Anda di halaman 1dari 6

Bab I

Pendidikan dan Promosi Kesehatan


Pendidikan
 Yakni suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yg di
dalamnya perawat sebagai pendidik (Suliha, 2002)
 upaya persuasi atau pembelajaran kpd masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan2 utk
memelihara dan meningkatkan taraf kesehatannya
 Jadi penkes yaitu, penyampaian materi ttg kesehatan yg bertujuan utk mengubah perilaku sasaran
(Notoadmodjo, 2010)
 Pendidikan kesehatan mencakup promosi kesehatan
Promosi Kesehatan
 (Soekidjo, 2005) : Promkes merupakan upaya menjual, memasarkan, memperkenalkan pesan
pesan atau prgram-prgram kesehatan sehingga masyarakat menerima/”membeli”/mengenalkan
pesan2 kesehatan tersebut, yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat
 (WHO, 1984) : Merevitalisasi pendidikan kesehatan dgn istilah prmsi kesehatan tidak hanya untuk
perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan yg memfasilitasi perubahan perilaku tsb
Metode promosi kesehatan
1. Individual : bimbingan, penyuluhan, wawancara
2. Kelompok Besar : Ceramah, Seminar;
3. Kelompok Kecil : Diskusi, Brain Storming, Snow Ball, Role Play, permainan
4. Simulasi Massal : Public Speaking, Media Massa
Peran perawat dlm pendidikan dan promosi kesehatan
1. Pelaksanaan pelayanan : memberikan pelayanan kepada invidu, keluarga, kelompok/masyarakat
2. Pendidik : memberikan pendidikan kesehatan dan mengajarkan bagaimana cara menjaga kesehatan,
mencegah penyakit, pemulihan dari penyakit dan memberikan informasi yg tepat tentang kesehatan
3. Pengamat kesehatan : Melaksanakan monitoring terhadap perubahan yg terjadi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yg menyangkut masalah kesehatan melalui kunjungan rumah,
pertemuan, observasi dan pengumpulan data
4. Koordinator pelayanan kesehatan : memberikan pelayanan kepada individu, keluarga,
kelompok/masyarakat
5. Pembaharu : inovator thdp individu, keluarga dan masyarakat dlm merubah perilaku pola hidup yg
berkaitan dgn pemeliharaan kesehatan
6. Pengorganisir pelkes: memberikan motivasi utk melakukan keikut sertaan individu, keluarga dan
kelompok dlm setiap upaya pelayanan kesehatan yg dilaksanakan di masyarakat
keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)
merupakan suatu bidang dalam keperawatan kesehatan dimana adanya suatu perpaduan antara
keperawatan dengan kesehatan masyarakat melalui dukungan peran serta aktif masyarakat yang
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkelanjutan tanpa pengabaian terhadap
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu.
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat
antara lain adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya.
PERAN PEMERINTAH Dalam promosi kesehatan
1. Penyebarluasan informasi kesehatan melalui radio, televisi, media cetak, pameran, penyuluhan
kelompok, dan diskusi interaktif.
2. Peningkatan kemitraan dengan LSM, ormas kemasyarakatan, ormas kepemudaan, organisasi
profesi, dan ormas keagamaan.
3. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tatanan-tatanan, rumah tangga, tempat-
tempat umum, institusi pendidikan,tempat kerja, dan sarana kesehatan.
4. Pengembangan konsep, metode, dan teknik promosi kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan
Menurut Nurselam dan Efendi (2008), tujuan pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut: Adanya
perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga,kelompok kasus dan masyarakat.
Sasaran pendidikan kesehatan
Menurut Notoatmojo (2003) dibagi 3: sasaran utama (tujuan utama), sasaran sekunder (secondary target),
sasaran tersier (target tersier).
Ruang lingkup pendidikan kesehatan

karakteristik tingkat perawatan medis yang tersedia


Proses pendidikan kesehatan
A Masalah input : Tujuan pembelajaran
B Masalah proses : Perubahan kemampuan perilaku
C Masalah output : bentuk bakat atau perubahan tingkah laku
D Masukan instrumental : alat yg digunakan dlm pembelajaran
E Masukan lingkungan

BAB II
Konsep dan Teori belajar
Belajar dapat diartikan sebagai tindakan individu dengan tujuan untuk mendapatkan perubahan perilaku,
baik yang dilakukan secara mandiri maupun terbimbing. Dimana perubahan perilaku, dapat berupa
bertambahnya pengetahuan, wawasan yang lebih luas, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu
menjadi mampu, dari tidak kompeten menjadi kompeten, dari tidak mahir menjadi mahir, dan tidak
terampil menjadi terampil dan sebagainya. Menurut Galloway dalam Toeti Soekamto (1992:27) : belajar
adalah proses internal yang terdiri dari memori, retensi, pemrosesan informasi, emosi, dan aspek lain
yang bergantung pada pengalaman sebelumnya.
Komponen – komponen berikut dari proses pembelajaran akan disertakan :
1. Latihan
Melalui pengulangan serangkaian tugas yang berbeda, olahraga memaksimalkan potensi energy tubuh
saat ini
2. Memasukkan atau mempelajari kebiasaan baru
Belajar pada hakekatnya adalah usaha individu untuk memperoleh hal – hal baru dalam tingkah laku
(pengetahuan, bakat, keterampilan, dan nilai) dengan menggunakan aktivitas mentalnya,
Teori belajar
• Teori belajar Gestalt
Kata “gestalt” berasal dari bahasa Jerman, dan terjemahan literalnya adalah “bentuk atau konfigurasi”.
Gestalt adalah bahwa hal atau kejadian tertentu akan dilihat sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih
kohesif. Berikut ini adalah contoh bagaimana teori Gestalt dapat digunakan dalam konteks proses
pendidikan :
a. Pengalaman yang mengarah pada wawasan baru
b. Belajar yang bermakna
c. Berperilaku dengan tujuan
d. Gagasan bahwa perilaku individu terhubung dengan lingkungan tempat mereka berada, juga
dikenal sebagai konsep “ruang hidup.
e. Transfer in Learning,
• Teori Belajar Menghafal dan Mental Disiplin
a. Menghafal
b. Teori praktik mental yang disiplin,
• Teori Behaviorisme
Mengenai produksi reaksi atau respons, menempatkan penekanan pada kepentingan latihan,
memprioritaskan komponen atau bagian kecil, mekanisme, menyoroti fungsi lingkungan, dan
menekankan pentingnya olahraga.
•Teori Menghapal
Beberapa kaidah belajar yang muncul sebagai konsekuensi yang penggunaan pendekatan behavioris
antara lain sebagai berikut :
a. Koneksionisme versi Thorndike, dikenal sebagai ikatan S – R
b. The law of impact, bahwa jika suatu reaksi menghasilkan suatu efek yang disukai, maka
hubungan antara stimulus dan respon akan menjadi lebih kuat.
c. Hukum kesiapan, bahwa kesiapan berkaitan dengan premis bahwa kesenangan organisme berasal
dari penggunaan unit konduksi
d. Hukum latihan, bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan melemah .
KONSEP MENGAJAR
Menurut nasution 1982 kegiatan belajar didefinisikan sebgai semua tindakan kompleks yang dilakukan
oleh pengajar dalam proses mengatur atau mengendalikan lingkungan seefektif mungkin dan mengaitkan
dengan anak sehingga proses belajar dapat terjadi oleh karena itu, proses belajar siswa dan kberhasilan
proses itu diatur sampai batas tertentu oleh peran yang dimainkan instruktur selama interaksi proses
belajar mengajar.
KONSEP DOMAIN BELAJAR
1. Ranah Kognitif
Kognitif mengacu pada kapasitas murid untuk bakat intelektual diberbagai bidang seperti berfikir,
mengetahui, dan memecahkan masalah. Domain kognitif mencakup setiap dan semua upaya yang
terhubung dengan fungsi otak, menurut Bloom. Kapasitas berfikir terkait dengan domain kognitif, yang
juga mencakup kemampuan untuk mengingat, menafsirkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi. Menurut Widyanti (2020), berikut tingkatan yang membentuk ranah kognitif :
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
2. Ranah Afektif
Tindakan, sikap, minat, konsep diri, tanggung jawab, dan pengendalian diri seseorang semuanya
berkontribusi pada konstruksi karakter mereka, yang juga disebut sebagai susunan afektif mereka.
Menurut Poham (1995), keberhasilan belajar individu ditentukan oleh ranah emosional. Ada 5 factor yaitu
:
1. Menerima
2. Tanggapan
3. Penghargaan (penilaian)
4. Pengorganisasian
5. Penokohan (characterizing)
Ciri-ciri afektif penting dapat dipecah menjadi 5 kategori,antara lain
A.Sikap
B.Minat
C.Konsep diri
D.Nilai
E.Moral
Masing-masing kategori ini mencakup subset dari ciri-ciri afektif yang penting.
3. Ranah psikomotor
Komponen psikomotor meliputi latihan,aktivitas fisik,dan keterampilan motorik.Dalam bidang ini ada
tujuh ruang lingkup yang berbeda,yaitu:
A.Persepsi(perception)
B.Ready(set)
C.Guided response
D.Mekanisme
E.Respon kompleks terbuka
F.Adaptasi
G.Keaslian
Setiap domain pembelajaran dapat dianggap sebagai komponen yang perlu berfungsi secara terintegrasi

BAB III
ESENSI BELAJAR
ESENSI BELAJAR adalah penguasaan kompetensi
Apa esensi dari proses belajar? Kembali kepada makna dari kata belajar berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Berdasarkan makna tersebut, proses
belajar adalah proses untuk memperoleh suatu ilmu. Mengapa harus belajar? Agar setiap individu dari
makhluk hidup baik manusia maupun hewan memiliki kepandaian dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Detik demi detik berlalu terdapat selipan proses belajar yang serta mengikuti. Sewaktu kita masih bayi
dan masih digendong oleh orang tua, kita tidak mengetahui apa-apa tentang dunia ini, disitulah proses
belajar dimulai. Tanpa kita sadari dengan wujud yang masih mungil dan pikiran masih sangat jauh dari
kata sempurna, kita berusaha belajar untuk mengenali dunia ini. Belajar apa yang kita rasakan. Belajar
apa yang kita lihat. Belajar mengenali suara yang kita dengar. Perlahan tapi pasti.
BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan belajar mengajar adalah proses penyampaian ilmu atau transformasi ilmu yang dilakukan oleh
tenaga pendidik dan peserta didik. Proses tersebut dapat dilakukan secara formal ataupun nonformal,
disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada. Menurut Adams dan Decey, kegiatan belajar mengajar
(KBM) adalah kegiatan yang dipandu oleh tenaga pendidik (guru) sebagai pengajar, pimpinan kelas,
pengatur lingkungan, pembimbing, partisipan, perencana, suvervisor, evaluator, dan konselor.
PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif yang terjadi antara guru dengan siswa di dalam kelas.
Dalam proses pembelajaran itu terdapat dua aktivitas yakni proses belajar dan proses mengajar. Artinya
dalam peristiwa proses pembelajaran itu senantiasa merupakan proses interaksi antara dua unsur
manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar.7
Menurut Corey sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala Pembelajaran adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secaradisengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan himpunan khusus dari pendidikan

BAB IV
PROMKES
Sejarah
Menurut Christina Mandalega T. Bolon (2021), era globalisasi saat ini memberikan bukti bahwa batas
batas negara semakin tidak kaku dan keprihatinan semakin transparan. Dampak baik dan buruk dapat
ditimbulkan oleh era globalisasi yang kita alami sekarang ini, di satu sisi arus informasi dan komunikasi
bergerak dengan cepat. Bidang sains dan teknologi membuat langkah luar biasa saat ini. Di sisi lain
penyakit menular yang ada di suatu negara berpotensi menyebar dengan cepat ke negara lain jika negara
tersebut rentan atau rawan tertular penyakit tersebut. Sementara itu, khususnya di bidang promosi
kesehatan, indonesia banyak mendapat masukan dan perbandingan dari sejumlah negara lain di era
globalisasi ini. Setidaknya beberapa delegasi termotivasi untuk memajukan promosi kesehatan di
indonesia sebagai hasil dan keikutsertaan mereka dalam beberapa pertemuan internasional yang diadakan.
Pengertian
Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong diri sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan di dukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
PRINSIP PROMKES
masyarakat mampu untuk memiliki control terhadap determinan yang dapat memengaruhi kesehatan
mereka. Sesuai dengan visi promosi kesehatan yaitu mau dan mampu memelihara serta meningkatkan
kesehatannya, promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk memampukan masyarakat.

TUJUAN PROMOSI KESEHATAN


Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
Peningkatan pemahaman perilaku masyarakat
Peningkatan status Kesehatan orang lain
Mempromosikan rasa otonomi sendiri

Visi misikomunikasi dalam proses pembelajaran promosi kesehatan


Visi promosi kesehatan sesuai dengan UU kesehatan no, 36/2009 dan WHO, yaitu meningkatkan

kemampuan masyarakan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatanya secara menyeluruh di
segala bidang, sedangkan untuk misi nya adalah bahwa individu akan menjadi produktif baik dalam
kehidupan sosial dan ekonomi mereka.
SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif, adalah pada kelompok orang sehat, dengan
tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya. Sasaran promosi kesehatan pada preventif
adalah kelompok yang berisiko tinggi, misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, para perokok,
kelompok obesitas/kegemukan.
Tujuan promosi kesehatan
Advokasi kerja
Menjembatani( Mediate )
Memungkinkan(enable)
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
 Ruang lingkup menurut pertimbangan kesehatan
 Unsur promosi kesehatan yang menitikberatkan pada promosi pencegahan
 Aspek promosi kesehatan yang berfokus pada penyembuhan dan pemulihan (kuratif-Rehabilitatif).
 Ruang lingkup menurut urutan pelaksanaanya
 Promosi kesehatan dalam konteks keluarga atau rumah tangga
 Promkes di lembaga pendidikan
 Promkes kesehatan ditempat kerja
 Promkes di tempat umum
 Penyedia layanan kesehatan
STRATEGI PELUANG PROMOSI KESEHATAn
- Advokasi adalah upaya mendekati, mendampingi, dan memengaruhi para pembuat kebijakan
sehingga mereka sepakat untuk memberi dukungan terhadap pembangunan kesehatan
- Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa
seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dan dihormati, serta dilibatkan dalam jaringan
komunikasi dan kewajiban yang timbal balik.
- Pemberdayaan masyarakat yaitu memampukan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan
konseling sehingga pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dapat meningkat.

BAB V
A. Pengertian Komunikasi
komunikasi adalah suatu proses dimana dua atau lebih individu saling menyampaikan informasi, yang
pada gilirannya akan mendapatkan umpan balik dari penerima informasi tersebut (Cangara, 2014: 36).
Oleh karena itu, komunikasi muncul sebagai salah satu komponen penting dari keberadaan manusia. Di
bidang pendidikan kesehatan, komunikasi memainkan peran penting dalam mengkondisikan unsur- unsur
predisposisi. Untuk menjadi sumber informasi yang terpercaya, tenaga kesehatan harus mampu
berinteraksi dengan murid yang bersangkutan (pasien).
Ada banyak kriteria berbeda yang harus dipenuhi selama proses komunikasi, termasuk yang berikut:
1. Karena setiap komunikasi mempunyai fungsi, maka pesan atau stimulus yang diberikan akan selalu
diarahkan kepada sekumpulan individu tertentu. "Penerima yang ditunjuk" adalah nama lain untuk
jenis penerima ini.
2. Pengirim pesan mempunyai maksud untuk menimbulkan reaksi dari penerima sesuai dengan makna
yang dikomunikasikan oleh pesan atau oleh stimulus tertentu.
3. Suatu komunikasi dianggap efektif jika reaksi yang ditimbulkan dari penerima sesuai dengan tujuan
komunikasi.
Proses komunikasi formal atau informal dapat terjadi di dalam sebuah organisasi atau institusi
- Komunikasi formal terjadi, dalam memilih materi untuk tujuan pelaporan, inkonsistensi dapat
dengan mudah lolos.
- Komunikasi informal adalah komunikasi yang tidak resmi dan terjadi ketika organisasi bertukar
pikiran, saran ide, atau informasi pribadi.
Ada dua mode komunikasi berbeda yang terlibat dalam tindakan berkomunikasi
- Komunikasi aktif adalah yang lebih umum dari dua mode. Komunikasi aktif adalah proses
komunikasi yang berlangsung secara aktif antara komunikator dan komunikan.
- komunikasi pasif terjadi ketika komunikator menyampaikan informasi atau gagasan kepada
audiensnya atau komunikan sebagai penerima informasi, tetapi komunikan tidak memiliki
kesempatan untuk memberikan tanggapan atau umpan balik dari proses komunikasi tersebut

Anda mungkin juga menyukai