Anda di halaman 1dari 5

Nama : Imas Maisarah

NIM : 18150008

Kelas : H

Manajemen Humas/Publikasi dan Pelayanan Khusus LPI

1. Pengertian
Manajemen humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi; mulai dari
pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konfrensi pers internasional via
satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional elalui multimedia, dari
menyelenggarakan acara open hause hingga kampanye politik, dari pengumuman
pelayanan publik hingga menangani kasus manajemen krisis.
Pada dasarnya manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan
kegiatan menilai sikap masyarakat agar tercipta keserasian antara masyarakat dan
kebijakan organisasi. Karena mulai dari aktivitas program humas, tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai oleh organisasi tidak terlepas dari dukungan, serta kepercayaan
citra positif dari masyarakat.

2. Dasar Tujuan Manajemen Humas


Ditinjau dari kepentingan sekolah, penyelenggaraan hubungan sekolah dan
masyarakat bertujuan untuk:
1) Memelihara kelangsungan hidup sekolah
2) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan
3) Memperlancar proses belajar mengajar
4) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Pada dasarnya, humas pendidikan meliputi segala pembicaraan mengenai
hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan. Jenis
hubungan sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Hubungan edukatif, merupakan hubungan kerjasama dalam hal mendidik murid,
antara guru di sekolah dan orang tua di daam keluarga. Hubungan ini dimaksudkan
agar tidak terjadi perbedaan perinsip dan pertentangan yang mengakibatkan keragu-
raguan pendirian dan sikap pada anak.
2) Hubungan kultural, merupakan usaha kerjasama antara sekolah dengan masyarakat
yang memungkinkan adanya sikap saling membina dan mengembangakan budaya.
Misalnya kegiatan kurikulum di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan masyarakat.
3) Hubungan institusional, merupakan hubungan kerjasama antara pihak sekolah
dengan lembaga atau instansi lain, baik swasta maupun pemerintah.
3. Humas di Lingkungan Sekolah :
 1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid.
2. Memelihara hubungan baik dengan Komite Sekolah.
3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga- lembaga
pemerintah, swasta, dan organisasi sosial.
4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah, melalui bermacam-
macam teknik komunikasi (majalah, surat kabar.

4. Tugas Pokok Humas


Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:

1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-
pihak lain yang membutuhkannya.

2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan


informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.

3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi


yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.

4. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah


pendidikan.

5. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.

6. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan


pendidikan

1. Pengertian Manajemen Layanan Khusus

Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam


Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah merupakan salah
satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa
Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan
proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi saja,
melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani
peserta didik. Hal ini sesuai dengan UUSPN bab 11 Pasal 4 yang memuat tentang adanya
tujuan pendidikan nasional.

Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah


memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan
peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di
organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat
memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di
sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka
pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain juga
berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini
menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus


adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik
untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara
efektif dan efisien.

2. Jenis-jenis Layanan Khusus di lembaga pendidikan


Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik, antar sekolah
satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan
pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada
di sekolah antara lain:

Layanan Perpustakaan Peserta Didik


Perpustakaan mempunyai arti penting sebagai pusat sumber belajar dan sumber
informasi bagi peserta didik. Perpustakaan juga dipandang sebagai kunci bagi ilmu
pengetahuan dan inti setiap proses belajar mengajar (Imron, 1995:184). Perpustakaan
dimanfaatkan peserta didik untuk mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang
diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri.

Layanan Kesehatan Peserta Didik


Salah satu bentuk layanan khusus sekolah adalah tersedianya unit Kesehatan Sekolah
(UKS) yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mengecek maupun
berkonsultasi tentang kesehatan mereka. Menurut Jesse Ferring William pada buku
Pengelolaan Layanan Khusus Di sekolah oleh Kusmintardjo (1992) mendefinisikan
layanan kesehatan adalah sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas
atau sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik 
dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa. Selain itu layanan
kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu
(mungkin bersifat sementara ) murid-muridnya yang mengalami persoalan yang
berkaitan dengan kesehatan.

Layanan Bimbingan dan Konseling Peserta Didik


Bimbingan konseling merupakan layanan yang dapat digunakan peserta didik untuk
berkonsultasi tentang masalah yang dialami peserta didik.

Bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada sesorang kepada orang lain
agar orang yang dibantu tersebut dapat mengenal lebih dekat mengenai dirinya sendiri
dengan segala kompleksitas masalahnya, selanjutnya pengenalan atas dirinya sendiri
demikian dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk mengembangkan diri dan memecahkan
masalah yang dihadapi dalam hidupnya dengan demikian ia akan sejahtera dalam hidupnya.
Sedangkan bimbingan di sekolah merupakan bantuan kepada peserta didik oleh seorang guru
BK agar lebih mengenal dirinya dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Layanan Kafetaria Peserta Didik


Alasan mengapa didirikannya kafetaria sekolah adalah agar para peserta didik tidak
kekurangan energi dalam belajar, yang lebih lanjut dapat mengurangi konsentrasi belajar
karena peserta didik banyak mengeluarkan aktivitas-aktivitas fisik. Selain itu agar sekolah
dapat mengkontrol seluruh konsumsi peserta didik di sekolah dan bisa turut serta menjaga
kebersihan dan kesehatan peserta didik.

 Layanan Laboratorium Peserta Didik


Laboratorium adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan untuk
melakukan penyelidikan, pecobaan, pemraktekan, pengujian, dan pengembangan.
Laboratorium sekolah adalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun
terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan,
pengembangan dan bahkan pembakuan.

 Layanan Koperasi Peserta Didik


Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar, sekolah
menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolannya melibatkan guru dan personalia
sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi siswa (Kopsis)
adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik,
kedudukan guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja.

 Layanan Keamanan Peserta Didik


Layanan keamanan merupakan salah satu layanan yang penting dibutuhkan oleh peserta didik
karena rasa aman saat berada di sekolah akan berdampak pada proses belajar peserta didik.
Salah satu bentuk layanan keamanan adalah adanya satpam sekolah

 
Tujuan Manajemen Layanan Khusus dan yang Harus Diperhatikan Kepala Sekolah :

• Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar


pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

• Kepala sekolah harus mempertimbangkan secara matang jika melaksanakan program


layanan khusus. Apakah bidang-bidang layanan khusus tersebut memberikan feedback pada
pihak sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan atau tidak.

• Kepala sekolah melihat hubungan antara layanan khusus dengan pendidikan secara
menyeluruh.
• Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan pendekatan psikologis di dalam
mengadministrasian individu meliputi petugas kesehatan, petugas kantin, petugas bimbingan
dan konseling, dan lain-lain. Hal ini agar pihak-pihak terkait dapat menjadi bagian penting
dalam sekolah sehingga akan bekerja semaksimal mungkin.

• Kepa sekolah mempunyai kemampuan pendekatan analisis bidang, kepala sekolah harus
mengetahui tanggung jawab dari masing-masing personil yang terlibat, disamping membantu
mengklarifikasikan tanggungjawab tersebut melalui pemahaman atau saling pengertian

Daftar Pustaka :

M. Sobry Sutikno, Maajemen Pendidikan : Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga


Pendidikan Yang Unggul, (Lombok:Holistica,2012)

Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2004)

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda Karya.

Mulyasa, Endang. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai