Anda di halaman 1dari 25

Komponen- Komponen Administrasi Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan.
Bukan saja sangat penting dalam kehidupan bahkan masalah pendidikan itu tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Karena untuk menjalani kehidupan ini dibutuhkan ilmu,dan ilmu
hanyalah didapat dari pendidikan.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka
hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang
berhubungan dengan pendidikan,dari masalah pendidikan yang sifat mikro sampai makro. Untuk
mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu kerjasama dalam
lembaga pendidikan yang dikenal dengan Administrasi Pendidikan.
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulanmanusia yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan
manusia itu sendiri sebagai sumber daya, disamping yang ada di luar dirinya, seperti uang,
material, dan waktu. Agar kerjasama itu berjalan dengan baik, maka perlu ada aturan.
Keberhasilan programpendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, prasarana dan sarana,dan
faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu pada
gilirannya akan menghasilkan lulusan yang bermutu pula.
1.2. Rumusan Masalah
21. Apa pengertian administrasi pendidikan?
32. Apa saja komponen administrasi pendidikan?
43.  Apa saja kerja sama sekolah dan masyarakat?

1.3 Tujuan Masalah


Di dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya
adalah :
1.      Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Administrasi Pendidikan
2.      Dari hasil diatas, penulis ingin mengetahui lebih dalam akan Administrasi pendidikan
3.      Untuk membantu para mahasiswa dalam mengenal komponen administrasi pendidikan dan
mengetahui kerja sama sekolah dan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

Komponen-komponen Administrasi Pendidikan secara garis besar dapat digolongkan


menjadi : Administrasi Personal Sekolah, Administrasi Kurikulum, Administrasi Prasarana
Pendidikan dan Administrasi Siswa
2.1  . Administrasi Personal Sekolah
Administrasi dalam pengertian secara harfiah,kata “administrasi”berasl dari bahasa latin
yang terdiri atas kata ad dan ministrare.kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam
bahasa inggris yang berarti “ke”atau”kepada”.Dan kata ministrare sam artinya dengan kata to
serve atau to conduct yang berarti”melayani,membantu dan mengarahkan”.Dalam bahasa inggris
to administer berarti pula”mengatur,memelihara dan mengarahkan”.
Jadi kata”administrasi” secara harfiah dapat di artikan sebagai suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu,malayani,mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu
tujuan.(Purwanto:1:2007).
Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan unsur penting
karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh manusia yang
menjalankannya.
Kepegawaian disebut juga personalia. Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia
yang tergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Admninistrasi personal sekolah adalah segenap proses penataan personal di sekolah dari
sudut administrasi pendidikan sekolah dapat dilihat bahwa komunikasi pada hakekatnya adalah
hubungan kerja sama manusia. Keberhasilan dalam hubungan kerja sama manusia ini akan
ditentukan oleh efesiensi dan efektifitas mereka yang berkepentingan.
2.2. Administrasi Kurikulum
Admistrasi kurikulum merupaka seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan

diusahakan secara sengaja dan bersunggu-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap

situasi bekalajar mengajar secara efektif dan efesien demi membatu tercapinya tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.

Sebagaimana telah di utarakan di atas bahwa sesungguhnya dalam pengelolaan

manajemen pendidikan focus dari segala usahanya adalah terletak pada PBM .  hal ini Nampak

jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatn yang di laksanakan di sekolah/lembaga

pendidikan senantiasa di arahkan  pada suksenya PBM. Suksesnya  pbm dapat di tunjang oleh

sarana dan prasarana pendidikan anggaran/biaya, tata laksana, organisasi, serta husemas,

termasuk pula supervis yang mantap.

Secara oprasional kegiatan admiistarasi/manajemen kurikulum itu dapat meliputi tiga

kegiatan pokok, yaitu:

1. kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru/pengajar


a.       Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari struktur program pengajaran, dan ketentuan tentang

beban mengajar bagi guru.

b.      jadwal pelajaran yang tatap muka dan non tatap muka

c.       Tugas guru dalam kegiatan PBM

Tugas ini merupakan serangkaian kegiatan pengajaran/instruksiaonal untuk mencapai hasil

pengajaran yang optimal, yaitu: Membuat persiapan/perencanaan pengajaran (desain

instruksional), Melaksanakan pengajaran termasuk (termasuk pengelolaan kelas) dan

Mengevaluasi hasil pengajaran, yang secara singkat

2.      Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik


2.3. Administrasi Prasarana dan Sarana Pendidikan
Secara etimologi arti kata prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan.
Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat bangunan sekolah, lapangan olah raga, uang dan
sebagainya. Sedangkan sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan misalnya,
ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.
Jadi pengertian administrasi sarana dan prasarana adalah merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai PBM
sehingga efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
1. Hubungan antara peralatan dan perlengkapan pengajaran dengan program pengajaran. Jenis
perlengkapan dan peralatan disekolah dan cara pengadministrasiannya berpengaruh besar
terhadap program mengajar-belajar.
2. Tanggung jawab kepada sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan prosedur. Salah satu tugas
utama kepala sekolah dalam administrasi sarana prasarana pengajaran ialah bersama-sama
dengan staf menyusun daftar kebutuhan mereka akan alat, sarana tersebut dan mempersiapkan
pemikiran tahunan untuk diusahakan penyediaannya.
3. Beberapa pedoman administrasi :
Perawatan Diantaranya :
a) Hendaknya kepala sekolah tidak menyibukkan dirinya secara langsung dengan urusan
pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran.
b) Melakukan sistem pencatatan yang tepat sehingga mudah dikerjakan.
4. Administrasi gedung dan perlengkapan sekolah
Ada beberapa aspek yang bertalian dengan perencanaan dan pemeliharaan bangunan sekolah dan
perlengkapannya :
a) Perluasan bangunan yang sudah ada
b) Rehabilitasi
c) Meningkatkan mutu keindahan ruang belajar
d) Memilih perabotan dan perlengkapan
e) Tanggung jawab kerapian sekolah
f) Memperhatikan kondisi sanitasi.
2.4. Administrasi Siswa
Pembinaan administrasi terutama menyangkut pembinaan, pengelolaan organisasi dan
kegiatan. Adapun kegiatan yang tujuannya untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan
penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan sikap selaras dengan tujuan sekolah
yang tertuang dalam kurikulum. Contoh kegiatan yang dilakukan siswa melalui osis dan
pramuka. Pengelolaan data kesiswaan merupakan salah satu garapan administrasi murid yang
tidak dapat ditinggalkan. Ada 3 macam data yang perlu di kelola yaitu data tentang identitas
murid, tentang hasil belajar murid, dan tentang kehadiran murid.
2.5. Kerja Sama Sekolah Dan Masyarakat
Dalam dunia pendidikan dikenal 2 macam hubungan (komunikasi).
1.      Komunikasi dalam penyelenggaraan program pendidikan (intern) dengan masyarakat sekolah.
2.      Komunikasi dengan masyarakat di luar sekolah.
Komunikasi dengan masyarakat di luar sekolah merupakan suatu kenyataan bahwa, sekolah tidak
merupakan sesuatu yang terdiri sendiri, terpisah dari dunia luar. Melainkan berada dalam suatu
sistem masyarakat yang telah tetap.
Kehadiran sekolah berlandaskan kemauan baik negara dan masyarakat yang
mendukungnya. Oleh karena itu orang-orang yang bekerja di sekolah mau tidak mau harus
bekerja sama dengan masyarakat.
Konsep-konsep hubungan sekolah – masyarakat.
Menurut Ametembun dalam bukunya “Guru Dalam Administrasi Sekolah Membangung"
konsepsi hubungan sekolah masyarakat diantaranya :
1. Konsep “menunggu”, sekolah hanya menunggu dan mengharapkan perhatian dan bantuan
masyarakat.
2. Konsep preventif, kegiatan-kegiatan sekolah hanyalah untuk mencegah hal-hal yang tak
diinginkan oleh masyarakat.
3. Konsep “social leadership”, sekolah sebagai lembaga pendidikan utama masyarakat diharapkan
dapat membina kepemimpinan dengan pihak yang erat hubungan dengan problema sosial.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari pembahasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwasanya:
1.      untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal harus diperlukan suatu kerja sama serta
upaya-upaya yang harus dilaksanakan agar keinginan tersebut tercapai. Suatu kerjasama dalam
mewujudkan tujuan pendidikan haruslah ada suatu komponen, aturan mekanisme dan tata kerja
dalam lembaga pendidikan, sehingga dalam melaksanakan tujuan pendidikan akan teratur dan
terarah.
2.      Komponen-komponen Administrasi Pendidikan secara garis besar dapat digolongkan menjadi :
Administrasi Personal Sekolah, Administrasi Kurikulum, Administrasi Prasarana Pendidikan dan
Administrasi Siswa
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, diharapkan pembaca bisa memahami apa itu motivasi hidup,
bagaimana bentuk-bentuk motivasi hidup, serta pengalaman puncak., dan manfaatkanlah
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman membuat lembaga pendidikan mempunyai banyak
tuntutan tugas dan tanggung jawab yang pertama dan yang utama dari para
pimpinan adalah menciptakan lembaga pendidikan yang semakin efektif, dalam
arti menjadi semakin bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat
luas penggunanya. Agar tugas dan tanggung jawab para lembaga pendidikan
yang diwakili oleh seorang pemimpin tersebut menjadi nyata, kiranya mereka
perlu memahami, mendalami, dan menerapkan beberapa konsep ilmu
manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir
dalam dunia bisnis. Manakala diperdalam secara sungguh-sungguh, kiranya
konsep-konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang
tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat
merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya.
Secara luas, penerapan konsep-konsep ilmu manajemen untuk bidang
administrasi pendidikan sudah dimulai semenjak dua hingga tiga dekade yang
lalu, namun hal tersebut belum cukup mendapat perhatian dari dunia
kependidikan di negara kita. Hal tersebut terjadi akibat kurangnya efesiensi
terhadap administrasi yang dilaksanakan di lembaga pendidikan. Di dalam
kelangkaan, manakala jurusan Administrasi Pendidikan ini dapat berkembang,
kiranya bahasan tentang cara-cara pengelolaan (atau manajemen) untuk
lembaga-lembaga pendidikan (misalnya sekolah) juga dapat berkembang.
Jurusan Manajemen Kependidikan yang telah berkembang di beberapa negara
itu sendiri kiranya juga merupakan pengembangan dari Jurusan Administrasi
Pendidikan, yang dibahas dalam Jurusan Adminidtrasi Pendidikan tersebut
antara lain adalah aplikasi konsep-konsep atau model-model manajemen (bisnis)
untuk dunia kependidikan, antara lain konsep pengembangan budaya dan iklim
organisasional, penerapan konsep transformational leadership, penggunaan
konsep TQM, penerapan konsep perencanaan strategik (strategic planning), dan
lain sebagainya.
Penerapan teori yang didapat dalam dunia pendidikan dapat berjalan sesuai
dengan fungsi, sehingga etika penerapanya tidak ada kesenjangan. Pada ranah
Komponen administrasi yang meliputi : Administrasi Personal Sekolah,
Administrasi Kurikulum, Administrasi Sarana dan Prasarana, Administrasi
Kesiswaan, dan Administrasi Peran serta Masyarakat. Pada tahap tata kerja
kelembagaannya dapat berjalan dengan baik sehingga mekanisme dan aturan
yang dipakai sesuai dengan tupoksinya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diambil permasalahn yang yaitu.
1. Bagaimana Komponen Pendidikan agar sama perseprsi dan terjadi
singkronisasi?
2. Bagaimana aturan Pendidikan yang dipakai sesuai dengan arah pendidikan?
3. Bagaimana mekanisme pendidikan yang dipakai dapat menghasillkan lulusan
berkualitas?
4. Bagaimana tata kerja kelembagaan pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Menyamakan presepsi dan sinkronisasi penyelenggaraan administrasi
Pendidikan ;
2. Memberikan arah dalam penyelenggaraan administrasi pendidikan;
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi pendidikan;
4. Menuju tertib administrasi.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini ada tiga bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, dan sistematika penulisannya.

BAB II Pembahasan, yang terdiri dari : Komponen pendidikan, aturan pendidikan,


mekanisme pendidikan, dan tata kerja kelembagaan pendidikan.
BAB III Penutup, yang terdiri dari simpulan dan saran dan yang terakhir daftar pustaka.

BAB II

KOMPONEN, ATURAN, MEKANISME, DAN


TATA KERJA KELEMBAGAAN PENDIDIKAN
A. KOMPONEN PENDIDIKAN

1. ADMINISTRASI PERSONAL PENDIDIKAN


Dalam konsep kegiatan lembaga pendidikan bukan hal yang mudah untuk dikerjakan,
maka untuk memaksimalkannya memerlukan makhluk yang pintar dalam berfikir
(manusia). Karena kelancaran sebuah kegiatan dalam pendidikan untuk merealisasikan
programnya ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya. Kepegawaian
disebut juga personalia atau karyawan ataupun personel. Karena menurut penulis
artinya sama, maka dalam tulisan ini dipergunakan istilah-istilah tersebut secara
bergantian.
a. Pengertian
Adalah kegiatan mencakup penetapan norma, standar, prosedur,
pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan
pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
b. Tujuan
Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan kepastian hukum bagi
tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan tugas dan fungsi,
wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
c. Komponen Administrasi Kepegawaian
1. Penyusunan formasi
2. Pengadaan pegawai
3. Kenaikan pangkat
4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai
5. Ketatalaksanaan tenaga kependidikan
 Pembuatan Buku Induk Pegawai
 Daftar Urut Kepegawaian ( DUK )
 Kartu Pegawai ( KARPEG )
 Tabungan Asuransi Pegawai ( TASPEN )
 Asuransi Kesehatan ( ASKES )
 Kartu Istri ( KARIS ) dan Kartu Suami ( KARSU )
d. Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian pegawai PNS dapat dibedakan seperti berikut :
o Pemberhentian atas permintaan sendiri
o Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
o Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi
o Pemberhentian karena melakukan pelanggaran
o Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
o Pemberhentian karena meninggalkan tugas
o Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
e. Ketenagaan
Dilihat dari jenisnya ketenagaan di SD/SMP/SMA/SMAK terdiri atas :
 Kepala Sekolah
 Guru ( kelas, mata pelajaran, agama, penjaskes, muatan lokal )
 Tenaga Administrasi / TU
 Penjaga Sekolah / kebersihan sekolah
 Tenaga Fungsional lainnya ( Guru BP, Pustakawan, laboran dan teknisi
sumber
 belajar )
Dilihat dari statusnya, ketenagaan di SD/SMP/SMA/SMAK terdiri atas :
o pegawai negeri sipil ( PNS )
o guru tidak tetap
o guru bantu
o tenaga sukarela
2. ADMINISTRASI KURIKULUM
Kualitas suatu lembaga pendidikan yang menjadi tugas utama kepala sekolah adalah
menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi peserta didik. Sedangkan stafnya
mendapat bagian tanggung jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan
pengembangan program pengajaran yang efektif.
1) Pengertian
Administrasi program pengajaran merupakan kegiatan yang meliputi
pengaturan seperangkat program pengalaman belajar yang disusun untuk
mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan sekolah.
2) Tujuan
Tujuan administrasi program pengajaran adalah sebagai pedoman :
o perencanaan aktivitas pembelajaran di sekolah
o pelaksanaan pembelajaran di sekolah
o pengendalian pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan
o pengukuran tingkat keberhasilan aktivitas pembelajaran di sekolah
3) Komponen Administrasi Program Pengajaran
a. Penelaahan program pengajaran
b. Rencana program pengajaran
c. Pengembangan kurikulum muatan lokal
Tujuan kurikulum muatan lokal adalah :
o memanfaatkan sumber daya alam, sosial dan budaya masyarakat
dalam pembelajaran
o memenuhi kebutuhan daerah berkaitan dengan pendidikan
o mengembangkan budaya setempat
o menyelaraskan kehidupan sekolah dengan kehidupan masyarakat
sebenarnya
o menumbuhkembangkan rasa memiliki dan rasa bangga terhadap apa
yang dimiliki daerah
d. Penyusunan program pengajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Pengendalian program pengajaran
g. Penilaian program pengajaran
3. ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
A. PENGERTIAN
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan . misalnya : lokasi/tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan . misalnya ; Ruang, Buku,
Perpustakaan, Laboratorium dsb. Dengan demikian dapat di tarik suatau
kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah
semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu
sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana
pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
1. Bangunan dan perabot sekolah
2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan
laboratorium.
3. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat
penampil. Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung
jawab atas pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan
di sebuah sekolah. Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu
sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya
proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan
secara umum Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi
sarana dan prasarana di antaranya adalah :
a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern Menurut konsepsi lama
administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah sistem
yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut
konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu
proses seleksi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah . Guru menurut konsepsi lama bertugas untuk mengatur
ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi modern
guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada
kepala sekolah.
b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu
 Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban
penggunaan sarana dan prasarana di sekolah melalui penggunaan
di siplin (pendekatan otoriter )
 Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan
prasarana sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi
 Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana
dan prasarana sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan
permisif)
 Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan
prasarana sekolah sesuai dengan program pembelajaran
(pendekatan intruksional)
 Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana
sekolah
 Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan
keamanan dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah
suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar
mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan
kelengkapan sarana yang ada.
Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha
untuk mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada
proses pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan .
B. MACAM – MACAM SARANA DAN PRASARANA
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah
demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah
adalah :
1. Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar.
2. Ruang perpustakaan : tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa
dan dari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.
3. Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan
pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan
menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau
konsep pengetahuan .
4. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan
mengenai keterampilan tertentu.
5. Ruang kesenian : adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
6. Fasilitas olah raga : tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
C. KOMPONEN-KOMPONEN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
1. LAHAN
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengan
tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat).
2. RUANG
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan
dalam beberapa bagiab diantaranya :
a. Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar
mengajar teori dan praktek antara lain :
o Ruang teori sejumlah rombel
o Ruang perpustakaaan
o Ruang Laaboraatorium
o Ruang kesenian
o Ruang Olah raga
o Ruang keteraampilan
b. Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan
kantor. Ruang administrasi terdiri dari :
 Ruang kepala sekolah 3. Ruang tata usaha
 Ruang guru
 Gudang
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain :
 Ruang Ibadah
 Ruang serbaguna
 Ruang koperasi sekolah 6. Ruang UKS
 Ruang OSIS
 Ruang WC/ kamar mandi
 Ruang BP
D. FUNGSI ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi
sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi
sebagai ;
 Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan
dalam proses belajar mengajar.
 Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat
terlaksana dengan lancar dan optimal.
E. TUJUAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah
tidak lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan
pendidikan . Administrasi sarana dan prasarana semakin lama di rasakan
semakin rumit karena pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang
tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidkan tersebut.Oleh karena itu
apabila administrasi sarana dan prasarana berjalan dengan baik maka
semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik.
Mengingat sekolah itu merupakan subsistem pendidikan nasional maka
tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan
pendidikan nasional itu sendiri . sedangkan subsistem administrasi sarana
dan prasarana dalam sekolah bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan sekolah tersebut, baik tujuan khusus maupun tujuan secara
umum. Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah :
1. mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan
belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi dalam pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses
pembelajaran
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi , budaya serta sifat-sifat individunya.
4. ADMINISTRASI KESISWAAN
1. Pengertian
Administrasi kesiswaan merupakan usaha dan kegiatan yang meliputi
pengaturan tentang administrasi yang berkaitan dengan siswa dalam upaya
mengembangkan potensi siswa.
2. Tujuan administrasi kesiswaan
 mengetahui data siswa
 mengetahui potensi siswa
 mengetahui, membina dan mengembangkan kemampuan siswa
3. Administrasi kesiswaan meliputi hal-hal berikut ini :
1. Penerimaan Siswa Baru
2. Mutasi Siswa
3. Penatalaksanaan Kesiswaan
Penatalaksanaan Kesiswaan meliputi hal-hal berikut ini :
1) Buku Induk
2) Buku Klaper
3) Buku Hadir Siswa
4) Buku Agenda Kelas
5) Buku Nilai
o Buku Nilai Mata Pelajaran
o Buku Nilai Pribadi Siswa
6) Daftar Keadaan Siswa
7) Laporan Kenaikan Kelas / Kelulusan
8) Daftar Calon Peserta Ujian Akhir
4. Pembinaan Kesiswaan
Kegiatannya meliputi penyaluran aktivitas siswa dalam hal :
 kepemimpinan
 keagamaan ( pesantren kilat bagi agama Islam)
 budi pekerti
 berbangsa dan bernegara
 kewirausahaan
 kesegaran jasmani
 pengembangan kreasi dan seni
 kepramukaan
5. Pelayanan Khusus Siswa
Pelayanan khusus terdiri atas :
 bimbingan dan konseling
 perpustakaan dan sumber belajar lainnya
 beasiswa
 transportasi
 kantin / warung sekolah
 asrama
 kesehatan
 pengayaan
 remidial
 karyawisata
5. ADMINISTRASI PERAN SERTA MASYARAKAT
a. Pengertian
Pengaturan yang berkaitan dengan keikutsertaan / kontribusi dan tanggung
jawab secara fisik, mental dan emosional baik yang dilakukan perorangan
maupun kelompok masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di
sekolah.
b. Tujuan
1. memajukan kualitas belajar
2. meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak
3. meningkatkan keserasian kehidupan sekolah dengan kehidupan di
masyarakat
4. memotivasi masyarakat dalam membantu program sekolah
5. mewujudkan tanggungjawab bersama antar pihak sekolah dan masyarakat
terhadap kualitas pendidikan
c. Hasil Peran Serta Masyarakat
1. kesamaan persepsi masyarakat dan pihak sekolah tentang pentingnya
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
2. keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang
pengembangan sekolah
3. keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah
4. keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan penilaian dalam keberhasilan
sekolah
5. keterlibatan masyarakat dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan
program sekolah
d. Teknik Peran Serta Masyarakat
1. secara individual, yaitu dilakukan oleh masyarakat secara sukarela dalam
menyampaikan saran atau sumbangan lainnya untuk kepentingan sekolah
2. secara organisasi, yaitu melalui organisasi masyarakat yang ada di sekolah
3. melalui media cetak dan elektronik
e. Langkah-langkah Peran Serta Masyarakat
1. mengidentifikasi potensi masyarakat untuk berperan serta dalam
pelaksanaan program pendidikan
2. membentuk organisasi peran serta masyarakat
3. menyusun program peran serta masyarakat
4. melaksanakan program peran serta masyarakat
5. mengevaluasi peran serta masyarakat
f. Prinsip-prinsip Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan
1. Kerjasama dilandasi dengan itikad baik oleh kedua belah pihak
2. Dalam partisipasinya, masyarakat tetap menghormati segala peraturan yang
berlaku di sekolah
3. Dalam hal teknis edukatif, masyarakat tidak diperkenankan untuk campur
tangan. Ini merupakan otoritas guru dan sekolah yang bersangkutan
4. Peran serta masyarakat dapat dibina secara terus menerus yang
diorientasikan pada tujuan peningkatan kualitas pendidikan
B. ATURAN, MEKANISME DAN TATA KERJA KELEMBAGAAN PENDIDIKAN
Pembahasan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendididkan
Nasional disebutkan pada BAB I Pasal 1 ayat 3 bahwa sistem pendidikan nasional
adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Kemudian, UU Nomor 49 Tahun 2008
Tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Pasal 1 bahwa pemerintah memperhatikan lembaga pendidikan supaya
mutu pendidikan yang dilaksanakan itu berkualitas. Dan Undang-undang No. 8
Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian pasal 2 dan pasal 3:
Pasal 2
a. Pegawai negeri terdiri dari:
a) Pegawai negeri sipil dan
b) Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
b. Pegawai negeri sipil terdiri dari:
a) Pegawai negeri sipil Pusat
b) Pegawai negeri sipil Daerah, dan
c) Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Pasal 3
Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat
yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, UUD 1945. Negara
dan pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan. Proses
penerimaan, penganngkatan, dan penempatan pegawai harus didasarkan pada
prinsip penerimaan, pengangkatan, dan pengangkatan orang yang tepat.
Maka penerimaan pegawai harus didasarkan atas kemampuan dan potensi si calon
dalam rangka mengisi jabatan. Menurut UU No. 8 Tahun 1974 pasal 15 diatur.
Jumlah dan susunan pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan ditetapkan
dalam formasi dalam jangka tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang
harus dilaksanakan.
Dalam memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di lembaga
pendidikan dengan efesien, sehingga mencapai tujuan lembaga pendidikan yang
telah ditentukan sebelumnya. Segenap proses penataan tersebut meliputi
bagaimana memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tugas pekerjaannya dan
pemutusan hubungan kerja dengan mereka. Masalah Pokok sesuai dengan
pembahasan di atas permasalahan penataan terhadap pegawai lembaga
pendidikan (sekolah) sebagai berikut.
a. Bagaimana memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tugas pekerjaannya,
termasuk mengatur pengangkatanya.
b. Bagaimana mengusahakan tenaga kerja yang sudah diperolehnya itu dengan
efesien, termasuk merangsang kegairahan kerjanya.
c. Bagaimana memelihara pegawai, pemberian gaji, intensif, kesejahteraan.
d. Bagaimana mengatur kenaikan gaji dan pangkatnya, dan perpindahan mereka
jika perlu terjadi.
e. Bagaimana mengembangkan mutu pegawai
f. Bagaimana menilai pegawai.
g. Bagaimana menata pemutusan hubungan kerja dengan pegawai.
Di Indonesia, lembaga pendidikan (sekolah) menurut statusnya pemiliknya dibagi
menjadi dua bagian, yaitu : Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta.

BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan pada saat ini banyak sekali persepsi yang berbeda-beda setiap
lembaga pendidikan, maka dengan mempelajari makalah ini dapat menyamakan
presepsi dan sinkronisasi penyelenggaraan administrasi pendidikan. Untuk
mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah, perlu beberapa tahapan yang harus
dilaksanakan yang pada kenyataanya jarang sukses, sehingga kiranya
memberikan arahan dalam penyelenggaraan administrasi pendidikan. Setelah
memberikan arahan yang maksimal dengan melakukan pembelajaran yang ekstra
akan menimbulkan meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi
pendidikan. Pelaksanaan administrasi pendidikan dilakukan dengan penuh
ketelitian dan kerja sama yang baik akan terwujud tertib administrasi.
B. Saran
Ketika kegiatan pelaksanaan terjadi perbedaan pendapat itu bukan hal yang baru,
maka langkah terbaiknya itu dengan membuat kesepakatan langkah atau tahapan
mana yang akan dipakai, sehingga terjadi sinkronisasi yang baik. Pada tahapan
adminstrasi untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas harus mampu
memahami tata aturannya jangan sampai suatu lembaga pendidikan kurang
memahami hal tersebut, jika hal itu terjadi akan terjadi kejanggalan. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap administrasi sangat penting sekaligus dalam pelaksanaanya.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Pendidikan di Indonesia terproyeksikan pada ideologi pancasila dan konstitusi Undang-

undang Dasar 1945 sebagai falsafahnya. Oleh karena itu tujuan pendidikan secara umum

ditunjukan untuk menghasilkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang sikap dan prilakunya

senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Menurut undang-undang no. 20 tahun 2003 Bab II

Pasal 3 tentang SISDIKNAS menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah


“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupn bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (____, 2006:58)

Berdasarkan tujuan pendidikan di atas, pendidikan agama yang diberikan di lingkungan

sekolah bagi remaja tidak hanya menyangkut proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam

kelas melalui intelegensia (kecerdasan otak), tetapi juga menyangkut proses internalisasi nilai-

nilai agama melalui kognis, konasi dan emosi, baik dalam maupun di luar kelas. Adanya

pendidikan agama Islam untuk membuat dan menciptakan peserta didik yang berkarakter atau

berkepribadian Islam tidak lepas dari kelemahan faktor utama dalam proses pendidikan agama

Islam di kelas, yakni dalam mengemas dan mendesain serta membawakan mata pelajaran ini

kepada peserta didik, ditambah lagi ketiadaan penguasaan manajemen modern bagi guru dalam

pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah (____. 2001: 1). Di lain pihak, ada yang disebabkan

oleh perilaku tercela masyarakat dan pejabat Negara serta tokoh agama, seperti korupsi ketidak

adilan, ketidakdisplinan, penghianatan, dan sejenisnya yang erat hubungannya dengan

pendidikan dan pengembangsan perilaku siswa. Mengenai dampak derasnya arus informasi

melalui media elektronika, dalam hal ini seperti tanyangan telenovela dan sinetron yang

hedonistis dan pragmatis maraknya kuis (untuk beberapa kuis, penulis mengangapnya judi) yang

menggiurkan dan menggoda dan berita-berita kriminal dan pelecehan sexual, dalam batas-batas

tertentu, tak dapat dipungkiri berdampak kepada pola anutan yang tidak harmonis dengan nilai-

nilai bangsa. Akibatnya munculah berbagai ragam gejala demoralisasi, egoisme dan

individualisme serta apatisme dari sebagainya yang bersumber pada frustasi yang semakin

membengkak; juga stres-sosial (keterangan batin masyarakat) semakin menumpuk dalam lapisan

jiwa bawah sadar yang sewaktu-waktu dapat meletup dan meledak ke permukaan kehidupan
masyarakat. Apalagi jika mental psikologis mereka tidak dapat bekerja dengan baik dalam tiap

kelompok masyarakat itu.

Kondisi demikian bila dilihat dari segi psikoanalitis adalah amat berbahaya, karena paling

kurang dalam mekanismne kehidupan masyarakat yang demikian telah terjangkiti benih-benih

penyakit mental yang sangat rentan terhadap timbulnya apa yang disebut teufel-kreis (lingkaran

setan) yang sulit untuk diatasi (1995:57). Perkembangan hidup keberagamaan seseorang

berkembang sejalan dengan berkembangnya fungsi-fungsi kejiwaanya yang bersifat total yakni

berkembang melalui pengamatan, pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, dan nafsu. Perkembangan

tersebut dapat cepat atau bergantung pada sejauh mana faktor-faktor pendidikan dapat disediakan

dan difungsikan sebaik mungkin (Arifin, 1995 : 215). Salah satu naluri manusia yang terbentuk

dalam jiwanya secara individu adalah kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sosial

sebagai instinct gregorius (naluri untuk kehidupan kelompok) atau hidup bermasyarakat. Oleh

sebab itu, adanya Program Tahfidz merupakan suatu cara untuk menananmkan keimanan dan

ketaqwaan peserta didik dibidang keagamaan serta wawasan keislaman khususnya disekolah

MTs 2 Kota Sukabumi.

Kata Tahfidz mempunyai arti menghafalkan, menghafal adalah proses mengulang sesuatu,

baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi

hafal. Oleh sebab itu, MTs 2 Kota sukabumi mengadakan suatu kegiatan pendidikan keagamaan

yaitu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar yang disebut Tahfidz Al-Qur’an.

B.     Landasan Hukum


1.         Surat Al-Ankabut ayat 48-49 tentang keutamaan dari menghafal Al-Qur’an
2.         Surat Al-Qiyamah ayat 17 dan 18 tentang bacaan atau kumpulan
3.         Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.         Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
5.         Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Tahun 2008 Tentang SKL
C.    Tujuan
1.      Menumbuhkan kesadaran peserta didik MTs 2 Kota Sukabumi agar membiasakan membaca Al-
Qur’an.
2.      Menumbuhkan sikap penting terhadap kelancaran membaca dan menghafal Al-Qur’an.
3.      Melaksanakan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam undang-undang No. 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional.

D.    Sasaran
Sasaran kegiatan tahfidz Al-Qur’an adalah seluruh peserta didik MTs 2 Kota Sukabumi
khusunya kelas 7 dan kelas 8.

BAB II
MEKANISME KERJA

A.    Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran yang digunakan dalam tahfidz Al-Qur’an adalah menggunakan
metode klasikal bagi siswa juz 30 & tasmi` bagi siswa yang sudah mempunyai hafalan lebih dari
1 juz dengan menerapkan 5 langkah pembelajaran
1.      Pembukaan
2.      Murojaah
3.      Menghafal
4.      Setoran
5.      Evaluasi
6.      Penutup

B.     Pelaksanaan Kegiatan


Adapun pelaksanaan kegiatan tahfidz yaitu
Waktu : Pukul 12.00 s.d 13.00 WIB
Tempat : MTs 2 Kota Sukabumi (Ruang Kelas IX)
Peserta : Peserta didik MTs 2 Kota Sukabumi (Kelas 7 dan 8)
Materi : membaca dan Menghafal Al-Qur’an

C.    Kegiatan Idhofiyah (Tambahan)


MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an, dilaksanakan 1 tahun sekali dalam rangka memotivasi
siswa untuk melancarkan hafalannya selain juga sebagai bentuk syiar qur`ani)

BAB II
PENUTUP

Akhir kata dengan kerandahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kepercayaan pada kami, sehingga kami dapat membantu dalam sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki saat ini. Adanya kegiatan ini tidak semata-mata tanpa
tujuan tetapi sebagai upaya meningkatkan kualitas peserta didik dalam kegiatan belajar yang
lebih baik lagi kedepannya dan terbentuknya komunikasi yang baik terhadap masyarakat dalam
memberi contoh dan berdakwah sehingga menjadi figure bagi masyarakat. Selanjutnya, kami
mohon maaf sebesar-besarnya jikalau dalam kegiatan di lapangan maupun pengadaan
administrasi yang kami buat jauh dari sempurna, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi terwujudnya kegiatan dan program yang lebih baik di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai