Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

‘’ DIET PASIEN PENYAKIT ASAM URAT ’’

Kelompok 4 :

1. Amelia Hardiyanti Putri


2. Imel Halimatusyadiah
3. Indah Aprillianti
4. Nurut Fiani
5. Putri Hasibah H.
6. Rahma Septiani

SMK KHAIRA UMMAH PABUARAN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Diet merupakan mengkonsumsi makanan dan memilih makanan dengan

memperhatikan komposisi makanan agar seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

tubuh. Diet dilakukan untuk mengatur agar konsumsi makanan yang diasup oleh

seseorang tidak berlebihan, tepat, dan seimbang. Penelitian yang dilakukan oleh Third
National Health and Nutrition Examination

Survey (NHANES-III), menyatakan bahwa peningkatan konsumsi daging dan


seafood merupakan salah satu makanan dengan kandungan purin tinggi sehingga
dapat meningkatkan resiko kekambuhan asam urat. Selain pengontrolan kadar asam
urat, pengendalian diet purin menjadi bagian penting dari diet penderita asam urat.
Pengetahuan pasien dan gaya hidup yang tepat mengenai diet purin menjadi aspek inti
dari manajemen pengelolaan gou.

Diet pada penderita asam urat terdiri dari membatasi konsumsi makanan yang
mengandung lemak dan makanan yang mengandung purin. Jumlah maksimal asupan
protein bagi penderita asam urat yaitu sekitar 50 – 70 mg/hari setara dengan 1 – 11/2
potong per hari. Namun, ketika asupan purin melebihi dari batas ketentuan yang
dianjurkan, ginjal akan kesulitan untuk mengeluarkan kelebihan asam urat di dalam
tubuh sehingga dapat mempengaruhi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan
akan menimbulkan terjadinya kekambuhan pada penderita asam urat.

Asam urat merupakan produk akhir dari pemecahan purin yang di metabolisme di
dalam tubuh. Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat di
dalam inti sel tubuh semua makhluk hidup. Tubuh manusia memproduksi purin sekitar
80 – 85% dan sisanya berasal dari makanan yang mengandung purin (Herliana, 2013).
Normal kadar asam urat di dalam tubuh yaitu < 7mg/dl pada laki – laki dan < 6mg/dl
pada perempuan.

Ginjal merupakan organ yang berfungsi dalam mengendalikan kadar asam urat
agar tetap dalam batas normal. Ginjal berfungsi untuk mengatur pembuangan asam
urat melalui urin, namun ketika produksi asam urat berlebihan atau pembuangannya
berkurang maka akan mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Keadaan ini disebut dengan hiperurisemia. Penumpukan kristal asam urat inilah yang
menimbulkan peradangan dan rasa nyeri, karena kristal asam urat yang saling
bergesekan saat sendi bergerak.Ketidakseimbangan pola makan dengan jumlah protein
yang tinggi pada penderita artritis gout harus dibatasi dengan melakukan diet . Diet
yang dapat dilakukan oleh penderita asam urat untuk mencegah kekambuhan asam
urat diantaranya dengan menghindari bahan makanan yang memiliki kandungan purin
tinggi antara lain bebek, ikan sarden, dan kerang, karena memiliki kandungan purin 100
– 1.000mg purin/bahan makanan. Bahan makanan yang dibatasi jumlah konsumsinya
adalah bahan makanan yang kandungan purinnya sedang 9 – 100mg purin/bahan
makanan. Makanan yang memiliki kandungan purin sedang antara lain daging sapi,
ayam, udang, tahu, tempe, bayam, kangkung, dan daun singkong.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin mengetahui,“

Bagaimana gambaran kadar asam urat pada sopir bus di Terminal Mengwi ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada sopir bus di Terminal

Mengwi

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik sopir bus.

b. Untuk mengukur kadar asam urat darah pada sopir bus.

c. Untuk mendeskripsikan kadar asam urat darah pada sopir bus

berdasarkan usia, lama duduk saat bekerja, kebiasaan konsumsi makanan

tinggi purin dan alkohol.


BAB II

TINJAU MATERI
A. Diet bagi penderita asam urat

Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan
seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi
merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam
urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan
jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi
penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita
asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan,
harus memenuhi syarat sebagai berikut :

B. Pembatasan purin

Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat
harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan
sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin
dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-
150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

C. Kalori sesuai kebutuhan

Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh


berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang
kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkannn dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi
pengeluaran asam urat melalui urin.

D. Tinggi karbohidrat

Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi
oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat
melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram
per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali,
dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat
dalam darah.
E. Rendah protein

Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat
dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang
tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi
penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg
berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal
dari susu, keju dan telur.

F. Rendah lemak

Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

G. Tinggi cairan

Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter
atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain
dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung
banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain
juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-
buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

H. Tampa Alkohol

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang


mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

 Ciri – ciri Asam Urat

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan


kriteria diagnostik untuk asam urat adalah:

a) Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.Thopus terbukti mengandung
kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar
terpolarisasi.Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akutTerjadi
peradangan secara maksimal dalam satu hariOligoarthritis (jumlah sendi yang
meradang kurang dari 4 )Kemerahan di sekitar sendi yang meradangSendi
metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau
membengkakSerangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal
pertamaSerangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)Tophus (deposit besar
dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan
kapsula sendiHiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5
mg/dL)Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)Serangan
arthritis akut berhenti secara menyeluruh.Ketika terjadi serangan arthritis akut,
penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah
baring, atau dengan pemberian kolkisin.Setelah serangan akut berakhir, terapi
ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan
asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat
pembentukan asam urat (misal allopurinol).

b) Terapi nonmedikamentosa Kondisi yang terkait dengan hiperurisemia adalah diet


kaya purin, obesitas, serta sering meminum alkohol. Purin merupakan senyawa
yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh. Alkohol merupakan salah
satu sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal
sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol. Pasien juga disarankan
untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah air kemih sebanyak
2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat dan
meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih. Sejak dahulu
masyarakat percaya bahwa konsumsi makanan tertentu dapat menimbulkan
penyakit asam urat, misalnya jeroan, emping, dan bayam. Dengan demikian,
banyak orang yang pernah menderita radang sendi, tanpa mengetahui penyebab
radang sendinya, selalu berupaya menghindari makanan tersebut. Atau jika ingin
mengonsumsi makanan tersebut, mereka meminum obat atau ramuan
tradisional untuk menurunkan kadar asam uratnya. Ada beberapa jenis makanan
yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing,
atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan
kembang kol. Tenaga kesehatan umumnya selalu menyarankan untuk
menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut. Akan tetapi, sampai
beberapa tahun yang lalu belum ada bukti nyata yang mendukung hal itu.

Pada tanggal 8 Maret 2004, NEJM memuat artikel hasil karya dr Choi dan
rekannya yang berjudul Purine-Rich Foods, Dairy and Protein Intake, and the Risk of
Gout in Men. Choi dan rekannya melakukan penelitian ini selama 12 tahun terhadap
populasi tenaga kesehatan laki-laki di Amerika Serikat, yang meliputi dokter gigi,
optometris, osteopath, ahli farmasi, podiatrist, dan dokter hewan. Populasi tersebut
berusia antara 40 sampai 75 tahun pada tahun 1986, saat penelitian mulai dilakukan.
Choi dan rekannya melakukan pemeriksaan secara prospektif terhadap hubungan
antara faktor risiko diet dan kasus gout baru. Mereka menggunakan kriteria gout
berdasarkan American College of Rheumatology. Diet dari setiap responden dinilai
ulang setiap empat tahun dengan menggunakan kuesioner. Dari 47.150 responden
selama 12 tahun penelitian diperoleh 730 kasus gout baru. Mereka menemukan
peningkatan risiko gout ketika responden mengonsumsi daging atau seafood dalam
jumlah banyak. Akan tetapi, tidak ditemukan peningkatan risiko gout ketika
mengonsumsi protein hewani maupun nabati atau sayur-sayuran kaya purin dalam
jumlah banyak. Tim tersebut juga menemukan bukti bahwa adanya hubungan terbalik
yang kuat antara konsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak, dan kejadian
gout. Tetap harus disadari bahwa penelitian ini bersifat observasional/pengamatan
sehingga tim peneliti tidak dapat menyingkirkan kemungkinan adanya faktor lain yang
belum diketahui yang berpengaruh terhadap hasil penelitian ini. Walaupun demikian,
hasil penelitian ini cukup meyakinkan karena lamanya waktu pemantauan dan besarnya
jumlah responden yang terlibat. Oleh karena itu, bagi para laki-laki disarankan untuk
tidak terlalu sering mengonsumsi daging dan seafood dalam jumlah banyak, serta lebih
sering mengonsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak.

Tubuh manusia adalah perwujudan mikro dari alam semesta. Ketika alam semesta
rusak oleh keserakahan manusia, yang pada akhirnya menanggung segala akibatnya
adalah manusia itu sendiri. Banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain
hanyalah akibat dari keserakahan manusia. Tubuh dengan segala interaksinya juga
mengajarkan kepada kita bahwa keserakahan/kerakusan pada akhirnya akan merusak
diri kita sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini, cobalah untuk mengonsumsi makanan
dan minuman dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak berkekurangan agar
kesehatan tubuh dapat terus terpelihara. Hidup tidak serakah, jiwa damai, tubuh sehat.
Obat Traditional Asam Urat :Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum
tiap hariDaun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas,
diminum pagi dan sorelabu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap
hari.Pengobatan H. Malik di Pamulang, makan jamu²an…Cuka apel yang sudah jadi
dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka
apel plus air hanagt -/ 50 cc dan diminum selama 1 minggu pagi bangun tidur dan kalo’
mau tidur malamkentang mentah dan apel malang di juiceObat dari Ibu Winarto di
Karya sari di 846 6766.. obat²an dari tumbuh²anMakanan yang harus dihindari atau
dikurangi jumlahnya :minuman fermentasi dan mengandung alkohol seperti bir, wiski,
anggur, tape, dan tuak.Juga jangan sentuh sama sekali yang namanya makanan laut
udang, remis, tiram, kepiting,berbagai jenis makanan kaleng seperti sarden,kornet
sapiBerbagai jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus,buah-buahan
tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa.Sedangkan makanan yang harus Anda
kurangi asupannya dalam arti dalam porsi sedikit masih bisa Anda makan, yaitu :ikan,
daging kambing, daging ayam, daging sapi,tempe, emping, kacang, oncom,beberapa
jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.Prinsip Diet
Hiperurisemia. Diet hiperurisemia pertama-tama harus mengikuti dahulu prinsip umum
diet gizi seimbang seperti yang dikemukakan dalam Pedoman Empat-Sehat Lima-
Sempurna dan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Selanjutnya diet tersebut mengacu
pada lima pedoman yang disyaratkan dalam diet rendah purin: (1) pembatasan bahan
makanan yang tinggi purin; (2) alkalinisasi urin untuk memudahkan ekskresi asam urat
(3) peningkatan asupan cairan; (4) penurunan berat badan pada pasien dengan
kegemukan; dan (5) penghindaran alkohol.

Bahan makanan yang diperbolehkan (lihat pula Tabel Pengaturan Diet) adalah: Bahan
Makanan Sumber HA: semua jenis bahan makanan pokok dapat dikonsumsi dengan
jumlah seimbang menurut kebutuhan masing-masing. Makanan pokok terdiri atas bijian
dan umbi, termasuk produk olahannya seperti mi atau bihun.Bahan Makanan Sumber
Protein:

 susu dan hasil olahannya, keju, telur,

 daging, ayam, ikan (maksimal 50 gram/hari)

 kacang-kacangan kering maksimal 25 gram/hari atau tahu/tempe 50 gram/hari

Bahan Makanan Sumber Vitamin-Mineral:

 semua jenis buah-buahan

 semua jenis sayuran kecuali bayam, buncis, kembang kol, kacang polong, jamur,
asparagus, yaitu maksimal 50 g/hari

 Minuman: semua minuman kecuali yang mengandung alkoholBumbu: semua


bumbu kecuali ragi.
BAB 3

PENUTUP

 Kesimpulan

“Penyakit asam urat pada beberapa waktu lalu memang cenderung menyerang
usia senja. Namun kini banyak kasus ditemui pria maupun wanita berusia 20 tahunan
pun banyak yang menderita penyakit ini. Setelah diteliti, pola makan memegang
peranan utama disusul oleh kebiasaan hidup tanpa olahraga. Sayang bukan, jika usia
baru menjelang 40 tahun namun Anda sudah mengalami kekakuan sendi dan harus
puas hanya duduk di kursi goyang sepanjang hari. Menyangkut pola makan, sebaiknya
Anda mengenali makanan yang harus dihindari dan makanan yang harus dikurangi
agar kadar asam urat dalam tubuh tidak kelewat batas. Antara lain yang harus dihindari
sama sekali adalah berbagai macam minuman fermentasi dan mengandung alkohol
seperti bir, wiski, anggur, tape, dan tuak. Juga jangan sentuh sama sekali yang
namanya makanan laut udang, remis, tiram, kepiting, berbagai jenis makanan kaleng
seperti sarden, kornet sapi, berbagai jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru,
limpa, usus, dan buah-buahan tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa.
Sedangkan makanan yang harus Anda kurangi asupannya dalam arti dalam porsi
sedikit masih bisa Anda makan, yaitu ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi,
tempe, emping, kacang, oncom, beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam,
kangkung, kol dan tauge. Kadar asam urat yang normal dalam darah adalah 7 mg%,
jika lebih dari itu maka Anda harus benar-benar diet berbagai jenis makanan yang telah
disebutkan merangsang asam urat dalam darah. Bukan saja kekakuan sendi yang akan
Anda derita namun juga kemungkinan penyakit lain seperti batu ginjal, kerusakan ginjal,
dan tekanan darah tinggi. Ini bisa dimengerti karena asam urat adalah hasil
metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein, zat puri dan ginjal adalah organ yang
mengatur kestabilan kadarnya dalam tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke
pembuangan air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan
sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan
sendi. Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Oleh karena itu sejak dini
baiknya Anda memeriksakan diri jika mengalami gangguan linu dan kaku pada sendi
yang kecil-kecil seperti jari tangan atau kaki. Dan mulailah hindari makanan
perangsangnya, jangan tunda- tunda lagi! “

 Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan
seseorang.

 Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi

merupakan penyebab penyakit ini.


 Saran

 Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca


khususnya Siswa/siswi Smk Khaira Ummah dapat lebih mengetahui dan memahami
tentang Diet Asam Urat . Dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai