A. Pendahuluan
Program layanan khusus atau manajemen layanan khusus di sekolah
merupakan bagian yang penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Layanan khusus adalah suatu bentuk program yang diharapkan dapat melengkapi
pelayanan pendidikan dengan memberikan fasilitas sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dalam bentuk kemudahan, kenyamanan, dan keamanan selama
berada di lingkungan sekolah. Program layanan khusus sangat penting untuk
disiapkan, karena program ini dapat membantu proses belajar mengajar. Sebagai
seorang tenaga pendidik yang profesional yang akan terjun dalam dunia
pendidikan, kita wajib memahami dan mengetahui layanan khusus apa yang
terdapat di sekolah dengan tujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi
pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik.
1
Secara umum UKS memiliki tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik dan kualitas pendidikan melalui cara hidup bersih dan sehat serta
untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Secara khusus UKS memiliki
tujuan yakni menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan
pengetahuan peserta didik, mengubah sikap dan prilaku seluruh warga sekolah
yang sehat dan mandiri.
Berkaitan dengan layanan kesehatan pada peserta didik, sekolah
hendaknya juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan atau klinik
kesehatan. Kegiatan klinik kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan oleh tenaga
medis yang berkompeten atau tenaga ahli. Klinik kesehatan menyediakan layanan
pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum yang pelaksanaanya bisa satu (1) bulan
sekali dan pemeriksaan gigi enam (6) bulan sekali dalam bentuk pemeriksaan
rutin dan konsultasi bagi yang membutuhkan.
C. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu dari bentuk layanan khusus
yang diberikan kepada peserta didik, dengan tujuan untuk menunjang proses
belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan sekolah juga memiliki tujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan minat budaya baca bagi peserta didik. Program
yang bisa di laksakanakan dalam menumbuhkan budaya baca melalui:
1. Sudut baca di setiap kelas
2. Membuat jam kunjung perpustakaan untuk masing-masing kelas
3. Penyediaan bacaan yang selalu mengikuti kondisi dan kebutuhan warga
sekolah.
Disamping memiliki tujuan perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi
yaitu:
1. Fungsi edukatif, seluruh fasilitas yang tersedia di perpustakaan sekolah
berfungsi membantu peserta didik untuk belajar, memperoleh pengetahuan
dasar, mentrasfer ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
2
2. Fungsi informatif, melalui budaya membaca koleksi buku yang ada di
perpustakaan diharapkan seluruh warga sekolah banyak tahu perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Fungsi rekreasi, dengan tersedianya koleksi bacaan yang ringan seperti
majalah, surat kabar diharapkan dapat menghibur pembacanya dan memenuhi
kebutuhan warga sekolah akan hiburan intelektual.
4. Fungsi riset atau penelitian, koleksi buku perpustakaan sekolah dapat
dimanfaatkan untuk membantu penelitian sederhana bagi peserta didik dan
para tenaga pendidik.
Perpustakaan merupakan sarana belajar bagi peserta didik membutuhkan
pengelolaan yang baik dan profesional, untuk itu diperlukan perhatian yang serius
oleh penyelenggara pendidikan.
D. Kantin Sekolah
Sebagian besar peserta didik menghabiskan waktunya untuk belajar di
sekolah. Delapan (8) sampai sepuluh (10) jam peserta didik berada di sekolah
menghirup udara, makan dan minum yang ada di sekolah. Sehingga penting bagi
penyedia makan di sekolah dalam hal ini kantin sekolah untuk menyediakan
makanan yang sehat dan menyehatkan. Penting bagi kantin sekolah menyediakan
menu jajanan maupun makanan yang sehat bagi peserta didik. Kantin sekolah
tidak hanya berfungsi sekedar menyediakan jajanan dan makanan bagi peserta
didik, lebih jauh lagi memiliki fungsi untuk mengedukasi seluruh warga sekolah.
Jenis makanan dan minuman yang di sediakan minimal harus memenuhi unsur 4
sehat 5 sempurna dan bebasa dari unsur 5 P ( penyedap, pengawet,
pemanis,pewarna, pengenyal). Banyak pembelajaran yang dapat dipelajari oleh
peserta didik ketika berada di kantin diantaranya:
1. Sebagai sarana bersosialisasi dan bermasyarakat
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih makanan dan
minuman yang bersih dan sehat.
3. Etika dan tata krama ketika makan dan minum.
4. Mengajarkan ilmu gizi kepada peserta didik secara langsung.
3
4
E. Layanan Antar Jemput Peserta didik
Transportasi merupakan salah satu faktor pendukung proses belajar bagi
peserta didik. Layanan transportasi memiliki tujuan untuk memberikan
kemudahan peserta didik yang memiliki jarak tempat tinggal yang cukup jauh dari
sekolah supaya tidak terlambat dalam mengikuti proses belajar. Dengan adanya
layanan antar jemput peserta didik para wali peserta didik yang memiliki
keterbatasan waktu karena kesibukan bekerja akan merasa sangat terbantu.
Dengan layanan antar jemput yang dikelola secara langsung oleh lembaga
pendidikan, orangtua peserta didik lebih merasa aman dan nyaman ketika melepas
putra-putrinya saat pergi dan pulang sekolah dibandingkan dengan menggunakan
moda transportasi lainnya terlebih ketika masih duduk di bangku pendidikan
dasar. Banyak manfaat dengan adanya layanan antar jemput peserta didik antara
lain:
1. Turut mengurangi kepadatan arus lalu lintas dijam-jam sibuk orang berangkat
dan pulang kerja
2. Turut menghemat pengeluaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dibandingkan
ketika meraka harus diantar wali siswa masing-masing
3. Mengurangi dampak polusi udara yang di akibatkan berkurangnya jumlah
pemakaian kendaraan.
5
ada pada setiap individu peserta didik untuk diarahkan sesuai dengan
kemampuannya.
Layanan ini bertujuan untuk membantu para wali peserta didik dalam
mengarahkan dan membimbing setiap peserta didik, agar terjadi sinergi dan
kesinambungan proses pendidikan di sekolah dan di rumah. Layanan bimbingan
konseling dan konsultasi psikologi akan mencapai hasil apabila ada partisipasi dan
kerjasama dari wali peserta didik, serta perlu dibangun sikap keterbukaan dan
saling percaya antar sekolah dengan orangtua peserta didik untuk menghasilkan
kondisi optimal pada peserta didik. Peserta konsultasi adalah wali peserta didik
yang memerlukan layayan berdasarkan permintaan wali peserta didik sendiri
ataupun melalui undangan sekolah. Permasalah yang dapat di konsultasikan pada
saat bimbingan konseling dan layanan psikologi antara lain:
1. Permasalahan kesiapan belajar peserta didik
2. Kesulitan belajar peserta didik.
3. Kesulitan bersosialisasi bagi sebagian peserta didik.
4. Pemilihan pengembangan bakat dan minat peserta didik.
5. Pengembangan potensi akademik peserta didik.
6. Perkembangan sikap peserta didik baik sikap positif dan sikap negatif.
G. Parenting Class
Parenting adalah suatu upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau
sekolah kepada wali peserta didik agar terjadi kesepahaman dan sinergitas dalam
pola membimbing dan mengarahkan setiap individu agar tercapai proses
pembelajaran yang optimal. Bentuk sarana pendampingan yang diberikan oleh
sekolah selain layanan bimbingan konseling dan konsultasi psikologi adalah
parenting class berbeda dengan konsultasi psikologi, parenting class
mengetengahkan suatu materi yang kemungkinan tidak selesai dalam satu
pertemuan, dimana peserta belajar bersama, saling berbagi dan akan menambah
wawasan. Kegiatan paranting class dalam pelaksanaanya dibedakan menjadi dua
(2) berdasarkan muatannya yaitu: 1) materi psikologi perkembangan anak dan
keluarga dan 2) materi pendampingan belajar. Layanan parenting class biasannya
6
bersifat penawaran program kepada wali peserta didik dengan adanya pembatasan
jumlah peserta agar dapat berjalan dengan efektif. Tujuan dari kegiatan parenting
class adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan wali peserta didik dalam rangka
pengasuhan dan pendidikan peserta didik.
2. Sebagai sarana untuk memberikan sosialisasi tentang program-program yang
akan dilaksanakan oleh sekolah.
3. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak sekolah dengan
orangtua peserta didik, sehingga apa yang sudah dikembangkan di sekolah
bisa dikembangkan di rumah.
7
tenaga pendidik dengan peserta didik bahkan wali peserta didik dengan peserta
didik lainnya, hendaknya dapat diselesaikan dengan baik tidak ada faktor
intimidasi, kekerasan, dan diselesaikan dengan cara yang cepat dan efektif.
Layanan keamanan merupakan satu layanan yang penting di upayakan oleh
sekolah agar setiap peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
rasa aman dan nyaman. Keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam
mewujudkan kenyamaan dalam sebuah aktifitas, tugas utamanya adalah
mengamankan lingkungan sekolah dan warga sekolah.
I. Rangkuman
1. Keunikan yang dimiliki oleh setiap individu peserta didik tentunya perlu
dilakukan pengkondisian di dalam kelas, berbagai sifat dan pembawaan setiap
peserta didik sifatnya baik dan buruknya tentunya perlu mendapatkan arahan
dan bimbingan.
2. Usaha kesehatan Sekolah (UKS) adalah sarana atau wadah yang biasa
digunakan oleh seluruh warga sekolah khususnya peserta didik yang
mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Disamping memiliki tujuan perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi
yaitu; fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi rekreasi.
4. Delapan (8) sampai sepuluh (10) jam peserta didik berada di sekolah
menghirup udara, makan dan minum yang ada di sekolah. Sehingga penting
bagi penyedia makan di sekolah dalam hal ini kantin sekolah untuk
menyediakan makanan yang sehat dan menyehatkan
5. Dengan layanan antar jemput yang dikola secara langsung oleh lembaga
pendidikan para wali peserta didik lebih merasa aman dan nyaman ketika
melepas putra putrinya saat pergi dan pulang sekolah dibandingkan dengan
menggunakan moda transportasi lainya terlebih ketika masih duduk di bangku
pendidikan dasar.
6. Layanan bimbingan konseling dan konsultasi psikologi akan mencapai hasil
apabila ada partisipasi dan kerjasama dari wali peserta didik, serta perlu
8
dibangun sikap keterbukaan dan saling percaya antar sekolah dengan wali
peserta didik untuk menghasilkan kondisi optimal pada peserta didik
7. Parenting adalah suatu upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau
sekolah kepada wali peserta didik agar terjadi kesepahaman dan sinergitas
dalam pola membimbing dan mengarahkan setiap individu agar tercapai
proses pembelajaran yang optimal
8. Sekolah yang kondusif menyajikan lingkungan fisik sekolah yang bersih, dan
aman dan disipilin akan mampu menghantar setiap individu peserta didik
untuk dapat berprestasi. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah
sekolah yang warga sekolah yang bebas dari rasa takut
9
BAB VI TATA TERTIB PESERTA DIDIK
A. Pendahuluan
Sekolah adalah salah satu tempat yang memiliki tujuan untuk
membimbing, mendidik, mengarahkan dan membentuk pribadi peserta didik
untuk berperilaku baik. kondisi peserta didik yang berasal dari berbagai macam
latar belakang keluarga, lingkungan, maka sekolah perlu membuat aturan yang
bisa dipatuhi oleh seluruh peserta didik dalam rangka melindungi hak-hak masing
masing dari peserta didik itu sendiri. Sekolah perlu membuat pedoman yang
mengatur dan membatasi setiap individu peserta didik untuk berperilaku sesuai
ketentuan dan norma yang berlaku di sekolah dan sebagai alat yang dapat
digunakan untuk memberikan penghargaan (reward) dan hukuman (punihsment).
10
1. Tata Tertib Bertamu
a. Bagi tamu dan orangtua/wali peserta didik yang berkepentingan dengan
pihak sekolah harus mengenakan tanda pass yang bisa diperoleh di pos
satpam
b. Bagi tamu dan orangtua/wali peserta didik yang masuk lingkungan
sekolah, wajib menutup aurat, dan berpenampilan rapi
c. Bagi tamu dan orangtua/wali peserta didik yang ingin menemui pihak
tertentu di sekolah harus melapor ke kantor pelayanan, dan tidak
diperkenankan langsung menemui yang bersangkutan di tempat
pembelajaran
d. Tamu dan orangtua/wali peserta didik wajib mengikuti prosedur sekolah
dalam menyampaikan masukan atau keluhan.
e. Tamu dan orangtua/wali peserta didik dapat menemui guru pada saat
istirahat atau sepulang sekolah
11
e. Orangtua/wali peserta didik wajib memenuhi undangan dari sekolah, dan
apabila berhalangan harus memberitahukannya kepada pihak sekolah
1. Kehadiran di Sekolah
a. Setiap peserta didik wajib hadir di sekolah selambat-lambatnya 15 menit
sebelum bel sekolah tanda pelajaran dimulai berbunyi b) Bel sekolah tanda
pelajaran dimulai berbunyi pukul 07.00 WIB
b. Orangtua/wali peserta didik tidak diperkenankan menunggui di sekolah
selama kegiatan pembelajaran berlangsung
12
d. Bila peserta didik absen (tidak hadir) sedangkan orang tua atau wali
peserta didik tidak dapat hadir di sekolah untuk menyampaikan surat izin,
maka harus menginformasikannya lewat telepon.
e. Permohonan izin tidak masuk sekolah lebih dari 3 (tiga) hari disampaikan
oleh orang tua/wali peserta didik kepada kepala sekolah beberapa hari
sebelumnya, yang diikuti dengan surat
f. Peserta didik yang diketahui tidak masuk sekolah, tetapi berangkat dengan
seragam sekolah (membolos) dikenakan skorsing minimal 2 (dua) hari,
dan akan diberitahukan langsung pada orangtua/wali peserta didik.
4. Pakaian Seragam
a. Peserta didik wajib berpakaian seragam sekolah, sesuai dengan ketentuan
sekolah secara rapi, lengkap dengan atribut sekolah (badge, lokasi, nama,
topi/peci/ kerudung)
13
b. Sepatu yang dipakai harus berwarna hitam, tertutup dan jika bertali harus
memakai tali sepatu warna hitam dan berkaos kaki warna putih, kecuali
seragam pramuka kaos kaki warna hitam.
c. Pakaian seragam olah raga hanya dipakai pada jam pelajaran olah raga.
d. Peserta didik tidak diperkenankan memakai jaket selama pelajaran
berlangsung kecuali mendapat izin dari guru.
e. Peserta didik tidak diperkenankan memakai topi/peci/kerudung selain
yang sudah ditentukan oleh sekolah
14
c. Mendapatkan pelayanan dan perlakuan yang sama dengan peserta didik-
peserta didik yang lain selama tidak melanggar tata tertib.
d. Mendapatkan perlindungan baik fisik maupun psikis secara profesional
dan proporsional.
e. Menggunakan fasilitas sekolah sesuai ketentuan.
f. Menyampaikan pendapat dengan bahasa dan sikap yang santun.
D. Katagori pelanggaran
Aturan sudah dibuat dan disepakati bersama agar tercipta suasana nyaman,
aman, dan ilkim sekolah yang kondusif, namun yang namanya anak-anak dengan
keunikan masing-masing dan dalam taraf tumbuh kembang, sudah barang tentu
selalu membutuhkan bimbingan dan arahan agar mereka dapat belajar secara
optimal serta mampu berprestasi.
Setiap tata tertib tentunya menuntut untuk ditaati bagi seluruh warga
sekolah, namun tentunya masih ada sebagian peserta didik yang selalu melanggar
tata tertib sekolah baik itu dilakukan dengan sengaja atau diluar kesengajaan
mereka. Bagi yang selalu mematuhi aturan tentunya akan diberikan penghargaan
dan sudah barang tentu setiap yang melakukan pelanggran tentunya diberikan
hukuman atau sanksi dengan tujuan untuk program pembinaan peserta didik.
Bentuk sanksi yang paling ringan adalah teguran terhadap peserta didik
dan sanksi yang terberat adalah dikeluarkan dari sekolaah atau mencari sekolah
lain. Pada kondisi point pelanggran kategori berat, orangtua peserta didik
diundang ke sekolah untuk mendapatkan solusi agar poin tidak semakin besar.
Selanjutnya besarnya poin pelanggaran dilaporkan pada raport peserta didik.
Contoh klasifikasi pelanggaran di sekolah dengan sitem point:
15
Tabel 1: Besarnya point sesuai kategori pelanggaran
tata tertib peserta didik
Poin
Sanksi
Kategori
No Jenis
Teringan
Terberat
Uraian Pelanggaran
Pelanggaran
16
Poin
Sanksi
Kategori
No Jenis
Teringan
Terberat
Uraian Pelanggaran
Pelanggaran
17
Poin
Sanksi
Kategori
No Jenis
Teringan
Terberat
Uraian Pelanggaran
Pelanggaran
Pelaksanaan penanganan telah diatur melalui standar pelaksanaan (SOP) dan ada
alurnya. SOP penanganan kasus pelanggaran peserta didik yang ditetapkan telah
mempertimbangkan kondisi fisik dan psikologis peserta didik. Hal tersebut bertujuan
agar tidak terjadi kesalahan penanganan yang bisa berdampak negatif bagi
perkembangan peserta didik.
E. Rangkuman
1. Sekolah perlu membuat pedoman yang mengatur dan membatasi setiap
individu peserta didik untuk berperilaku sesuai ketentuan dan norma yang
berlaku di sekolah dan sebagai alat yang dapat digunakan untuk memberikan
penghargaan (reward) dan hukuman (punihsmant).
2. Tata tertib sekolah adalah rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh seluruh
warga sekolah agar tercipta tatanan kehidupan yang aman, nyaman dan
kondusif.
18
3. Tata tertib memiliki sifat memaksa untuk dipatuhi oleh seluruh peserta didik,
sehingga wajib hukumnya untuk di taati dan dilaksanakan oleh semua peserta
didik dalam menjaga iklim yang kondusif di sekolah.
4. Setiap tata tertib tentunya menuntut untuk di taati bagi seluruh warga sekolah,
namun tentunya masih ada sebagian peserta didik yang selalu melanggar tata
tertib sekolah baik itu dilakukan dengan sengaja atau diluar kesengajaan
mereka
19