PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengembangan bakat minat anak didik yang dilakukan secara sistematis dan
Sumber Daya Manusia, tidak hanya dari aspek akademik, tetapi juga dalam
aspek: seni, olahraga, dan keterampilan untuk dapat hidup dalam masyarakat
diimbangi oleh aspek non akademik yang saling menunjang dan berjalan
secara beriringan.
1
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009. h.
22.
1
2
akademik justru akan menimbulkan rasa frustasi bagi peserta didik. Tekanan
siswa memenuhi target akademis dan itu dianggap sebagai satu-stunya ukuran
prestasi dan stempel identitas. Tidak ada ruang bagi peserta didik untuk
terbentuk dalam diri manusia sejak awal, tinggal bangaimana cara untuk
aspek akademik.
memerlukan peran dari berbagai pihak baik itu sekolah maupun keluarga.
mestinya tanpa didukung oleh berbagai komponen atau unsur, dimana satu di
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan
layanan yang ada di dalam bimbingan dan konseling, salah satunya layanan
efektif tanpa adanya pelaksanaan yang baik dari guru pembimbing. Oleh
sekolah, guru pembimbing wajib mengacu pada tujuan, asas, teknik dan
ekstrakurikuler.
potensi yang dimilikinya dan siswa tersebut bisa mengoptimalkan potensi yang
2
Amirah Diniaty. Evaluasi dalam Bimbingan dan Konseling, Pekanbaru: Suska Press,
2008. h. 6
4
Negeri 23 pekanbaru, tetapi masih ada juga siswa yang belum bisa berprestasi
jurusan, atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler atau
ekstrakurikuler.3
dalam rangka pengembangan potensi diri, bakat, dan hobi serta kreatifitas
peserta didik.
ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, dan kedua, melibatkan secara aktif
3
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008. h. 62.
4
Depag RI, Pedoman Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler pada SMU/SMK, Jakarta: Dirjen Bunbagais, 2004. h. 7.
5
kegiatan yang dapat menyalurkan potensinya, maka potensi yanga ada pada
Guru dan orang tua harus meyakini bahwa setiap anak memiliki potensi
istimewa yang dianugerahkan Tuhan. Karena itu, tidak boleh ada kategori anak
“bodoh” atau “nakal”. Setiap anak memiliki kecerdasan yang sangat unik dan
bervariasi. Pada konteks inilah orang tua, guru, dan peserta didik harus
berkomunikasi secara timbal balik agar dapat menemukan potensi yang akan
itu tidak harus bersifat akademik, tapi juga non akademik. Menurut Taksonomi
Bloom pendidikan harus berorientasi pada tiga ranah yakni kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Secara jujur harus diakui bahwa budaya masyarakat masih
5
Biyanto, Mengembangkan Pendidikan Holistik. Diakses pada http://m.koran-
sindo.com/node/312671. Pada tanggal 08 Mei 2013.
6
akademis dan membatasi semua hal yang tidak berhubungan dengan kegiatan
siswa untuk bersosialisasi secara sehat dengan teman sebaya, alam, lingkunga
Hal inilah yang dapat membuat potensi non akademik siswa tersebut
tidak dapat berkembang, karena banyak yang tidak memperhatikan potensi non
hal itu tidak bisa didapat dari pelajaran yang ada di sekolah. Untuk itu, siswa
yang ada pada diri kita. Dan Allah telah memberikan tanda-tanda
7
kebesarannya pada diri kita. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surat
Artinya:
yang yakin (20) dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada
Dari ayat di atas jelas bahwa Allah SWT telah memberikan tanda-tanda
kekuasaannya kepada kita salah satunya berupa potensi. Dan setiap manusia
memiliki potensi yang berbeda-beda oleh karena itu Allah meminta kita untuk
ragam, baik di bidang olah raga maupun bidang kesenian. Di antaranya Karate,
mendapatkan dua mendali emas, satu mendali perak, dan satu mendali
Kota Pekanbaru. Taekwondo juga mendapatkan dua mendali emas dan satu
dua piala dalam perlombaan yang diadakan oleh Sekolah Islamic Center.
Selain itu Drumband juga pernah menjadi juara umum tingkat Kabupaten. Itu
adalah segelintir dari prestasi-prestasi yang telah diraih oleh SMP Negeri 23
Pekanbaru.
yang berprestasi, pribadi yang berusaha untuk terus mendapatkan yang terbaik
Artinya:
Dari ayat di atas, jelas bahwa Allah menciptakan kita dengan sempurna
dan dianugerahi segala potensi yang luar biasa. Maka alangkah ruginya kita
jika mensia-siakan segala potensi yang telah Allah berikan kepada kita. Potensi
ekstrakurikuler.
9
baik lainnya.
1. Ada sebagian siswa yang tidak mengetahui potensi yang ada pada dirinya
ekstrakurikuler
minim.
Pekanbaru.
10
B. Penegasan Istilah
1. Efektifitas
3. Ekstrakurikuler
manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik baik berkaitan dengan aplikasi
potensi bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib
maupun pilihan.8
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005. h. 284.
7
Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
Jakarta: Rineka Cipta, 2008. h. 61.
8
Departemen Agama, Panduan Kegiatan Ekstrakulikuler Pendidikan Agama Islam,
Jakarta, 2005. h. 9.
11
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
program ekstrakurikuler
ekstrakurikuler
2. Pembatasan Masalah
3. Rumusan masalah
Pekanbaru?
1. Tujuan penelitian
mendeskripsikan tentang:
Pekanbaru.
13
2. Manfaat Penelitian
untuk:
informasi atau bahan masukan untuk dapat diterapkan pada lain waktu
berikutnya.