Anda di halaman 1dari 5

Nama : Humaira Afifah

NIM : 2203036052
Matkul: Kimia Hasil Pertanian II

5 Fungsi Mineral dalam Pengolahan Hasil Pertanian

1. Natrium
Natrium atau sodium adalah jenis makromineral yang sering ditemukan dalam garam
dapur. Fungsi natrium adalah untuk menjaga keseimbangan cairan, sirkulasi darah,
transmisi pesan antar sel saraf, serta berperan dalam kontraksi otot. Seperti klorida
dan kalium, fungsi natrium akan menciptakan saluran khusus di membran sel kita
yang melakukan tugas vital yang berbeda. Misalnya, saluran natrium membantu
mengontrol jumlah air yang masuk dan keluar dari sel dan memungkinkan
pengangkutan nutrisi dan senyawa tertentu (seperti asam amino, glukosa, vitamin,
dll.) ke dalam sel. Asupan natrium dalam sehari yang dianjurkan adalah tidak lebih
dari 1,5 gr atau sekitar setengah sendok teh garam dapur. Jika asupannya berlebihan,
bisa menyebabkan hipertensi. Orang yang punya hipertensi mungkin perlu
menyesuaikan asupannya. Selain garam, natrium juga bisa ditemukan pada makanan
olahan, biji-bijian, atau daging. Melansir dari Healthline bahwa organisasi kesehatan
biasanya merekomendasikan agar orang dewasa membatasi asupan natriumnya hingga
kurang dari 2.300 mg (sekitar satu sendok teh garam) per hari untuk mencegah
kondisi seperti tekanan darah tinggi. Natrium sendiri dapat ditemukan di hampir
semua makanan dan minuman. Mineral ini terkandung secara alami di banyak
makanan, ditambahkan selama proses pembuatan, atau digunakan sebagai penyedap
di rumah dan restoran. Jadi jangan heran jika banyak orang mendapatkan asupan
mineral ini terlalu banyak. Saat ini, natrium telah dikaitkan dengan tekanan darah
tinggi, yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan arteri ketika
meningkat secara kronis. Pada gilirannya, kondisi ini akan meningkatkan risiko
penyakit jantung, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
2. Yodium
Yodium adalah mineral mikro yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon
tiroid. Hormon tiroid ini berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan
tubuh, dan metabolisme tubuh. Dalam sehari, tubuh membutuhkan sekitar 150 mcg
asupan yodium. Yodium dapat ditemukan pada makanan laut, produk susu, sayuran,
dan garam yang diperkaya yodium. Selain mengendalikan metabolisme tubuh,
hormon tiroid juga berfungsi untuk menstabilkan detak jantung, tekanan darah, dan
suhu tubuh, serta mengatur kecepatan tubuh mengolah makanan. Hormon tiroid juga
penting dalam menunjang tumbuh kembang bayi, secara khusus dalam
memaksimalkan pertumbuhan tulang dan perkembangan otak bayi. Untuk memenuhi
kebutuhan yodium harian, dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung
yodium. Selain garam beryodium, terdapat beberapa jenis makanan yang kaya
yodium, di antaranya: Udang, rumput laut, Ikan laut, termasuk ikan tuna, kerang, Susu
dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt, telur, buah prune. Kekurangan
yodium akibat asupan yodium dari makanan tidak tercukupi dapat menyebabkan,
penyakit gondok. Kurangnya asupan yodium dalam tubuh akan membuat hormon
tiroid bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga kelenjar tiroid membesar. Kondisi
ini dikenal dengan sebutan penyakit gondok. Gejala yang umum dirasakan oleh
penderita penyakit gondok, meliputi sulit menelan, suara serak, batuk, dan sesak
napas. Selain itu dapat menyebabkan penyakit hipotiroidisme, kurangnya asupan
yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme. Dalam kondisi ini, kelenjar tiroid
menjadi kurang aktif, sehingga tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam
jumlah yang cukup.

3. Klorida
Elektrolit merupakan mineral bermuatan listrik yang terdapat dalam jaringan, sel,
hingga cairan tubuh. Pada cairan tubuh, elektrolit dapat tersedia dalam darah, urine,
dan keringat. Secara umum mineral ini berfungsi untuk mendukung fungsi organ
tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, asupan elektrolit yang cukup
perlu terpenuhi setiap harinya dalam beraktivitas. Meski begitu, elektrolit dalam tubuh
terbagi menjadi beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda. Salah satu jenis elektrolit
pada tubuh adalah klorida yang memiliki sejumlah peran penting. Klorida adalah
molekul yang sering digabungkan bersama natrium. Sebab, bersama dengan natrium,
klorida juga sama-sama berfungsi sebagai elektrolit, yang berguna untuk menjaga
keseimbangan cairan. Klorida juga dapat ditemukan dalam garam dapur (NaCl).
Jumlah asupan yang dianjurkan per harinya adalah satu sendok teh garam. Makanan
yang menjadi sumber klrorida adalah seperti garam meja, garam laut, rumput laut,
tomat, selada, seledri, dan zaitun. Klorida berperan menciptakan saluran khusus pada
membrane sel. Saluran khusus ini berperan penting dalam mengontrol jumlah air,
jenis senyawa serta nutrisi yang masuk dan keluar sel. Secara keseluruhan, klorida
memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Hal ini dapat
membantu mengatur tekanan darah serta pH (derajat keasaman atau kebasaan suatu
larutan) tubuh. Klorida yang perlu terpenuhi setiap harinya akan bervariasi pada setiap
orang. menurut Harvard Health Publishing, asupan klorida yang memadai untuk orang
berusia 14 hingga 50 tahun dan wanita hamil adalah 2,3 gram setiap harinya.
Sementara itu, bagi mereka yang berusia 51 hingga 70 adalah 2 gram setiap harinya.
Bagi mereka yang berusia 71 tahun ke atas, asupan klorida yang memadai adalah 1,8
gram setiap harinya. Asupan klorida yang tidak sesuai sama-sama dapat menimbulkan
gangguan pada tubuh. Jika asupannya kurang, hal ini dapat menyebabkan defisiensi
klorida (meski jarang terjadi). Sementara itu, apabila asupannya berlebihan, klorida
dapat menyebabkan keracunan.

4. Kalium
Kalium atau potasium merupakan salah satu jenis mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh. Ada beragam manfaat kalium bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah
melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Asupan kalium bisa diperoleh dengan
mengonsumsi beberapa jenis sayuran dan buah-buahan. Manfaat kalium selalu
dikaitkan dengan perannya sebagai salah satu jenis elektrolit di dalam tubuh.
Elektrolit berperan penting dalam mengatur cairan tubuh, menghantar sinyal listrik
pada saraf, dan mengatur kontraksi otot. Fungsi kalium untuk kesehatan tubuh adalah
untuk menjaga agar saraf, otot, dan jantung berfungsi dengan baik. Selain itu, kalium
juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Orang dewasa membutuhkan
asupan kalium sebesar 4,7 gr per hari. Kalium dapat ditemukan pada makanan tinggi
kalium, seperti pisang, jamur, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Kalium membantu
meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan
tekanan darah. Selain itu, makanan yang mengandung kalium dapat membantu
mengurangi kadar garam berlebih dalam tubuh dengan cara mengeluarkannya melalui
urine. Asupan kalium yang cukup dapat mencegah penyakit pada pembuluh darah,
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Kalium juga mampu
mencegah aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah arteri. Selain itu, manfaat
kalium dalam menjaga kesehatan saraf dan kekuatan otot juga akan memelihara
kemampuan jantung dalam memompa darah dengan cukup. Beberapa studi bahkan
menyebutkan bahwa kalium juga bermanfaat untuk mengurangi risiko munculnya
gangguan irama jantung (aritmia).

5. Fosfor

Fosfor adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi
penting. Zat ini bisa diperoleh melalui makanan yang kamu konsumsi. Meski
dibutuhkan oleh tubuh, jumlahnya kudu seimbang. Tidak boleh kurang ataupun
kelebihan. Kelebihan fosfor dapat memicu masalah ginjal, risiko serangan jantung dan
stroke. Sementara kekurangan fosfor bisa memperburuk penyakit diabetes. Fosfor
adalah mineral penting yang ditemukan di setiap sel tubuh manusia. Zat ini masuk
dalam kategori makro mineral, sama seperti kalsium, natrium, magnesium, kalium,
klorida, dan belerang. Artinya, tubuh membutuhkan mineral ini dalam jumlah yang
cukup besar. Pasalnya, makro mineral yang satu ini punya andil yang cukup banyak
untuk tubuh. Pekerjaan utamanya adalah membangun dan memelihara tulang dan gigi.
Mereka juga berperan dalam pembentukan DNA dan RNA (blok genetik tubuh).
Mineral ini memainkan peran kunci dalam metabolisme, kontraksi otot, mengatur
irama jantung, dan menyalurkan sinyal-sinyal saraf. Tidak sebatas itu, senyawa ini
juga membantu membuang limbah dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Kekurangan fosfor adalah masalah kesehatan yang jarang terjadi. Kondisi ini bisa
diidentifikasi melalui tes darah dan urine. Namun, ada beberapa gejala yang
menandakan kekurangan fosfor, seperti anemia, sakit tulang, masalah koordinasi dan
mudah mengalami infeksi. Untuk mencegah kekurangan fosfor, seseorang perlu
mencukupi kebutuhan harian zat ini. Jumlah fosfor dibutuhkan sehari-hari bisa
berbeda-beda tergantung usia seseorang. Misalnya, orang dewasa membutuhkan lebih
sedikit fosfor daripada anak-anak yang berusia antara 9 dan 18 tahun. Kebanyakan
orang bisa mendapatkan jumlah fosfor yang diperlukan melalui makanan yang
dikonsumsi. Bagi seseorang yang butuh asupan lebih, zat ini bisa ditambahkan
melalui suplemen.

Anda mungkin juga menyukai