Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-
nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan
dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan
kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan
berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang
persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
1. Lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi.
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia.
3. Memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan
strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya
pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan
kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu
diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam
pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Program Ekstrakurikuler


Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran
dengan sengaja, teratur, dan terencana. Dengan kata lain, sekolah sebagai institusi pendidikan
yang formal menyelenggarakan pendidikan secara berencana, sengaja, terarah, dan sistematis
oleh para guru profesional dengan program yang dituangkan ke dalam kurikulum untuk jangka
waktu tertentu dan diikuti oleh para peserta didik pada setiap jenjang pendidikan tertentu.
Sekolah melakukan pembinaan pendidikan untuk peserta didiknya didasarkan pada
kepercayaan dan tuntutan lingkungan keluarga dan masyarakat yang tidak mampu atau tidak
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan pendidikan di lingkungan masing-masing,
oleh karena berbagai keterbatasan para orang tua anak.
Sebagai lembaga pendidikan formal, secara umum sekolah memiliki tiga tanggung jawab
yang mendasar, yaitu :
1. Tanggung jawab formal, di mana kelembagaan formal kependidikan sesuai dengan fungsi,
tugas, dan tujuan yang hendak dicapainya. Misalnya, pendidikan dasar diselenggarakan
untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan
peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.
Demikian pula pendidikan menengah, diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia
kerja.
2. Tanggung jawab keilmuan, yaitu tanggung jawab berdasarkan bentuk, isi dan tujuan, serta
tingkat pendidikan yang dipercayakan masyarakat kepadanya.
3. Tanggung jawab fungsional, yaitu bentuk tanggung jawab yang diterima sebagai pengelola
fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para pendidik yang diserahi kepercayaan
dan tanggung jawab melaksanakannya berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai
pelimpahan wewenang dan kepercayaan serta tanggung jawab yang diberikan oleh orang
tua peserta didik. Pelaksanaan tugas tanggung jawab yang dilakukan oleh para pendidik
profesional ini didasarkan atas program yang telah terstruktur yang tertuang dalam
kurikulum.

2
Sekolah dituntut untuk mampu menjalankan tiga bentuk tanggung jawab tersebut secara
optimal. Untuk itu, pada umumnya, sekolah tidak membatasi tanggung jawab formal
kependidikan dengan sekedar menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
secara rutin, tapi juga berupaya mengembangkan keterampilan siswa melalui kegiatan-kegiatan
terprogram lainnya, dengan tujuan agar hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi lebih
maksimal.
Di antara kegiatan-kegiatan terprogram yang diselenggarakan oleh sekolah dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswanya adalah program kegiatan ekstrakurikuler, baik yang sama
sekali tidak terkait dengan mata pelajaran maupun yang masih memiliki kaitan dengan mata
pelajaran tertentu.
Program kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran tertentu yang diselenggarakan
sekolah lebih sering untuk mata pelajaran ilmu-ilmu eksakta dan bahasa, seperti matematika,
fisika, kimia, dan bahasa Inggris. Sementara, mata pelajaran lain sering diabaikan termasuk
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Padahal, bidang studi Pendidikan Agama Islam
sangat penting bagi siswa serta wujud pelaksanaan tanggung jawab sekolah terhadap orang tua
yang mempercayakan penanaman nilai-nilai agama anak kepada sekolah, terlebih alokasi
waktu untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam yang sangat minim, yaitu hanya 2 jam
pelajaran dalam satu minggu atau ± 90 menit dalam seminggu.

B. Manfaat Program Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah, tentunya membawa manfaat, baik
bagi siswa, sekolah, pendidikan, maupun bagi masyarakat luas. Secara terinci manfaat kegiatan
ekstrakurikuler sebagai berikut :
1. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa :
- Untuk memberikan kesempatan bagi pemantapan ketertarikan yang telah tertanam
serta pembangunan ketertarikan yang baru.
- Untuk memeberikan pendidikan sosial melalui pengalaman dan pengamatan,
terutama dalam hal perilaku kepemimpinan, persahabatan, kerjasama, dan
kemandirian.
- Untuk membangun semangat dan mentalitas bersekolah.
- Untuk memberikan kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau pemuda.
- Untuk mendorong pembangunan jiwa dan moralitas.
- Untuk menguatkan kekuatan mental dan jiwa siswa.
- Untuk memberikan kesempatan bergaul bagi siswa.

3
- Untuk memperluas interaksi siswa.
- Untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melatih kapasitas kreativitas
mereka lebih mendalam.
2. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi pengembangan kurikulum :
- Untuk memberikan tambahan pengayaan pengalaman di kelas.
- Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar yang baru yang mungkin menunjung
kurikulum.
- Untuk memberikan tambahan kesempatan dalam bimbingan kelompok ataupun
individu.
- Untuk memberikan motivasi dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi masyarakat :
- Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik dan hubungan masyarakat.
- Untuk meningkatkan ketertarikan yang besar pada masyarakat dan dorongan mereka
kepada sekolah.
4. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah :
- Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih efektif antara
personel dan penanggung jawab akademis siswa.
- Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi di sekolah.
- Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu siswa dalam
memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah yang dihadapi.

C. Prinsip-Prinsip Program Ekstrakurikuler


Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat
ditetapkan prinsip-prinsip program ektrakurikuler, menurut Oteng Sutisna dalam bukunya
Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritika Untuk Praktek Profesional prinsip program
ekstrakurikuler adalah :
 Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha
meningkatkan program.
 Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
 Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
 Proses adalah lebih penting daripada hasil.
 Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan
minat semua siswa.
 Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
4
 Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan di sekolah
dan efisiensi pelaksanaannya.
 Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran
kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang
kaya bagi kegiatan murid.
 Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari kesekuruhan
program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri
sendiri.
Dalam usaha membina dan mengembangkan pogram ekstrakurikuler ada hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa.
2. Sejauh mana mungkin tidak terlalu membebani siswa.
3. Memanfaatkan potensi alam lingkungan.
4. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan banyak manfaat tidak
hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektivitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah,
seperti yang telah penulis kemukakan di atas.
Begitu banyak fungsi dan makna kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang tercapainya
tujuan pendidikan. Hal ini akan terwujud, manakala pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan sebaik-baiknya khususnya pengaturan siswa, peningkatan disiplin siswa dan
semua petugas. Biasanya mengatur siswa di luar jam-jam pelajaran lebih sulit dari mengatur
mereka di dalam kelas. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler melibatkan
banyak pihak, memerlukan peningkatan administrasi yang lebih tinggi.Dalam beberapa
kegiatan ekstrakurikuler guru terlibat langsung dalam pelaksanaannya. Keterlibatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pengarahan dan pembinaan juga menjaga agar kegiatan
tersebut tidak mengganggu atau merugikan aktivitas akademis. Yang dimaksud dengan
pembina ekstrakurikuler adalah guru atau petugas khusus yang ditunjuk oleh kepala sekolah
untuk membina kegiatan ekstrakurikuler.
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara kegiatan ekstrakurikuler
pendidikan agama Islam dengan kegiatan ekstrakurikuler pada umumnya, baik tujuan, manfaat,
prinsip, dan lain sebagainya. Perbedaan yang ada hanya pada orientasi pelaksanaannya kepada
ajaran agama Islam serta dalam jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan.
Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
tentang kegiatan ekstrakurikuler dapatlah didefinisikan kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan
5
Agama Islam sebagai kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan
di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan
dan kemampuan yang telah dipelajari oleh siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam yang diselenggarakan sekolah
bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan kurikuler Pendidikan Agama Islam yang mencakup 7
pokok bahan pelajaran, yaitu:
a. Keimanan
b. Ibadah.
c. Al-Qur'an.
d. Akhlak
e. Muamalah.
f. Syariahg
g. Tarikh

D. Jenis-Jenis Kegiatan
Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan yang memiliki kaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam
Dalam hal ini, kegiatan ekstrakurikuler tersebut diarahkan kepada kegiatan pengayaan dan
penguatan terhadap materi-materi pembahasan dalam bidang studi Pendidikan Agama
Islam, seperti program kegiatan ekstrakurikuler membaca al-Qur’an (kursus membaca al-
Qur’an). Kegiatan ini sangat penting “mengingat kemampuan membaca al-Qur’an
merupakan langkah awal pendalaman dan pengakraban Islam lebih lanjut.
2. Kegiatan yang tidak memiliki kaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat berupa:
- Kesenian
Kesenian sebagai kegiatan ekstrakurikuler Pendidiakn Agama Islam bisa berupa seni
baca Al-Qur’an, qasidah, kaligrafi, dan sebagainya. Di samping memberikan
keterampilan kepada siswa, seni seperti dinyatakan oleh Wardi Bachtiar, bisa
membangun sesuatu perasaan keagamaan atau mengganti perasaan yang telah melekat
dengan perasaan yang baru.
- Pesantren Kilat

6
Pesantren kilat adalah “kajian dasar Islam dalam jangka waktu tertentu antara 2-5 hari
tergatung situasi dankondisi. Kegiatan ini dapat diadakan di dalam atau di luar kota
asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat menginap dan fasilitas memadai”.
- Tafakur Alam
Tafakur alam adalah “kegiatan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali jiwa yang
penat sambil menghayati kebesaran penciptaan Allah s.w.t. dan menguatkan ukhuwah.
Biasanya berlangsung 1-3 hari dan diadakan di luar kota: pegunungan, perbukitan,
taman/kebun raya, pantai dan lain sebagainya.
- Shalat Jum’at Berjamaah
Bagi sekolah yang memiliki fasilitas untuk menyelenggarakan shalat Jum’at berjamaah,
bisa menjadikan aktivitas ibadah ini sebagai bagian dari program kegiatan
esktrakurikuler. Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, siswa tidak hanya sekedar
menjalankan shalat secara berjamaah, tapi juga terlibat dalam penyelenggaraannya.
- Majalah Dnding
Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, majalah dinding memiliki dua fungsi, yaitu : a)
wahana informasi keislaman, b) pusat informasi kegiatan Islam baik internal sekolah
maupun eksternal. Agar efektif, muatan informasi Islam dalam majalah dinding
hendaknya yang singkat, padat, informatif, dan aktual. dan Masih banyak lagi jenis-
jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diselenggarakan di sekolah tergantung kepada
kebutuhan sekolah dan siswa.

7
BAB III
PENUTUP

Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah yang sedang berlangsung belum semuanya
memenuhi harapan kita sebagai umat Islam mengingat kondisi dan kendala yang dihadapi, maka
diperlukan pedoman dan pegangan dalam membina pendidikan agama Islam. Apabila pendidikan
itu bermutu hasilnya memenuhi harapan-harapan dan keinginan-keinginan kita. Kita bukan hanya
sebagai pengelola, tetapi juga sebagai pelaksana bersama semua pemangku kepentingan
(stakeholder) termasuk masyarakat dan orang tua.
Penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah penuh tantangan. Jika sebatas hanya
memberikan pengajaran agama Islam yang lebih menekankan aspek kognitif, mungkin guru bisa
melakukannya, tetapi kalau memberikan pendidikan yang meliputi tidak hanya kognitif tetapi juga
sikap dan keterampilan, guru akan mengalami kesulitan. Kita tahu bahwa sekarang di kota-kota
pada umumnya mengandalkan pendidikan Islam di sekolah saja, karena orang-orangnya sibuk dan
jarang sekali tempat-tempat yang memungkinan mereka belajar agama Islam. Jadi guru ini kalau
dipercaya untuk mendidik pendidikan agama Islam di sekolah, keislaman mereka ini adalah
tanggung jawab moral. Oleh karena itu jangan hanya mengandalkan guru-guru yang hanya
mengajar di sekolah saja, akan lebih baik apabila menciptakan berbagai kegiatan ekstra kurikuler
yang memungkinkan mereka bisa belajar agama Islam lebih banyak lagi.
Gambaran umum tentang mutu pendikan pendidikan agama Islam di sekolah belum
memenuhi harapan-harapan dalam peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di sekolah yang
menjadi agama sebagai benteng moral bangsa. Kondisi ini dipengaruhi sekurang-kurangnya oleh
tiga faktor, yaitu pertama sumber daya guru, kedua pelaksanaan pendidikan agama Islam, dan
ketiga terkait dengan kegiatan evaluasi dan pengujian tentang pendidikan agama Islam di sekolah.
Pendidikan Agama Islam dikembangkan dengan menempatkan nilai-nilai agama dan
budaya luhur bangsa sebagai spirit dalam proses pengelolaan dan pembelajaran. Hal ini ditunjukan
antara lain dengan mengintegrasikan wawasan keagamaan pada kurikulum pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ispi.or.id/2010/09/19/pengembangan-pendidikan-agama-islam-di-sekolah/

http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/program-ekstrakurikuler-pendidikan.html

An Nahlawi, Abdurrahman, (1996). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat.


