BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan
optimal.
nilai dan sikap, baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Pada sebuah
1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 4
2
Oleh karena itu, apabila sekolah ingin dikatakan berhasil, maka salah satu faktor
yang harus diperhatikan secara serius adalah manajemen kesiswaan dan harus dikelola
Pembinaan siswa dilakukan tidak hanya pada program akademik akan tetapi juga non
pendidikan diharapkan dapat dijadikan wadah untuk untuk menyalurkan minat, bakat,
hobi, kepribadian, dan kreatifitas siswa yang dapat dijadikan sebagai alat untuk
mendeteksi talenta siswa dan didesain secara profesional sehingga dapat menjadi
wahana dalam melahirkan bakat terbesar dalam diri siswa, membentuk karakter positif
pada siswa, dan tempat aktualisasi diri pada siswa. Program ekstrakurikuler dikatakan
berhasil apabila dapat mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa secara
baik dan memperluas wawasan siswa yang pada akhirnya akan dapat mendukung
pengelolaan yang baik dari pihak sekolah, kegiatan pengelolaan atau manajemen
2
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, h. 2
3
merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan karena sangat
muncul dalam dunia pendidikan juga disebabkan oleh kegiatan manajemen yang tidak
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Apabila manajemen diterapkan dengan baik
Kabupaten Tulang Bawang, yang tentunya pada setiap tahun ajaran baru sekolah
memerlukan strategi penerimaan siswa baru guna menarik calon siswa, salah satunya
dengan mempromosikan apa yang dimiliki sekolahan sebagai nilai lebih, seperti
sekolah dalam bentuk selebaran, famlet, dan lain sebagainya. Adapun berbagai bentuk
program ekstrakurikuler yang ada di MTs. Negeri 1 Tulang Bawang antara lain: Drum
Band, Rohis, Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, Seni Tari, Tahfidz Qur’an dan
3
Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Bandung RemajaRosdakarya, 2011), h. 12
4
terlaksana dengan baik, hanya saja berkaitan dengan tata kelola atau manajemen
kegiatannya masih diperlukan beberapa perbaikan di berbagai sisi, misalnya dalam hal
mengalami beberapa hambatan seperti: (1) seringkali ditemui siswa yang mengikuti
mengikutikegiatan ekstrakurikuler yang dipilih, (2) proses rekruitmen siswa yang tidak
dan prasarana. (4) serta masalah waktu pelaksanaan ekstrakurikuler yang membuat
yang terlalu sore sedangkan jam pulang sekolah siswa pukul 14.15 WIB. Jadi siswa
merasa lelah jika setelah pulang sekolah harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lagi.
mengingat bahwa keberhasilan suatu program kegiatan dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh.4
ekstrakurikuler adalah hasil yang diperoleh maka, peneliti tertarik untuk mengetahui
Tulang Bawang belum pernah diteliti sehingga belum diketahui sejauh mana
4
Wawancara dengan masing-masing Pembina ekstrakurikuler (pramuka,rohis dan tahfidz qur’an)
(4 Juli 2017, Pukul 10.00) di MTs. N 1 Tulang Bawang
5
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, agar penelitian lebih terarah dan
mengingat keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan akademik, waktu, biaya, dan
tenaga, maka fokus yang akan diteliti dibatasi pada Pengelolaan Program
Pramuka, Rohis dan Tahfidz Qur’an. Subfokus penelitian adalah sebagai berikut :
Qur’an);
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat
Qur’an) ?
Qur’an) ?
Qur’an) ?
Tahfidz Qur’an)?
6
1. Tujuan Penelitian
Qur’an);
2. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam dunia pendidikan, antara
1. Secara Teoritis
ekstrakurikuler.
2. Secara Praktis
Qur’an;