Anda di halaman 1dari 16

Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Resume ini sebagai tugas kelompok bidang studi Adminitrasi dan Supervisi
Pendidikan

Disusun Oleh:

Maisyarah
0101.21.0033

Arfan Afandi
0101.21.0043

Dosen Pengampu:
Herni Hartati,M.Pd

PENDIDIKAN GURU AGAMA

ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH FIDDIN DUMAI

T.A 1444 H/2023 M


IV. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Kegiatan-kegiatan yang tercakup didalam administrasi pendidikan merupakan kegiatan


yang bersifat umum yang dilakukan oleh semua lembaga yang mengurusi masalah pendidikan.
Sekolah merupakan lembaga yang didalam kegiatan-kegiatannya secara langsung menangani
subjek didik atau anak didik yang pada hakikatnya merupakan subjek yang dikenai sasaran
tujuan pendidikan, maka titik berat pembicaraan tentang ruang lingkup administrasi pendidikan
pada umumnya ditekankan pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut sekolah seperti
kepemimpinan kepala sekolah, supervise terhadap guru-guru, bimbingan terhadap siswa dan
sebagainya. (Purwanto, 2019)

Ruang lingkup administrasi pendidikaan meliputi bidang sumber daya manusia, kurikulum,
proses belajar mengajar, sarana prasarana, dan dana yang diperlukan dalam upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan, baik bagi perorangan maupun kelembagaan. Ruang lingkup
administrasi pendidikan sangat luas. Pendapat pakar tentang ruang lingkup pendidikan juga
beragam. Keberagaman pendapat ini disebabkan oleh cara pandang atau pendekatan kajian
masing-masing. Uhar Suharsaputra (2010: 13-14) mengemukakan tiga sudut pandang yang
mempengaruhi cara pandang atau pendekatan terhadap cakupan lingkup kajian administrasi
pendidikan yaitu:

1) Sudut pandang proses (bagaimana proses administrasi dijalankan dan kaitannya dengan
fungsi-fungsi administrasi);
2) Sudut pandang esensi/substansi (berkaitan dengan kepemimpinan, kinerja pegawai,
penjaminan kualitas, iklim dan budaya organisasi); dan
3) Sudut pandang substansi kerja (berkaitan dengan organisasi sekolah, pembiayaan pendidikan,
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas pendidikan, kinerja guru, dan proses pembelajaran.
Dalam uraian ini ruang lingkup administrasi pedidikan dikelompokkan berdasarkan fungsi-
fungsi dan bidang/urusan yang pada umumnya ada di sekolah, yaitu: Administrasi Humas,
Administrasi Keuangan Sekolah, Administrasi Tata Laksana, Administrasi Layanan Khusus.
1. Administrasi Humas

Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah
dengan pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan instansi-instansi lain, dan
hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu
merupakan hubungan kerja sama yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan
serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
Bidang-bidang yang tercakup didalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Administrasi Material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
materi/benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung
dan alat-alat perlengkapan sekolah.
2. Administrasi Personel, mencakup didalamnya administrasi personel guru dan
pegawai sekolah, dan juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan
dan supervise atau kepegawaian memegang peranan yang sangat penting.
3. Administrasi Kurikulum, yang mencakup didalamnya penyusunan kurikulum,
pembinaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti antara lain pembagian tugas
mengajar pada guru-guru, penyusunan silabus atau rencana pengajaran tahunan,
persiapan harian dan mingguan dan sebagainya. Ada beberapa pandangan fillosofis
tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat, serta hubungan antara
keduanya yaitu:
1. Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia
bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat
2. Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada
masyarakat.
3. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani
anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
4. Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat salaing
berkolerasi, keduanya saling membutuhkan.
5. Masyarakat adalah pemilik sekolah , sekolah ada karena
masyarakat memerlukannya.
Hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi 3 jenis
hubungan yaitu:
1) Hubungan edukatif
Maksudnya disini ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru
di sekolah dan orang tua dalam keluarga. Dengan adanya hubungan ini di maksudkan
agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak/murid.
2) Hubungan kultural
Maksudnya ialah usaha kerja sama antara sekolah dengan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakaat tempat sekolah itu berbeda.
3) Hubungan Internasional
Yakni hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga, intansi-instansi
resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara
sekolah dengan sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat,
Kementerian Komunikasi, Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Peternakan dengan
perusahaan-perusahaan negara atau swasta, yang berkaitan dengan perbaikan dan
perkembangan pendidikan pada umumnya.

2. Administrasi Keuangan Sekolah


Administrasi keuangan sekolah adalah suatu proses pencatatan dan pengendalian
keuangan milik sekolah yang dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur, terbuka,
tertib, cermat, efektif, efisien sehingga terarah pada pencapaian tujan sekolah secara
optimal. Proses administrasi keuangan ini meliputi penyusunan RPS, penyusunan RKAS,
penggunaan, dan pertanggung jawaban. Laporan semua kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan disekolah harus dilaporkan dengan
menggunakan tatacara yang ditetapkan. Dan pertanggungjawaban dari semua sumber
dana yang dikelola oleh Sekolah untuk membiayai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
Operasional dan Perawatan Sekolah dilaksanakan dengan menggunakan tata cara
sebagaimana diatur dalam petunjuk pelaksanaan masing-masing sumber dana.
Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru
diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban
mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu
untuk perbaikan proses belajar mengajar. Administrasi keuangan meliputi kegiatan
perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana
yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk
mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat
dipertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan sebagai berikut:
1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS).
6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
7. Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
8. Membagikan gaji atau rapel.
9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan

3. Administrasi Tata Laksana


Tata laksana pendidikan sering disebut dengan istilah administrasi tata usaha.
Ditinjau dari asal kata tata usaha memiliki dua kata yaitu “ tata” dan “ usaha” .Tata
adalah suatu peraturan yang harus diataati, dan usaha ialah suatu usaha dengan
mengerahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan pengertian
administrasi tata laksana sendiri secara terperinci yaitu segenap proses kegiatan
pengelolaan surat-menyurat dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengelola,
menggandakan, mengirim dan menyampaikan semua bahan keterangan yang diperlukan
organisasi. Dengan pengertian ini maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi
surat-menyurat saja tetapi semua bahan keterangan atau informasi yang berwujud warkat.
Warkat ini adalah catatan tertulis atau bergambar mengenai sesuatu hal untuk keperluan
pengingatan agar apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat disiapkan.
Administrasi tatalaksana atau tata usaha sekolah atau pendidikan merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh, serta membina kegiatan-kegaiatan yang bersifat tulis- menulis di sekolah
dengan semakin efektif dan efisien untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. William Leffingwe dan Edwin Robinson yang telah diterjemahkan oleh
The Liang Gie ( 2000 : 60) pekerjaan kantor atau tata lakana inii pekerjaannya
menyangkut segala usaha perbuatan menyangkut warkat, pemakaian warkat-warkat dan
pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari keterangan dikemudian hari. Tata usaha
adalah kegiatan yang dilakukan meliputi, membantu proses belajar mengajar, urusan
kesiswaan, kepegawaian, peralatan sekolah, urusan infra struktur sekolah, keuangan
bekerja di labotarium, perpustakaan dan hubungan masyarakat. Sedangkan menurut
Moch. Rifai (1987:51) administrasi tata usaha adalah salah satu kegiatan administrasi
pendidikan sekolah. Dalam bahasa inggris istilah tata usaha disebut dengan “clerical
work office management or recording and report system”, yang mengandung pengertian
yaitu kegiatan administrasi pendidikan yang mengelola pencatatan, pengumpulan,
penyimpanan data, dan dokumen, yang dapat di pergunakan untuk membentuk pimpina
dalam pengambilan keputusan, urusan surat-menyurat, serta laporan mengenai kegiatan
sekolah tersebut.

