Anda di halaman 1dari 7

Apa yang dimaksud dengan Diet Rendah Protein?

Diet rendah protein berguna bagi penderita gangguan ginjal atau hati sebagai
pencegahan agar penyakit mereka tidak memburuk. Penyakit lain yang
memerlukan diet rendah protein mencakup tyrosinemia, Fenilketonuria atau
PKU, dan maple syrup urine disease (MSUD).

Apa saja manfaatnya?


 Pembatasan protein mengurangi beban pada ginjal atau hati, yang akan memperlambat
perkembangan penyakit.
Adakah risiko dan bagaimana pencegahannya?
 Seseorang yang ingin menjalani diet rendah protein harus berkonsultasi dengan ahli gizi yang
memahami penyakit ginjal atau hati guna memberikan panduan tentang cara mengembangkan
pola makan yang sesuai serta mempelajari cara menjalankan diet secara efektif.
 Mematuhi peraturan diet dapat sulit dilakukan, terutama bagi anak-anak.
 Penderita penyakit ginjal dan diabetes harus hati-hati untuk hanya memakan makanan dengan
jumlah karbohidrat rendah hingga sedang beserta lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh
ganda.
 Diet rendah protein dapat mengakibatkan lemah otot dan rasa lemas karena tubuh mengalami
kerusakan otot untuk memproduksi asam amino yang diperlukan.
 Tingkat kalsium dan fosfor harus dipantau dengan cermat. Penderita penyakit ginjal, tingkat
fosfor dapat menjadi sangat tinggi, sementara tingkat kalsium dapat menjadi sangat rendah.
 Diet rendah protein mungkin menyebabkan kurangnya asam amino penting (yang merupakan
penghasil protein), niacin vitamin, thiamin, riboflavin, dan besi mineral. Sebagian besar
penderita penyakit ginjal lanjutan mengidap anemia parah.
 Pada penderita penyakit ginjal lanjutan, diet rendah protein dapat menyebabkan kekurangan
gizi. Orang tersebut dapat mengalami lemah otot dan penurunan berat badan, kurang energi, dan
mengalami kesulitan melawan infeksi. Berat badan dan status protein harus dipantau secara
berkala, mungkin setiap hari dalam beberapa kasus.
Bagaimana cara kerjanya?
 Diet rendah protein berfokus untuk mendapatkan sebagian besar kalori harian' seseorang dari
karbohidrat kompleks, bukan dari protein.
 Ada dua sumber utama protein dalam diet tersebut: tingkat yang lebih tinggi ditemukan dalam
produk hewan, termasuk ikan, unggas, telur, daging, dan produk susu, sedangkan tingkat yang
lebih rendah dapat ditemukan dalam produk sayuran, seperti roti, sereal, beras, pasta, dan
kacang-kacangan kering.
 Umumnya, makanan dalam kelompok protein tinggi mengandung 8 gram protein per sajian.
 Untuk mengontrol asupan protein, makanan seperti pati, gula, serealia, buah, sayuran, lemak,
dan minyak harus dimakan pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-
hari. Jika seseorang memiliki diabetes, diet juga harus diatur untuk mengontrol gula darah.
 Protein yang tidak boleh dihapus dari diet.
 Jumlah protein yang dapat disertakan dalam diet tergantung pada tingkat kerusakan ginjal atau
hati dan jumlah protein yang diperlukan seseorang untuk menjaga kesehatan dengan baik.
 Uji laboratorium digunakan untuk menentukan jumlah protein dan produk pemecahan sisa
protein dalam darah.
 Tingkat protein yang disarankan dapat diterima dalam diet rendah protein adalah sekitar 0,6
gram/kilogram dari berat badan per hari, atau sekitar 40 untuk 50 gram per hari.
 Penderita penyakit ginjal, seperti sindrom nefrotik, di mana sejumlah besar protein terbuang
melalui air seni harus mengkonsumsi protein pada tingkat sedang (0,8 gram per kilogram dari
berat badan per hari).
 Beberapa orang tidak memakan daging, telur, dan keju dalam diet mereka, bukan mengukur
jumlah protein dari makanan ini. Namun, Anda harus ingat untuk memastikan beberapa protein
telah tercakup dalam diet vegetarian untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk membentuk otot dan menyembuhkan luka.
 Metode lain adalah dengan menghapus daging, ikan, dan ayam dari diet dan menggunakan
susu sebagai sumber protein utama.
Terdiri dari apa sajakah makanannya?

Berikut ini adalah contoh menu untuk satu hari yang mencakup sekitar 1850
kalori dan protein sebanyak 8% dari total asupan kalori:

 Sarapan: 1 jeruk, 1 telur telur atau telur pengganti, 1/2 mangkuk nasi atau sereal susu, 1
potong roti gandum utuh (dipanggang), 1/2 satu sendok makan mentega atau margarin, 1/2
cangkir susu segar, minuman panas bebas kalori, 1 satu sendok makan gula 1 (opsional)
 Makan siang: 1 ounce dada ayam kalkun iris, 1/2 mangkuk kecil brokoli kukus, 1 iris roti
gandum utuh, 1/2 sendok makan mentega atau margarin, 1 buah apel, 1/2 mangkuk kecil agar-
agar pencuci mulut, 1 gelas jus anggur, minuman panas bebas kalori, 1 sendok makan gula
(opsional)
 Makanan Ringan Sore: 6 biskuit soda bebas garam, 1/2 sendok makan mentega atau margarin,
1 hingga 2 sendok makan agar-agar, 1/2 gelas jus apel
 Makan malam: 1/2 gelas jus tomat, 1 ounce daging sapi, 1 kentang panggang, 1 sendok teh
mentega atau margarin (opsional), 1/2 mangkuk kecil bayam kukus, 1 iris roti gandum utuh, 1/3
cangkir minuman jahe, 4 bagian buah aprikot, minuman panas bebas kalori
 Makanan Ringan Malam: 1 buah pisang
Apa pendapat para ahli?
 Diet sangat rendah protein yang sejalan dengan suplemen asam amino terbukti dapat
memperlambat perkembangan, bahkan menyembuhkan penyakit ginjal jenis tertentu pada pasien
yang masih berada dalam tahap awal penyakit tersebut.
 Pada orang dewasa pengidap gagal ginjal kronis tingkat sedang hingga akut, penurunan asupan
protein juga telah terbukti mengurangi risiko penyakit ginjal tingkat akhir, berdasarkan tinjauan
sistematis terhadap delapan uji coba acak pada 1.524 pasien yang diamati selama minimal satu
tahun.
 Meskipun dapat membantu pasien pengidap penyakit ginjal atau liver kronis, namun diet
rendah protein ini diketahui menjadi penyebab otot lemah. Para ahli merekomendasikan latihan
kekuatan untuk membantu mengatasi masalah ini.
 Para peneliti yang mempelajari sekelompok pasien vegetarian yang berhasil mempertahankan
diet relatif rendah kalori dan protein menemukan bahwa kelompok pasien ini memiliki kadar
sejumlah hormon dan zat lain lebih rendah dalam darah yang telah dikaitkan dengan penyakit
kanker tertentu.
 Diet rendah protein telah terbukti mencegah rematik, yang disebabkan oleh terlalu banyak
kadar asam urat dalam darah.
 Diet rendah protein juga telah terbukti membantu pasien pengidap penyakit Parkinson.
Cara Diet Rendah Protein

1. Menghidangkan makanan dengan baik sehingga menimbulkan selera makan


2. Porsi kecil akan tetapi makanan yang mengandung kalori dan diberikan sering misalnya 6 kali sehari
dengan pembagian 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil (selingan )
3. Memilih makanan yang mengandung protein dari protein hewani
4. Cairan diberikan dalam bentuk minuman segar seperti jus , selain itu juga dapat berupa sup
5. Untuk mengurangi asupan sebaiknya dalam hidangan makanan , makanan yang dikonsumsi tidak yang
berkuah
6. Jika harus mengurangi garam maka gunakan bumbu-bumbu daur , gula atau pun asam untuk menambah
rasa pada makanan
7. Memilih buah-buahan yang mengandung kalium rendah seperti apel, jeruk , anggur usahakan
mengkonsumsi hanya 2 kali sehari ( Baca juga : Nutrisi Yang Dibutuhkan Saat Diet )

Menu Makanan Diet Rendah Protein


1. Makanan Yang Dilarang Untuk Dikonsumsi Saat Diet Rendah Kalori
Makanan yang perlu dihindari saat melakukan diet ini tidak terlalu banyak , hanya saja diet ini melarang
kita untuk mengkonsumsi protein secara berlebih karena mempunyai mutu protein yang lebih rendah
dari protein hewani seperti tahu, tempe , susu kedelai dan lain sebagainya. Selain itu makanan yang
harus dibatasi yaitu makanan protein hewani , meski dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari
hewani akan tetapi tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi secara berlebih .Protein yang terdapat di
hewani seperti daging, ayam, telur, ikan, hati dan lain sebagainya. Selain itu makanan yang mengandung
susu dan keju pun juga harus dibatasi karena mengandung protein yang tinggi akan mengakibatkan
ginjal kerja secara terus menerus. ( Baca juga : Bahaya Gorengan untuk Diet )

2. Makanan Yang Diperbolehkan Untuk Dikonsumsi Saat Diet Rendah Kalori


Beberapa makanan sangat dianjurkan untuk meningkatkan hasil secara maksimal saat melakukan
program diet rendah agar tujuan dari program diet ini tercapai.Makanan yang dianjurkan tersebut antara
lain buah-buahan dan sayur-sayuran , buah dan sayur sangat baik dikonsumsi dalam tubuh karena
banyak mengandung serat,vitamin dan mineral. Dimana kandungan tersebut akan meningkatkan dan
menyehatkan kerja organ. Selain buah dan sayur makanan selanjutnya yang dianjurkan yaitu makanan
yang mengandung banyak kalori akan tetapi rendah protein seperti nasi. Lalu konsumsilah makanan
yang mengandung protein. (Baca juga : Cara Diet Saat Hamil Muda )

Sponsors Link
Tujuan Melakukan Diet Rendah Protein
Diet protein memberikan berbagai manfaat pada tubuh , khususnya pada seseorang yang mengalami
gagal ginjal. Salah satu fungsi diet protein yaitu membuat kerja ginjal tidak berlebihan. Protein yang
masuk kedalam tubuh mengandung zat-zat yang akan disaring terlebih dahulu pada ginjal , zat-zat di
dalam protein yang berlebihan mengakibatkan ginjal bekerja sangat keras. Selain itu , manfaat yang lain
yaitu menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. Ureum dan kreatinin merupakan produk sisa
metabolisme yang dibuang ginjal melalui urin dan hanya sedikit sisa di dalam darah. ( Baca juga : Cara
Diet Dengan Buah Buahan )
Jika kita mengkonsumsi protein dalam jumlah yang berlebih akan mengakibatkan jumlah ureum dan
kreatinin berlebih , yang akan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal. Manfaat yang selanjutnya yaitu diet
protein mampu mencegah dan mengurangi penimbunan garam atau air dalam tubuh. Dimana fungsi
ginjal untuk menyaring kadar air atau garam di dalam darah . Dengan diet protein ini maka tubuh akan
membuat kadar air dan garam didalam tubuh seimbang.Diet juga mampu mencapai status gizi yang
optimal dan mampu mengurangi progresivitas gagal ginjal. (Baca juga : Jenis Ikan Yang Baik Untuk
Diet )

Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Diet Rendah Protein


Saat menjalankan program diet protein , perlu kita perhatikan hal-hal apa yang harus dilakukan. Salah
satunya yaitu asupan natrium didalam tubuh harus dibatasi , terutama jika disertai dengan kondisi
hipertensi atau terjadi oedem (pembengkakan) atau pun sulit atau sedikit kencing. Jika hal tersebut
diabaikan akan mengakibatkan masalah baru peda ginjal kita. Selain itu harus memperhatikan kalori
yang masuk kedalam tubuh, kalori yang dikonsumsi harus mencukupi kebutuhan energi agar protein
yang dikonsumsi tidak digunakan sebagai sumber energi. ( Baca juga : Manfaat Jahe Merah Dan Madu
Untuk Diet )
Energi yang digunakan yaitu dari zat karbohidrat dan lemak , sehingga tidak terjadi kekurangan
kalori yang akan menyerap dari protein , karena penyerapan protein untuk energi akan membuat kerja
ginjal tidak pada kapasitasnya. Kalori atau energi yang dibutuhkan pada saat melakukan diet yaitu
35kkal/kg BB , selain itu batasi dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium. (Baca juga
: Fakta dan Mitos Diet )

Bahaya Diet Rendah Protein


Seseorang yang akan melakukan program diet ini dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter atau ahli gizi yang memahami penyakit ginjal atau hati agar mendapatkan panduan bagaimana
melakukan diet protein dengan benar dan tepat. Pada saat melakukan diet protein ini biasanya sulit untuk
mentaati peraturan dalam menjalankan program diet protein ini terutama bagi anak-anak. (Baca juga
: Cara Memasak Brokoli untuk Menu Diet )
1. Pada penderita ginjal dan diabetes harus hati-hati dalam menjalankan diet ini , diet rendah protein dapat
mengakibatkan lemahnya otot dan rasa lemas . Hal tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada sel
otot untuk memproduksi asam amino yang diperlukan.
2. Selain itu diet dengan makanan rendah protein akan meningkatkan kandungan fosfor dan menurunkan
tingkat kalsium di dalam tubuh. Kekurangan asam amino juga bisa timbul yang akan mengakibatkan
penyakit ginjal lanjutan mengidap anemia parah. (Baca juga : Alasan Orang Melakukan Diet )
3. Pada penyakit ginjal lanjutan ,diet dengan makanan rendah protein juga akan menyebabkan kekurangan
gizi , sehingga terjadi penurunan berat badan yang drastis, kurang energi, sistem metabolisme terganggu
dan sistem imun menurun. Untuk mencegah terjadinya masalah-masalah tersebut sebaiknya rutin dalam
menjalani perawatan dari dokter, agar dokter selalu memantau perkembangan pada tubuh kita saat
melakukan diet protein ini. (Baca juga :Faktor Yang Mempengaruhi Pola Diet )

ads

Jenis-Jenis Makanan Yang Mengandung Protein Tinggi


1. Daging
Makanan yang satu ini sangat diperlukan oleh tubuh , karena daging dapat membantu dalam
pembentukan massa tubuh apalagi bagi seorang atlet. Daging yang mengandung protein tinggi antara
lain daging sapi dan daging kambing. Didalam 100 gram daging sapi mengandung kandungan protein
sebesar 14 gram , sedangkan dalam 100 gram daging kambing mengandung protein sebesar 27 gram.

2. Telur
Telur mempunyai kandungan yang sangat tinggi. Tidak disarankan bagi yang mempunyai masalah pada
ginjal dan kolesterol untuk mengkonsumsi telur ini, karena akan memperparah keadaan tersebut. Akan
tetapi telur juga mempunyai manfaat lainnya seperti kandungan zat besi dan kalsium yang sehat bagi
tulang kita.

3. Ayam tanpa kulit


Daging ayam salah satu daging hewani yang mempunyai kandungan protein yang tinggi. Daging ayam
mampu menyediakan kebutuhan protein kita sehari-hari, dalam 3 ons mengandung 27 gram protein.
Akan tetapi apabila Anda ingin mengkonsumsi ayam ini , sebaiknya tidak digoreng karena ayam juga
mengandung kolesterol yang tinggi yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.

4. Susu
Susu sangat baik dikonsumsi oleh tubuh karena mengandung protein yang sangat tinggi , secangkir susu
mengandung sekitar 8 gram protein. Selain mengandung protein , susu juga mengandung kalsium tinggi .
Fungsi dari kalsium sendiri yaitu untuk mempertahankan kepadatan tulang. Akan tetapi pada kondisi
tertentu mengkonsumsi susu tidak lah baik misalnya pada kondisi gagal ginjal.

5. Kepiting
Kepiting merupakan makanan laut yang di gemari masyarakat , khususnya masyarakat pesisir lautan
maupun pantai.Kepiting mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi sehingga baik dikonsumsi
oleh anak-anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan. Didalam kepiting juga mengandung
vitamin dan mineral , rendah lemak serta memiliki sedikit kalori. Meskipun kepiting mengandung banyak
nutrisi , akan lebih baik dalam mengkonsumsinya tidak berlebihan karena pada orang tertentu akan
mengakibatkan alergi pada kulit. Selain itu kepiting juga akan meningkatkan kadar kolesterol di dalam
tubuh kita.

6. Ikan Laut
Tidak hanya pada kepiting saja , pada ikan lautpun juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi .
Selain itu ikan laut sangat baik untuk kesehatan jantung , karena mengandung rendah lemak dan
kolesterol rendah jika dibandingkan makanan hewani yang lainnya. Saat mengkonsumsi 3 ons ikan tuna
terdapat kandungan protein sebesar 22 gram , sedangkan pada ikan salmon terdapat kandungan protein
19 gram untuk setiap 3 onsnya.

7. Kacang Almond
Almond merupakan jenis kacang-kacangan yang mengandung protein tinggi , selain titu mengandung
lemak sehat yang baik bagi kesehatan tubuh kita. Mengkonsumsi almond sebanyak 100 gram terdapat
kandungan 22 gram protein. Sehingga mengkonsumsi almond ini sangat dianjurkan untuk memenuhi
kebutuhan protein di dalam tubuh kita.

Anda mungkin juga menyukai