Anda di halaman 1dari 5

DIET BATU ASAM URAT Oleh Ira Rahmawati, 1106023070 Keperawatan Dewasa VIII Kelas C

A. Batu Asam Urat Batu asam urat berkaitan dengan penyakit gout arthritis, yaitu penyakit yang bersifat malignant dan penyakit gastrointestinal yang disertai dengan diare. Penyakit ini berpengaruh terhadap metabolisme purin. Batu asam urat timbul karena endapan asam urat. Oleh karena itu, biasanya klien juga menderita asam urat (gout). Penyebab terjadinya asam urat karena klien banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung asam urat, seperti jeroan dan kacang-kacangan. Batu asam urat biasanya kecil, bulat, berwarna kuning atau cokelat, dengan permukaan yang licin atau kasar, dan bisa keluar bersamaan urin saat berkemih. Bentuk batu jenis ini relatif kecil, bahkan jika difoto rontgen tidak tampak. Namun, gejalanya cukup dirasakan oleh penderita. Jadi, dapat disimpulkan bahwa batu asam urat merupakan kelainan yang terjadi akibat tingginya konsentrasi asam urat di urin. Batu asam urat di ginjal dapat ditemukan pada 10-25% penderita gout. Bila kadar asam urat darah>13 mg/dl atau eksresi asam urat di urin>1.100 mg/dl, timbulnya batu asam urat akan meningkat menjadi 50%. Sekitar 20-25% penderita yang terdapat endapan kristal MSU di ginjal, akan terbentuk batu ginjal. Untuk mencegah terbentuknya batu ginjal, penderita dianjurkan untuk: 1. Banyak minum. Cukup atau tidaknya minum bisa dikontrol dari warna urin. Bila minum sudah cukup, urin berwarna jernih kecuali urin pertama di pagi hari. Bila kurang minum, warna urin menjadi keruh. Kehilangan cairan akibat banyak berkeringat juga harus segera diganti dengan banyak minum guna menghindari tingginya konsentrasi asam urat di urin. 2. Menghindari makanan yang berkadar purin tinggi. 3. Mengontrol keasaman urin. Bila kadar asama urat di urin tinggi maka pH urin turun dan menyebabkan urin menjadi asam. Urin yang asam akan mengendapkan kristal urat sehingga terbentuk batu urat di ginjal dan saluran kencing. Untuk menghindari batu urat

di ginjal bisa juga dengan mengkonsumsi tablet bikarbonat natrikus sebanyak 4 kali 500mg per hari agar pH urin menjadi basa (alkalis). Endapan MSU di ginjal akan merusak parenkin ginjal yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal. Adanya batu urat di ginjal menandakan allopurinol harus diberikan seumur hidup untuk melindungi ginjal. Batu asam urat terbentuk karena hiperurikemia, dehidrasi, atau nilai pH urin yang rendah (bersifat asam). Makanan yang mengandung purin tinggi, umumnya menghasilkan urin yang bersifat asam dan meningkatkan eksresi asam urat melalui urin. Oleh sebab itu, disamping meningkatkan asupan cairan dan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, perlu diusahakan untuk meningkatkan pH urin.

B. Diet Batu Asam Urat 1. Tujuan diet: Tujuan diet batu asam urat adalah untuk: a. Membantu menurunkan kadar asam urat dalam plasma darah. b. Meningkatkan pH urin menjadi 6,0-6,5.

2. Syarat diet: Syarat-syarat diet batu asam urat adalah: a. Energi sesuai dengan kebutuhan. b. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total. c. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. d. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total. e. Hindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin>100mg/100g bahan makanan. f. Makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi diutamakan, dan yang menghasilkan asam tinggi dibatasi. g. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, setengahnya berasal dari air putih. h. Mineral dan vitamin cukup.

Dalam menyusun diet, perhatikan daftar kadar purin dalam bahan makanan dan daftar makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi, dan yang bersifat netral. 1. Bahan makanan yang cenderung menghasilkan sisa basa tinggi: a. Susu: susu, susu asam, dan krim. b. Minyak: minyak kelapa, kelapa, santan. c. Sayuran: semua jenis sayuran terutama bayam dan bit. d. Buah: semua jenis buah. 2. Bahan makanan yang cenderung menghasilkan sisa asam tinggi: a. Sumber karbohidrat: nasi, roti, dan hasil terigu lainnya; makaroni, spageti, sereal, mi, cake, dan kue kering. b. Sumber protein: daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan, dan hasil olahannya. c. Sumber lemak: lemak hewan. 3. Bahan makanan yang bersifat netral: a. Sumber karbohidrat: jagung, tapioka, gula, sirup, dan madu. b. Sumber lemak: minyak goreng selain minyak kelapa, margarin, dan mentega. c. Minuman: kopi dan teh. Cara memesan diet: Diet rendah purin tinggi sisa basa (batu asam urat). Diet rendah purin terdiri atas dua jenis, yaitu diet rendah purin 1 (1.500 kkal) dan diet rendah purin II (1.700 kkal). Jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan energi masing-masing klien berdasarkan berat dan tinggi badan, usia, serta aktivitas. Terdapat tiga kelompok bahan makanan berdasarkan kadar purin dan anjuran mengkonsumsi. 1. Kelompok I: Bahan makanan yang harus dihindari karena mengandung 100-1000 mg purin per 100 gram bahan makanan. Misalnya: otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, kaldu, bebek, sarden, kornet, makarel, kerang, remis, alkohol, bir, tape, dan durian.

2. Kelompok II: Bahan makanan yang dibatasi untuk dikonsumsi karena mengandung 10-99 mg purin per 100 gram bahan makanan. Misalnya: daging sapi, ayam, ikan (kecuali yang terdapat di kelompok I), dan udang. Maksimum 50-75 gram atau 1-1 potong perhari. Selain itu, bahan makanan lain yang harus dibatasi adalah bayam, asparagus, kembang kol, brokoli, daun singkong, kangkung, serta daun dan biji melinjo. Maksimum 100 gram atau satu mangkuk per hari. Perhatikan juga konsumsi kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe. Maksimum 1-1 potong per hari. 3. Kelompok III Bahan makanan yang bebas dikonsumsi. Misalnya: nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mi, bihun, tepung beras, cake, kue kering, puding, susu, keju, telur, minyak, dan gula. Buah dan sayur seperti sawi, wortel, kemangi, mentimun, oyong, labu siam, dan kacang panjang juga bebas dikonsumsi. Diet tinggi sisa basa diberikan pada penderita batu asam urat, makanan ini cukup kalori, mineral, dan vitamin. Syarat diet: banyak cairan: 2500 ml/hari, rendah asam amino yang mengandung sulfur. Makanan yang boleh diberikan: 1. Karbohidrat: nasi maksimal: gelas/ hari, roti 4 potong, kentang ubi, singkong, kue-kue yang dibuat dari tepung maezena, hunkwee, tapioka, agar-agar, sirop. 2. Protein hewani: daging 50 g, atau telor: 1 bt/ hari, susu. 3. Lemak : minyak, mentega, margarine. 4. Protein nabati : kacang-kacangan kering :25g/hari atau tahu, tempe, oncom : 50 g/hari 5. Sayuran : semua sayuran paling sedikit 300 g/hari 6. Buah-buahan : semua buah-buahan paling sedikit 300 g/hari 7. Minuman : sari buah, teh, kopi, coklat

Referensi: Dalimartha, Setiawan. (2008). Resep tumbuhan obat untuk asam urat. Jakarta: Niaga Swadaya. Instalasi Gizi PERJAN RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2006). Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kuncoro, Sri. (2005). Hancurkan batu ginjal dengan ramuan herbal. Jakarta: Niaga Swadaya. Ningdyar, Lina. (2009). Menu sehat 30 hari untuk mencegah dan mengatasi asam urat. Jakarta: Agromedia.

Anda mungkin juga menyukai