A..Fungsi, Peranan, dan Tujuan Administrasi Tata Laksana Pendidikan


a.Fungsi
Pekerjaan tata laksana sekolah meliputi rangkaian aktivitas (fungsi), yaitu : menghimpun,
mencatat, mengelola, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan
yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasam. Menurut The Liang Gie (2000 : 50) :
a).Menghimpun, yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap
dipergunakan bilamana diperlukan.
b).Mencatat, yaitu meliputi kegiatan dengan berbagai alat tulis-menulis mengnai
keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga terwujudlah tulisan-tulisan yang dapat
dibaca, dikirim, atau disimpan.
c).Mengolah, yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna atau lebih jelas untuk
dipakai.
d).Menggandakan yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alata
sebanyak jumlah yang diperlukan.
e).Mengirim yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari pihak
pertama kepihak lain.
f).Menyimpan yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu
yang aman.
b.Peranan
Membantu pelaksanaan pekerjaan pokok dalam setiap organisasi. Menyediakan
keterangan untuk memimpin, Melancarkan perkembangan organisasi.
c.Tujuan
Adapun tujuan administrasi tata laksana dalam menunjang garapan-garapan
administrasi sekolah adalah sebagai berikut :
a)). Terhadap Administrasi Peserta Didik
Sejak dari kegiatan penerimaan peserta didik baru, mengisi buku induk dan buku
klaper, penataan peserta didik dalam kelas, sampai peserta didik keluar dari sekolah,
semuanya banyak dilakukan kegiatan tulis-menulis yang melancarkan seluruh kegiatan
administrasi peserta didik.
b)). Terhadap Administrasi Personal
Tidak banyak berbeda dengan kegiatan administrasi peserta didik, maka sejak
pendaftaran, lamaran, pengumpulan berkas administrasi, pengusulan kenaikan pangkat/
jabatan, sampai pensiun, dan sebagainya, maka bantuan / tunjangan kegiatan tata laksana
sangat besar demi kelancaran administrasi.
c)). Terhadap Adminstrasi Kurikulum
Seperti pembuatan satpel merupakan tugas guru sepenuhnya, tetapi penulisan dan
penggandaannya adalah termasuk kegiatan dari tata laksana. Juga tugas evaluasi adalah
tugas guru, tetapi pengisiannya kedalam legger dan raport adalah tugas tulis-menulis
yang biasa dilakukan oleh guru sendiri, tapi dapat diserahkan kepada tata usaha dan
sebagainya.
d)). Terhadap Administrasi Sarana dan Prasarana

Tugas-tugas perencanaan pengadaan, prakualifikasi, pengadaan, penyimpanan,


dan seterusnya sampai penghapusan adalah tugas administrasi sarana yang kegiatannya
lebih di tekankan pada kegiatan tata laksana, seperti inventaris, penyaluran,
pemeliharaan, rehabilitasi, dan seterusnya.
e)). Terhadap Administrasi Biaya
Pembuatan rencana anggaran, pembukuan, serta pengisian buku kas adalah tugas dari
bendahara, tetapi pengetikan daftar gaji, dan seterusnya adalah kegiatan tata laksana.
f)). Terhadap Tata Laksana Sendiri
Tugas dari tata laksana adalah menerima surat, mengagenda, memproses, menggandakan,
mengarsip, sampai mengirim surat keluar merupakan tugas dari tatalaksana sendiri.
g)). Terhadap Administrasi Organisasi
Kegiatan pengorganisasian struktural dan tata jenjang memang erat hubungannya dengan
tugas pembuatan kebijakan, namun semuanya itu jelas tidak lepas dari kegiatan tulis-
meulis, seperti mengambarkan struktural organisasi di tingkat sekolah, regional sampai
nasional. Demikian juga organisasi tata jenjang pendidikan sebagai alat pelaksana
kebijakan pendidikan, disebarkan dengan jasa tata laksana dan seterusnya.
h)). Terhadap Administrasi Humas
Pembuatan program pelaksanaan program sampai evaluasi program humas seta tindak
lanjut merupakan tugas administrasi humas, namun penjabaran kegiatannya tak dapat
lepas dari kegiatan tulis-menulis seperti penulisan program, pembuatan dan pengiriman
surat-surat, pembuatan surat izin dan sebagainya.
i)). Terhadap Suvervisi Pendidikan
Tidak hanya terhadap kedelapan bidang garapan saja, tetapi kepada kegiatan suvervisi
pendidikan pun selalu mendapat tunjangan yang tidak sedikit dari kegiatan tata laksana.
Tiada kegiatan yang tanpa ditulis/diketik, diproses, digandakan, dikirim, dan sebagainya.
Juga pembuatan format-format supervisi, undangan rapat, pengetikan dan penempelan,
pengumuman dan seterusnya.
4. Administrasi Layanan Khusus

Administrasi layanan khusus adalah memberi layanan secara khusus atau suatu usaha yang
tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas. Tetapi secara khusus
diberikan oleh sekolah kepada para siswamnya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan
proses belajar. Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah merupakan salah satu
sarana yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah
tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses pembelajaran dalam
mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan
meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan UU
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab II Pasal 4 yang memuat tentang
adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka
sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan
peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai. Manajemen layanan khusus
di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau
memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan
pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah antara
lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini
menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan
kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa
tercapai secara efektif dan efisien.
Jenis-Jenis Layanan Khusus dan Pengelolahannya

Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik, antar sekolah satu dengan
sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang
berbeda. Beberapa bentuk layanan khusus yang ada di sekolah antara lain yaitu:

a). Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik,
dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-
informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik oleh Ali Imron mendefinisikan
perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang
program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal seperti sekolah, baik sekolah tingkat
dasar maupun menengah, baik sekolah umum maupun kejuruan. Perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah
dan tujuan pendinikan pada umumnya. Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada
dasarnya disesuaikan dengan jenjang atau tingkat sekolah yang bersangkutan. Jenis perpustakaan
sekolah tersebut adalah perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar,
perpustakaan sekolah lanjutan tingkat pertama dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas.
Semua jenis perpustakaan sekolah yang disebutkan diatas dikelola berdasarkan tujuan khusus
masing-masing jenis dan jenjang sekolah.

Fungsi perpustakaan sekolah adalah:

a. fungsi pendidikan
b. fungsi informasi
c. fungsi rekreasi
d. fungsi penelitian
e. fungsi penyaluran hobi
f. fungsi penanaman rasa tanggung jawab
b.Pengelolaan bahan pustaka

Sebelum bahan pustaka dapat dipinjamkan kepada pengunjung bahan tersebut harus
diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan pustaka tersebut melalui tahap-tahap berikut:

a. Klasifikasi
b. Katalogisasi
c. Pemberian stempel
d. Pemberian nomor buku
e. Pengaturan buku dirak

c.Peranan guru dalam administrasi perpustakaan sekolah

Ada beberapa peranan guru yang terlibat dalam administrasi perpustakaan sekolah. Peran
tersebut antara lain:

a. Memperkenalkan buku-buku kepada siswa dan guru-guru


b. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang kan dibeli
c. Mempromosikan perpustakaan baik untuk pemakaian, maupun pembinaanya
d. Mengetahui jenis dan menguasai criteria-krikteria umum yang menentukan baik
buruknya susu koleksi
e. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan

b) Laboratorium
Labolatorium secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu tempat
dimana dosen, mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan
kerja ilmiah seperti pratikum, observasi, penelitian, demokrasi dan pembuatan
model-model dalam rangka kegiatan belajar mengajar.

b)).Jenis-jenis laboratorium

labolatorium dapat dibedakan atas berapa jenis’ jenis-jenis


laboratorium tersebut biasanya disesuaikan dengan bidang studi atau
kelompok bidang studi tertentu. Jenis laboratotium tersebut antara lain:
a. Menurut bidang studi misalnya: labolatorium kimia, fisika, pmp dan sebagainya

b. Menurut kelompok bidang studi misalnya : laboratorim IPS, IPA

c. Untuk bidang ilmu teknik labor dapat diartikan sebagai workshop/ bengkel
kerja

langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penggunaan labor


adalah:
a. Menganalisis kurikulum secara keseluruhan
b. Penentuan bobot taksonomik pokok bahasan
c. Pengembangan desain intruksional
d. Pengembangan materi dan pokok bahasan
e. Menetapkan apakah seluruh bagian, satu atau dua materi pokok bahasan
yang memerlukan “ labotory work”
f. Peralatan yang akan digunakan
g. Penetapan langkah-langkah dalam pengajaran dengan memakai laboratorium

. c) UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan
derajat kesehatan peserta didik yang optimal. Usaha kesehatan sekolah tersebut
bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi tanggung jawab
peserta didik dan masyarakat dimana sekolah itu berada. Menurut Jesse Ferring
William pada buku Pengelolaan Layanan Khusus Di sekolah oleh Kusmintardjo
(1992) mendefinisikan layanan kesehatan adalah sebuah klinik yang didirikan
sebagai bagian dari Universitas atau sekolah yang berdiri sendiri yang
menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai dari
biaya khusus dari semua siswa. Selain itu layanan kesehatan juga dapat diartikan
sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat sementara)
murid-muridnya yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta didik
adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan
menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang
lainnya sebagai sasaran tambahan (Imron, 1995:154)
Tujuan khusus usaha kesehatan sekolah adalah agar siswa:
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan
disekolah, dirumah tangga maupun dilingkungan masyarakat.
b. Sehat dalam arti fisik mental maupun social
c. Memiliki daya khayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkotika, obat dan bahan berbahaya, alcohol, rook, dan
sebagainya.
d) Kafetaria Sekolah
Pertimbangan awal pendirian kafetaria/warung/kantin sekolah adalah
bukan karena unsur bisnis semata, tanpa memperhitungkan aspek lain yang lebih
penting. Keberadaan kafetaria/warung/kantin sekolah diharapkan mampu
menyokong kelancaran proses belajar mengajar dari sisi keperluan akan makanan
bagi siswa. Kafetaria/warung/kantin sekolah secara tidak langsung mempunyai
kaitan dengan proses belajar-mengajar di sekolah. Adakalanya proses belahar-
mengajar tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena siswa lapar dan haus.
Kafetaria/warung/kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh
sekolah, tetapi dapat diadministrasikan oleh pribadi di luar sekolah atau oleh
darma wanita sekolah. Namun kafetaria/warung/kantin sekolah ini tidak boleh
terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan atau
mengupayakan kehadiran kafetaria/warung/kantin sekolah itu mempunyai
sumbangan positif dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kafetaria itu adalah:
a. Administrasi kafetaria/warung/kantin sekolah harus menjaga kesehatan
(higienitas) masakan-masakan yang dijajakan kepada siswa.
b. Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama, karena kebersihan
diharapkan dapat menjauhkan penyebaran hama penyakit.
c. Makanan-makanan yang disediakan hendaknya makanan yang bergizi tinggi,
dan bilamana perlu dapat menambahkan vitamin-vitamin yang diperlukan siswa
pada umumnya.
d. Harga makanan-makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan
kondisi ekonomi siswa.
e. Usahakan agar kafetaria/warung/kantin sekolah tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlama-lama atau nongkrong. Kondisi yang demikian akan
menyokong munculnya perilaku-perilau negatif.

e) Sarana Ibadah
Di setiap sekolah, layanan rumah peribadatan sangat diperlukan. Layanan
rumah peribadatan merupakan sebuah layanan yang diberikan sekolah dengan
maksud agar layanan tersebut bisa digunakan untuk beribadah maupun
melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya, serta bisa membentuk kerohanian
bagi peserta didik khususnya pada pihak sekolah lain pada umumnya. Agar bisa
menjadi manusia yang baik dan beriman.
Adanya sebuah layanan rumah peribadatan di sekolah sangat menunjang proses
pembelajaran mengingat bahwa pembelajaran bisa dilakukan dimana saja temasuk
salah satunya adalah di rumah peribadatan. Adapun layanan rumah peribadatan
yang biasanya ada di sekolah adlah masjid dan gereja.
a) Asrama

Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan


pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya
diperlukan diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama
mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.

Layanan asrama sekolah sangat bermanfaat bagi peserta didik, diantaranya:


a. Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan sebaik-baiknya terutama
jika berbentuk tugas kelompok.
b. Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan
para pendidik
c. Jika diantara peserta didik mengalami kesulitan (misalnya: kiriman orangtua
terlambat), dapat saling membantu
d. Dapat meringankan kecemasan orangtua terhadap putra-putrinya
e. Merupakan salah ssatu cara untuk mengendalikan tingkah laku remaja yang
kurang baik.

g) Koperasi
Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
kerja sama untuk mencapi tujuan. Oleh sebab itu definisi koperasi dapat diberikan
sebagai berikut: Koperasi adalah “suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-
orang atau badan-badan, yang memberikan masuk dan keluar sebagai anggota;
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”. Tersebut mengandung
unsur-unsur bahwa:
a. Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal (bukan
akumulasi modal), akan tetapi persekutuan sosial.
b. Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama.
c. Tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota
dengan kerja sama secara kekeluargaan.
Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat berwirausaha.
Hal ini sangat membantu peserta didik di kehidupan yang akan datang. Koperasi
sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar,
sekolah menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolaannya melibatkan guru
dan personalia sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut
disebut koperasi siswa (Kopsis) adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi
pengelolaanya adalah oleh pesera didik, kedudukan guru di dalam Kopsis adalah
sebagai pembimbing saja. Kerja sama dalam masyarakat modern telah nampak
wujudnya dalam suatu jaringan sistem yang lebih kompleks. Bentuk-bentuk
ikatan perekutuan hidup telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini kerja
sama di samping memenuhi kebutuhan menjaga kelangsungan hidup dan rasa
aman, juga untuk memperoleh kasih sayang dan persahabatan seperti dalam
keluarga dan paguyuban, juga telah digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang diinginkan, seperti nampak pada bentuk-bentuk organisasi yang
resmi.

h) Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik merupakan sarana penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar. Peserta didik akan merasa aman dan dapat
masuk atau pulang dengan waktu yang tepat. Transportasi yang diperlukan
terutama bagi peserta didik ditingkat prasekolah dan sekolah dasar. Penyelenggara
transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak
swasta.
3. Peran Guru dalam Administrasi Layanan Khusus
a. Keterlibatan guru dalam administrasi perpustakaan misalnya
memperkenalkan buku-buku kepada siswa
b. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang menentukan baik
buruknya suatu koleksi buku-buku perpustakaan
c. Mempromosikan perpustakaan baik pemakaian maupun untuk
pembinaannya.

Anda mungkin juga menyukai