Anda di halaman 1dari 19

BAB V PROGRAM LAYANAN KHUSUS

A. Pendahuluan
Program layanan khusus atau manajemen layanan khusus di sekolah
merupakan bagian yang penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Layanan khusus adalah suatu bentuk program yang diharapkan dapat melengkapi
pelayanan pendidikan dengan memberikan fasilitas sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dalam bentuk kemudahan, kenyamanan, dan keamanan selama
berada di lingkungan sekolah. Program layanan khusus sangat penting untuk
disiapkan, karena program ini dapat membantu proses belajar mengajar. Sebagai
seorang tenaga pendidik yang profesional yang akan terjun dalam dunia
pendidikan, kita wajib memahami dan mengetahui layanan khusus apa yang
terdapat di sekolah dengan tujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi
pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik.

B. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Layanan kesehatan di sekolah atau yang lebih di kenal dengan nama Usaha
kesehatan Sekolah (UKS) adalah sarana atau wadah yang biasa digunakan oleh
seluruh warga sekolah khususnya peserta didik yang mengalami persoalan yang
berkaitan dengan kesehatan. Senada dengan Kusmintardjo (1992) memberikan
makna layanan kesehatan sekolah adalah klinik yang didirikan di sekolah dalam
rangka memmbantu peserta didik yang mengalami persoalan yang berhubungan
dengan kesehatan. UKS juga memiliki fungsi sebagai layanan untuk memantau
perkembangan kesehatan peserta didik secara berkala. Layanan ini akan
mempermudah pihak sekolah dalam merujuk peserta didik ke Puskesmas terdekat
bila diperlukan.
Selain fungsi diatas UKS juga dapat berfungsi untuk mengembangkan
potensi peserta didik dalam berorganisasi misalnya menjadi anggota kader
tiwisada atau dokter kecil serta kader lingkungan hijau untuk menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungan.

1
Secara umum UKS memiliki tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik dan kualitas pendidikan melalui cara hidup bersih dan sehat serta
untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Secara khusus UKS memiliki
tujuan yakni menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan
pengetahuan peserta didik, mengubah sikap dan prilaku seluruh warga sekolah
yang sehat dan mandiri.
Berkaitan dengan layanan kesehatan pada peserta didik, sekolah
hendaknya juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan atau klinik
kesehatan. Kegiatan klinik kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan oleh tenaga
medis yang berkompeten atau tenaga ahli. Klinik kesehatan menyediakan layanan
pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum yang pelaksanaanya bisa satu (1) bulan
sekali dan pemeriksaan gigi enam (6) bulan sekali dalam bentuk pemeriksaan
rutin dan konsultasi bagi yang membutuhkan.

C. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu dari bentuk layanan khusus
yang diberikan kepada peserta didik, dengan tujuan untuk menunjang proses
belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan sekolah juga memiliki tujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan minat budaya baca bagi peserta didik. Program
yang bisa di laksakanakan dalam menumbuhkan budaya baca melalui:
1. Sudut baca di setiap kelas
2. Membuat jam kunjung perpustakaan untuk masing-masing kelas
3. Penyediaan bacaan yang selalu mengikuti kondisi dan kebutuhan warga
sekolah.
Disamping memiliki tujuan perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi
yaitu:
1. Fungsi edukatif, seluruh fasilitas yang tersedia di perpustakaan sekolah
berfungsi membantu peserta didik untuk belajar, memperoleh pengetahuan
dasar, mentrasfer ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

2
2. Fungsi informatif, melalui budaya membaca koleksi buku yang ada di
perpustakaan diharapkan seluruh warga sekolah banyak tahu perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Fungsi rekreasi, dengan tersedianya koleksi bacaan yang ringan seperti
majalah, surat kabar diharapkan dapat menghibur pembacanya dan memenuhi
kebutuhan warga sekolah akan hiburan intelektual.
4. Fungsi riset atau penelitian, koleksi buku perpustakaan sekolah dapat
dimanfaatkan untuk membantu penelitian sederhana bagi peserta didik dan
para tenaga pendidik.
Perpustakaan merupakan sarana belajar bagi peserta didik membutuhkan
pengelolaan yang baik dan profesional, untuk itu diperlukan perhatian yang serius
oleh penyelenggara pendidikan.

D. Kantin Sekolah
Sebagian besar peserta didik menghabiskan waktunya untuk belajar di
sekolah. Delapan (8) sampai sepuluh (10) jam peserta didik berada di sekolah
menghirup udara, makan dan minum yang ada di sekolah. Sehingga penting bagi
penyedia makan di sekolah dalam hal ini kantin sekolah untuk menyediakan
makanan yang sehat dan menyehatkan. Penting bagi kantin sekolah menyediakan
menu jajanan maupun makanan yang sehat bagi peserta didik. Kantin sekolah
tidak hanya berfungsi sekedar menyediakan jajanan dan makanan bagi peserta
didik, lebih jauh lagi memiliki fungsi untuk mengedukasi seluruh warga sekolah.
Jenis makanan dan minuman yang di sediakan minimal harus memenuhi unsur 4
sehat 5 sempurna dan bebasa dari unsur 5 P ( penyedap, pengawet,
pemanis,pewarna, pengenyal). Banyak pembelajaran yang dapat dipelajari oleh
peserta didik ketika berada di kantin diantaranya:
1. Sebagai sarana bersosialisasi dan bermasyarakat
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih makanan dan
minuman yang bersih dan sehat.
3. Etika dan tata krama ketika makan dan minum.
4. Mengajarkan ilmu gizi kepada peserta didik secara langsung.

3
4
E. Layanan Antar Jemput Peserta didik
Transportasi merupakan salah satu faktor pendukung proses belajar bagi
peserta didik. Layanan transportasi memiliki tujuan untuk memberikan
kemudahan peserta didik yang memiliki jarak tempat tinggal yang cukup jauh dari
sekolah supaya tidak terlambat dalam mengikuti proses belajar. Dengan adanya
layanan antar jemput peserta didik para wali peserta didik yang memiliki
keterbatasan waktu karena kesibukan bekerja akan merasa sangat terbantu.
Dengan layanan antar jemput yang dikelola secara langsung oleh lembaga
pendidikan, orangtua peserta didik lebih merasa aman dan nyaman ketika melepas
putra-putrinya saat pergi dan pulang sekolah dibandingkan dengan menggunakan
moda transportasi lainnya terlebih ketika masih duduk di bangku pendidikan
dasar. Banyak manfaat dengan adanya layanan antar jemput peserta didik antara
lain:
1. Turut mengurangi kepadatan arus lalu lintas dijam-jam sibuk orang berangkat
dan pulang kerja
2. Turut menghemat pengeluaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dibandingkan
ketika meraka harus diantar wali siswa masing-masing
3. Mengurangi dampak polusi udara yang di akibatkan berkurangnya jumlah
pemakaian kendaraan.

F. Bimbingan konseling dan konsultasi Psikologi


Bimbingan konsling dan layanan psikologi adalah sebuah proses
bimbingan yang diberikan oleh sekolah kepada wali peserta didik untuk membuat
keputusan ataupun untuk memecahkan problem yang dihadapi oleh peserta didik
maupun wali peserta didik. Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan (2001)
bimbingan adalah bantuan yang secara terus menerus diberikan oleh sesorang
kepada orang lain dalam membuat sebuah keputusan dan pemecahan problem
yang dialami oleh peserta didik dalam proses belajar dengan tujuan agar setiap
individu peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.
Bimbingan konseling dan layanan psikologi di berikan kepada peserta didik agar
mereka mampu mengenal dirinya baik kekutan yang dimiliki dan kelemahan yang

5
ada pada setiap individu peserta didik untuk diarahkan sesuai dengan
kemampuannya.
Layanan ini bertujuan untuk membantu para wali peserta didik dalam
mengarahkan dan membimbing setiap peserta didik, agar terjadi sinergi dan
kesinambungan proses pendidikan di sekolah dan di rumah. Layanan bimbingan
konseling dan konsultasi psikologi akan mencapai hasil apabila ada partisipasi dan
kerjasama dari wali peserta didik, serta perlu dibangun sikap keterbukaan dan
saling percaya antar sekolah dengan orangtua peserta didik untuk menghasilkan
kondisi optimal pada peserta didik. Peserta konsultasi adalah wali peserta didik
yang memerlukan layayan berdasarkan permintaan wali peserta didik sendiri
ataupun melalui undangan sekolah. Permasalah yang dapat di konsultasikan pada
saat bimbingan konseling dan layanan psikologi antara lain:
1. Permasalahan kesiapan belajar peserta didik
2. Kesulitan belajar peserta didik.
3. Kesulitan bersosialisasi bagi sebagian peserta didik.
4. Pemilihan pengembangan bakat dan minat peserta didik.
5. Pengembangan potensi akademik peserta didik.
6. Perkembangan sikap peserta didik baik sikap positif dan sikap negatif.

