Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

MADRASAH ALIYAH YPKM AL-HIDAYAH


KELAS X, XI, XII
TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013

OLEH : TEAM BK MA YPKM AL-HIDAYAH

MAJELIS PENDIDIKAN AGAMA KABUPATEN BANDUNG


MA YPKM AL-HIDAYAH
JL. RAYA RANCAKOLE – ARJASARI
BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
MA YPKM AL-HIDAYAH
TAHUN PELAJRAN 2012 - 2013

Bandung, Juli 2012


Kepala MA YPKM AL-HIDAYAH Koordinator BK

Dra. Hj. Euis Maryamah M.M.Pd. Drs. H. Ikin Sodikin


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Illahi Robbi yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan “Program Bimbingan dan Konseling” MA YPKM AL-
HIDAYAH Kelas X, XI, dan XI tahun pelajaran 2012-2013.
Program ini kami susun berdasarkan kebutuhan peserta didik, hasil dari
evaluasi pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun yang lalu, dan juga
mengacu pada visi misi sekolah serta bimbingan dan konseling.
Akhirnya penulis mengharapkan agar program bimbingan dan konseling ini
dapat bermanfaat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan pada umumnya dan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan bimbingan dan konseling bagi para peserta
didik di sekolah khususnya MA YPKM AL-HIDAYAH.
Akhirulkata Wasalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Juli 2012

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONAL
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri
manusia, mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua. Manusia
mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orangtua, masyarakat maupun
lingkungannya untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya . Hal itu kemudian
ditegaskan dalam UUSPN No 20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan di Indonesia
“…………..agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
“ (UUSPN No 20 tahun 2003).
Peserta didik setingkat SMA/MA yang sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi (becoming), yang berkembang ke arah kematangan dan
kemandirian memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki
pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman
dalam menentukan arah kehidupannya. Di samping itu terdapat suatu keniscayaan
bahwa proses perkembangan tidak selalu berlangsung secara mulus, atau steril dari
masalah. Perkembangan konseli tidak terlepas dari pengaruh lingkungan baik fisik,
psikis maupun sosial. Sifat inhern lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang
terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga
masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi atau diluar
jangkauan kemampuan maka akan melahirkan diskontinuitas perkembangan
perilaku siswa seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan masalah
pribadi atau penyimpangan perilaku.
MA YPKM AL-HIDAYAH sebagai salah satu lembaga pendidikan
mempunyai visi ke depan untuk menjadi sekolah terbaik di kota Bandung dan
mempunyai misi untuk bersama-sama membangun kualitas peserta didik yang dapat
diandalkan dan berguna di masyarakat dengan mengedepankan aspek religius dalam
bersikap, yaitu
Visi Sekolah
TERCIPTANYA SISWA YANG UNGGUL DALAM PRESTASI BERBASIS IMAN
DAN TAQWA PADA TAHUN 2013”

Indikator :
1. Sekolah memiliki prestasi akademik dan non akademik
2. Sekolah memiliki kegiatan keagamaan seperti Membaca Al-Qur’an selama 5
menit pada awal jam pertama.
3. Sekolah mewajibkan menggunakan pakaian muslim setiap hari jum’at untuk
siswa yang beragama Islam dan Shalat Jum’at di sekolah.
Misi Sekolah
1. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan
kedepan
2. Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan
kedepan
3. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh
4. Mewujudkan kemampuan olah raga yang tangguh dan kompetitif
5. Mewujudkan kemampuan seni dan budaya sunda yang tangguh dan
kompetitif
6. Mewujudkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
Hal tersebut seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional (UU. No 20
Tahun 2003), yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2)
berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki
kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri,
serta (6) memiliki rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Mengacu pada evaluasi tahun 2011/2012, bahwa masih ada beberapa masalah
yang terjadi di SMP Negeri 51 seperti :
1. Tidak masuk sekolah tanpa alasan
2. Bolos/mabal (diam di warnet atau PS)
3. Berkelahi
4. Motivasi belajar kurang
5. Jarang mengerjakan tugas

Walaupun kenakalan remaja itu disebabkan dan dipengaruhi oleh sesuatu yang
komplek, namun ini merupakan salah satu efek samping dari kurang berfungsinya guru
pembimbing di sekolah karena pada kenyataannya hingga saat ini masih banyak guru
pembimbing yang belum optimal dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru
pembimbing dan konselor. Kurang optimalnya dapat disebabkan karena berbagai
faktor yang melatar belakangi seperti halnya kurang menguasai kompetensi yang harus
dimliiki oleh seorang guru pembimbing atau bisa juga mereka sudah mampu
memahami tugas dan fungsinya sebagai guru pembimbing, namun dalam pelaksanaan
tugasnya tidak terpola dan tanpa adanya susunan rencana yang sistematik.
Dengan demikian menunjukkan bahwa guru pembimbing pada dasarnya perlu
memiliki pengalaman yang mendalam tentang bimbingan dan konseling itu sendiri.
Lebih dari pada itu juga, para guru pembimbing harus mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan mendasarkan diri kepada kegiatan yang terpola dan terencaa secara
sistematis guna membantu para peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepribadiannya, kemampuan bersosialisasi, kemampuan belajar dan
memberikan arahan untuk memberikan arahan untuk kepentingan karir siswa di masa
depan. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dari proses pendidikan
yang harus dilaksanakan secara terencana dan terpadu oleh guru yang memiliki
keahlian dan kemampuan dalam bidangnya.

TUJUAN
1. Berdasarkan visi dan misi maka dapat dirumuskan Tujuan Sekolah tahun
2012/2013 adalah sebagai berikut :
1. Dapat melaksanakan kurikulum yang berlaku secara benar dan berhasil;
2. Seluruh warga sekolah ( Kepala Sekolah,Guru dan karyawan) dapat
melaksanakan tugas- tugasnya secara profesional.
3. Semua guru dapat melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan
inovatif sesuai tuntutan mata pelajaran masing-masing.
4. Dapat mengembangkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana;
5. Meluluskan lulusan yang berilmu dan berakhlak mulia;
6. Dapat melaksanakan manajemen sekolah yang terbuka dan aspiratif;
7. Dapat menggalang dan menggunakan dana pendidikan secara bertanggung
jawab;
8. Semua guru dapat melaksanakan dan mengembangkan penilaian secara
terintegrasi.
2. Tujuan Umum
Guru pembimbing mampu menyelenggarakan bimbingan dan konseling di
sekolah secara profesional,serta mampu membina dan mengimbaskan
pengetahuannya kepada guru pembimbing lainnya.

3. Tujuan khusus
Berdasarkan kebutuhan konseli maka tujuan khusus dari Bimbingan dan
Konseling adalah sebagai berikut:
a. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam prilaku.
b. Berprilaku atas dasar keputusan yang mempertimbagkan aspek-aspek nilai
dan berani
c. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (Self-control) dalam
mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
d. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
e. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi
dengan orang lain
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar
dalam kehidupan social.
g. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktifitas yang positif.
h. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan
kehidupan yang makin kompetitif.
i. Mengembangkan dan memelihara penguasaan prilaku, nilai dan kompetensi
yang mendukung pilihan pendidikan yang lebih tinggi.
j. Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam keluarga sebagai upaya untuk
menciptakan masyarakat yang bermartabat.
BAB II
PENJABARAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. KOMPONEN
Kegiatan BK di SMP, memiliki empat komponen yang diantaranya:
1. Layanan Dasar
Layanan Dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam rangka pengembangan prilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan yang diperlukan dalam
pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya. Untuk mencapai tujuan membantu konseli agar mereka dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya maka fokus prilaku yang dikembangkan
menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, dan karir.Bimbingan dan konseling
secara terprogram masuk kelas dapat dilaksanakan sehingga pelaksanaan klasikal
penerapannya fleksibel bekerja sama dengan wali kelas.
2. Layanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan pada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera.Membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan
masalah yang dihadapi, atau membantu konseli yang mengalami hambatan
kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembanganny. Masalah atau gejala
masalah yang sering timbul dalam memberikan layanan responsif antara lain (1)
merasa cemas akan masa depan, (2) Merasa rendah diri, (3) Berprilaku inpulsif
( kekanak-kanakan atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara
matang), (4) Bolos dari sekolah, (5) Malas belajar, (6 ) Kurang memiliki
kebiasaan belajar yang positif, (7) Kurang biasa bergaul, (8) Prestasi belajar
rendah, (9) Malas beribadah, (10) Masalah pergaulan bebas, (11) Masalah
tawuran,( 12) Manajemen Stress, dan (13) masalah dalam keluarga.
3. Perencanaan Individual
Perencanaan Individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukanaktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa
depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan pada dirinya,
serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di
lingkungannya.Pelayanan ini bertujuan agar konseli (1) Memiliki pemahaman
tentang diri dan lingkungannya, (2) Mampu merumuskan tujuan,perencanaan,
atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek
pribadi,social, belajar, atau pun karier dan (3) dapat melakukan kegiatan
berdasarkan pemahaman tujuan dan rencana yang telah dirumuskannya, melalui
pelayanan perencanaan individual, konseling diharapkan dapat:
 Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan kemampuan sosial –pribadi,
yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah,
dunia kerja dan masyarakat.
 Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaia
tujuannya.
 Mengukur tingkat pencapaian dirinya.
 Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan
aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi.
4. Dukungan Sistem.
Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling kepada
konseli secara langsung, sedangkan dukungan sistem merupakan komponen
pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur ( misalnya teknologi
informasi dan komunkasi),dan pengembangan kemampuan profesional konselor,
secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada
konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini
memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan
diatas. Sedangkan bagi personal pendidik lainnya adalah untuk memperlancar
penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini diliputi
aspek-aspek:
a. Pengembangan jaringan (Net Working) menyangkut kegiatan konselor yang
meliputi:
1. Konsultasi dengan guru-guru.
2. Menyelenggarakan program kerja sama dengan orang tua atau masyarakat.
3. Berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
sekolah
4. Bekerja sama dengan personal sekolah lainnya dalam rangka menciptakan
lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan konseli.
5. Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan
bimbingan dan konseling.
6. Melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan ahli lain yang berkaitan
dengan pelayanan bimbingan konseling.
b. Kegiatan manajemen merupakan sebagai upaya untuk memantapkan,
memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling
melalui:
1. Pengembangan program.
2. Pengembangan staf
3. Pemanfaatan sumber daya
4. Pengembangan penataan kebijakan
c. Riset dan Pengembangan
1. Pengembangan profesionalitas, konselor secara terus menerus untuk
memuk tahirkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui:
 In Serving Training
 Aktif dalam organisasi profesi
 Aktif dalam kegiatan-kegaitan ilmiah
 Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi
2. Pemberian konsultasi dan berkolaborasi, konselor perlu melakukan
konsultasi dan berkolaborasi dengan guru, orang tua, staf sekolah lainnya
dan pihak instansi diluar sekolah seperti instansi pemerintah,
swasta,organisasi profesi, para ahli dalam bidang tertentu seprti
psikolog,psikiater,dokter,dan yang lainnya yang dipandang perlu ,juga
dengan MGP ( Musyawarah Guru Pembimbing)
3. Manajemen Program, system pengelolaan program Bimbingan dan
Konseling yang bermutu.

B. STRATEGI
Strategi peluncuran bagi masing-masing komponen diatas adalah sebagai berikut:
1. Strategi Layanan Dasar
 Bimbingan Klasikal, Layanan bimbingan diberikan kepada siswa secara
terprogram.Kegiatan ini melalui pemberian layanan orientasi dan informasi
tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan
orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal pelajaran yang
diperuntukkan bagi siswa-siswa baru, sehingga mereka memiliki pengetahuan
yang utuh tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada mereka diperkenalkan
tentang berbagai hal yang terkait dengan sekolah, seperti : kurikulum,
personal (pimpinan, para guru dan staf administrasi), jadwal pelajaran,
perpustakaan, laboratorium, tata tertib sekolah, kegiatan ekstra kurikuler, dan
fasilitas sekolah lainnya. Sementara layanan informasi merupakan proses
bantuan yang diberikan kepada para siswa tentang berbagai aspek kehidupan
yang dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung,
maupu tidak langsug(melalui media cetak, elektronik, seperti: Buku,
brosur,leaflef,majalah dan internet).
 Bimbingan Kelompok, konselor memberikan layanan bimbingan kepada
siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d 10 orang).Bimbingan ini
ditujukkan untuk merespon kebutuhan para siswa.Topik yang didiskusikan
dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah-masalah yang bersifat
umum( common problem )dan tidak rahasia, seperti: cara-cara belajar yang
efektif, kiat-kiat menghadapi ujian dan mengelola stress.
 Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas, konselor
berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh
informasi tentang siswa( seperti prestasi belajar,kehadiran siswa dan
pribadinya).Membantu memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi
aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
 Berkolaborasi ( kerja sama) dengan orang tua.Dalam upaya meningkatkan
kualitas peluncuran program bimbingan.Konselor perlu melakukan kerja sama
dengan pihak orang tua/wali siswa.
2. Strategi Layanan Responsif
 Konsultasi: Konselor memberikan konsultasi kepada Guru, orang tua, atau
pihak pimpinan sekolah dalam rangka memberikan bimbingan kepada siswa.
 Konseling Individual atau kelompok: Kegiatan ini dilakukan untuk membantu
para siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan,dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan.
 Konseling Krisis: Kegiatan ini diberikan kepada siswa dan keluarga yang
menghadapi situasi atau masalah yang krisis (darurat ).Konselor memberikan
intervensi agar peserta didik atau keluaraga mampu untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya sesegera mungkin.
 Referral: Layanan referral dilakukan apabila permasalahan siswa dilaur batas
wewenang konselor untuk menangani.
 Bimbingan Teman Sebaya: Dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang lain
dibawah binaan konselor sekolah.
3. Strategi Layanan Perencanaan Individual
 Penilaian individual atau kelompok: Konselor bersama siswa sama-sama
menganalisis dan menilai kemampuan, minat dan prestasi belajar siswa, atau
konselor membantu siswa menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada
pada dirinya.
 Individual or small group advicement: konselor memberikan advice atau
nasihat pada siswa untuk menggunakan atau memanfaatkan hasil penilaian
tentang dirinya atau informasi tentang pribadi , sosial, belajar, dan karier.
4. Strategi Dukungan Sistem
 Pengembangan profesional: Konselor secara terus menerus berusaha untuk
” meng up date” pengetahuan dan keterampilan melalui: (1) In service
Training,(2) aktif dalam organisasi profesi, (3) atau melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi.
 Pemberian konsultasi dan berkolaborasi: strategi ini berkaitan dengan
upaya sekolah untuk meningkatkan kerjasama dengan usur-unsur masyarakat
yang dipandang relevan.
 Manajemen Program : Strategi ii meliputi perencanaan dan kegiatan-
kegiatan manajemen, serta analisis data yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan program BK.
BAB III
ORGANISASI DAN PERSONAL
BIMBINGAN DAN KONSELING

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam pelaksanaannya secara


keseluruha berada di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh satf.
Koordinator BK bertanggungjawab dalam menyelenggarakan bimbingan konseling
secara operasional. Personal lain yang mencakup wakil kepala sekolah, guru
pembimbing (konselor), guru bidang studi dan wali kels memilki peran dan tugas
masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bmbingan konseling. Secara rinci
deskripsi struktur dalam penyelenggaraan organisasi BK serta tugas dan tanggung
jawab masing-masing personal adalah sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi BK

Komite Sekolah Kepala Sekolah Instalansi Lain


Wakil Kepala Sekolah Organisasi
Tenaga ahli

Tata Usaha

Wali kelas Koordinator BK/ Guru Mata


Guru Pembimbing Pelajaran

SISWA

Keteerangan :
Garis Komando _________________
Garis koordinasi ------------------------
Garis Konsultasi
2. Personal dan job deskripsi BK
1) Dikdik Setia Munardi, Spd, M.Pd.
a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah
sehingga pelayanan pengajaran, latihan dan bimbingan merupakan satu
kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
b. Menyediakan pra sarana, tenaga, sarana dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan
bimbingan.
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di
sekolah kepada atasannya.
2) Drs. Juhana Badrudin, MM. (Wakil Kepala Sekolah)
Drs. M.Muchtar, M.Ds. (Koordinator Kesiswaan)
Yandi Sudarisman, S.Pd. (Koordinator Sarana dan Pra Sarana)
Siti Rohmah, S.Pd. (Koordinator Humas)
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kepada semua personel sekolah
b. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling
3) Yuni Taryuni, S.Pd (Koordinator Bimbingan dan Konseling)
Koordinator bimbingan bertugas mengkoordinasikan para guru pembimbing
dalam:
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada segenap warga sekolah,
orang tua, siswa dan masyarakat
b. Menyusun program bimbingan
c. Melaksanakan program bimbingan
d. Mengadministrasikan pelayanan bimbingan
e. Menilai program dan melaksanakan bimbingan
f. Memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian bimbingan
4) Y. Yatti Kurniati, S.Pd (Guru Pembimbing/konselor)
Cecep Ahmad Rustandi, S.Ag. (Guru Pembimbing/konselor)
Aisyah, S.Ag. (Guru Pembimbing/konselor)
Fenty Apriyanti, S.Pd. (Guru Pembimbing/konselor)
Dinar Aprilani, S.Pd. (Guru Pembimbing/konselor)
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan
b. Merencanakan program layanan bimbingan
c. Melaksanakan segenap layanan bimbingan
d. Melaksanakan kegiatan endukung bimbingan
e. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan
pendukungnya
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang
dilaksanakan
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan
bimbingan kepada koordinator bimbingan dan kepala sekolah
5) Guru Mata Pelajaran
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada siswa
b. Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan Layanan bimbingan.
c. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan
kepada guru pembimbing/konselor
d. Menerima siswa alih tangan dari pembimbing/konselor, yaitu siswa
yang menurut guru pembimbing memerlukan pelayanan pengajaran
yang lebih khsusus (seperti pengajaran perbaikan, program pengayaan)
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa, dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelayanan bimbingan
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan/kegiatan bimbingan untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yamg dimaksudkan itu
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penenganan masalah siswa, seperti
konfrensi kasus.
h. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan upaya tindak lanju
6) Wali Kelas
a. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugas khususnya di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya
b. Membantu guru mata pelajaran/pelatih melaksanakan peranannya dalam
pelayanan bimbingan, khususnya di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk
mengikuti/menjalani layanan kegiatan bimbingan
7) Tata Usaha
Membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi
ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan
konseling.
DAFTAR GURU PEMBIMBING
TAHUN PELAJARAN 2012-2013

NO NAMA KELAS KET


1. Y. Taryuni VII A, VII B, VII D
IX A, IX B, IX C

2. Y. Yatti VII F, VII I,


kurniati VIII H, VIII I, VIII J
IX D

3. Cecep A. VII C
Rusandi VIII A, VIII B, VIII C
IX G, IX I
4. Aisyah VII E, VII L
VIII K
IX E, IX F, IX H

5. Fenty Apryanti VII G , VII H, VII K


VIII D,
IX J

6. Dinar Aprilani VII J,


VIII E, VIII F, VIII G
Keberadaan guru pembimbing di MA YPKM AL-HIDAYAH baru ada 6
(enam) orang. Untuk memenuhi kebutuhan guru pembimbing maka guru pengajar
yang peduli terhadap program BK dilibatkan menjadi guru pembmbing. Karena
idealnya guru pembimbing di MA YPKM AL-HIDAYAH yang jumlah siswanya
1513 orang, dengan perincian kelas IX sebanyak 559 orang, kelas VIII sebanyak
514 orang, kelas VII sebanyak 440 orang. Maka harus ada guru pembimbing
kurang lebih 8 orang. Guru pengajar yang dilibatkan menjadi guru BK diberi
pengarahan tentang bimbingan konseling dan bila ada kendala atau masalah dapat
dimusyawarahkan secara langsung.
BAB IV
EVALUASI DAN MATRIK PROGRAM BK

A. EVALUASI
Evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengumpulan informasi atau data
untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan
yang telah dilasanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari
evaluasi ini adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
perkembangan sikap dan prilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui
kegiatan yang telah dlaksanakan.
Ada dua macam kegiatan penilaian program kegiatan ini, yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai
sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya,
sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan
layanan bimbingan dilihat dari hasilnya.
Aspek yang dinilai baik proses maupun hasilnya, antara lain :
1. Keseluruhan antara program dan pelaksanaan
2. Keterlaksanaan program
3. Hambatan – hambatan yang dijumpai
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
5. Respon peserta didik, persoal sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap
layanan bimbingan
6. Perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan layanan
bimbingan, pencapaian tugas perkembangan, hasil belajar dan keberhasilan
peserta didik setelah menamatkan sekolah.
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih
bersifat “penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Mengamati partisipasi dan aktifitas peserta didik dalam kegiatan layanan
bimbingan.
2. Mengungkapkan pemahaman peserta didik atas bahan-bahan yang disajikan
atau pemahaman atau pendalaman peserta didik atas masalah yang dialaminya.
3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi peserta didik dan memperoleh peserta
didik sebagai hasil dari partisipasi atau aktifitasnya dalam kegiata bimbingan
dan konseling.
4. Mengungkapkan minat peserta didik tentang perlunya layanan bimbingan lebih
lanjut.
5. Mengamati perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu (butir ini terutama
dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
6. Mengungkapkan kelancaran proses dan susunan penyelenggaraan kegiatan
layanan.
Khusus untuk bantuan kegiatan pendukung, evaluasinya dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Mengungkapkan perolehan guru pembimbing sebagai hasil dari kegiatan
pendukung, layanan yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kegiatan layanan
bimbingan terhadap peserta didik.
2. Mengungkapkan komitmen pihak-pihak yag terkait dalam penanganan masalah
peserta didik (butir ini terutama untuk kegiatan konfrensi kasus, kunjungan
rumah dan alih tangan kasus).
3. Menggunakan kelancaran proses dan suasana peyelenggaraan kegiatan
pendukung.
Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya
berbentuk angka dan skor, maka evaluasi bimbingan dan konseling berupa
deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi (yaitu partisipasi aktifitas dan
pemahaman peserta didik terhadap layanan lebih lanjut, perkembangan peserta
didik dari waktu ke waktu, perolehan guru pembimbing, kmitmen pihak-pihak
terkait serta kelancaran dalam penyelenggaraan kegiatan).

B. MATRIK PROGRAM BK (Terlampir)


BAB V
PENUTUP

Penyusunan program merupakan strategi alternatif dalam rangka menggali dan


mengembangkan potensi siswa seoptimal mungkin dan merupakan slah satu komponen
sistem dalam rangka meningkatkan mutu siswa sebagai subjek siswa bermasalah,
mengingat fungsi bimbingan konseling yaitu: fungsi pemahaman (understanding),
fungsi pencegahan (safety and development).
Berdasarkan visi, misi bimbingan serta kebutuhan siswa SMP, maka tujuan
bimbingan dan konseling secara umum adalah sebagai berikut :
1. Memahami, menerima, mengarahkan da mengembangkan minat, bakat dan
kemampuan siswa SMP seoptimal mungkin.
2. Menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Merencanakan kehidupan masa depan siswa yang sesuai dengan tuntutan dunia
saat ini dan tuntutan di masa depan.
Secara khusus, layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu
siswa agar memiliki kemampuan menginternalisasikan itu meliputi 3 tahapan, yaitu :
pemahaman (awarness), sikap (accomodation) dan keteramplian atau tindakan
(action).
Kami yakin dengan program bimbingan dan konseling yang dilakukan secara
terencana, terintegratif, komprehensif, sinkronisasi, fleksible dan adaptif, sangat
menunjang sekali terhadap cita dan citra mutu pendidikan sekolah.
Semoga Alloh SWT memberi kekuatan dan keberhasilan kepada kita semua.
Amiin.

Mengatahui, Bandung, Juli 2012


Kepala Sekolah Koordinator BK

Dikdik Setia Munardi, S.Pd M.Pd. Y. Taryuni, S.Pd


NIP 196704131989041010 NIP 19680909 198602001
Lampiran-Lampiran

1. Program Tahunan
2. Program Bulanan
3. Daftar Konseli
4. Administrasi Guru BK
1. Home Visit ( Kunjungan Rumah )
2. Pelaksanaan Study Kasus ( Masalah Siswa )
3. Konsultasi / Koordinasi Dengan Wali Kelas
4. Kegiatan Layanan BK
5. Penilaian Pelaksanaan
6. Statistik Permasalahan Siswa Yang Ditangani BK
7. Konferensi Kasus
8. Kegiatan Wawancara
9. Catatan Anekdot
10. Buku Tamu
11. Buku Kunjungan
DAFTAR KONSELI
KELAS VII
KELAS VIII
KELAS IX
ADMINISTRASI BK
RENCANA KEGIATAN BK

Anda mungkin juga menyukai