Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan Kesehatan Klien dalam Praktik Keperawatan A.

Definisi Pendidikan Kesehatan Klien Merasa tak berdaya mungkin merupakan aspek yang paling merusak dari penyakit untuk klien. Pendidikan kesehatan klien adalah cara yang paling efektif untuk mengembalikan kontrol kepada klien dengan mengurangi perasaan tidak berdaya dan meningkatkan kemampuan untuk menjadi pengambil keputusan utama dalam memanajemen kesehatannya dan masalah penyakit yang dideritanya (Rankin dan Stalling, 1990). Dalam praktiknya, klien selain membutuhkan pengobatan juga membutuhkan suatu pendidikan. Pendidikan di sini tidak hanya dibutuhkan ketika dia menderita sakit namun dibutuhkan pula pada kondisi sehat untuk menjaga agar tidak sakit. Pendidikan kesehatan klien diberikan utamanya oleh seorang perawat, baik bekerja sebagai tim maupun individual. Patient education is the process of influencing patient behavior, and producing the changes in knowledge, attitudes, and skills necessary to maintain or improve health. ( American academy of family physicians, 2000 dalam Patient Education in Health and Illness by Sally H.Rankin, Karen Duffy Stallings, Frand London 2004). Perawat memiliki peran sebagai pendidik atau edukator.

Pendidikan kesehatan klien merupakan salah satu bagian pusat dari seluruh praktik profesional kesehatan (Redman, 1993). Oleh karena itu, pendidikan kesehatan klien juga menjadi bagian penting dalam praktik keperawatan. Terdapat beberapa pengertian pendidikan kesehatan klien, yaitu: 1. Habel (2005), pendidikan kebiasaan, kesehatan klien adalah proses pada

mempengaruhi

menghasilkan

perubahan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta meningkatkan kesehatan.

2.

Cameron, Clayman, Wolf, dan Visser (2012), pendidikan kesehatan klien adalah proses pemberian pengalaman belajar dengan menggunakan kombinasi beberapa metode seperti pengajaran, konsultasi, dan teknik modifikasi kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan, pengetahuan, dan kebiasaan sakit klien.

3.

JCHET (1991) dalam Stone, McGuire, Eigsti (2002), pendidikan kesehatan klien adalah rangkaian kesatuan dari pembelajaran yang memungkinkan klien secara sukarela membuat keputusan untuk memodifikasi kebiasaan dan mengubah keadaan sekitarnya untuk meningkatkan kesehatan.

4.

Nursalam (2009), pendidikan kesehatan klien adalah proses yang direncanakan secara sadar untuk menciptakan peluang bagi individuindividu untuk senantiasa belajar memperbaiki kesadaran serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya demi kepentingan kesehatannya.

5.

Suhila (2002), pendidikan kesehatan klien adalah komponen program kesehatan dan kedokteran yang terdiri atas upaya terencana untuk mengubah perilaku individu, keluarga, dan masyarakat yang merupakan cara perubahan berfikir, bersikap, dan berbuat dengan tujuan membantu pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit, dan promosi hidup sehat.

6.

Departemen Kesehatan dalam Effendy (1998), pendidikan kesehatan klien adalah gabungan dari sebagian kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, di mana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya, dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perseorangan maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu. Pendidikan kesehatan klien merupakan bagian dari seluruh upaya

kesehatan yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku sehat. Pendidikan kesehatan mendorong perilaku yang menunjang

kesehatan, mencegah penyakit, mengobati penyakit, dan membantu pemulihan. Melalui pendidikan kesehatan kita membantu masyarakat untuk memahami perilaku mereka, dan bagaimana perilaku ini berpengaruh terhadap kesehatan. Pendidikan kesehatan klien memiliki beberapa konsep utama. Pertama, pendidikan kesehatan menggunakan strategi belajar-mengajar. Kedua, pembelajar mempertahankan kontrol sukarela atas keputusankeputusan untuk membuat perubahan dalam tindakan mereka. Ketiga, pendidikan kesehatan difokuskan pada perubahan perilaku saat ini yang ditemukan untuk meningkatkan status kesehatan. Untuk itu pendidikan kesehatan klien yang diberikan oleh seorang perawat maupun tenaga kesehatan lain yang berupa pendidikan kesehatan sangat dibutuhkan pasien untuk mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya sehingga tidak menderita sakit yang sama di kemudian hari. Perawat sebagai pendidik harus benar-benar menjalankan tugasnya untuk memberikan pendidikan kesehatan yang benar kepada klien.

B. Pendidikan Kesehatan Klien sebagai Salah satu Dimensi Caring Perawat Caring merupakan bagian integral dari praktik keperawatan. Namun, studi menunjukkan bahwa caring seorang perawat merupakan pekerjaan yang tersembunyi yang mungkin tidak diketahui oleh klien dan keluarga mereka. Caring dalam keperawatan meliputi perilaku seperti mendengarkan secara aktif, menghibur, menghormati klien, dan memberi informasi kepada klien untuk membantu pengambilan keputusan. Salah satu dimensi caring menurut Watson dan Lea (1997) adalah memberikan pengetahuan atau pendidikan kesehatan kepada klien. Pendidikan kesehatan klien merupakan proses pemindahan materi dari seseorang ke orang lain (Nyswander, 1947). Memberi informasi kepada klien tentang diagnosis, prognosis, dan terapi tentang penyakitnya termasuk ke dalam pendidikan kesehatan klien. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk membantu klien, keluarga, atau

komunitas untuk mencapai kesehatan optimal (Edelman dan Mandle, 2006). Perawat harus memberikan pendidikan kesehatan pada tempat yang nyaman dan dikenal klien. Pendidikan kesehatan klien yang komprehensif meliputi tiga tujuan, yaitu: 1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit Perawat merupakan sumber yang nyata dan memiliki kompetensi dalam usaha meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis klien. Peningkatan perilaku sehat melalui pendidikan meningkatkan harga diri, dengan mengizinkan klien mengambil tanggung jawab dalam menjaga kesehatan. Pemeliharan dan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dapat berupa tindakan pertama dalam kecelakaan, manajemen stres, imunisasi, perawatan penatal dan proses kelahiran normal, latihan, pemeriksaan kesehatan dan nutrisi. 2. Perbaikan kesehatan Klien yang mengalami kecelakaan atau sakit memerlukan informasi dan keterampilan yang akan membantunya mengembalikan atau mempertahankan tingkat kesehatannya. Dalam hal ini, perawat belajar untuk mengidentifikasi keinginan klien untuk belajar dan membantu memotivasi minatnya. Keluarga merupakan bagian vital dalam mengembalikan timbul konflik. 3. Koping terhadap gangguan fungsi Banyak klien belajar untuk menghadapi perubahan kesehatan permanen. Sebagai contoh, klien yang kemampuan berbicaranya hilang setelah operasi laring perlu mempelajari cara-cara baru berkomunikasi. Dalam kasus tersebut, peran keluarga klien mungkin berubah, sebgai akibatnya keluarga perlu memahami dan menerima perubahan yang terjadi pada klien. Kemampuan keluarga untuk memberikan dukungan pada klien dapat ditumbuhkan melalui pengajaran. Perawat mengajar kesehatan klien, bila perawatan tidak melibatkan keluarga dalam rencana pengajaran, maka mungkin saja

anggota keluarga untuk membantu klien dalam mengatur asuhan kesehatannnya. Tujuan pendidikan kesehatan klien yang lainnya: 1. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat. 2. Menolong individu agar mampu secara mandiri melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat. 3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada. Prinsip pendidikan kesehatan: 1. Belajar mengajar berfokus pada klien Pendidikan kesehatan klien adalah hubungan terapeutik yang berfokus pada kebutuhan klien yang spesifik. Klien dengan isu kesehatan apapun membutuhkan atau dilibatkan dalam pemberian pelayanan kesehatan. 2. Belajar mengajar bersifat holistik Dalam memberikan pendidikan kesehatan, klien harus dipertimbangkan secara keseluruhan, tidak hanya berfokus pada spesifik saja. Perawat dan kilen saling berbagi pengalaman, perasaan, keyakinan, dan filosofi personal. 3. Belajar mengajar negosiasi Perawat dan klien bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang penting untuk diketahui. Jika sudah ditentukan kemudian dibuat perencanaan yang dikembangkan berdasarkan masukan dari klien dan perawat. 4. Belajar mengajar yang interaktif Pendidikan kesehatan klien adalah suatu proses yang dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi dari perawat dan klien.

Sekilas pandang tentang pendidikan dalam perawatan kesehatan: Proses Keperawatan Proses Pendidikan

Menilai kebutuhan fisik dan psikosial.

PENGKAJIAN

Menentukan kebutuhan pembelajaran, kesiapan untuk belajar dan gaya belajar.

Mengembangkan rencana perawatan yang didasarkan pada penetapan sasaran bersama untuk memenuhi kebutuhan individual Melaksanakan intervensi asuhan keperawatan dengan menggunakan prosedur standar.

PERENCANAAN

Mengembangkan rencana pengajaran yang didasarkan pada hasil perilaku yang ditentukan bersama untuk memenuhi kebutuhan individual

PENERAPAN

Melakukan kegiatan mengajar dengan menggunakan metode peralatan intruksional yang spesifik.

Menentukan hasil fisik dan psikososial.

EVALUASI

Menentukan perubahan perilaku (hasil) dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Keberhasilan upaya perawat sebagai pendidik di dalam pengajaran diukur bukan berdasarkan berapa banyak materi yang disajikan, tetapi berdasarkan seberapa banyak yang dipelajari oleh kilen tersebut. Pendidikan kesehatan klien, khususnya adalah suatu proses untuk membantu orang mempelajari perilaku yang ada kaitannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesehatan yang optimum dan kemandirian dalam perawatan diri. (Smith, 1989: Bell, 1986).

Pendidikan kesehatan klien sebagai salah satu dimensi caring adalah ketika perawat mampu mempertimbangkan kepentingan terbaik klien dan mengakui bahwa klien mampu mengatur kasus kesehatannya sesuai dengan dirinya sendiri atau mandiri. Caring perawat merupakan keseimbangan kenyamanan dan tantangan serta kemapuan kreatif untuk memaksimalkan sumber daya bagi kepentingan klien.

Daftar Pustaka

Oka, dafusnya susun abjad sendiri yak..


Cameron, K.A., Clayman, M.L., Wolf, M.S., & Visser, A. (2012). Patient education and counseling. Journal of European Association for Communication uthorinstructions. Habel, M. (2005). Patient education: Empowering patients and families . Diperoleh 01/article6.asp. Redman, B.K. (1993). The process of patient education (7th ed.). St Louis: Mosby Year Book. Stone, S.C., McGuire, S.L., & Eigsti, D.G. (2002). Comprehensive community health nursing: Family, aggregate, and community practice. MI: Mosby. Tjitarsa, Ida Bagus. 1992. Pendidikan Kesehatan. Bandung : Penerbit ITB dan Penerbit Udayana. Edelman, Carole L.,Mandle. 1994. Health Promotion Throughout the Lifespan. St.Louis : Mosby. Rankin, Sally H.& Stallings, Karen Duffy. 2001. Patient Education : Principles & Practice. 4th Ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. dari http://www.patienteducationupdate.com/2005-05in Healthcare, 88(3), 357-466. Diperoleh dari http://www.elsevier.com/wps/find/journaldescription.cws_home/505955/a

Rankin, Sally H.& Stallings, Karen Duffy. 2004. Patient Education in Health and Illness. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. HealthyEnthusiast. Pendidikan Kesehatan. Diperoleh dari

http://healthyenthusiast.com/pendidikan-kesehatan.html Nursalam dan Efendi, Ferry. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, Patricia A., dan Perry, AG. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 4th Ed. Jakarta: EGC. Azrul, Azwar. 1996. Administrasi Kesehatan. Jakarta: PT. Binarupa Aksara. Nasrul, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http:// www2.uchsc.edu/son/caring Widyastuti, Palupi. (1999). Perawat Sebagai Pendidik. Jakarta: Buku Kedokteran Komaro Yudha, Egi dkk. (1996). Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 1 Prinsip. Jakarta: Buku Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai