Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Eko Saputra

KELAS : B

NPM : 210101062

Dosen Pengampu : Sutrisno, MAN

Identifikasi Kebutuhan Belajar Klien

Pengkajian dapat dimanfaatkan untuk lebih mengenal gaya belajar suatu populasi, dengan
mengukur mengenal gaya belajar menggunakan multiple intelligences of learning (Bensley,
Robert J, 2008). Pengkajian tipe ini membantu penyaji memahami metode pilihan seseorang
dalam belajar seperti gerakan, lisan, visual, intrapersonal, matematis logika, dengan musik atau
secara natural. Tujuan dari pengkajian ini adalah diperolehnya informasi dari individu, keluarga
atau kelompok tentang kondisi kesehatan, dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
pelaksanaan pendidikan kesehatan (Efendi, 2009). Metode yang dapat dilakukan dengan
pengamatan langsung, wawancara dan mempelajari data yang telah ada (Efendi, 2009). Setelah
itu aspek yang dikaji adalah riwayat keperawatan, faktor budaya, faktor ekonomi, dan gaya
belajar.

Tujuan Pendidikan Kesehatan Klien

Direktorat Promosi Kesehatan memiliki tugas pokok menyiapkan sekaligus melakukan


kegiatan – kegiatan promosi kesehatan dan melakukan penyebarluasan segala bentuk informasi
kesehatan serta melakukan pengembangan sumber daya kesehatan hingga melakukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat pada bidang – bidang kesehatan.

Tujuan promosi kesehatan yang utama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan
lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah
dicanangkan oleh pemerintah.

Prinsip, Metode,Teknik Dan Strategi Pendidikan

Prinsip –Prinsip pembelajaran yang perlu diketahui adalah:

a) Prinsip perhatian dan Motivasi

Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai
langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat.

b) Prinsip Keaktifan
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan
kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon
terhadap setiap pembelajaran.
c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat
secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus
melibatkan diri ( setiap individu ) terjun mengalaminya.
d. Prinsip Pengulangan
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan
dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh
Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ).
e. Prinsip Tantangan
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang
menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan,.
f. Prinsip Balikan dan Penguatan
melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti
Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya.
g. Prinsip perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada
setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism.

Metode Pembelajaran
Metode pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk menyamapaikan pesan kesehatan kepeada masyarakat, kelompok Atau individu.

a. Metode pendidikan individual atau perorangan


Dalam pendidikan kesehatan, metode kesehatan yang bersifat invidual ini
digunakan untuk membina perikalu baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik
pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
b. Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih metoe pendidikan kelompok harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.
 Kelompok besar, kelompok kecil, metode pendidikan masa
c. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan sesorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
d. Strategi Pembelajaran
Komalasari menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien”.Sedangkan Dimyati dan Soedjono mengemukakan bahwa:
Strategi dalam pembelajaran adalah kegiatan guru ugntuk memikirkan dan
mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspekaspek dari komponen
pembelajaran.
Contoh kasus:
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN BERBASIS FAMILY CENTERED
NURSING TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA MENGELOLA DIET
HIPERTENSI LANSIA
Latar Belakang:Angka prevalensi hipertensi di Kalimantan Selatan yang meningkat
dari tahun sebelumnya memberikan kekhawatiran tersendiri. Tercatat penderita
hipertensi di Kota Banjarmasin pada tahun 2018 dengan kasus baru pada usia >60
Tahun berjumlah 6.992 kasus. Gaya hidup seperti diet hipertensi yang salah menjadi
salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan pendekatan Family
Centered Nursing dalam kemandirian keluarga mengelola diet Hipertensi pada
Lansia.

Metode: Penelitian ini menggunakan Desain Quasy Experimental dengan Control


Group Pre-Post Test Design. Sampel sebanyak 40 orang dipilih secara purposive
sampling yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kelompok control. Kegiatan
Health Promotion dilakukan sebanyak empat kali kunjungan per minggu. Penelitian
dilakukan pada wilayah Sungai Jingah Banjarmasin

Hasil: Didapatkan hasil bahwa karakteristik responden, usia kisaran 19-40 tahun,
pendidikan SMA (80%) dan mayoritas responden sudah bekerja (55%). Terjadi
peningkatan rerata pengetahuan 32,91, sikap 37,5, dan perilaku 38.5 pada kelompok
setelah intervensi dilakukan, Sedangkan kelompok control tidak mengalami
perubahan. Nilai p value > 0,05 sehingga terdapat pengaruh Promosi kesehatan
berbasis Family Centered Nursing terhadap kemandirian keluarga dalam
memodifikasi diet hipertensi.

Kesimpulan : Pelaksanaan Health Promotion dengan pendekatan keluarga dapat


dijadikan salah satu metode alternatif yang dapat dikembangkan untuk pelaksanaan
edukasi keperawatan dimasyarakat.

Tujuan Meningkatkan Pengetahuan lansia Terkai diet:


Bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan pendekatan
Family Centered Nursing dalam kemandirian keluarga mengelola diet Hipertensi
pada Lansia.
Strategi Bina Suasana kelompok
Keluarga merupakan sistem pendukung bagi para penderita hipertensi untuk
mempertahankan status kesehatannya. Berdasarkan hal tersebut keluarga lansia
dituntut untuk paham mengenai diet hipertensi yang tepat sehingga hipertensitersebut
bisa dikontrol bahkan dicegah dengan melalui dukungan keluarga dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai