Anda di halaman 1dari 9

A.

DIET RENDAH PROTEIN

Menu diet rendah protein biasanya dilakukan penderita yang mengalami gangguan fungsi
hati dan ginjal. Karena pengurangan konsumsi protein akan meringankan beban kerja di hati dan
ginjal. Organ ini memang yang berhubungan dengan metabolisme protein. Yaitu protein di-
metabolisme di hati, kelebihan urea akan dibuang oleh ginjal. Maka jika misalnya ginjal
mengalami disfungsi, maka akan banyak urea dalam darah, ini yang berbahaya.

Diet rendah protein juga dilakukan pula oleh penderita penyakit asam urat. Yang
mengalami gangguan metabolisme urea dan cenderung hiperuremia. Keadaan ini yang harus
diatasi dengan mengurangi konsumsi protein. Sehingga mengurangi penumpukan urea ataupun
asam urat dalam tubuh.

1. Rendah protein bukan berarti tanpa protein.


Diet rendah protein bukan berarti tanpa protein. Karena tubuh tetap membutuhkan asupan
protein sekitar 40-60 gram perharinya agar tetap sehat. Hanya asupan proteinnya dikontrol agar
tidak berlebihan dalam tubuh. Yaitu dengan memilih makanan yang seimbang dalam menu
hariannya.

Sudah sejak lama terlalu banyak protein menyebabkan gangguan kesehatan. Keadaan ini
biasanya terjadi ketika orang melakukan diet rendah gula dan diet rendah kolesterol. Mereka
akan cenderung mengkonsumsi protein yang berlebihan untuk kompensasinya. Dan inilah yang
membuat mereka yang pada awalnya diet rendah gula dan rendah kolesterol untuk menurunkan
berat badan, akhirnya over konsumsi protein. Sehingga jatuh dalam keadaan sakit asam urat.

B. Beberapa hal yang harus dilakukan saat diet rendah protein:

 Hindari semua makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi, seperti susu,
telur, daging, ikan, kerang, jeroan, kacang-kacangan, lihat selengkapnya di makanan
penyebab asam urat.
 Tubuh masih memerlukan asupan protein sekitar 40-60 gram perharinya. Maka bisa
diambilkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran yang rendah protein. Lihat selengkapnya
di makanan penurun asam urat.
 Selalu cek laborat untuk fungsi hati dan ginjal, sejauh mana hasil dari diet rendah protein
tersebut berpengaruh terhadap fungsi hati dan ginjal.
 Olahraga dan istirahat cukup, karena penumpukan protein dalam tubuh sering karena in-
aktifiti. Harus ada jalan untuk selalu menjaga tubuh agar tetap bergerak, yaitu dengan
berolahraga secara rutin dan teratur.
 Hindari stress, sering ketidakmampuan mengontrol stress mengakibatkan disfungsi organ
dalam tubuh. Maka rileks dan istirahat cukup akan membantu fungsi organ kembali
normal.
 Jaga asupan gizi yang seimbang. Ketika diet rendah protein tidak seharusnya
dikompensasi dengan menambah unsur gizi lainnya. Seperti tinggi kalori, karena bisa
berakibat jatuh ke keadaan hiperglikemik atau kencing manis. makan gizi yang seimbang
adalah solusinya. Dengan selalu memperhatikan unsur gizi lainnya.

Sebenarnya ketika kita menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang akan bisa menjaga
kesehatan tetap optimal. Tapi ketika melakukan ekstrim diet dalam rangka menurunkan berat
badan akan berakibat terjadinya gangguan kesehatan.

B. DIET TINGGI PROTEIN

Salah satu cara diet yang populer adalah melakukan diet tinggi protein atau diet rendah
karbohidrat. Perlu diketahui bahwa diet tinggi protein ini biasanya tinggi lemak, kolesterol dan
purin yang dapat membahayakan kesehatan tubuh jika diet tidak direncanakan dengan baik yaitu
melalui konsultasi dokter maupun ahli nutrisi.

Meskipun makanan berprotein tinggi direkomendasikan oleh para dokter dan selalu ada
dalam menu diet, namun jika mengidap asam urat sangat disarankan untuk menghindari
makanan jenis ini. Karena diet tinggi protein atau diet rendah karbohidrat dapat menjadi salah
satu penyebab asam urat tinggi dalam darah.

Dalam penelitian selama periode 12 tahun yang dilakukan oleh Dr. Hyon K. Choi,
associate professor di Universitas British Columbia-Vancouver Canada, menyimpulkan bahwa
pria yang mengkonsumsi daging kemungkinan terkena asam urat sebesar 40%, sedangkan pria
yang mengkonsumsi makanan laut kemungkinannya mengidap asam urat adalah sebesar 50%.

Dan menariknya menu diet tinggi protein seperti daging selain dapat menyebabkan asam urat
tinggi juga dapat memicu penyakit jantung. Meskipun makanan laut sangat dianjurkan karena
baik untuk kesehatan jantung, tetapi bagi penderita asam urat, makanan laut sebaiknya dihindari.
Dampak diet tinggi protein antara lain:

 Kolesterol Tinggi: diet tinggi protein bisa sangat tinggi lemak dan kolesterol. Oleh
karena itu pilihlah protein yang rendah lemak dan kolesterol sehingga dapat membantu
mencegah masalah ini. Protein nabati secara alami bebas kolesterol dan ada banyak
pilihan protein hewani yang juga rendah kolesterol.

 Penyakit Ginjal: makanan tinggi protein biasanya mengandung purin yang tinggi dan
menjadi penyebab tingginya kadar asam urat. Sedangkan kelebihan asam urat itu sendiri
menjadi tanda peringatan awal bahwa ginjal telah bekerja terlalu keras, karena fungsi
ginjal adalah mengeluarkan produk sisa atau “sampah” yang tidak dibutuhkan tubuh
termasuk zat asam urat.

Penyakit asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi dan makanan yang mengandung
zat purin tinggi yang terkandung dalam bahan makanan berprotein tinggi bisa menjadi penyebab
kondisi tersebut. Asam urat disebabkan oleh karena kelebihan zat  asam urat dalam darah yang
mengakibatkan terjadinya peradangan khususnya di area sendi jari kaki.

Tetapi bagaimanapun juga protein sangat penting untuk kesehatan tubuh. Lalu diet tinggi
protein seperti apa yang masih diperbolehkan bagi penderita asam urat dan tidak menjadi
penyebab asam urat tinggi?

Meskipun makanan tinggi protein yang mengandung purin tinggi telah terbukti
mengakibatkan penyakit asam urat, oleh karena itu ketika merencanakan diet tinggi protein atau
rendah karbohidrat (sebaiknya dengan bantuan pengawasan dokter ataupun ahli gizi), pilihlah
bahan makanan berprotein yang mengandung jumlah purin paling sedikit.

Berikut makanan yang bisa menjadi bagian dari menu diet penderita asam urat yang rendah
purin sehingga tidak menyebabkan tingginya asam urat:

 Karbohidrat kompleks (misal roti gandum utuh, sereal, pasta, nasi).


 Buah-buahan yang mengandung tinggi vitamin C (misal ceri, stroberi, blueberry, anggur)
 Makanan yang mengandung asam lemak esensial (misal tuna, salmon)
 Sayur-sayuran kecuali antara lain jamur, kembang kol, asparagus.

C. PENYAKIT BERHUBUNGAN DENGAN DIET PROTEIN TINGGI DAN
RENDAH

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN

Kelebihan protein : hampir tidak dikenal penyakit dengan kelebihan protein.

DEFISIENSI PROTEIN. :

Bila pemasukan protein kurang maka akan kekurangan kalori disamping defisiensi asam2
amino yang diperlukan, mineral dan faktor2 lain, missal ; factor lipotropik. Akibatnya
pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh, pembentukan zat anti,dan serum protein akan
terganggu.
Hal ini nyata pada penderita yang kekurangan protein dalam makanannya , akan mudah terserang
penyakit infeksi,luka sukar menyembuh,dan mudah terkena penyakit hati,akibat kurangnya
factor lipotropik.

 HYPOPROTEINEMI :
Biasanya akibat ekskresi protein serum darah berupa albumin yang berlebihan melalui air
kemih. Selain itu juga pembentukan albumin yang terganggu,missal akibat penyakit hati,
atau absorbsi albumin kurang akibat kelaparan atau karena penyakit usus.
Albumin karena berat molekulnya kecil (69.000) dibandingkan dengan globulin
(150.000), mudah keluar dari pembuluh darah yang cedera atau melalui filtrasi
glumerulerKarena itu pada penyakit ginjal sering kehilangan albumin sedang globulin
tidak. Karena protein darah sangat menurun dan perbandingan albumin –globulin
menjadi terbalik Dengan menurunnya kadar protein darah ,maka tekanan osmotic darah
turun sehingga timbul edema (batas 4-5 gram per 100 ml darah ) Akibat hypoproteiemi
dalam klinik sering ditemukan penyakit ginjal atau hati, dan parah ditemukan gizi buruk.
 HYPO DAN AGAMAGLOBULIN :
Istilah agamaglobulinemi sebenarnya kurang tepat, karena dalam darah selalu ditemukan
gamaglobulin meskipun jumlahnya sangat kecil . Dalam darah biasanya albumin serum
dan globulin total normal. Dikenal 3 jenis hypogamaglobulinemi : congenital, didapat,
dan sementara.
 HYPOGAMAGLOBULINEMI KONGENITAL :
Merupakan penyakit herediter, terutama ditemukan pada anak2 berumur 9 bulan sampai 2
tahun. Anak tersebut biasanya mudah menderita infeksi , sering oleh stafilokokkus
aureus, pneumokok, streptokok, meningie. Bila diperiksa ternyata plasma darah tidak
mengandung gamaglobulin. Kematian sering terjadi akibat infeksi, dan bila diperiksa
histologik, tidak ditemui dalam plasma darah. Kelenjar limfe korteksnya tipis dan
mengandung limfosit kurang dari normal, lien kecil. Pada penderita sering juga terdapat
arthritis kronika yang menyerupai arthritis rheumatoid. Artritis ini mungkin bersifat
penyakit hypersensitivitas karena tubuh tidak dapat membentuk immune gammaglobulin.
 HYPOGAMAGLOBULINEMI DIDAPAT (ACQUIRED) :

Ditemukam pada pria maupun wanita, dan pada semua usia . Penderita mudah terkena infeksi.
Selian itu terdapat pula hyperplasi kompensatorik dari pada sel reticulum , sehingga
mengakibatkan lymfodenophathia dan splenomegalia dan kadang2 juga terjadi hyperplasi
kompensatorik dari kelenjar tymus.

 HYPOGAMAGLOBULINEMI SEMENTARA :
Hanya ditemukan pada bayi,mungkin merupakan masa peralihan pada waktu
gamaglobulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamaglobulin
sendiri. Masa transisi ini biasanya terjadi pada usia 4 – 12 minggu. Masa ini hanya
sebentar, oleh karena anak bisa membentuk gamaglobulin sendiri. Namun pada masa ini
dapat menimbulkan infeksi keras yang bisa menyebabkan kematian.
 PIRAI (GOUTY ARTHRITIS)
Secara klinis penyakit ini merupakan arthritis akuta yang sering kambuh secara menahun.
Pada berbagai jaringan ditemukan endapan2 urat yang merupakan tonjolan2 yang disebut
tophus biasanya terdapat disekitar sendi, sering juga tulang rawan daun telinga .
Pengendapan juga terdapat pada ginjal juga pada jantung. Penyakit ini lebih sering
ditemukan pada pria usia pertengahan atau lebih tua. Penyakit ini juga cenderung timbul
secara familial. Dalam satu keluarga, satu diantara lima anggota dapat terkena penyakit
ini. Kadang secara klinis tidak tampak manifestasi pirai, tetapi dalam darah terdapat
hyperurecaemia. Dasar gangguan metabolic ini tidak diketahui tetapi meningkatnya kadar
asam urat darah dapat disebabkan :
1.destruksi asam urat dalam tubuh berkurang.
2.ekskresinya berkurang.
3.pembentukannya berlebihan.
Pada payah ginjal adanya reabsorbsi glomeruler, retensi asam urat, adanya metastatik
sehingga timbul penimbunan2 urat pada tempat2 tertentu.
Kelainan khas disebut tophus :terdiri atas endapan urat,berwarna putih seperti kapur,pada
jaringan . Tophus tersebut biasanya dikelilingi zone hyperemic Mula2 kecil tidak teratur
Kemudian menjadi satu dan besar,pada permukaan sendi .
Endapan kristal urat natrium pada ginjal menimbulkan gouty nephritis biasanya pada
piramide.
Pada penderita pirai sering ditemukan pula hipertensi dan penyakit vasculer yang keras
seperti arteriosclerosis umum dan arteriosclerosis pembuluh ginjal
Pada kasus ini kira2 10% meninggal karena ginjal ; gouty nephritis, nephrosclerosis dan
pyelonephritis.

D. TINGKAT NORMAL ALBUMIN DALAM DARAH

Kadar albumin akan dianggap normal bila tes laboratorium menunjukkan pembacaan lebih dari
4,0 g / dl.

Secara umum, nilai normal albumin bervariasi antara 4,0 hingga 5,4 g / dl.

Versi lain menyatakan tingkat albumin normal berkisar antara 3,4-5,4 (g / dl).

Sampel tes darah yang menunjukkan kadar albumin 4,0 g / dl berarti bahwa dalam 1 liter darah
terdapat 40 gram albumin.

TINGKAT NORMAL ALBUMIN DALAM URIN

Seperti kita ketahui, ginjal menyaring darah dari kotoran yang kemudian
dikeluarkan dalam bentuk urin.
Urin tidak boleh mengandung albumin. Molekul albumim berukuran besar sehingga tidak akan
melewati filter ginjal dan akan kembali dalam aliran darah.

Namun, albumin umumnya tetap ditemukan dalam jumlah kecil, bahkan pada ginjal yang sehat.

Hanya saja, adanya albumin dalam jumlah signifikan dalam urin dianggap sebagai tanda awal
disfungsi ginjal.

Secara keseluruhan, kisaran normal albumin urin adalah sekitar 0 – 8 mg / dl.

E. KADAR HEMOGLOBIN
Hemoglobin adalah molekul di dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk
mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan oleh kadar
Hemoglobin.
Nilai normal Hb :
Wanita 12-16 gr/dL
Pria 14-18 gr/dL
Anak 10-16 gr/dL
Bayi baru lahir 12-24gr/dL

Pemeriksaan URINE (AIR KENCING)


Glucose  : Negatif
Billirubin  :  Negatif
Keton  :  < 5 mg/dl
Berat Jenis  :  1,001-1,035
pH  :  4,6 – 8,0
Protein  : < 30 mg/dl
Urobilinogen :  < 1,0 EU/dl
Nitrit : Negatif
Blood  : Negatif
Leukosit : Negatif
Sedimen
Sel epitel : Negatif
Leukosit  ;  < 5 LPB
Eritrosit ;  < 5 LPB
Silinder, Kristal dan Bakteri ; Negatif
TUGAS BIOKIMIA

NAMA :ABIGAIL DIWA HAMUMEHA

NIM :PO.530324112 1119

KELAS : TINGKAT II B

SEMESTER :III

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN GIZI

2013

Anda mungkin juga menyukai