Anda di halaman 1dari 11

2022

SMP IT DAARUT TAQWA


KP SAAPAN DESA GALUH PAKUAN
6/10/2022
PROGRAM KERJA WAKASEK KESISWAAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan


manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani kepribadian yang menetap dan mandiri serta memilliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pembangunan dibidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan sumber daya


manusia yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan
kehidupan di masa depan. Melalui pendidikan, sumber daya manusia yang bersifat potensi
dikualifikasikan hingga optimal, dan seluruh aspek kepribadian dikembangkan secara
terpadu.

Sejalan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Direktorat Jendral
Pendidikan, dalam hal ini telah melakukan berbagai upaya, baik pengembangan mutu
pembelajaran, pengadaan sarana prasarana, perbaikan manajemen kelembagaan sekolah
maupun pembinaan kepesertadidikan.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya terpaku pada pencapaian aspek
akademi, melainkan aspek non akademik juga, baik penyelenggaraannya dalam bentuk
kegiatan kurikuler ataupun ekstrakulikuler/pengembangan diri, melalui berbagai program
kegiatan yang sistematis dan sistematik. Dengan upaya seperti itu, siswa (peserta didik)
diharapkan memperoleh pengalaman yang utuh, hingga seluruh modalitas belajarnya
berkembang secara optimal.

Disamping itu, peningkatan mutu diarahkan pula kepada guru sebagai tenaga
kependidikan yang berperan sentral dengan strategis dalam memfasilitasi perkembangan
pribadi peserta didik disekolah. Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi dalam
rangka kesiswaan. Tujuan dari peningkatan mutu guru adalah pengembangan dalam
pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan yang langsung melibatkan peserta
didiksebagai sasaran, adapula program yang melibatkan guru sebagai mediasi atau sasaran
antara (tidak langsung). Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kepeserta didikan
adalah perkembangan peserta didik yang optimal,sesuai dengan karakteristik pribadi tugas
perkembangan, kebutuhan, bakat, minat, dan kreatifitasnya.

SMP IT DARUT TAQWA merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah


naungan Dinas Pendidikan yang merupakan pendidikan formal yang dipimpin oleh kepala
sekolah, fungsi kepala Sekolah diantaranya sebagai pimpinan administratif dan supervisor
memiliki banyak tugas yang tidak mungkin seluruhnya dapat ditangani sendiri. Maka dalam
melaksanakan tugasnya didelegasikan kepada guru yang ditugasi sebagai wakil kepala
sekolah.

Di SMP IT DARUT TAQWA terdapat 4 wakil kepala sekolah yaitu : Wakil Kepala
sekolah Wakil Akademik, Wakil Kesiswaan, Wakil Humas dan Wakil Sarana Prasarana. Tiap-
tiap wakil memilliki tugas dan perannya masing-masing sebagai perpanjangan tangan kepala
sekolah.

Tugas wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan adalah sebagai berikut;

1. Menyusun program kegiatan kesiswaan setiap awal tahun pelajaran dan


melaporkannya kepada kepala sekolah untuk mendapatkan pengesahannya;

2. Merencanakan dan melaksanaan penerimaan peserta didik baru;

3. Bersama wakil kepala bidang kurikulum mengelola mutasi peserta didik dan
melaporkannya kepada kepala sekolah;

4. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan MOPDB bagi peserta didik kelas VII;

5. Mengatur tatatertib peserta didik dan mengurus peserta didik yang melanggar tata
tertib;

6. Mengatur seluruh aktifitaspeserta didik baik didalam maupun diluar sekolah;

7. Mengorganisir pelaksanaan karya wisata;

Walaupun di sekolah-sekolah telah ada wakil kepala sekolah urusan kepeserta didikan,
akan tetapi sifatnya koordinatif dan administratif. Mereka bertugas mewakili kepala sekolah
dalam hal memadukan rencana serta mengkordinasikan penyelenggaraan pembinaan
kesiswaan sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan disekolah.

Pada dasarnya, pembinaan kepeserta didikan di sekolah merupakan tanggung jawab


semua tenaga kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang kerap kali
berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik
bertanggung jawab atas terselenggarannya proses tersebut di sekolah baik melalui
bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan. Seluruh tanggung jawab itu dijalankan dalam
upaya memfasilitasi peserta didik agar kompetensi dan seluruh aspek pribadinya
berkembang optimal. Apabila guru hanya menjalankan salah satu bagian dari tanggung
jawabnya, maka perkembangan peserta didik tidak mungkin optimal. Dengan kata lain,
pencapaian hasil pada peserta didik yang optimal, mempersyaratkan pelayanan dari guru
yang optimal pula.

Oleh karena guru merupakan tenaga kependidikan, maka gurupun bertanggung jawab
atas terselenggaranya pembinaan kesiswaan di sekolah secara umum dan secara khusus
terpadu dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan
demikian, setiap guru sebagai pendidik seyogyanya memahami, menguasai, dan
menerapkan kompetensi bidang pembinaan kesiswaan.

Dalam kerangka berpikir dan bertindak seperti itulah dikembangkan standar


kompetennsi guru bidang pembinaan kepeserta didikan, yang selanjutnya dirinci kedalam
sub-sub kompetensi dan indikator-indikator sebagai rujukan penyelenggaraan pembinaan
kepeserta didikan. Keseluruhan indikator yang diturunkan dari enam kompetensi dasar yang
dimaksud dapat dijadikan acuan, baik bagi penyelenggaraan pembinaan kepeserta didikan
secara umum dalam program pendidikan di sekolah, maupun secara khusus terpadu dalam
program pembelajaran dan bimbingan yang menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran
dan guru pembimbing

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Penyusunan program dimaksudkan untuk membantu mewujudkkan visi dan misi


SMP IT DARUT TAQWA yang tertuang dalam program strategi sekolah program kerja
kepala sekolah serta mewadahi suara peserta didik aktifitas dan kreatifitas peserta
didik melalui suatu wadah organisasi kepesertadidikan (OSIS) dan Majelis Perwakilan
Kelas (MPK) dengann sejumlah kegiatannya.

2. Tujuan

Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kepesertadidikan secara umum sama dengan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II, pasal 3 yang
berbunyi sebagai berikut :

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.’

Adapun secara khusus, pembinaan kepesertadidikan ditujukan untuk memfasilitasi


perkembangan peserta didikmelalui penyelenggaraan program bimbingan,
pembelajaran, dan atau pelatihan, agar peserta didik dapat mewujudkan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bentuk kegiatannya antara lain :

● Pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan ajaran agama masing-masing;

● Kegiatan-kegiatan keagamaan,

● Peringatan hari-hari besar keagamaan,

● Perbuatan amaliyah

● Bersikap toleran terhadap penganut agama lain

● Kegiatan seni bernafaskan keagamaan, dan

● Lomba yang bersifat keagamaan.

2. Keperibadian yang utuh dan budi pekerti yang luhur

Kegiatannya dapat dalam bentuk pelaksanaan :

● Tata tertib sekolah

● Tatakrama dalam kehidupan sekolah, dan


● Sikap hormat terhadap guru, orang tua,sesame peserta didik, dan lingkungan

masyarakat.

3. Kepemimpinan

Kegiatan kepemimpinan antara lain peserta didik dapat berperan aktif dalam
OSIS, kelompok belajar, kelompok ilmiah, latihan dasar kepemimpinan, forum
diskusi, dan sebagainnya.

4. Kreatifitas, Keterampilan, dan kewirausahaan.

Dalam hal ini bentuk kegiatannya, antara lain :

● Keterampilan menciptakan suata barang menjadi lebih berguna

● Kreatifitas dan keterampilan dibidang elektronika, pertanian/perkebunan,

pertukangan kayu dan batu, dan tata laksana rumah tangga (PKK)

● Kerajinan dan keterampilan tangan

● Koperasi sekolah dan unit produksi

● Praktek kerja nyata, dan

● Keterampilan baca tulis.

5. Kualitas jasmani dan kesehatan

Kegiatannya dapat dalam bentuk :

1. berperillaku hidup sehat dilingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat

2. usaha kesehatan sekolah (UKS)

3. Kantin sekolah

4. kesehatan mental

5. upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

6. pencegahan penularan HIV/AIDS

7. Olah raga

8. palang merah remaja (PMR)


9. pembiasaan 6K yakni : keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan
kekeluargaan)

10. peningkatan kemampuan psikososial untuk mengatasi berbagai tantangan


hidup.

11. Seni – Budaya

Kegiatannya dapat dalam bentuk :

● Wawasan keterampilan peserta didik dibidang seni suar, sastra, dan

pertunjukan

● Penyelanggaraan sanggar seni

● Pementasan/pameran berbagai cabang seni, dan

● Pengenalan dan apresiasi seni-budaya bangsa.

12. Pendidikan pendahuluan bela Negara dan wawasan kebangsaan

Bentuk kegiatannya antara lain :

● Upacara bendera

● Bhakti sosial/masyarakat

● Pertukaran pelajar

● Baris berbaris

● Peringatan hari besar bersejarah bangsa

● Wisata peserta didik (alam dan tempat bersejarah)

● Pecinta alam

● Napak tilas, dan

● Pelestarian lingkungan.
Berdasarkan surat keputusan Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/O/1993 disebutkan bahwa
satu-satunya organisasi yang diakui keberadaannya adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah) yang mempunyai pengertian :

1. Organisasi : kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan untuk mencapapai
tujuan bersama

2. Peserta didik : Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

3. Intra : terletak didalam atau diantara

4. Sekolah : Satuan pendidikan tempat penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar


secara berjenjang dan berkesinambungan.

Ini berarti OSIS adalah ;

“peserta didik-peserta didik yang memiliki tujuan yang sama yang beraada pada suatu
sekolah, pendiriannya melalui mekanisme aturan yang berlaku, memiliki Anggaran Dasar
(AD), memiliki Anggaran Rumah Tangga (ART), memilki program yang jelas yang dapat
dipertanggung jawabkan dan berkesinambungan.
Menyadari arti keberadaan OSIS, khususnya di SMP IT DARUT TAQWA perencanaan
program bertujuan :

1. Menghimpun dan mewadahi berbagai aspirasi baik lisan maupun tulisan berbagai
tingkat peserta didik di SMP IT DARUT TAQWA dalam suatu organisasi kepeserta
didikan dengan membentuk MPK dan OSIS.

2. Membantu dan mewadahi ide pemikiran, bakat dan minat serta kreatifitas melalui
berbagai kegiatan yang dikomandoi oleh ketua OSIS dibawah bimbingan para
Pembina OSIS

3. Mendorong sifat jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan kekeluargaan dan
persahabatan antara peserta didik di SMP IT DARUT TAQWA dan dengan peserta
didik atau individu lain diluar sekolah tanpa melihat agama yang dianut, suku bahasa
dan budaya guna kehidupan yang damai, gemah ripah lohjinawi.

4. Menumbuhkembangkan rasa kebangsaan peserta didik terhadap sekolah guna


mendukung pelayanan sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar
mengajar berjenjang dan berkelanjutan.

5. Terbinannya rasa hormat menghormati, bekerjasama demokratis dan transparan dan


disiplin serta peserta didik bermoral dan berakhlak yang baik dan berkompetensi diri
yang handal.
6. Melalui pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) dan pembinaan kecakapan
hidup (life skill) peserta didik diarahkan dan disiapkan dibekali berbagai kemampuan
keterampilan untuk dapat hidup dimasyarakat kelak yang dapat dihormati
dibanggakan warga dilingkungannya.

Materi program pembinaan kesiswaan dikembangkan dari enam kompetensi standar


yang harus dikuasai oleh guru Pembina Kesiswaan. Dalam penerapannya, para guru
diharapkan berangkat dari pengkajian secara seksama terhadap setiap kompetensi,
subkompetensi, dan indikator-indikator tersebut. Selanjutnya dipertimbangkan
kesesuaiannya dengan bidang masing-masing dan atau bidang kegiatan bakat, minat,
kreatifitas peserta didik. Pada giliran berikutnya, para guru dapat menuangkan hasil
pengkajian itu kedalam rancangan program pembinaan kepeserta didikan yang terpadu
dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah.

Matrik berikut menunjukkan keterkaitan antara kompetensi dengan materi bidang


pembinaan kepeserta didikan. Dengan mencermati matrik yang dimaksud, para guru
diharapkan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kompetensi dan materi bidang
pembinaan kepeserta didikaan. Dari gambaran yang jelas, selanjutnya para guru dapat
merancang, melaksanakan, dan menilai program pembinaan kepeserta didikan secara
komprehensif.

C. PRINSIP DAN ASAS PELAKSANAAN

1. Prinsip pelaksanaan

a. Ing ngarso sungtulodo

Mengandung arti bahwa seorang pemimpin harus mampu lewat sikap dan
perbuatannya menjadikan dirinya sebagai pola aturan dan ikutan orang-orang
yang dipimpinnya.

b. Ing Madyo Mangunkarso

Mengandung arti bahwa seorang pemimpin harus mampu membangkitkan


semangat bersuakarsa dan berkreasi pada orang yang dipimpinnya.

c. Tutwuri Handayani

Mengandung arti seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang


yang diasuhnya agar berani bejalan didepan dan sanggup bertanggung jawab.
1. Asas-asas pelaksanaan

● Kekeluargaan dan kegotong-royongan

● Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan

● Kebersamaan

● Selaras serasi dan seimbang

D. SASARAN

1. Turut serta mewujudkan wawasan wiyata mandala serta visi dan misi sekolah;

2. Membina dan meningkatkan serta lebih memantapkan kepemimpinan pengurus dan


anggota OSIS,sehingga melahirkan kepemimpinan OSIS yang berwibawa melalui
jalur;

● Organisasi kesiswaan;

● Latihan Dasar Kepemimpinan;

● Kegiatan Ekstrakulikuler/Pengembangahn Diri;

● Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala;

3. terciptanya dinamika OSIS sebagai satu-satunya organisasi peserta didik intra


sekolah dalam usaha mewadahi aspirasi seluruh sisw membina, melatih dan
mengembangkan bakat dan minat peserta didik baik didalam maupun diluar sekolah
yang berimplikasi memberii dorongan serta motivasi pada proses belajar mengajar
peserta didikdi sekolah.
4. terciptannya segala keberhasilan diberbagai event perlombaan peserta didikdi
sekolah, diluar sekolah baik ditingkat kecamatan Limbangan, kabupaten dan
provinsi.

E. DASAR HUKUM

Dasar hukum penyelenggaraan pembinaan kesiswaan:


1) undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 1
butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, pasal 3 bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik, dan pasal 4
ayat (4) bahwa pendidikan diselengggarakan dengan memberii keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajarran, dan pasal 12 ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
2) Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, pasal 5
s.d pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
3) Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah, yang memuat pengembangan diri peserta
didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan / atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4) Dasar standarisasi profesi konseling yang dikeluarkan oleh direktorat jendral pendidikan
tinggi tahun 2004 untuk memberii arah pengembangan profesi konseling di sekolah
dan diluar sekolah.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : Pendahuluan

Mengungkapkan latar belakang maksud dan tujuan serta dasar hukumPelaksanaan

BAB II : Perencanaan Kegiatan

Mengungkapkan garis-garis besar program kegiatan kepeserta didikan dandistribusi rincian


jadwal kegiatan yang direncanakan.

BAB III : Perencanaan Anggaran KegiatanMengemukakan kemungkinan anggaran


yang diperlukan guna dapatmelaksanakan program kegiatan.

BAB IV : Penutup

Mengemukakan pentingnya koordinasi dan team work yang solid dansemua pihak terkait.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai