Anda di halaman 1dari 30

TUGAS RESUME

PROMOSI KESEHATAN

OLEH:

RAHMAD FIQRI

2114142011104

SI KEPERAWATAN B TINGKAT 1

SEMESTER II

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR

BUKITTINGGI

2022
(KELOMPOK 1)

KONSEP DASAR PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN

A.PENGERTIAN PENDIDIKAN.

Pendidikan dalam keperawatan merupakan suatu n usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri sesuai
dengan ilmu dan kiat keperawatan yang dimiliki sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk
pelayanan profesional yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan
pada individu, keluarga kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit.

B.PENGERTIAN KEPERAWATAN.

keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psikososio-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu keluarga kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

C.PENDIDIK KESEHATAN DAN PESERTA DIDIK.

pendidik kesehatan adalah seseorang yang memberi pendidikan maupun bimbingan kepada
orang lain dengan tujuan untk melakukan perubahan tingkah laku positif dalam kesehatan.

peserta didik adalah yang mendapatkan materi pendidikan atau bimbingan sehingga klien
tersebut secara mandiri melakukan perubahan tingkah laku yang positif dan permanen.

D.TUJUAN PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN.

Herbert Spencer (1860):

1.kegiatan demi kelangsungan hidup.

2.usaha mencari nafkah.

3.pendidikan anak.

4.pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan Negara.

5.penggunaan waktu senggang.


E. MENURUT BLOOM CS

MEMBEDAKAN 3 KATEGORI

TUJUAN:

1.Kognitif (head)

2. Afektif (hearth)

3. Psikomotor (hand).

F.FUNGSI PENDIDIKAN KEPERAWATAN.

-Untuk menumbuhkan dan membina sikap serta tingkah laku profesional yang sesuai dengan
tuntunan profesi keperawatan.

-Untuk membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh untuk melaksanakan pelayanan
asuhan keperawatan professional.

E. SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI INDONESIA.

-Program pendidikan DIII perawat.

-Program pendidikan Ners.

-Program Magister keperawatan.

-Program pendidikan Ners spesialis.

F. PERAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN.

-Membina sikap pandangan dan kemampuan professional.

-Meningkatkan mutu pelayanan/ askep dan kesehatan.

-Menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan.

-iptek keperawatan melalui keperawatan.

-Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi profesi.


PERTANYA-AN KELOMPOK 1

Pertanyaan: kiki adila (kel.3)

Membedakan 3 kategori

tujuan:

1.Kognitif (head)

2. Afektif (hearth)

3. Psikomotor (hand)

Penjawab: bunga vanesha

Kognitif (head)

tujuan berkenan dengan kemampuan individual mengenal dunia sekitarnya yang meliputi
perkembangan intelektual atau mental

Afektif (heart)

Tujuan mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai nilai atau perkembangan emosional
dan moral

Psikomotor (hand)

Tujuan menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur motoris

2. Penanya: saniya rayhan (kel.4)

Jelaskan maksud komprehensif dari bio-psiko-sosial-spiritual dalam keperawatan!

Dijawab oleh: naviestabilla

komprehensif adalah mewakili sesuatu yang dilihat dengan kacamata lebih luas dan
menyeluruh. sedangkan bio artinya manusia itu sendiri, psiko artinya jiwa atau tingkah laku
manusia itu, sosial artinya bagaimana seseorang dengan lingkungannya atau sosialnya, spiritual
artinya bagaimana seseorang dengan agamanya atau dengan Tuhannya. jadi, maksud
komprehensif disini yaitu mengkaji bio-psiko-sosio-spiritual manusia itu dengan secara luas atau
menyeluruh.

3. Penanya: hurul aini (kel.5)

a.Mengapa usaha mencari nafkah juga termasuk dari tujuan keperawatan?

Dijawab oleh: kayla rahadatul


karna selain untuk mencari ilmu dan wawasan, tujuan kita masuk dalam dunia keperawatan
adalah untuk bekerja, menerapkan ilmu nya dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat, jadi
otomatis kita bekerja untuk mencari nafkah atau menghasil kan uang. maka dari itu nafkah
termasuk dalam tujuan keperawatan.

b.mengapa pendidikan S1 perawat lebih banyak teori daripada praktek, sedangkan di RS lebih
banyak tindakan?

Dijawab oleh: meisya nabila

Karena agar kita memahami dan menguasai semua teori-teori yang akan kita bawa sewaktu turun
kelapangan dan supaya tidak terjadi kesalahan terhadap tindakan yang tidak di inginkan.

ULASAN SAYA.

JAWABAN SOAL 1:

1.Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu “memperhatikan fenomena” sampai
dengan yang kompleks yang merupakan faktor internal seseorang.

2. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan
masalah.

3. Psikomotorik adalah domain yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani,
keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang.

JAWABAN SOAL 2:

Biopsikososial dan spiritual adalah alat assessment yang digunakan oleh para pekerja sosial
untuk melakukan intervensi terhadap seseorang yang biasa dikenal dengan klien. Biopsikososial
menekankan bagaimana pengaruh interaktif dari faktor- faktor biologis, psikologis serta spiritual
terhadap berkembangnya masalah,

JAWABAN SOAL 3:

Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna menutupi
kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halalan thayiban termasuk
kedalam jihad di jalan Allah yang nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam. Dengan
demikian bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Bekerja yang baik
adalah wajib sifatnya dalam Islam.
(KELOMPOK 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SESEORANG DALAM PROSES


PENDIDIKAN

A.PENGERTIAN PROSES.

Proses adalah adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil.

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN.

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh


pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Plato pendidikan direncanakan
dan diprogram menjadi tiga tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang
diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua puluh
tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai usia empat
puluh tahun.

C.PROSES PENDIDIKAN.

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh


pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.

D. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENDIDIKAN.

Faktor internal

1.Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam.Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus
jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang.

2. Faktor psikologis

Faktor–faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi


proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.

3.Siswa.
yang mempengaruhi pelaksanaan sistem peniddikan dan dengan sendirinya juga inovasi
pendidikan adalah siswa. Siswa sangat besar pengaruhnya karena tujuan pendidikan untuk
mencapai perubahan tingkah laku siswa.

Faktor eksternal.

1.Lingkungan social.

- Lingkungan social sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa.

- Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa.

- Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.


Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.

2. Lingkungan non social.

-Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang
tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.

-Faktor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,
hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain
sebagainya.

-Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan
usia perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa.

3.Orang Tua.

yang mempengaruhi dalam proses pendidikan ialah orang tua. Orang tua murid ikut
mempunyai peranan dalam menunjang kelancaran proses pendidikan, baik ia sebagai penunjang
moral membantu dan mendorong kegiatan siswa, maupun sebagai penunjanng pengadaan dana.

E. MASALAH DALAM PROSES PENDIDIKAN.

1.Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang terolah untuk mengamban pendidikan
yang modern ini.

2.Persaingan Global yang tak terkendali hingga kini sampai pada puncaknya persaingan pada
MEA.

3.Belum meratanya tarap hidup setiap peserta didik serta sarana yang mendukung dalam proses
pendidikan yang berpengaruh terhadap minat untuk bersekolah.

4.Hilangnya Etika atau budaya ramah tamah dalam kehidupan sehari-hari yang terbawa dalam
lingkungan pendidikan.

5.Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnys pendidikan.

PERTANYAAN KELOMPOK 2

1. Penanya : Rizky amelia putri (Kel 6)

Penjawab : Siska mustika leatari

kenapa lingkungan sosial sekolah sangat berpengaruh dalam proses pembelajar siswa?

Jwb : karena lingkungan sosial sekolah sangat berpengaruh terhadap siswa contoh nya jika
seseorang tidak mempunyai teman maka itu akan mempengaruhi proses pembelajaran siswa
karena kita dalam lingkungan sekolah harus bisa berinteraksi dengan dan kita tidak bisa
melakukan sesuatu sendiri kita butuh orng lain

2. Penanya : hanif (Kel 7)

Penjawab : hajar chairani faidah

mengapa faktor lingkungan non sosial juga termasuk faktor yg mempengaruhi proses
pembelajaran non sosial?

Faktor" non sosial yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah : fasilitas ruang kelas yang
tidak memadai sehingga siswa tidak dapat melakukan pembelajaran dengan baik, keadaan rumah
yang bising karena banyak orang juga bisa memengaruhi proses belajar anak karena bisa
menyebabkan anak tidak fokus dalam belajar

3. Penanya : ferdian (Kel 8)

Penjawab : putri

Kenapa kecerdasan siswa termasuk faktor yg mempengaruhi proses pendidikan dan apakah se
berpengaruh itu kecerdasan siswa terhadap proses perbaikan.

Jwb :Karena kecerdesan sangat berpengaruh untuk siswa mempercepat kemampuan dlam
menangkap pelajaran ,dan kita sebagai mahasiswa harus mampu mengembangkan ide ide kreativ
inovatif untuk meningkat kemampuan soft skil seperti publik speaking
ULASAN SAYA

JAWABAN SOAL 1

Penciptaan kondisi lingkungan belajar yang efektif adalah salah satu aspek terpenting
keberhasilan dalam pembelajaran. Lingkungan yang demikian adalah yang mampu menjadikan
peserta didik fokus kepada pelajaran, terhindar dari hal-hal yang negatif seperti merokok,
narkoba dan pergaulan bebas,

JAWABAN SOAL 2

karena hal tersebut juga bisa memengaruhi proses belajar anak karena bisa menyebabkan anak
tidak fokus dalam belajar.

JAWABAN SOAL 3

IYA,Karena kecerdasan seseorang sangat berpengaruh untuk siswa mempercepat kemampuan


dlam menangkap pelajaran,serta dalam pengembangan ilmu pada seseorang tersebut untuk
berfikir cepat,tepat dan benar.
(KELOMPOK 3)

BELAJAR MENGAJAR

A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR.

Menurut Gopper belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan
prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu
dengan kata lain belajar mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok
dengan tujuan yang akan dicapai.

B. STRATEGI PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19.

-belajar dari rumah melalui pembelajaran jauh.

-Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,tanpa terbebani tuntutan


menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupum kelulusan.

-Memfokuskan pada pendidikan kecakaoan hidup antara lain mengenai pandemi covid-19

-Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran dari rumah antarsiswa ,sesuai minat dan
kondisi masing-masing.

-Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktifitas belajar dari rumah yang bersifat
kualitatif dan berguna bagi guru.

C. PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI RUMAH DALAM MASA


DARURAT PENYEBARAN COVID-19.

- Belajar dari rumah selama darurat penyebaran corona virus disease(covid-19) dilaksanakan
dengan tetap mempertahankan protokol penanganan covid-19.

- Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh daring atau luring dilaksanakan sesuai
dengan pedoman penyelenggaran belajar dari rumah sebagaimana terlampir dalm surat edaran.

E.PRINSIP PELAKSAAN BELAJAR DARI RUMAH.

1.Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik,pendidik,kepala satuan pendidikan dan
seluruh warga kesatuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksaan bdr.

2.Kegiatan bdr dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta
didik.

3.Bdr dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup.

4.Materi pembekajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan ,konteks
budaya,karakter dan kekhususan peserta didik.
5.Aktifitasdan penugasan selama bdr dapat bervariasi.

6.Hasil belajar peserta didik selama bdr diberi umpan balik.

7.Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif.

F. PERAN PENTING GURU.

1.Membantu siswa menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemic.

2.Melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu.

3.Memfasilitasi pembejaran jarak jauh secara daring, luring maupun kombinasi keduanya sesuai
dengan kondisi dan ketersediaan.

G. PELAKSAAN BELAJAR DARI RUMAH OLEH GURU.

1.Memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai,tidak memaksakan penuntasan


kurikulum dan fokus pada pendidikan kecakapan hidup Menyiabkan pembelajaran dengan fokus
pada materi.

2.Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian pembelajaran melalui
luring dan daring.

3.Menentukan jenis media pembelajaran.

4.Guru perlu menungkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan daring yang disediakan oleh
perintah maupun lembaga non pemerintah.

H. FASILITAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH DARING.

1.Tatap muka virtual melui vidio conference,teleconferen atau diskusi dalam grup di media
social.

2.Learning management system merupakan sistem pengelolaan pembelajaran terintekgrasi secara


daring melalui aplikasi.

I. FASILITAS PEMBELAJARAN JAUH LURING.

1.Menggunakan media televisi.

2.Menggunakan radio.

3.Menggunakan media buku,modul dan lingkungan sekitar.

J. TUJUAN PEMBEJARAN.

1.Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan.


2.Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid.

3.Mencegah penyebaran dan penularan covid disatuan pendidikan.

4.Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik,peserta didik dan orang tua.

PERTANYAAN KELOMPOK 3

1.Penanya : Siska

prinsip pembelajaran apa saja yang harus di berikan guru pada masa covid?

Jawaban: Lutri

-Kesehatan dan keselamatan hal yang paling penting, protokol kesehatan harus di patuhi

-Sebelum memulai pelajaran di tahun ajaran baru, lakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui
tahap perkembangan murid.

-Susun kegiatan pembelajaran sesuai asesmen diagnostik tersebut. Kurikulum harus disesuaikan.
Lakukan diferensiasi. Remedial teaching.

-Laksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan konteks daerah, sekolah, dan murid

-Lakukan refleksi secara berkala.

-Strukturkan waktu belajar. Bergabung dengan komunitas belajar di sekolah atau komunitas
untuk berbagi ide dan materi.

-. Bentuk komunitas untuk dukungan psikososial bagi guru dan kepala sekolah.

2. Dwiki

Apakah pada masa pemebelajaran jarak jauh hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan sudah sesuai yang di harapkan?

Jawaban: Tara

Sudah,hanya saja sedikit berbeda dari pembelajaran sebelumnya.karna pada pembelajaran jarak
jauv kita menggunakan media untuk penunjuang belajar seperti WA ,zoom dll

Penanya: Anisa fetriani

Contoh pembelajaran jarak jauh melalui radio?

Jawaban: Aulia
Hanya membuat suaranya saja tanpa gambar di karena kan radio membuat suaranya saja dan tdk
ada tempat untuk melihat gambarnya.

ULASAN SAYA

JAWABAN SOAL 1

Prinsip Pembelajaran

1.Orientasi pada peserta didik: Pembelajaran yang didasarkan pada kebutuhan, kondisi, dan
kemampuan awal peserta didik, serta memastikan pemenuhan hak-hak peserta didik.

2.Orientasi pada keterampilan hidup: Pembelajaran yang tidak hanya menekankan pencapaian
akademis semata tetapi menekankan pada penguasaan keterampilan hidup, termasuk
keterampilan belajar dan keterampilan beradaptasi di masa pandemi COVID-19.

3.Pembelajaran bermakna dan terdiferensiasi: Pembelajaran yang memandu peserta didik


menghubungkan pelajaran dengan konsep yang telah dikuasai dan praktik kehidupan sehari-hari
peserta didik dengan memberikan diferensiasi cara belajar yang mencakup diferensiasi cara
mendapatkan informasi, mengelola informasi serta mempresentasikan hasil belajar.

4.Pemberian umpan balik: Pembelajaran yang memberi masukan atau umpan balik terhadap
proses dan hasil belajar peserta didik secara spesifik, bermakna dan langsung sebagai upaya
membantu peserta didik belajar secara mandiri.

5.Inklusif: Pembelajaran non diskriminatif yang memastikan keterlibatan semua dan setiap
peserta didik untuk terlibat secara utuh dalam proses pembelajaran.

JAWABAN SOAL 2.

Sudah,akan tetapi ada beberapa perbedaan serta penyesuaian yang beda dari pembelajaran
sebelumnya.karna pada pembelajaran jarak jauv kita menggunakan media belajar seperti
WA ,zoom dll,yang dinama untuk melakukan proses praktek dalam pembelajaran tidak akan
serelevan pembelajaran tatap muka.

JAWABAN SOAL 3.

Media pembelajaran menggunakan audio Hanya membuat suaranya saja tanpa gambar di karena
kan radio membuat suaranya saja dan tdk ada tempat untuk melihat gambarnya.
(KELOMPOK 4)

PERSIAPAN PENGAJARAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN


KLINIK

A.PERSIAPAN PENGAJARAN.

Persiapan mengajar merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yangmemuat
satuan bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan 3 tatap muka.Persiapan mengajar
dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencanapembelajaran dan sekaligus sebagai
acuan guru dalam melaksanakan kegiatanpembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien
dan efektif ( Moh. Uzer Usman 1995 : 59).

B. KOMPONEN.

1.Tujuan Pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran kita memiliki sesuatu yang menjadi sasaran atau target akhir yang
harus dicapai.

2.Materi Ajar.

Kunci keberhasilan pembelajaran adalah penguasaan guru terhadap materi ajar yang akan
disampaikan.

3.Materi Mengajar.

Baik buruknya suatu metode pembelajaran sangat tergantung kecakapan gurudalam memilih
dan menggmunakan metode tersebut (pasaribu dan simajuntak, 1983:15.

4.Media Pembelajaran.

Secara umum media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai olehpenyebar ide
/gagasan sehingga sampai pada penerima. Menurut Briggs (arief S,Sadiman. dkk., 1966:6).

5.Evaluasi.

Secara umum evaluasi ada dua macam, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. evaluasi
proses bertujuan menilai sejauhmana pembelajaran dapat memberikanpengalaman belajar sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan, sedangkan evaluasi hasil bertujuan menilai apakah hasil belajar
yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan (mohamad ali, 1985:126).

C. PELAKSANAAN.

MENURUT PARA AHLI

-Mazmanian dan Sebatier (2014:68).


“Pelaksanaan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar,biasanya dalam bentuk undang-
undang, namun dapat pula berbentuk perintah atau keputusan badan eksekutif yang penting
ataupun keputusan peradilan”.

- Tjokroadmudjoyo (2014:7).

“Pelaksanaan adalah Proses dalam bentuk rangkain kegiatan, yaitu berawal dari kebijakan guna
mencapai suatu tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek”.

- Wiestra, dkk (2014:12.

”Pelaksanaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan
kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat
yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksananaannya dan kapan
waktu dimulainya”.

D.EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK.

Evaluasi pembelajaran klinik adalah proses memperoleh informasi untuk menilai


performance peserta didik pada tatanan klinik.

Type evaluasi

A.FORMATIF.

Formative evaluation diperlukan untuk Feedback kepada mahasiswa tentang kekuatan dan
kelemahan kinerja/penampilan kliniknya saat ini. Planning untuk aktivitas pembelajaran yang
akan datangMenyusun pembelajaran individual yang cocok dengan kemampuan, minat, gaya dan
tingkat pencapaian mahasiswa.

B. SUMMATIVE

Summative evaluations Menilai seluruh kemampuan peserta didik sesuai tujuan akhir
pembelajaran dari mata ajar Mengambil keputusan kemampuan essensial dari mahasiswa
(keamanan, keefektifan, kemandirian).Pertanggungjawaban akhir program, menilai efektifitas,
efisiensi dan relevansi pembelajaran klinik.

Tahap proses evaluasi

1.Choosing a focus

memutuskan fokus apa yang ingin di evaluasi

2.Planning a method of measurement


memutuskan alat ukur apa yg digunakan untuk menilai performance peserta didik dan
bagaimana informasi dikumpulkan.

3.Setting a standard

mensepesifikasikan tingkatan peserta didik yang akan diukur

4.Collecting data

proses mengumpulkan dan mengukur informasi tentang variabel yang ditargetkan dalam sistem
yang mapan, yang kemudian memungkinkan seseorang untuk menjawab pertanyaan yang
relevan dan mengevaluasi hasil.

5.Making a judgement

untuk memutuskan antara karaktersitik yg riil dgn standart yang establish digunakan

6.Communicating

menyampaikan hasil evaluasi pd peserta didik dan pihak yg berkepentingan lainnya

Metode Evaluasi Praktik Klinik

1. Observation
2. Komunikasi tertulis
3. Komunikasi lisan/verbal
4. Simulasi.
5. Self-evaluation

ASPEK YANG DIEVALUASIKAN

1. Merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pelayanan asuhan


keperawatan.

2. Merupakan kemampuan level tinggi

3. Kemampuan klinik terkait mata kuliah klinik

4. Sikap dan perilaku profesional

5. Perlu di evaluasi secara profesional dengan mempertimbangkan kepentingan kerumitan dan


kemungkinan pencapaiannya.
PERTANYAAN KELOMPOK 4

Penanya 1 : rahmat ferdian (kel.8)

:> apakah pelaksanaan di indo sudah efektif, jika sudah atau blm berikan penjelasannya.

Penjawab : qhonita

= Karena di indo pada saat inj sdg terjadi covid19, pembelajaran luring saat ini kurang efektiv
krna adanya virus sehingga dilakukan pembelajaran online melalu media sprti zoom menjadi
alternatif yang efektif untuk melakukan pelaksanaan pembelajaran disituasi skrg ini.

Penanya 2 : hajrah chairani (kel.2)

:> apakah contoh pelaksanaan mazmanian dan sabatier.

Penjawab : rajifah

= Menurut mazmanian dan Sebastier merupakan pelaksanaan kebijakan dasar berbentuk undang”
juga berbentuk perintah atau 45 keputusan” yang penting atau seperti keputusan badan
peradilan.proses implementasi berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu seperti
tahapan pengesahan undang”.kemudian output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan
dan seterusnya sampai perbaikan kebijakan yang bersangkutan.

Penanya 3 : Kyla (kel.1)

:> apa yang dilakukan jika pelaksanaan pembelajaran tidak mencapai tujuan yg di harapkan.

Penjawab : Annisa fetriani

= •Membuat pelajaran yang akan dipelajari lebih menarik sehingga bisa menarik perhatian siswa.

•membuat sekolah sebagai tempat yang nyaman untuk para siswa.

•bagi pada guru harus sabar dalam mengajarkan anak didik.


ULASAN SAYA

JAWABAN SOAL 1.

Pembelajaran ini sangat efektif Karena di indonesi pada saat ini sdg terjadi covid19, namun
pada keadaan normal online melalu media sprti zoom menjadi alternatif yang tidak efektif untuk
melakukan pelaksanaan.

JAWABAN SOAL 2.

juga berbentuk perintah atau 45 keputusan” yang penting atau seperti keputusan badan
peradilan.proses implementasi berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu seperti
tahapan pengesahan undang”.kemudian output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan
dan seterusnya sampai perbaikan kebijakan yang bersangkutan.

JAWABAN 3.

Dengan mengadakan kelas tambahan atau penambahan materi dari pengajar baik secara online
maupun offline sehingga kompetensi pembelajaran dapat di capai.
(Kelompok 5)

CaraPembuatan Satuan AcaraPengajaran (SAP)

Pengertian SAP

pokok pengajaran yang meliputi satu atau beberapa pokok bahasan untuk diajarkan
selama satu kali atau beberapa kali pertemuan.AP mengandung komponen-komponen kegiatan
belajar mengajar, media dan alat pengajaran dan evaluasi

Tujuan SAP

Sebagai pedoman dan arah bagi fasilitator dalam melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran

Manfaat SAP

1.MENJADI INSTRUMEN PENGENDALIAN DAN PEMBINAAN TERHADAP


FASILITATOR DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
2.FASILITATOR DAN PESERTA DAPAT MENGETAHUI PROSES PEMBELAJARAN
YANG AKAN BERLANGSUNG DAN METODE METODE UNTUK MENCAPAI TUJUAN
MATERI TERSEBUT

2.FASILITATOR DAN PESERTA DAPAT MENGETAHUI PROSES


PEMBELAJARAN YANG AKAN BERLANGSUNG DAN METODE METODE UNTUK
MENCAPAI TUJUAN MATERI TERSEBUT.

Fungsi SAP

SEBAGAI PEDOMAN KERJA DALAM MELAKSANAKAN


KEGIATANPEMBELAJARANUNTUKMENCAPAI

TUJUAN YANG TELAH DIRUMUSKAN,YAITU:

1.PENCEGAHAN

2.KOREKTIF

3.KONSTRUKTIF

Prinsip prinsip pembuatan SAP

MENURUT SITORUS (2015) YAITU:


1.RELEVANSI √RELEVAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP PESERTA (MAHASISWA)
√RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MAHASISWA SEKARANG
DENGAN MASA YANG AKAN DATANG (KEMAJUAN IPTEK) √RELEVAN DENGAN
TUNTUNAN DUNIA KERJA

2.EFEKTIFITAS √EFEKTIF MENGAJAR BAGI PENGAJAR √EFEKTIF BELAJAR BAGI


PEMBELAJAR

3.EFISENSI EFIENSI DALAM PENDIDIKAN BERARTI EFISIEN DALAM


WAKTU,BIAYA PENGGUNAAN TENAGA DAN PERALATAN

4.kontinuitas Memiliki hubungan antara materi pokok bahasan satu dengan yang lainnya.

5.flexibilitas SAP tidak boleh kaku,canggung dan mempunyai keleluasaan dalam bergerak

6..komprehensif Kegiatan berinteraksi secara terpadu dan harmonis untuk mencapai tujuan
pengajaran yang tah dirumuskan.

LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN SAP

1.mengisi form identitas mata kuliah

2.waktu pertemuan

3.indikator pencapaian kompetensi

4.materi pokok

5.pengalaman belajar

6.strategi pembelajaran

Sistematika SAP

KOMPONEN-KOMPONEN SAP

1.MATA AJAR

2.TUJUAN MATERI
3.SASARAN LATIHNYA

4.WAKTU

5.TEMPAT

6.METODE

7.ALAT BANTU

8.SLIDE

9.LEMBAR TUGAS

10.KEGIATAN PEMBELAJARAN

11.RUJUKAN

12.EVALUASI

Teknik penyusunan SAP

1 .TUJUAN PEMBELAJARAN ( UMUM MAUPUN KHUSUS )

2 .METODE PEMBELAJARAN

3 .ALAT BANTU PEMBELAJARAN

4 . KEGIATAN PEMBELAJARAN

5 .INTSRUMEN EVALUASI FORMATIF ( SETELAH MATERI SELESAI)

Kesimpulan

Model Kamera Satuan acara pembelajaran (SAP) diartikan sebagai program pengajaran yang
meliputi satu atau beberapa pokok bahasan atau topik untuk diajarkan selama 1 kali atau
beberapa kali pertemuan Bertujuan sebagai pedoman dan arah bagi fasilitator untuk
melaksanakan kegiatan yang memiliki manfaat sebagai preventif,korektif dan konstruktif

PERTANYAAN KELOMPOK 5

1.Penanya: Amelia putri


Penjawab:Dwiki Khairi annisa

•Jelaskan konstruktif dan korektif!

-konstruktif adalah memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan yang mengacu kepada kurikulum.

-korektif adalah sebagai rambu rambu yang harus ditaati dan sebagai pedoman dalam
melaksanakan pendidikan.

2.Penanya:Annisa Qhonita

Penjawab:Miftahul jannah

Apa saja alat bantu pembelajaran penyusunan dalam SAP?

-Alat bantu pembelajaran umum contoh white board,spidol, penghapus,infocus,

-Alat bantu pembelajaran khusus: phantom,model jantung, instrumen kesehatan (tensi,alat KB


dll)

3.penanya:Rahmat Ferdian

Penjawab : Hurul Aini

Prinsip pembuat sap, materi pokok. Apa yang terjadi jika materi pokok berbeda dengan
pembelajaran?

Sebelumnya tujuan SAP yaitu sebagai arah dan pedoman bagi fasilitator dalam melaksanakan
proses kegiatan pembelajaran dan untuk mencapai tujuan terdapat prinsip SAP yang salah
satunya kontinuitas yang artinya memiliki hubungan antara materi pokok bahasan yang satu
dengan lainnya,jadi jika berbeda antara materi pokok dengan pembelajaran tentu tidak akan
tercapainya kegiatan pembelajaran yang efesien.

Ulasan saya

Pertanyaan I:

*.Korektif sebagai rambu rambu yang harus ditaati dan sebagai pedoman dalam melaksanakan
sap

*. Konstruktif memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan
pendidikan pengetahuan sasaran

Pertanyaan II:

1.-Media audio
+Media visual

+ Media visual diam

+Media visual gerak

2.- media audio visual

+Media audio visual diam

+Media audio visual gerak

3.-Media serbaneka

;Papan

4.- gambar fotografi

Pertanyaan III:

SAP; digunakan untuk pedoman guna melaksanakan proses belajar mengajar.jika tidak
berpedoman pada sap maka nantinya proses pembelajaran tidak akan efektif.

KELOMPOK 6

Cara Pembuatan Satuan Cara Pengajaran

 Pengertian SAP

 SAP (Satuan Acara Pengajaran) adalah pokok pengajaran yang meliputi satu atau
beberapa pokok bahasan untuk diajarkan selama satu kali atau beberapa kali pertemuan.
AP mengandung komponen-komponen kegiatan belajar mengajar, media dan alat
pengajaran dan evaluasi.

 Manfaat SAP

 Beberapa manfaat dari RP/SAP adalah; Digunakan untuk membantu pengajar dalam
menyampaikan materi pelatihan dengan sebuah pendekatan yang terorganisir tanpa
melewatkan bagian yang penting. Menggabungkan prinsip dan strategi pembelajaran
untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran

 Komponen SAP
 SAP memuat komponen; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator kompetensi,
materi perkuliahan dan uraiannya, pengalaman belajar (strategi pembelajaran), media/alat
pembelajaran, sistem penilaian, dan referensi.

 Langkah-langkah pembuatan SAP

 Menetapkan tujuan.

 Penentuan sasaran.

 Menyusun materi / isi penyuluhan.

 Memilih metoda yang tepat.

 Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan.

 Penentuan kriteria evaluasi.

 Pelaksanaan penyuluhan.

Penilaian hasil penyuluhan

Ulasan saya

Pertanyaan kelompok I:

1.Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk
belajar.

2. Tumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang
dewasa (dalam jumlah yang terbatas).

3.Lingkungan belajar harus mempunyai tempat untuk dapat bergerak dan beraktivitas
dengan leluasa namun juga menyediakan tempat dimana mereka dapat beristirahat.

4.Berikan anak keleluasan untuk belajar dengan berbagai cara tetapi sediakan juga
kegiatan yang terjadawal dan rutin.

5. Gunakan metode mengajar yang tepat.

6. Ciptakan lingkungan yang tanggap akan kebutuhan anak dan merangsang kecerdasan.

Pertanyaan kelompok II:

-media audio
-media audio visual

-media serbaneka

- gambar fotografi

Pertanyaan kelompok III:

1.Berpedoman Pada Tujuan

2.Perbedaan Individual Anak Didik

3.Kemampuan Guru

4.Sifat Bahan Pelajaran

5.Situasi Kelas

6.Kelebihan dan Kelemahan Metode

7.Kelengkapan Fasilitas

KELOMPO 7

KELOMPOK 8

A.PENGERTIAN EVALUASI
EVALUASI PENDIDIKAN ADALAH SUATU TINDAKAN ATAU KEGIATAN YANG
DILAKSANAKAN DENGAN MAKSUD UNTUK SUATU PROSES YANG
BERLANGSUNG DALAM RANGKA MENENTUKAN NILAI DARI SEGALA
SESUATU DALAM DUNIA PENDIDIKAN. ATAU SINGKATNYA EVALUASI
PENDIDIKAN ADALAH KEGIATAN ATAU PROSES PENENTUAN NILAI
PENDIDIKAN, SEHINGGA DAPAT DIKETAHUI MUTU ATAU HASIL-HASILNYA.

Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran,

dan penilaian. (test, measurement,and assessment):

1. Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan sebagai the process by which

information about the attributes or characteristics of thing are determinied and

differentiated (Oriondo, 1998: 2)

2. Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi.

Popham (1995: 3) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai


sebuah

usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai

kepentingan pendidikan.

B.JENIS-JENIS EVALUASI

Jenis Evaluasi Pendidikan Pada prinsipnya dalam pelaksanaan evaluasi kita mengenal terkait
dengan jenis evaluasi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan bersama, oleh karena itu adapun
jenis evaluasi pendidikan sebagai berikut:

a. Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan antara lain :

1) Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan


siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2) Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3) Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4) Evaluasi formatifadalah evaluasi yang dilaksanakanuntuk memperbaiki dan meningkatan


proses belajar dan mengajar.
5) Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dankemajuan
bekajra siswa

B. Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran antara lain:

1) Evaluasi konteks adalah yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai
rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhankebutuhan yang muncul dalam
perencanaan

2) Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3) Evaluasi proses yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenaikalancaran
proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam
proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4) Evaluasi hasil atau produk adalah yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.

5) Evaluasi outcom atau lulusan adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa
lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C. CIRI-CIRI EVALUASI PENDIDIKAN

Adapun ciri-ciri dari evaluasi pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
a. Penilaian dilakukan secara tidak langsung
b. Bersifat relative
c. Bersifat kuantitatif
d. Sering terjadi kesalahane
e. Menggunakan satuan unit-unit

D.KARAKTERISTIK DAN FUNGSI EVALUASI

evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karakteristik penting,diantaranya


sebagai berikut:

1.Memiliki implikasi tidak langsung kepada sisiwa yang dievaluasi

2. Lebih bersifat tidak lengkap

3. Memiliki sifat kebermaknaan relative


evaluasi juga mempunyai fungsi yang bervariasi didalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai
berikut:

1. Sebagai alat guna mengetahu apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan,nilai-
nilai,keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru. Untuk mengetahui aspek-aspek
2.kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.

3.Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

4.Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru,yang bersumber dari siswa.

5.Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

6.Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang tua siswa.

E. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI

Prinsip-Prinsip Evalusi Pendidikan

Penjelasan mengenai prinsip dalam pelaksanaan evaluasi dapat di bagi dalam kategoti sebagai
berikut:

a. Keberlanjutan

b. Keterpaduan

c. Keterlibatan siswa

d. Koherensi

e. Pedagogis

f. Akuntabilitas

F.SYARAT DAN TUJUAN EVALUASI

Suatu evaluasi perlu memenuhi beberapa syarat sebelum diterapkan kepada siswa yang
kemudian direfleksikan dalam bentuk tingkah laku. Evaluasi yang baik, harus mempunyai syarat
seperti berikut:

1.Valid

2.Andal

3.Objektif

4.Seimbang
5.Membedakan

6.Norma

7.Fair

8.Praktis

tujuan evaluasi dalam kaitannya dengan belajar mengajar. Keenam tujuan evaluasi adalah
sebagai berikut:
a.Menilai ketercapaian (attainment)
b. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi.
c. Sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui
d. Memotivasi belajar siswa
e. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling
f. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling

G. METODE EVALUASI

Tipe evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu tes dan non tes.Pertanyaan esai
pada umumnya dapat dibedakan kedalam dua jawaban berbeda yaitu jawaban terbatas dan
jawaban luas. Bentuk kedua suatu evaluasi adalah alat non tes. alat non tes ini digunakan untuk
mengevaluasi tampilan dan aspek-aspek belajar efektif dari siswa. Alat evaluasi lain yang
termasuk nontes adalah angket dan kuesioner.

H.KEGUNAAN EVALUASI PENDIDIKAN

 Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informsi

 Terbukannya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program


pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.

 Terbukannya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan,. penyesuaian,dan


penyempurnaan program Pendidikan.

Ulasan saya

Pertanyaan kelompok I:
(test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati
prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian. Lalu pengukuran (measurement) adalah
suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi
yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa
dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka,
mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,
mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Kemudian asesmen (assessment) merupakan
penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Dan evaluasi dapat dinyatakan
sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui asesmen dan pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun
non tes.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi
berdasarkan gambar tersebut adalah sebagai berikut : evaluasi belajar baru dapat dilakukan
dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang
menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu
alat ukur yang dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula
diperoleh tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala
rating, dan lain-lain pertanyaan kelompok II:

Pentingnya nilai dan ranking bagi siswa

1.pilihan sekolah yang lebih tinggi dan luas dijenjang selanjutnya

2.pemilihan jurusan yang tepat

3.peluang mengikuti lomba dan kompetisi

Pertanyaan kelompok III:

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan suatu evaluasi, yaitu (1)
menentukan tujuan evaluasi, merumuskan masalah,

(2) menentukan jenis data,

(3) menentukan sampel evaluasi,

(4) menentukan model evaluasi sesuai dengan tujuan evaluasi,

(5) menentukan alat evaluasi,

(6) merencanakan personal evaluasi,

Anda mungkin juga menyukai