Jakarta: Gema Insani Press.

Steenbrink, Karel. A., (1986). Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun
Modern. Jakarta: LP3ES.

9
LAPORAN KEGIATAN RAMADHAN SDN KENDALJAYA II

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah Nya, SDN Kendaljaya II telah dapat menyusun Laporan Kegiatan Bulan Ramadhan
1442 H/ 2021 M. Penyusunan Laporan ini merupakan salah satu upaya
mengimplementasikan Surat Edaran Bupati Kabupaten Tanah Datar dan Agenda Pemerintah
dalam peningkatan Iman dan Taqwa siswa selama bulan Ramadhan yang telah dilaksanakan
dengan lancar. Kegiatan dalam bulan Ramadhan dimaksud agar terlaksananya beberapa
kegiatan keagamaan dan pembelajaran yang telah disusun oleh sekolah sesuai dengan jadwal.

Laporan ini disusun dengan mengacu pada beberapa macam kegiatan dan jadwal yang
telah disusun sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi serta
kebutuhan siswa. Namun demikian, kami menyadari bahwa laporan ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan adanya
saran ataupun kritikan dari berbagai pihak.

Laporan ini memuat tentang materi kegiatan, jadwal serta hasil kegiatan. Kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh staf sekolah yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya untuk melaksanakan kegiatan bulan Ramadhan dan
memberi saran dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk peningkatan mutu pendidikan
di Indonesia.

Kepala Sekolah,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Bulan Ramadhan tahun 1441 H/ 2019 M adalah bulan yang penuh berkah dan
hendaknya segala aktifitas tetap berjalan dengan baik seperti pada bulan di luar bulan
Ramdhan baik tentang pembelajaran maupun tentang kegiatan keagamaan di sekolah –
sekolah dari SD hingga ke Perguruan Tinggi.

Tujuan dilaksanakan pembelajaran di bulan Ramadhan adalah agar siswa tetap


memperoleh pendidikan tentang materi pembelajaran dan terkontrol ibadahnya dengan
adanya panduan kegiatan yang disusun dan dibimbing oleh guru di sekolah.

Di Sekolah Dasar Negeri Kendaljaya II sudah merupakan suatu kegiatan rutin bahwa
pada bulan Ramadhan proses belajar mengajar tetap dilaksanakan, meskipun ada sedikit
perubahan jadwal atau materi ajar yang dikurangi, semua itu tidak mengurangi tujuan
dilaksanakannya kegiatan PBM di bulan Ramadhan.

Untuk menghadapi kegiatan di bulan Ramadhan tersebut, maka Sekolah Dasar Negeri
Kendaljaya II ikut berbenah diri untuk mencapai tujuan tersebut. Berbagai hal dilakukan agar
kegiatan bulan Ramadhan dapat terlaksana dengan lancar, seperti meminta siswa membawa
air untuk berwuduk dan menyediakan ruang kelas untuk sholat berjamaah, karena ada
beberapa kendala yang dihadapi di sekolah adalah seperti :
1. Tidak tersedianya ruang musollah yang cukup lapang untuk menampung siswa sebanyak 51
orang beserta majelis guru untuk sholat berjemaah
2. Tidak tersedianya air bersih untuk berwuduk, disebabkan sumber air kering karena kemarau.
Namun semua kegiatan bulan Ramadhan tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal
dan materi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan lancar dan tanpa halangan apapun.

B. DASAR HUKUM
 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 Permen Diknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
 Permendiknas No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
 Kebijakan Pemda dan Disdik Kab,
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Diharapkan Kepala Sekolah, Guru Kelas, dan Guru Mata Pelajaran serta pegawai mampu
melakukan tugas pokoknya secara professional di bulan Ramadhan .

Tujuan Khusus :
 Terlaksananya Proses Belajar Mengajar sesuai dengan jadwal dan materi dengan lancar
 Terbimbingnya siswa dalam latihan kegiatan Tadarus, Asmaul Husna ,Sholat Duha , Sholat
Zuhur , dan Kultum dengan baik
 Terselenggaranya kegiatan keagamaan secara terprogram

D. Hasil yang Diharapkan


Kegiatan pada bulan Ramadhan hendaknya dapat meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan siswa dan guru.
Hasil yang diperoleh setelah kegiatan berupa:
1. Meningkatnya keimanan siswa karena adanya kegiatan ibadah yang senantiasa dibimbing
oleh guru;
2. Meningkatnya keimanan guru karena adanya kegiatan ibadah yang dijadwalkan
3. Meningkatnya kesadaran siswa melaksanakan puasa dengan iklas
4. Meningkatnya keyakinan siswa akan pahala yang berlipat jika melaksanakan ibadah di
bulan puasa
5. Meningkatnya rasa sosial siswa antara sesama manusia

E. Sasaran
Adapun sasaran dilaksanakan kegiatan pembelajaran dibulan Ramadhan adalah :
 Siswa kelas IV
 Siswa kelas VI
 Siswa kelas VI

F. Manfaat
 Bagi siswa
Tetap memperoleh materi pelajaran dari guru sehingga siswa tetap belajar
Memperoleh pengetahuan keagamaan lebih banyak sehingga siswa lebih memahaminya
Memperoleh keterampilan dibidang keagamaan karena adanya kegiatan yang terfokus khusus
keagamaan berupa praktek sholat,wuduk, baca alquran, azan, infak,pildacil, dan praktek
sholat wajib serta sunat
 Bagi Guru
Terlaksananya program pembelajaram semester I dengan baik
Melaksanakan berbagai kegiatan ibadah dan puasa bersama siswa
Membangun kerjasama dan silaturahim dalam bulan ramadhan bersama siswa

 Bagi Sekolah
Terlaksananya program sekolah yang telah disusun
Terlaksananya Misi sekolah
Tidak terputusnya komunikasi dengan warga sekolah
Terwujudnya program yang disusun dalam Kurikulum
BAB II
PELAKSANAAN

I. Metode :
 Presentasi
 Diskusi
 Praktek
 Ceramah bervariasi

II. Waktu :
 Sekolah dilaksanakan selama 3 minggu yaitu Tanggal 19 April 2021 sd. 06 Mei 2021
 Jam 08.00 s/d 09.00 diisi dengan kegiatan keagamaan
 Jam pembelajaran di mulai Jam 09.00 – 12.15 WIB
 Jam 12.15 s/d selesai melaksanakan sholat zuhur berjemaah
 Jam istirahat 15 menit yaitu dari pukul 10.00 s/d 10.15 WIB

III. Tempat pelaksanaan :


 Di ruangan kelas III
 Di ruangan kelas IV s/d VI untuk proses pembelajaran

IV. Strategi Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Kendaljaya II selama


bulan Ramadhan berjalan dengan lancar.Adapun kegiatan tersebut telah tertulis pada jadwal
kegiatan di atas. Namun kegiatan Sholat Dhuha dilaksanakan sebelum dilaksanakan proses
belajar mengajar yaitunya sebelum pukul 09.00 WIB karena mempertimbangkan
waktu istirahat siswa betul betul diberi kesempatan untuk beristirahat begitu juga guru.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Absensi Siswa
Ditinjau dari kehadiran siswa untuk datang belajar ke sekolah sangat baik sekali , karena dari
jumlah siswa yang ada di tiap –tiap kelas menunjukkan kehadiran di atas 95 %

B. Absen Guru
Kehadiran guru juga sangat baik sekali ditunjukkan dengan kehadiran setiap hari , kecuali
yang berhalangan karena mengikuti kegiatan PLPG di padang dan urusan perkuliahan

C. PBM

Kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar yangmana setiap guru kelas melaksanakan
program pembelajaran sesuai dengan rencana atau silabus yang telah disusun. Mata pelajaran
yang diajarkan adalah mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia,
PKn, Matematika, IPA, IPS. Sedangkan mata pelajaran olah raga tidak diajarkan.

D. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin selama bulan puasa adalah:
 Menyanyikan lagu nuansa islam seperti Asmaul Husna dll
 Membaca Al Quran atau Tadarus
 Membaca ayat-ayat pendek
 Praktek sholat
 Kultum
 Sholat Dhuha
 Sholat Zuhur berjamaah
 Mengumpulkan infak

E. Kegiatan Nuzul Al-Quran


Kegiatan yang bersifat lomba diadakan sewaktu memperingati Nuzul Al Quran yaitunya pada
tanggal 19 Ramadhan, dengan kegiatan lomba sebagai berikut:
1. Lomba Sholat jenazah
Lomba sholat jenazah diperlombakan antara siswa kelas V
Peringkat I diraih oleh Sarkiman
Peringkat II diraih oleh Tiara Anggraeni
Peringkat III diraih oleh .Candra
2. Lomba MTQ
Lomba MTQ diperlombakan antara siswa kelas IV
Peringkat I diraih oleh Alviliansyah Nurasyifa
Peringkat II diraih oleh Amabel Avrilian Wijaya
Peringkat III diraih oleh Kinara Putri Hanadayani

3. Lomba Pidato
Lomba pidato diperlombakan antara siswa kelas IV,V,dan VI
Peringkat I diraih oleh Willy Sri Astuti
Peringkat II diraih oleh Wahyudin
Peringkat III diraih oleh Komarudin Wiranata

4. Lomba hafalan surat pendek


Lomba hafalan surat pendek diperlombakan antara siswa kelas VI
Peringkat I diraih oleh Muhammad Diran
Peringkat II diraih oleh Aditya Putra G
Peringkat III diraih oleh Arrifa Tungga Dewi

5. Lomba sholat Jenazah


Lomba sholat Jenazah diperlombakan antara siswa kelas V
Peringkat I diraih oleh Ayu Lestari
Peringkat II diraih oleh Candra
Peringkat III diraih oleh Komarudin Wiranata

F. Penilaian Buku Notulen


Penilaian terhadap buku notulen dilaksanakan setiap hari, Penilaian tersebut dilakuksan oleh
guru mata pelajaran .Aspek yang dinilai pada buku notulen adalah tentang kegiatan sholat
fardhu , puasa, infak, tadarus, sholat tarwih, dan juga kegiatan ceramah qyang dilakukan
siswa, begitu juga tentang kerapihan dan kebersihan tulisan.Hasil penilaian dijumlahkan
untuk menentukan peringkat disetiap kelas , mulai dari kelas III s/d VI.
Peringkat I . II. dan III dari kelas III adalah
Peringkat I diraih oleh Lulu Mutiara
Peringkat II diraih oleh Alip Asmoro
Peringkat III diraih oleh Ririn Maulana

Peringkat I . II. dan III dari kelas IV adalah


Peringkat I diraih oleh Muhammad Nawawi
Peringkat II diraih oleh Yudi Irawan
Peringkat III diraih oleh Tedi Irawan Permana

Peringkat I . II. dan III dari kelas V adalah


Peringkat I diraih oleh Alviliansyah Nurasyifa
Peringkat II diraih oleh Candra
Peringkat III diraih oleh Muhamad Mugni

Peringkat I . II. dan III dari kelas VI adalah


Peringkat I diraih oleh Muhammad Diran
Peringkat II diraih oleh Arifa Tungga Dewi
Peringkat III oleh Ahmad Rehan

G. Infak
Setiap hari dipungut infak oleh ketua kelas masing –masing,yangmana uang infak yang
diperoleh adalah Rp 245.000.- ( Dua ratus empat puluh lima ribu rupiiah ) .
Uang tersebut dipergunakan untuk
 Membelikan hadiah bagi siswa dalam perlombaan yang diadakan pada kegiatan Nuzul Al-
Quran dan hadiah yang diberikan berupa buku tulis dan pena.
 Selain itu uang infak juga dipergunakan untuk biaya transport ustad yang memberikan
ceramah pada kegiatan Nuzul Al –Quran .
BAB IV
PENUTUP

Kegiatan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan telah terlaksana dengan lancer .
Baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan yang telah diprogramkan seperti kegiatan
keagamaan. Alhamdulillah semua kegiatan tidak mengalami gangguan yang berarti , walau
pun di SDN Kendaljaya II saat ini mengalami kekurangan air untuk berwuduk , namun itu
dapat diatasi dengan cara setiap siswa membawa air dengan diregen untuk berwuduk guna
melaksanakan sholat Zuhur berjemaah dan sholat Duha.

Kami yakin dan percaya banyak kekurangan –kekurangan dari laporan ini baik
kekurangan –kekurangan dari sistim pelaksanaannya maupun bentuk penulisan laporan
ini, untuk itu kami mohon maaf. Semoga kekurangan-kekurang tersebut dapat menjadi awal
untuk lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Demikianlah laporan ini disusun , terima kasih.

Wasalam Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai