Kelas : 1B Nim : 191211594 Tugas Rangkuman Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsure-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012). Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan. Secara opearasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, praktek baik individu, kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012).
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan
a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat. b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat. c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada. d. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada kesehatan (dirinya). e. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi parah dan mencegah penyakit menular. f. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat kesehatan masyarakat. g. Meningkatkan pengertian terhadap pencegahan dan pengobatan terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan perilaku sehat sehingga angka kesakitan terhadap pnyakit tersebut berkurang (Notoatmodjo, 2007, Suliha, 2005).
3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Kesehatan
prinsip pendidikan kesehatan yaitu:
1. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan
kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang
kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
4. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Strategi Pendidikan Kesehatan
Strategi diperlukan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan pendidkan
kesehatan yang efektif dan efisien. Strategi pendidikan kesehatann ialah suatu rencana untuk pencapaian tujuan. Strategi pendidikan kesehatan terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin klien betul-betul akan mencapai tujuan, straegi lebih luas daripada metode atau teknik pendidikan kesehatan. Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi pendidik (metode pendidikan kesehatan) maupun bagi klien (metode belajar). Semakin baik metode yang dipakai, semakin efektif ppencapaian tujuan. 1. Expository Makna ekspository berarti memberikan informasi yang berupa teori, hukum atau dalil yang disertai bukti-bukti yang mendukung. Pada konteks ini klien hanya menerima saha informas ang diberikan pleh pendidik. Bahan pendidikan kesehatan telah diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk disampaikan kepada klien. Contoh metode ekspository adalah ceramah. Pendidik hanya akan menyampaikan pesan berturut-turut sampai pada pemecahan masalah. Metode ini merupakan metode klasiik yang sebaiknya mulai ditinggalkan. Apabila pendidik ingin banyak melibatkan klien secara aktif, maka harus menjadi pendidik yang kreatif, sehingga walaupun yang dipilih metode ekspository, pelaksanaan pendidikan kesehatan tetap optimal dan menyenangkan bagi klien. 2. Discovery Discovery (penemuan) sering pada saat penggunaannya tertukar dengan inquiry (penyelidikan). Penemuan adalah proses mental dimana klien mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya: mengamati, menganalisa, memvalidasi data, mengelompokkan data, menetapkan diagnose dan sebagainya. Misalnya tentang konsep sehat. Setiap masyarakat diharapkan memaknai konsep sehat dan berdaya dalam memenuhi hak akan kesehatannya. Melalui pengamatan diharapkan klien mengidentifikasi konsep sehat dan menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. 3. Inquiry Inquiry memiliki makna yang lebih luas dari discovery. Artinya, penyelidikan mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Pada saat seorang penyuluh akan melaksanakan pendidikan kesehatan, sebaiknya tujuan pendidikan kesehatan sudah dirumuskan seara jelas. Sehingga klien dapat melaksanakan pendidikan kesehatan secara optimal. Setelah itu baru menentukan strategi manakah yang paling efektif dan efisien untuk membantu setiap klien dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Strategi pendidikan kesehatan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kondisi semua klien karena setiap klien memiliki kemampuan yang berbeda. Sementara pendidikan kesehatan bertujuan untuk membantu klien mencapai tujuan secara efektif dan produktif. Beberapa kriteria yang dapat menjadi pedoman dalam memilih strategi pendidikan kesehatan yaitu efektif, efisien dan dapat meningkatkan ketertiban klien. Seorang penyuluh biasanya tidak murni menggunakan strategi ekspository, inquiry, maupun discovery, tetapi dapat menggabungkan antara ketiganya. Penyuluh yang kreatif dapat melihat tujuan yang akan dicapai dan mengkaji kemampuan yang dimiliki klien. Kemudian baru memilih strategi yang efektif dan efisien untuk mencapainya. Pendidikan kesehatan sebagai suatu proses merupaka suatu sistem yang tiak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan pendidikan kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung baik itu sebagian atau seluruhnya. 5. Metode Pendidikan Kesehatan Beberapa metode pendidikan kesehatan, diantaranya: 1. Metode pendidikan Individu (perorangan) Promkes: metode pendidikan bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru/membina seseorang yang mulai tertarik pada perubahan perilaku/inovasi. – Bimbingan, Penyuluhan (guidance and counceling) – Wawancara (Interview) 2. Metode Pendidikan Kelompok Memilih metode pendidikan kelompok yang harus diingat: – Besarnya kelompok sasaran – Tingkat pendidikan formal sasaran – Kelompok besar metodenya lain dengan kelompok kecil – Efektivitas metode juga tergantung pada besarnya sasaran pendidikan 3. Metode Pendidikan Massa Metode pendidikan (pendekatan) massa cocok untuk mengkomunikasikan pesan- pesan kesehatan kepada masyarakat. Pendekatan ini biasanya untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi awareness, belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Bila kelak dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku merupakan hal yang wajar. Umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung, biasanya menggunakan/ melalui media massa.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional