Cari Dokter
Tanya Dokter
Aloproteksi
Alodokter Shop
Masuk
Download Aplikasi
Diabetes
Jantung
Kesehatan Mulut
Kolesterol Tinggi
Diet
Kecantikan
Kulit
Kehamilan
Bayi
Mata
Skin Barrier
Hidup Sehat
Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang terdapat di dalam sel, jaringan, dan
cairan tubuh, termasuk darah, urine, dan keringat. Ada banyak jenis elektrolit dengan
fungsinya masing-masing. Agar semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik,
diperlukan asupan elektrolit yang cukup.
Elektrolit berfungsi untuk mendukung aktivitas sel dan jaringan tubuh, seperti saraf dan otot.
Selain itu, elektrolit juga berperan penting dalam memelihara fungsi jantung serta menjaga kadar
cairan tubuh tetap seimbang.
Jumlah elektrolit di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai hormon, terutama hormon yang
diproduksi di ginjal dan kelenjar adrenal. Apabila terjadi gangguan keseimbangan elektrolit, baik
kelebihan atau kekurangan, fungsi jaringan dan organ tubuh pun akan terganggu.
Untuk memenuhi asupan elektrolit, Anda bisa memperolehnya dari berbagai jenis makanan dan
minuman yang dikonsumsi sehari-hari, termasuk minuman elektrolit.
1. Natrium
Natrium dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit, mengendalikan cairan dalam
tubuh, dan mengatur kontraksi otot serta fungsi saraf. Normalnya, kadar natrium di dalam darah
berkisar antara 135–145 milimol/liter (mmol/L).
Masalah kesehatan tertentu bisa menyebabkan tubuh kelebihan atau kekurangan natrium.
Kelebihan natrium (hipernatremia) biasanya terjadi akibat dehidrasi berat, misalnya
kurang minum air, diet ekstrem, atau diare kronis.
Sementara itu, kekurangan natrium (hiponatremia) bisa disebabkan oleh konsumsi air yang
terlalu banyak, menderita luka bakar luas, gangguan fungsi ginjal atau hati, gagal jantung, atau
kelainan pada hormon antidiuretik yang bertugas untuk mengatur jumlah cairan tubuh.
2. Kalium
Elektrolit yang satu ini berfungsi untuk mengatur irama dan pompa jantung, menjaga tekanan
darah tetap stabil, mendukung aktivitas listrik saraf, mengatur kontraksi otot dan metabolisme
sel, serta menjaga kesehatan tulang dan keseimbangan elektrolit.
Dalam darah, jumlah kalium normal berada di kisaran 3,5–5 mmol/L. Kekurangan kalium
(hipokalemia) dapat disebabkan oleh diare, muntah hebat, dan efek samping obat diuretik.
Sementara itu, kelebihan kalium (hiperkalemia) biasanya disebabkan oleh dehidrasi parah, gagal
ginjal, asidosis, atau rendahnya jumlah hormon kortisol dalam tubuh, misalnya karena penyakit
Addison.
3. Klorida
Klorida dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pH atau tingkat keasaman darah, jumlah cairan
tubuh, dan aktivitas saluran pencernaan. Normalnya, kadar klorida dalam tubuh adalah 98–108
mmol/L.
Kekurangan klorida (hipokloremia) dapat terjadi karena gagal ginjal akut, keringat berlebih,
gangguan makan, dan gangguan fungsi kelenjar adrenal. Sementara itu, kelebihan klorida
(hiperkloremia) terjadi akibat dehidrasi parah, gangguan kelenjar paratiroid, gagal ginjal, atau
efek samping cuci darah.
4. Kalsium
Kalsium merupakan mineral dan elektrolit penting yang berperan untuk menstabilkan tekanan
darah, mengendalikan kontraksi otot dan aktivitas listrik saraf, menguatkan tulang dan gigi, serta
mengoptimalkan proses pembekuan darah.
Normalnya, kadar kaslium dalam tubuh adalah 8,5–10,5 miligram/desiliter (mg/dL). Kelebihan
kalsium (hiperkalsemia) dapat disebabkan oleh hiperparatiroidisme, penyakit ginjal, gangguan
paru-paru, kanker, serta kelebihan asupan vitamin D dan kalsium.
Sebaliknya, kekurangan kalsium dapat disebabkan oleh gagal ginjal,
hipoparatiroidisme, kekurangan vitamin D, pankreatitis, kekurangan albumin, dan kanker prostat.
5. Magnesium
Magnesium berperan penting dalam proses pembentukan sel dan jaringan tubuh, menjaga irama
jantung, serta mendukung fungsi saraf dan kontraksi otot. Mencukupi kebutuhan magnesium
juga bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur pada penderita insomnia.
Normalnya, kadar magnesium dalam tubuh ialah 1,5–2,7 mg/dL. Kelebihan magnesium
(hipermagnesemia) bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penyakit Addison atau gagal
ginjal berat.
Sementara itu, kekurangan magnesium (hipomagnesemia) bisa disebabkan oleh gagal jantung,
diare kronis, kecanduan alkohol, atau efek samping obat-obatan, misalnya diuretik dan
antibiotik.
6. Fosfat
Fosfat berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi, menghasilkan energi, serta mendukung
pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Kadar fosfat normalnya berkisar antara 2,5–4,5
mg/dL.
Kekurangan fosfat (hipofosfatemia) biasanya disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu
aktif, kekurangan vitamin D, luka bakar parah, dan kecanduan alkohol.
Sementara itu, kelebihan fosfat (hiperfosfatemia) biasanya disebabkan oleh cedera otot parah,
kelenjar paratiroid kurang aktif, gagal napas, penyakit ginjal kronis, kadar kalsium rendah, atau
efek samping obat-obatan, misalnya kemoterapi dan obat pencahar yang mengandung fosfat.
7. Bikarbonat
Jenis elektrolit ini berfungsi untuk menjaga pH darah tetap normal, menyeimbangkan kadar
cairan tubuh, dan mengatur fungsi jantung. Normalnya, kadar bikarbonat dalam tubuh berkisar
antara 22–30 mmol/L.
Jumlah bikarbonat dalam darah yang tidak normal dapat disebabkan oleh gangguan pernapasan,
gagal ginjal, asidosis dan alkalosis, serta penyakit metabolik.
Setiap jenis elektrolit di atas memiliki peran penting dalam tubuh. Namun, jumlah elektrolit
terkadang bisa terganggu akibat berbagai faktor, seperti dehidrasi atau penyakit tertentu.
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh bisa saja tidak menimbulkan gejala, terutama bila
masih ringan. Namun, pada kondisi yang lebih parah, ketidakseimbangan elektrolit biasanya
akan menimbulkan beberapa gejala berikut ini:
Agar berbagai organ tubuh dapat berfungsi dengan baik, Anda perlu menjaga kadar setiap jenis
elektrolit di dalam tubuh berada dalam batas normal. Untuk mencukupi asupan elektrolit, Anda
bisa mengonsumsi makanan bergizi, minum air mineral yang cukup, serta minum minuman
elektrolit atau suplemen, bila diperlukan. Anda juga bisa mencukupi kebutuhan elektrolit dengan
minum jus buah, misalnya jus timun.
Jika mengalami gejala kelebihan atau kekurangan elektrolit, segera konsultasikan
ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Terakhir diperbarui: 10 Mei 2023
Ditinjau oleh: dr. Sienny Agustin
Referensi
Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan
Saya mau tanya dok, apakah infused water lemon dapat menghilangkan lemak tubuh dan berat
badan? Berapa lama saya harus minum infused water lemon ag...
1 Balasan
Ibu saya sudah beberapa hari muntah darah dan dari dokter dinyatakan mengalami esofagitis
karna asam lambung dok, sedang dalam pengobatan sih ini d...
1 Balasan
K
Apa saja makanan yang aman dikonsumsi untuk menaikkan darah rendah?
Oleh: Ko***o
Dijawab oleh dr. Riza Marlina
Dok mau tanya. Apa saja makanan yang aman dikonsumsi untuk mengatasi darah rendah?
Tekanan darah saya cuma 100/70 tapi saya ada riwayat gerd dok.. ...
Selanjutnya
Artikel Terkait
Keluarga
Hidup Sehat
5 Macam Buah untuk Batuk yang Bisa Dicoba
Hidup Sehat
Hidup Sehat
Tanpa Disadari, 7 Makanan Berbahaya untuk Kesehatan Ini Sering Dikonsumsi
Hidup Sehat
Dokter Terkait
Alodokter
Tentang Kami
Karier
Hubungi Kami
Tim Editorial
Aloproteksi
Aloproteksi Corporate
Lainnya
Syarat & Ketentuan
Privasi
Iklan
Gabung di Tim Dokter
Daftarkan Rumah Sakit Anda
Media Sosial