan seperti gandum, udang, dan biji
wijen. Fungsi mangan bagi tubuh adalah untuk:
Mangan adalah mineral yang termasuk ke dalam golongan mikro mineral oleh karena tubuh hanya
membutuhkan 1,8-2,3 mg mangan per harinya.
D. Flour (F)
Flour atau flourida adalah mikro mineral yang umumnya terdapat pada sayur bayam, bawang-
bawangan, dan kacang kedelai. Flour memiliki fungsi antara lain untuk:
Kebutuhan tubuh akan flour berada di angka 2,54 mg per hari. Alangkah baiknya penuhi asupan
mineral yang satu ini guna mencegah terjadinya kerusakan gigi maupun tulang pada tubuh
E. Selenium (Se)
Selenium banyak terdapat pada daging ayam, susu, dan bawang-bawangan. Fungsi selenium di
antaranya:
Kofaktor enzim
Antioksidan
Metabolisme lemak
Agar terhindar dari gangguan kesehatan akibat kekurangan selenium seperti nyeri otot, maka
diperlukan setidaknya 30 mikrogram selenium per hari.
C. Imunologi
Imunologi berasal dari bahasa latin yaitu imunis dan logos. Imun yang berarti kebal dan logos
yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh. Imunitas adalah
perlindungan dari penyakit, khususnya infeksi. Sel-sel yang dan molekul-molekul yang terlibat di
dalam perlindungan membentuk sistem imun. Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu
biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua
organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
kekebalan tubuh melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.
Pengetahuan imunologi yang maju telah dapat dikembangkan untuk menerangkan patogenesis
serta menegakkan diagnosis berbagai penyakit yang sebelumnya masih kabur. Kemajuan dicapai
dalam pengembangan berbagai vaksin dan obat-obatan yang digunakan dalam memperbaiki fungsi
sistem imun dalam memerangi infeksi dan keganasan, atau sebaliknya digunakan untuk menekan
inflamasi dan fungsi sistem imun yang berlebihan pada penyakit hipersensivitas.
Sistem Imun adalah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan kegiatan
dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh. Sistem ini melindungi tubuh
sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita.
Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang mempunyai persenjataan lengkap. Setiap sistem,
organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili keseluruhan di dalam suatu pembagian kerja yang
sempurna. Setiap kegagalan dalam sistem akan menghancurkan tatanan ini. Sistem imun sangat
diperlukan bagi tubuh kita. Sistem imun adalah sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang terdiri atas :
1. Pertahanan lini pertama tubuh : Merupakan bagian yang dapat dilihat oleh tubuh dan
berada pada permukaan tubuh manusia sepeti kulit, air mata, air liur, bulu hidung,
keringat, cairan mukosa, rambut.
2. Pertahanan lini kedua tubuh : Merupakan bagian yang tidak dapat dilihat seperti
timus, limpa, sistem limfatik, sumsum tulang, sel darah putih/ leukosit, antibodi, dan
hormon.
Semua bagian sistem imun ini bekerja sama dalam melawan masuknya virus, bakteri, jamur, cacing,
dan parasit lain yang memasuki tubuh melalui kulit, hidung, mulut, atau bagian tubuh lain. Fungsi
dari sistem imun antara lain:
Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan menghancurkan dan menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Dan Sasaran utama yaitu bakteri patogen
dan virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, dan sel
mast).
b. Respon imunologi
Respon imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen,
untuk mengeliminasi antigen. Respons ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama
sel makrofag, sel limfosit, komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks.
Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahan non spesifik dan mekanisme
pertahanan spesifik (Akib, dkk., 2010).