BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam nutrisi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau
organisme tertentu Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau
keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah
omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap
beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih
sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan
nutrisi tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Badan yang sehat dan ideal adalah dambaan setiap orang, semua berlomba-lomba
mencapai badan yang ideal dengan terapi suntik, akupuntur, olahraga, diet dan berbagai jalan
alternatif lainnya. Namun apakah semua itu sehat? Bahkan diet ketat yang berlebihan pun
dapat berdampak buruk bagi kesehatan, sebaliknya diet yang tidak disiplin juga tidak dapat
terlihat hasilnya. Setelah sukses dengan MySportTraining, VidaOne, Inc kembali
meluncurkan produk untuk kesehatan, yaitu MyPersonalDiet.
Aplikasi ini dapat menjadi alat untuk mencapai berat badan yang didambakan dengan
menjaga makanan dan olahraga Anda, memantau kesehatan dan mengkaji hasil dan usaha
yang telah Anda lakukan tersebut. Aplikasi ini tidak membakar kalori Anda tapi dapat
menghilangkan tebakan-tebakan sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
mencapai tujuan.
B. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa mampu mengetahui penatalaksanaan DIIT pada gangguan system perkemihan
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendeskripsikan penatalaksanaan DIIT pada gangguan
system perkemihan
b. Mahasiswa mampu menerapkan penatalaksanaan DIIT pada gangguan system perkemihan
dalam praktek klinik keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makanan yang Dapat Membebani Saluran Kemih
infeksi pada saluran kemih terjadi akibat bakteri, sehingga Anda mengalami rasa nyeri saat
buang air kecil, bahkan bisa disertai dengan nyeri di perut. Meski konsumsi antibiotik dapat
mengatasi gangguan ini, akan lebih baik bila Anda juga melakukan tindak pencegahan
dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang bisa memberi beban berlebihan
bagi kandung kemih, serta memperburuk gejala infeksi. Ada enam jenis makanan dan
minuman yang disorot oleh National Kidney Foundation.
1.
Kopi
Kandungan kafein di dalam kopi dapat menstimulasi otot kandung kemih. Selain itu, kopi
juga minuman yang bersifat diuretik, sehingga dapat membuat Anda sering buang air kecil.
Selain kopi, minuman lain yang perlu dicermati adalah teh, kola, cokelat, dan minuman
energi.
2. Minuman beralkohol
Kebiasaan minum bir, wine, atau jenis alkohol lain tidak hanya berpengaruh buruk pada
lambung, namun juga memberi beban berlebihan pada kandung kemih. Hindari konsumsi
minuman ini saat Anda sedang mengalami infeksi saluran kemih dan minum banyak air putih
untuk membantu mengeluarkan bakteri dari tubuh dan memulihkan infeksi.
3. Minuman yang rasanya asam dan jus
Minuman dengan rasa jeruk atau lemon dapat mengiritasi kandung kemih. Begitu juga
dengan jus tomat, nanas, atau anggur, karena sifatnya yang asam. Sifat asam ini dapat
memperburuk gejala infeksi pada saluran kemih. Hindari juga konsumsi jus yang terbuat dari
buah apel, persik, plum, dan stroberi.
4. Makanan yang pedas
Banyak orang merasa tidak nyaman pada kandung kemih setelah menyantap makanan yang
pedas. Jenis makanan ini ternyata bisa menyebabkan iritasi pada kandung kemih dan
memperburuk gejala infeksi saluran kemih yang sedang dialami. Sebaiknya, masaklah
makanan Anda tanpa cabai, lada, atau saus sambal. Hindari juga menyantap bawang bombay
mentah-mentah, lebih baik dimasak dulu agar efeknya tidak terlalu buruk bagi kandung
kemih.
5. Pemanis buatan
Banyak orang menggunakannya ketika ingin mengurangi asupan kalori. Namun, menurut
penelitian, pemanis buatan dapat memperburuk gejala infeksi pada orang yang mengidap
interstitial cystitis kronis. Belum ada bukti bahwa pemanis buatan juga bisa mengiritasi
kandung kemih pada orang yang mengalami infeksi saluran kemih. Namun, mencegah akan
selalu lebih baik.
6. Minuman bersoda
Mereka yang mengidap radang kronis pada kandung kemih, perlu menghindari minuman
jenis ini, termasuk minuman soda tanpa tambahan rasa. Jadi, sebaiknya diganti dengan lebih
banyak minum air putih.
B. Pengaturan Nutrisi untuk Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Pada jenis ini terjadi penurunan filtrasi pada glomelurus (tempat penyaringan darah pada
ginjal) yang menyebabkan banyaknya fungsi nefron yang rusak. Nefron sendiri berfungsi
sebagai pengatur air dan elektrolit dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
menyerap kembali cairan dan molekulyang masih diperlukan tubuh.
Peningkatan jumlah nefron yang rusak inilah yang mencetuskan terjadinya gagal ginjal
kronis. Pada tahap ini, penderita akan mengalami retensi cairan (edema), kalium, natrium,
dan fosfor. Jumlah air seniyang dikeluarkan sedikit sehingga sampah yang seharusnya
dibuang, akhirnya menumpuk dalam darah, terutama urea (yang berasal dari pemecahan
protein tubuh).
Kadar ureum darah (BUN) dan kreatinin meningkat, dan biasanya penderita akan
mengalami kelelahan, hilang nafsu makan, mual dan muntah. Jika keadaan sudah
demikian,yang perlu dibatasi adalah cairan (maksimal 500-1000ml/hari), protein (difokuskan
pada protein dengan nilai biologis tinggi), natrium dan kalium. Jumlah protein yang
ditentukan berdasarkan nilai GFR (Glomelural Filtration Rate).
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah protein yang sesuai. Hindari
pemberian protein nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya. Penderita dengan
kemampuan makan yang rendah, bila diperlukan, berikan tambahan suplemen vitamin seperti
asam folat, vitamin B6, vitamin C, Vitamin D dan vitamin K.
Untuk sumber bahan makanan yang mengandung lemak hindari lemak jenuh dan lemak
tinggi garam. Tambahkan asupan lemak tidak jenuh ganda yang baik untuk kesehatan ginjal
anda (misalnya asam lemak omega 3). Bagi pasien dengan hiperkalemia sebaiknya
menghindari sayuran dan buahyang tinggi kalium seperti daun pepaya, kembang kol, bayam,
kapri, peterseli, pisang, duku dan alpokat.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan total energi, diutamakan lemak tidak jenuh
ganda.
4.
Karbohidrat cukup, yaitu : kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein dan
lemak.
5. Natrium dibatsi apabila ada hipertensi, edema, acites, oliguria, atau anuria, banyak natrium
yang diberikan antara 1-3 g.
6. Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria,
atau anuria.
7.
Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan pengeluaran cairan
melalui keringat dan pernapasan (500 ml).
8. Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C, vitamin D.
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu :
1. Diet Protein Rendah I : 30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg.
2. Diet Protein Rendah II : 35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg.
G. Diit Pada Pasien Dengan Glomerulonefritis
1. Intervensi Gizi pada Glomerulunefritis pada Dewasa
Diet pada pasien glomerulonefritis, penanganan diet yang terpentingpada penderita GNA
diantaranya untuk membatasi pemberian garam dapur,intake protein dibatasi sesuai dengan
keadaan penderita dan memberikanenergy yang adekuat.
a. Merencanakan makanan tinggi protein, rendah natrium untukmenggantikan natrium yang
hilang menurunkan retensi cairan
Intake protein harus lebih besar atau sama dengan 1,5gram/kgBB/hari. Anak-anak
memerlukan 2-3 gram/kgBB/hari. Harusditekankan pada pemakaian protein HBV.Kecukupan
kalori harus dipenuhi untuk mencegah penggunaan proteinsebagai energi ( untuk orang
dewasa 35-50 kkal/kgBB/hari). Natriumharus dibatasi , biasanya 1000-2000 mg (40-90
mEq)/hari, untuk mengontrol edema.
b. Mengontrol hiperlipidemia
Diet harus rendah lemak jenuh dan kolesterol yang dapat membantumenurunkan kolesterol.
Karena diet sangat rendah dalam lemak dapatmemperburuk hipertrigliseridemia, intake lemak
moderat (sekitar 30-35% dari total kalori) dianjurkan. Selain itu, penurunan berat badan
pasienbila diperlukan dapat menolong dapat menurunkan kolesterol serum
c. Pencegahan Hiperglisemia
Pemberian steroid biasanya berhubungan dengan turunnya toleransiglukosa. Untuk mengatasi
masalah ini, intake karbohidrat sederhanaseperti minuman ringan (softdrink dan pastries)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sangatlah penting bagi kita untuk memilih apa yang kita makan setiap hari. Makanan
tidak hanya berfungsi sebagai pengganjal perut tetapi lebih dari itu makanan adalah sebagai
penghasil energi, penting untuk pertumbuhan juga mengatur metabolisme tubuh. Oleh karena
itu sangat perlu bagi masyarakat untuk memahami perilaku yang baik untuk memilih bahan
makanan yang akan dimakan yang sesuai dengan kebutuhan gizi yang seimbang.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca, namun tidak
hanya berpatokan pada makalah ini, yakni dapat termotivasi untuk mencari materi ini dari
berbagai sumber. Kemudian kritik dan saran juga kami harapkan demi kesempurnaan
penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia Kidney Care Club. 2009. Pemahaman Tentang Penatalaksanaan Diet Secara Umum
Bagi Penderita Penyakit Ginjal Penting Untuk Diketahui, Tak Hanya Bagi Mereka Yang
Telah Menderita Gangguan Ginjal, Namun Baik Bagi Mereka Yang Bertekad Untuk
Menurunkan Resiko Terhadap Gangguan Ginjal. http://www.ikcc.or.id, 9 Juli 2012, 15.30.
Lesmana L.2007. Pandangan Terkini Fibrosis Hati dan Penykit Ginjal . Divisi Hepatologi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. Jakarta. Dipulikasikan pada 5 Juli 2007 .
Yulia Rahmawati. 2008. Pemberian Diet Yang Tepat Yang Dapat Mengurangi Kerusakan Ginjal
Dalam Pemberian Makanan (Nutrisi) Pada Penderita Penyakit Ginjal. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Dipublikasikan pada 12 Agustus 2008.