G. Parenting Class
Parenting adalah suatu upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau
sekolah kepada wali peserta didik agar terjadi kesepahaman dan sinergitas dalam
pola membimbing dan mengarahkan setiap individu agar tercapai proses
pembelajaran yang optimal. Bentuk sarana pendampingan yang diberikan oleh
sekolah selain layanan bimbingan konseling dan konsultasi psikologi adalah
parenting class berbeda dengan konsultasi psikologi, parenting class
mengetengahkan suatu materi yang kemungkinan tidak selesai dalam satu
pertemuan, dimana peserta belajar bersama, saling berbagi dan akan menambah
wawasan. Kegiatan paranting class dalam pelaksanaanya dibedakan menjadi dua
(2) berdasarkan muatannya yaitu: 1) materi psikologi perkembangan anak dan
keluarga dan 2) materi pendampingan belajar. Layanan parenting class biasannya

6
bersifat penawaran program kepada wali peserta didik dengan adanya pembatasan
jumlah peserta agar dapat berjalan dengan efektif. Tujuan dari kegiatan parenting
class adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan wali peserta didik dalam rangka
pengasuhan dan pendidikan peserta didik.
2. Sebagai sarana untuk memberikan sosialisasi tentang program-program yang
akan dilaksanakan oleh sekolah.
3. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak sekolah dengan
orangtua peserta didik, sehingga apa yang sudah dikembangkan di sekolah
bisa dikembangkan di rumah.

H. Sistem Keamanan Sekolah


Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan disiplin agar
peserta didik merasa betah di sekolah. Para wali peserta didik juga akan merasa
tenang dan tidak was-was ketika melepas buah hatinya ke sekolah. Sekolah yang
aman, nyaman dan disiplin yakni seluruh warga sekolah bebas dari peradsaan
takut, dan kondusif untuk kegiatan bela jar dan terjalin hubungan yang baik antar
seluruh warga sekolah.
Sekolah yang kondusif menyajikan lingkungan fisik sekolah yang bersih,
dan aman dan disipilin akan mampu menghantar setiap individu peserta didik
untuk dapat berprestasi. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah
yang warga sekolah yang bebas dari rasa takut.
Faktor yang mempengaruhi kenyamanan atau iklim sekolah ini adalah
pola hubungan antar seluruh warga sekolah terdapat rasa saling mempercayai dan
saling menghargai. apabila keadaan tersebut terbangun dengan baik maka semakin
positif iklim sekolah tersebut. Kemanan dan kenyamanan lingkungan sekolah
sangat tergantung dari sikap seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah,
tenaga pendidik dan kependidikan, wali siswa peserta didik dan setiap individu
peserta didik. Apabila ada problem atau permasalahan yang terjadi di sekolah
hendaknya dapat diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang ada di dalam
sekolah. Problem yang terjadi bisa anatar peserta didik dengan peserta didik,

7
tenaga pendidik dengan peserta didik bahkan wali peserta didik dengan peserta
didik lainnya, hendaknya dapat diselesaikan dengan baik tidak ada faktor
intimidasi, kekerasan, dan diselesaikan dengan cara yang cepat dan efektif.
Layanan keamanan merupakan satu layanan yang penting di upayakan oleh
sekolah agar setiap peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
rasa aman dan nyaman. Keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam
mewujudkan kenyamaan dalam sebuah aktifitas, tugas utamanya adalah
mengamankan lingkungan sekolah dan warga sekolah.

I. Rangkuman
1. Keunikan yang dimiliki oleh setiap individu peserta didik tentunya perlu
dilakukan pengkondisian di dalam kelas, berbagai sifat dan pembawaan setiap
peserta didik sifatnya baik dan buruknya tentunya perlu mendapatkan arahan
dan bimbingan.
2. Usaha kesehatan Sekolah (UKS) adalah sarana atau wadah yang biasa
digunakan oleh seluruh warga sekolah khususnya peserta didik yang
mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Disamping memiliki tujuan perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi
yaitu; fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi rekreasi.
4. Delapan (8) sampai sepuluh (10) jam peserta didik berada di sekolah
menghirup udara, makan dan minum yang ada di sekolah. Sehingga penting
bagi penyedia makan di sekolah dalam hal ini kantin sekolah untuk
menyediakan makanan yang sehat dan menyehatkan
5. Dengan layanan antar jemput yang dikola secara langsung oleh lembaga
pendidikan para wali peserta didik lebih merasa aman dan nyaman ketika
melepas putra putrinya saat pergi dan pulang sekolah dibandingkan dengan
menggunakan moda transportasi lainya terlebih ketika masih duduk di bangku
pendidikan dasar.
6. Layanan bimbingan konseling dan konsultasi psikologi akan mencapai hasil
apabila ada partisipasi dan kerjasama dari wali peserta didik, serta perlu

8
dibangun sikap keterbukaan dan saling percaya antar sekolah dengan wali
peserta didik untuk menghasilkan kondisi optimal pada peserta didik
7. Parenting adalah suatu upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau
sekolah kepada wali peserta didik agar terjadi kesepahaman dan sinergitas
dalam pola membimbing dan mengarahkan setiap individu agar tercapai
proses pembelajaran yang optimal
8. Sekolah yang kondusif menyajikan lingkungan fisik sekolah yang bersih, dan
aman dan disipilin akan mampu menghantar setiap individu peserta didik
untuk dapat berprestasi. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah
sekolah yang warga sekolah yang bebas dari rasa takut

J. Pertanyaan dan Tugas


1. Setiap lembaga sekolah sudah pasti memiliki progam layayan khusus kepada
warga sekolah untuk meningkatkan prestasi hasil belajar. Uraikan apa yang
dimaksud dengan program layanan khusus di sekolah!
2. Mengapa setiap lembaga sekolah penting menyediakan layayan UKS?
3. Disamping memiliki tujuan perpustakaan juga memiliki fungsi edikatif,
informatif, rekreasi. Uraikan masing-masing fungsi tersebut!
4. Mengapa kantin sekolah merupakan hal yang penting dalam sistem layanan
khusus?
5. Uraikan beberapa fungsi dari pelaksanaan layanan konseling dan konsultasi
psikologi dilembaga sekolah!

9
BAB VI TATA TERTIB PESERTA DIDIK

A. Pendahuluan
Sekolah adalah salah satu tempat yang memiliki tujuan untuk
membimbing, mendidik, mengarahkan dan membentuk pribadi peserta didik
untuk berperilaku baik. kondisi peserta didik yang berasal dari berbagai macam
latar belakang keluarga, lingkungan, maka sekolah perlu membuat aturan yang
bisa dipatuhi oleh seluruh peserta didik dalam rangka melindungi hak-hak masing
masing dari peserta didik itu sendiri. Sekolah perlu membuat pedoman yang
mengatur dan membatasi setiap individu peserta didik untuk berperilaku sesuai
ketentuan dan norma yang berlaku di sekolah dan sebagai alat yang dapat
digunakan untuk memberikan penghargaan (reward) dan hukuman (punihsment).

B. Tata Tertib Sekolah


Tata tertib sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses
pendidikan pada lembaga formal. Dengan ditegakkan tata tertib oleh seluruh
warga sekolah diyakini dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar, membetuk
karakter peserta didik yang bertanggung jawab, sehingga akan menghasilkan
pribadi unggul pada masyarakat. Setiap individu peserta didik ketika mengikuti
kegiatan belajar di sekolah tidak akan terlepas dari yang namanya aturan atau
peraturan dan tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan tatanan yang
harus di patuhi dan dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah, sebagai bentuk
manifestasi kehidupan yang taat akan hukum dan aturan. Tata tertib sekolah
adalah rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh seluruh warga sekolah agar tercipta
tatanan kehidupan yang aman, nyaman dan kondusif. Pembinaan dan sosialisasi
tentang tata tertib sekolah harus terus dilakukan agar seluruh warga sekolah
terbiasa melakukan interkasi sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah.
Contoh Tata Tertib Sekolah:

10
1. Tata Tertib Bertamu
a. Bagi tamu dan orangtua/wali peserta didik yang berkepentingan dengan
pihak sekolah harus mengenakan tanda pass yang bisa diperoleh di pos
satpam
b. Bagi tamu dan orangtua/wali peserta didik yang masuk lingkungan
sekolah, wajib menutup aurat, dan berpenampilan rapi
c. Bagi tamu dan orangtua/wali peserta didik yang ingin menemui pihak
tertentu di sekolah harus melapor ke kantor pelayanan, dan tidak
diperkenankan langsung menemui yang bersangkutan di tempat
pembelajaran
d. Tamu dan orangtua/wali peserta didik wajib mengikuti prosedur sekolah
dalam menyampaikan masukan atau keluhan.
e. Tamu dan orangtua/wali peserta didik dapat menemui guru pada saat
istirahat atau sepulang sekolah

2. Tata Tertib Berinteraksi di Sekolah


a. Orangtua/wali satu peserta didik tidak diizinkan berinteraksi langsung
dengan orangtua/wali peserta didik lain di sekolah terkait suatu masalah,
melainkan menyampaikan permasalahannya melalui guru piket atau
bidang Humas
b. Orangtua/wali satu peserta didik tidak diizinkan berinteraksi langsung
dengan peserta didik lain di sekolah terkait suatu masalah, melainkan
menyampaikan permasalahannya melalui guru piket atau bidang Humas
c. Bagi orangtua/wali peserta didik yang tidak mempunyai keperluan tertentu
ke sekolah, tidak diperkenankan berada di lingkungan sekolah selama jam
pelajaran berlangsung.
d. Bagi peserta didik yang tidak mengikuti program antar jemput,
orangtua/wali peserta didik menjemput paling lambat 30 menit setelah jam
pelajaran berakhir

11
e. Orangtua/wali peserta didik wajib memenuhi undangan dari sekolah, dan
apabila berhalangan harus memberitahukannya kepada pihak sekolah

C. Tata Tertib Peserta Didik


Tata tertib peserta didik merupakan peraturan yang mengatur setiap
perilaku dan tindakan peserta didik agar tidak menyimpang dari norma atau
ketentuan yang ada. Tata tertib peserta didik juga berarti peraturan-peraturan
yang telah disepakati bersama oleh setiap individu peserat didik agar tercipta
suasana harmonis dan hidup rukun. Tata tertib bagi peserta didik dibuat untuk
disepakati bersama dan ditaati bagi yang melanggar di kenakan sanksi. Tata tertib
memiliki sifat memaksa untuk dipatuhi oleh seluruh peserta didik, sehingga wajib
hukumnya untuk di taati dan dilaksanakan oleh semua peserta didik dalam
menjaga iklim yang kondusif di sekolah. Contoh Tata Tertib Peserta Didik:

1. Kehadiran di Sekolah
a. Setiap peserta didik wajib hadir di sekolah selambat-lambatnya 15 menit
sebelum bel sekolah tanda pelajaran dimulai berbunyi b) Bel sekolah tanda
pelajaran dimulai berbunyi pukul 07.00 WIB
b. Orangtua/wali peserta didik tidak diperkenankan menunggui di sekolah
selama kegiatan pembelajaran berlangsung

2. Keterlambatan dan Ketidakhadiran


a. Bagi peserta didik yang datang terlambat, tidak diperkenankan masuk
kelas sebelum pengantarnya mengisi formulir keterlambatan yang
disediakan di pos satpam atau guru piket
b. Bila peserta didik absen (tidak hadir), orangtua/wali peserta didik wajib
memberitahukan kepada pihak sekolah, sebelum atau pada hari yang sama
melalui surat.
c. Bagi peserta didik yang tidak masuk karena sakit, hendaknya disertai
dengan surat keterangan sakit dari dokter.

12
d. Bila peserta didik absen (tidak hadir) sedangkan orang tua atau wali
peserta didik tidak dapat hadir di sekolah untuk menyampaikan surat izin,
maka harus menginformasikannya lewat telepon.
e. Permohonan izin tidak masuk sekolah lebih dari 3 (tiga) hari disampaikan
oleh orang tua/wali peserta didik kepada kepala sekolah beberapa hari
sebelumnya, yang diikuti dengan surat
f. Peserta didik yang diketahui tidak masuk sekolah, tetapi berangkat dengan
seragam sekolah (membolos) dikenakan skorsing minimal 2 (dua) hari,
dan akan diberitahukan langsung pada orangtua/wali peserta didik.

3. Meninggalkan Kelas dan Sekolah


a. Pada saat pelajaran berlangsung, peserta didik dilarang meninggalkan
kelas, kecuali seizin guru yang sedang mengajar.
b. Pada waktu pergantian jam pelajaran, peserta didik tidak diperkenankan
keluar dari kelas sebelum mendapat izin lebih dahulu dari guru yang akan
mengajar pada jam berikutnya.
c. Peserta didik yang akan meninggalkan sekolah karena sakit/ditugaskan
oleh sekolah harus memberitahukan terlebih dahulu kepada guru piket.
d. Bila peserta didik akan meninggalkan sekolah karena keperluan keluarga,
orangtua/wali peserta didik harus menyerahkan surat permohonan izin
kepada guru piket pada jam pelajaran pertama.
e. Selama jam pelajaran berlangsung, peserta didik dilarang keluar
lingkungan sekolah tanpa seizin guru kelas dan guru piket.
f. Peserta didik tidak diizinkan pulang untuk mengambil tugas/perlengkapan
sekolah yang tertinggal bila jam pelajaran telah dimulai

4. Pakaian Seragam
a. Peserta didik wajib berpakaian seragam sekolah, sesuai dengan ketentuan
sekolah secara rapi, lengkap dengan atribut sekolah (badge, lokasi, nama,
topi/peci/ kerudung)

13
b. Sepatu yang dipakai harus berwarna hitam, tertutup dan jika bertali harus
memakai tali sepatu warna hitam dan berkaos kaki warna putih, kecuali
seragam pramuka kaos kaki warna hitam.
c. Pakaian seragam olah raga hanya dipakai pada jam pelajaran olah raga.
d. Peserta didik tidak diperkenankan memakai jaket selama pelajaran
berlangsung kecuali mendapat izin dari guru.
e. Peserta didik tidak diperkenankan memakai topi/peci/kerudung selain
yang sudah ditentukan oleh sekolah

5. Kewajiban Peserta didik


a. Peserta didik wajib taat dan patuh serta berperilaku dan berbicara dengan
bahasa yang santun kepada kepala sekolah dan guru serta staf sekolah.
b. Peserta didik wajib memberikan salam dan salim bila bertemu guru, baik
yang mengajar maupun yang tidak.
c. Peserta didik wajib menghargai sesama teman/peserta didik lain
d. Setiap peserta didik harus melaksanakan, menjaga dan memelihara
keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan (5 K).
e. Setiap peserta didik wajib menjaga nama baik sekolah, guru, dan semua
warga sekolah lainnya.
f. Setiap peserta didik wajib memelihara kelancaran dan ketertiban jalannya
proses belajar mengajar (PBM) di kelas maupun di luar kelas.
g. Setiap peserta didik wajib melengkapi diri dengan perlengkapan untuk
keperluan belajar.
h. Setiap peserta didik wajib menjaga kebersihan dan kerapian pakaian,
rambut, badan, dan kuku

6. Hak Peserta didik


a. Mengikuti pelajaran selama tidak melanggar tata tertib.
b. Meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah dengan mentaati peraturan
perpustakaan yang berlaku.

14
c. Mendapatkan pelayanan dan perlakuan yang sama dengan peserta didik-
peserta didik yang lain selama tidak melanggar tata tertib.
d. Mendapatkan perlindungan baik fisik maupun psikis secara profesional
dan proporsional.
e. Menggunakan fasilitas sekolah sesuai ketentuan.
f. Menyampaikan pendapat dengan bahasa dan sikap yang santun.

D. Katagori pelanggaran
Aturan sudah dibuat dan disepakati bersama agar tercipta suasana nyaman,
aman, dan ilkim sekolah yang kondusif, namun yang namanya anak-anak dengan
keunikan masing-masing dan dalam taraf tumbuh kembang, sudah barang tentu
selalu membutuhkan bimbingan dan arahan agar mereka dapat belajar secara
optimal serta mampu berprestasi.
Setiap tata tertib tentunya menuntut untuk ditaati bagi seluruh warga
sekolah, namun tentunya masih ada sebagian peserta didik yang selalu melanggar
tata tertib sekolah baik itu dilakukan dengan sengaja atau diluar kesengajaan
mereka. Bagi yang selalu mematuhi aturan tentunya akan diberikan penghargaan
dan sudah barang tentu setiap yang melakukan pelanggran tentunya diberikan
hukuman atau sanksi dengan tujuan untuk program pembinaan peserta didik.
Bentuk sanksi yang paling ringan adalah teguran terhadap peserta didik
dan sanksi yang terberat adalah dikeluarkan dari sekolaah atau mencari sekolah
lain. Pada kondisi point pelanggran kategori berat, orangtua peserta didik
diundang ke sekolah untuk mendapatkan solusi agar poin tidak semakin besar.
Selanjutnya besarnya poin pelanggaran dilaporkan pada raport peserta didik.
Contoh klasifikasi pelanggaran di sekolah dengan sitem point:

15
Tabel 1: Besarnya point sesuai kategori pelanggaran
tata tertib peserta didik
Poin
Sanksi

Kategori
No Jenis

Teringan

Terberat
Uraian Pelanggaran
Pelanggaran

1 Seragam dan D 5 10 1. Memakai seragam tidak sesuai dengan ketentuan sekolah


atribut 2. Tidak memakai seragam olahrapada saat pelajaran
olahraga
3. Memakai jilbab tidak sesuai dengan ketentuan sekolah
4. Tidak memakai topi/songkok bagi peserta didik putra
5. Tidak memakaii dasi/hasduk atau memakai tidak sesuai
ketentuan
6. Tidak memakai ikat pinggang untuk seragam putih-merah
dan pramuka
7. Tidak memakai kaos kaki atau memakai tidak sesuai
ketentuan
8. Memakai seragam tanpa dilengkapi atribut bedge dan
lokasi
9. Tidak ada nama pada seragam
10. Memakai sepatu selain berwarna hitam

2 Kebersihan D 5 10 1. Kuku panjang dan kotor


dan kerapian 2. Berambut gondrong (bagi peserta didik laki-laki)
3. Mewarnai rambut
4. Berhias atau memakai perhiasan berlebihan bagi peserta
didik putri
5. Memakai gelang , klaung, antting-anting bagi peserta
didik putra
6. Membuang sampah tidak pada tempat yang telah
disediakan
7. Mengotori sarana dan prasarana sekolah
3 Kedisiplinan C 10 25 1. Terlambat datang ke sekolah
2. Terlambat mengikuti upacara
3. Keluar kelas pada waktu kegiatan belajar mengajar tanpa
ijin
4. Keluar halaman sekolah sebelum KBM berakhir
(termasuk waktu istirahat)
5. Berada di luar kelas pada saat pergantian pelajaran tanpa
ijin
6. Berada di luar kelas pada saat KBM berlangsung tanpa
ijin
7. Terlambat mengikuti shalat berjamaah (sampai imam
mengucapkan salam)
8. Melompat pagar sekolah
9. Tidak masuk sekolah tanpa ijin (lisan maupun tulisan)
10. Masuk atau keluar kelas lewat jendela
11. Berada di dalam kelas saat istirahat
12. Memasuki/menggunakan kamar mandi/WC guru

16
Poin
Sanksi

Kategori
No Jenis

Teringan

Terberat
Uraian Pelanggaran
Pelanggaran

13. Memasuki/menggunakan kamar mandi/WC lawan jenis


14. Berganti pakaian tidak pada ruang yang telah ditentukan
15. Tidak melaksanakan tugas piket kelas tanpa ijin

16. Makan di dalam kelas pada waktu pelajaran


17. Tidak membawa buku/perlengkapan sekolah
18. Memasuki kelas lain tanpa ijin
B 25 50 19. Tidak mengerjakan tugas sekolah, PR
20. Tidak tertib saat upacara
21. Mengerjakan PR di sekolah
22. Tidak tertib pada saat KBM berlangsung
23. Sibuk dengan mainan sendiri
24. Memanjat pohon
25. Meninggalkan sekolah sebelum KBM berakhir tanpa ijin
26. Tidak mengikuti upacara bendera tanpa ijin
27. Tidak mengikuti shalat berjamah tanpa alasan yang tepat
28. Tidak tertib saat sholat
29. Tidak ikut ekstra
4 Gaya hidup B 25 50 1. Membawa HP, walkman atau jenis gadget lain yang tidak
diperlukan dalam KBM
2. Membawa mainan atau barang lain yang tidak diperlukan
dalam KBM
3. Membawa/menyimpan media yang mengandung unsur
pornografi
4. Membawa atau menyimpan rokok/minuman keras/obat-
obatan terlarang
5. Membawa uang lebih banyak dari yang diperbolehkan
5 Perilaku B 25 50 1. Menentang (bersikap bermusuhan) kepada KS, guru, atau
karyawan
2. Bersikap tidak sopan kepada KS, guru dan atau karyawan
3. Melindungi teman yang berbuat salah
4. Berbuat curang pada saat ulangan
5. Mengganggu/mengacau kelas lain
6. Meminjam/meminta uang atau barang orang lain secara
paksa
7. Melakukan kegiatan jual beli di lingkungan sekolah
8. Menghasut atau memrovokasi yang dapat menimbulkan
keresahan
9. Mengejek, mengancam menggunjing
10. Mencelakai orang lain dengan sengaja, baik secara
spontan atau terencana
11. Melakukan persekongkolan untuk mencederai baik fisik
maupun psikis
A 50 75 12. Berkelahi atau main hakim sendiri baik individual
maupun kelompok
13. Mencuri/mengambil/menyembunyikan milik orang lain
tanpa ijin dari pemiliknya

17
Poin
Sanksi

Kategori
No Jenis

Teringan

Terberat
Uraian Pelanggaran
Pelanggaran

14. Mengubah nilai, baik dari buku, lembar jawab, maupun


rapor

15. Memalsukan tanda tangan orangtua, KS, guru dan atau


karyawan
16. Memalsu surat ijin atau surat keterangan
17. Merokok/meminum minuman keras/mengonsumsi
narkoba
18. Merusak sarana prasarana sekolah
19. Mengikuti kegiatan organisasi terlarang atau kumpulan
anak nakal
20. Berurusan dengan yang berwajib karena
melakukan/terlibat kejahatan
21. Membawa senjata tajam/alat pembakaran tanpa
sepengetahuan pihak sekolah
22. Berbohong atau membuat pernyataan palsu baik lisan
maupun tertulis
23. Memfitnah
24. Mengumpat, bersumpah serapah
25. Membuat gambar dan atau tulisan yang tidak
senonoh/mengandung unsur pornografi

26. Membawa atau membunyikan petasan di lingkungan


sekolah
27. Mengubah/merusak/memalsukan dokumen
28. Berjudi dengan alat maupun cara apapun

Pelaksanaan penanganan telah diatur melalui standar pelaksanaan (SOP) dan ada
alurnya. SOP penanganan kasus pelanggaran peserta didik yang ditetapkan telah
mempertimbangkan kondisi fisik dan psikologis peserta didik. Hal tersebut bertujuan
agar tidak terjadi kesalahan penanganan yang bisa berdampak negatif bagi
perkembangan peserta didik.

E. Rangkuman
1. Sekolah perlu membuat pedoman yang mengatur dan membatasi setiap
individu peserta didik untuk berperilaku sesuai ketentuan dan norma yang
berlaku di sekolah dan sebagai alat yang dapat digunakan untuk memberikan
penghargaan (reward) dan hukuman (punihsmant).
2. Tata tertib sekolah adalah rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh seluruh
warga sekolah agar tercipta tatanan kehidupan yang aman, nyaman dan
kondusif.

18
3. Tata tertib memiliki sifat memaksa untuk dipatuhi oleh seluruh peserta didik,
sehingga wajib hukumnya untuk di taati dan dilaksanakan oleh semua peserta
didik dalam menjaga iklim yang kondusif di sekolah.
4. Setiap tata tertib tentunya menuntut untuk di taati bagi seluruh warga sekolah,
namun tentunya masih ada sebagian peserta didik yang selalu melanggar tata
tertib sekolah baik itu dilakukan dengan sengaja atau diluar kesengajaan
mereka

F. Pertanyaan dan Tugas


1. Mengapa lembaga pendidikan perlu membuat aturan atau tata tertib sekolah?
2. Sebutkan beberapa tujuan tata tertib yang ada di sekolah!
3. Jelaskan fungsi tata tertib sekolah bagi seluruh warga!
4. Jelaskan makna dari reward dan punishmant dalam dunia pendidikan?

19

Anda mungkin juga menyukai