Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. KONTEKS PENELITIAN

Pendidikan dan manusia tidak dapat terpisahkan, karena manusia

merupakan subyek dan obyek dari pendidikan itu sendiri. Dalam arti sederhana,

pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiaannya sesuai dengan nilai-nilai dalam suatu masyarakat dan

kebudayaan. Dewasa ini kita telah menghadapi zaman revolusi industri 4.0.

dimana perkembangan ilmu pengetahuan, kominikasi, teknologi serta sosial dan

budaya masyaraka mengalami perkembangan sangat pesat, begitu pula dalam

bidang ilmu pendidikan di Indonesia. Dalam bidang pendidikan dibutuhkan

pengendalian, pembinaan, bimbingan serta tuntunan ke arah perbaikan di masa

depan yang dikenal dengan istilah supervisi.

Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting

dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah merupakan salah satu sarana

yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Sekolah

tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses

pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja,

melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun

rohani peserta didik. Oleh sebab itu sekolah memerlukan suatu manajemen

layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga

tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.


Layanan khusus sekolah merupakan salah satu substansi dalam

manajemen pendidikan yang diberikan khusus kepada peserta didik agar mereka

lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Menurut seorang ahli, adanya

layanan khusus di sekolah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik

dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran (Agustine, 2003). Di dalam

prose belajar dan mengajar atau sering disingkat PBM di sekolah, dibutuhkan

beberapa fasilitas untuk menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah. fasilitas

yang dimaksud itu diantaranya adalah pusat sumber belajar atau perpustakaan;

usaha kesehatan sekolah ( UKS ); cafetaria sekolah; asrama; tempat ibadah;

koperasi, dan juga alat transportasi pembantu siswa/i di sekolah. Pada artikel ini

kita akan membahas tentang pengertian adminisrasi layanan khusus, jenin-jenis

layanan khusus di sekolah serta peran guru dalam proses administrasi layanan

khusus di sekolah.

Hingga saat ini layanan khusus di anggap sangat penting dalam

perwujudan pendidikan. Maka hampir setiap sekolah di Indonesia menyediakan

layanan khusus bagi peserta didik. Memang perlu adanya usaha pemerintah untuk

terus mendukung teraplikasinya layanan khusus bagi peserta didik ini agar peserta

didik merasa nyaman, senang dan betah di lingkungan sekolah. Manajemen

layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan

atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa

di sekolah. Kusmintardjo (1992:4), pelayanan khusus atau pelayanan bantuan

diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan

pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Kepala


sekolah perlu mempertimbangkan secara matang apabila akan menyelenggarakan

program layanan khusus.

Kepala sekolah harus selalu melihat hubungan antara layanan khusus

dengan program pendidikan secara menyeluruh. Pada hakekatnya, untuk

mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan khusus, kepala sekolah dituntut

memiliki kemampuan menerapkan pendekatan psikologis didalam

pengadministrasian personal. Disamping pendekatan psikologis dalam

mengadministrasi personal, ada pendekatan lain yang dapat dipergunakan oleh

kepala sekolah, yakni pendekatan analisis bidang. Dalam pendekatan ini, kepala

sekolah harus mengetahui tanggung jawab dari masing-masing personal yang

terlibat.

Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan

untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi

kebutuhan khusus peserta didik di sekolah. Layanan khusus diselenggarakan di

sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam

rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah juga

berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini

menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Berdasarkan uraian tersebut maka

manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan

kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar

tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi/proses

manajemen layanan khusus tersebut meliputi:


1. Perencanaan, berupa analisis kebutuhan dan penyusunan

program layanan khusus.

2. Pengorganisasian, berupa pembagian tugas untuk

melaksanakan program layanan khusus.

3. Penggerakan, berupa pengaturan dalam pelaksanaan layanan

khusus.

4. Pengawasan, berupa pemantauan program layanan khusus dan

penilaian kinerja program layanan khusus di sekolah.

Program usaha kesehatan sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu:

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah

sehat; merupakan suatu hal penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat

dan cerdas. Sebab sekolah adalah faktor yang paling banyak berpengaruh terhadap

perkembangan kebiasaan hidup sehat anak di luar lingkungan keluarga.

Pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah adalah upaya pendidikan

dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah, dan bertanggung jawab

dalam menanamkan, menumbuhkan, serta melaksanakan prinsip hidup sehat

dalam kehidupan sehari-hari.

Peranan sekolah pada masa kini menentukan kesehatan masyarakat di

masa depan. Tujuan umum UKS menurut Dirjen Dikdas (2012) adalah untuk

meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta

didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan

pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka


pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan secara khusus tujuan

UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat

kesehatan peserta didik.

Masalah pokok yang sering dihadapi oleh Pembimbing UKS, baik itu

pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah masalah pengelolaan UKS,

dengan demikian pengelolaan UKS yang efektif adalah syarat bagi pengajaran

yang efektif. Pengelolaan UKS adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan

guna mencapai tujuan Kesehatan.

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang

relevan dengan konteks penelitian yang akan dilakukan. Elya Indah Rahmawati

(2015) yang meneliti tentang “Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah”. Temuan

penelitian terdiri dari empat dua aspek yaitu pengelolaan UKS di SDN Grogol 2

Kabupaten Kediri danfaktor-faktor yang mempengaruhi manajemen UKS di SDN

Grogol 2 Kabupaten Kediri. Masing-masing aspek tersebut dijabarkan sebagai

berikut: Pengelolaan UKS di SDN Grogol 2 ada 3 tahap yaitu perencanaan UKS,

dalam kegiatan perencanaan UKS di SDN Grogol 2 Kabupaten Kediri terdapat

tujuan, program kegiatan dan pembiayaan. Tujuan UKS di SDN Grogol 2

Kabupaten Kediri yakni Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi

derajat kesehatan, yang di dalamnya mencakup:

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan, untuk

melaksanakan prinsip hidup sehat serta siswa berpartisipasi

aktif dalam usaha peningkatan kesehatan.


2. Sehat, baik fisik, mental maupun sosial.

3. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk

penyalahgunaan narkotika, obatobatan dan bahan berbahaya,

alkohol, rokok, dan sebagainya.

Sedangkan program kegiatan terangkum dalam program kerja

berupa

1. Pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.

2. Lingkungan sekolah yang sehat.

3. Pelatihan kader tiwisada atau yang dimaksud dengan dokter

kecil.

4. Pembinaan kesehatan sekolah pada masyarakat.

5. Pengadaan sarana dan prasarana uks. SedangkanPengadaan

biaya yang ada berasal dari dana sekolah dan dana swadaya.

Dalam proses kegiatan manajemen UKS di SDN Grogol 2 dapat terlaksana

dengan baik dikarenakan adanya sejumlah faktor-faktor pendukung

danpenghambat. Faktor pendukung yang utama adalah berasal dari internal yakni

tingginya kesadaran dari masing-masing warga sekolah untuk menciptakan hidup

sehat di lingkungan sekolah yang baik, kemudiantersedianya sarana dan prasarana

yang lengkap dan memadai seperti, dental kit, kotak P3K, baju dokter

kecil,thermometer, timbangan berat badan, pengukur tinggi badan dan sebagainya

yang dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan UKS sekolah.

Prasarana yang mendukung kegiatan UKS yaitu tersedianya ruang UKS yang
telah memenuhi standarisasi UKS. Sedangkan faktor pendukung yang berasal dari

eksternal yakni adanya peran serta dari masyarakat yakni orang tua peserta didik

yang mau ikut andil dan peran serta dalam kegiatan UKS seperti ikut sertanya

dalam kegiatan pembinaan lingkungan sehat.Serta adanyakerjasama dengan pihak

luar seperti puskesmas dan komite sekolah.

B. FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan fokus

yang akan diteliti, yaitu:

1. Deskripsi mengenai pengelolaan UKS

2. Deskripsi mengenai kedudukan UKS di sekolah

3. Deskripsi mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat

pengelolaan UKS

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis menetapkan

tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan hal-hal mengenai.

1. Pengelolaan UKS

2. Kedudukan UKS di sekolah

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi baik itu faktor pendukung

maupun faktor penghambat pengelolaan UKS

D. MANFAAT PENELITIAN

Dalam manfaat penelitian penulis mengkategorikan dua bagian, yaitu

manfaat secara teoritis dan praktis.


1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan UKS dan

menambah kajian serta wawasan pengetahuan khususnya dalam hal

pengelolaan UKS.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat memberi pengetahuan tentang

Pengelolaan UKS.

a. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya

Pengelolaan UKS dalam lingkungan sekolah sehingga dapat meningkatkan

kuliatas pendidikan di sekolah tersebut.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan serta bahan pertimbangan

dalam mengelolah pembelajaran di UKS sehingga guru akan lebih mudah dalam

melakukan proses pembelajaran dan tentunya akan berguna juga untuk

mengetahui kesehatan para murid.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi peneliti kedepannya

dalam memahami pengelolaan UKS dan tentunya menambah wawasan dalam

meneliti pengelolaan UKS.

Anda mungkin juga menyukai