Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER PADA PESERTA

DIDIK DI PAUD

Mawaddah1, Retno Wulandari, S.d., M.d.,2


Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
email : mawaddah0108@gmail.com email : wulanbdison@gmail.com

ABSTRAK
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini selalu dikaitkan dengan berbagai
bidang perkembangan, termasuk sosial, emosional, fisik, motorik, nilai-nilai
agama dan moral, kognisi, bahasa dan seni. Keberhasilan PAUD dapat diukur dari
efektivitas di bidang-bidang tersebut. Unit pedagogik taman kanak-kanak harus
menawarkan tempat untuk kemungkinan pengembangan, yang dapat diwujudkan
selama atau di luar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan di luar PAUD berlangsung
dalam empat tahapan: Pertama analisis persyaratan perencanaan, jenis, latar
belakang, tujuan, anggaran, materi, alat penilaian, rencana, sarana dan prasarana,
hasil dan kriteria guru. Kedua organisasi pembagian kerja, wewenang dan
tanggung jawab staf untuk kegiatan di luar sekolah. Ketiga, melakukan kegiatan
eksternal dalam hal perencanaan dan pelaksanaan. Keempat, evaluasi kegiatan
ekstrakurikuler. 
Kata Kunci : pengelolaan manajemen, ekstrakurikuler, peserta didik

PENDAHULUAN
Anak usia dini merupakan masa emas dari seluruh perkembangan manusia.
Waktu ini adalah waktu yang sensitif dan selama waktu ini anak-anak sangat
mudah menerima rangsangan dari lingkungannya. Masa Keemasan adalah masa
dimana anak mulai peka terhadap rangsangan yang berbeda dan upaya pendidikan
yang berbeda dari lingkungannya, baik sengaja maupun tidak sengaja. Pendidikan
anak usia dini pada dasarnya meliputi segala upaya dan tindakan pendidik dan
orang tua untuk mengasuh, mengasuh, dan mengasuh anak dengan menciptakan
aura dan lingkungan di mana anak dapat menggali pengalaman yang memberikan
kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan pengalaman belajarnya untuk
merasakan dan memahami. melalui pengamatan, peniruan dan percobaan yang
terjadi berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak untuk
mendapatkan manfaat dari lingkungan. (Rosad, 2019)
Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga yang
menyelenggarakan layanan pendidikan usia dini melalui jalur formal,
menyelenggarakan pendidikan kepada anak usia 4 sampai dengan 6 tahun yang
terbagi menjadi dua kelompok yaitu Grup A untuk usia 4 hingga 5 tahun dan Grup
B untuk usia 5 hingga 6 tahun. TK ini memiliki manajemen yang berperan
strategis. Kajian ini berfokus pada pembahasan pengelolaan kegiatan PAUD TK
Negeri 1 Bukittinggi. Jika manajemennya baik, lembaga pendidikannya baik,
maka tujuan pendidikan lembaga pendidikan itu dapat tercapai. Ditekankan bahwa
perbaikan manajemen PAUD diperlukan untuk meningkatkan layanan siswa.
(Rosad, 2019)
Tawaran pendidikan anak usia dini selalu berkaitan dengan berbagai bidang
perkembangan, antara lain sosial, emosional, fisik, motorik, nilai-nilai agama dan
moral, kognisi, bahasa dan seni. Keberhasilan PAUD dapat diukur dari kinerjanya
di bidang-bidang tersebut. Unit pedagogik taman kanak-kanak harus menawarkan
tempat untuk pengembangan potensi yang dapat diwujudkan selama pembelajaran
atau di luar pembelajaran ekstrakurikuler.Mengelola pembelajaran ekstrakurikuler
memerlukan manajemen yang baik. Tahapan manajemen di luar mata kuliah ini
adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. (Hasanah, 2017)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah literatur riview. Penelitian ini
adalah sebuah metode yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk
melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya karya hasil penelitian
dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi. (Gobel
et al., 2021)
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Manajemen di luar pendidikan anak usia dini (PAUD)
Manajemen pendidikan anak usia dini adalah suatu proses di mana
pelatihan direncanakan, diorganisir, dan sumber daya manusia dikelola dan
dikendalikan untuk mencapai tujuan organisasi. Meskipun langkah-langkah
administratif diterapkan untuk memfasilitasi operasi. Hal ini didukung oleh
pandangan bahwa penting untuk mempelajari manajemen secara umum.
Kami lebih fokus dan sistematis saat mengimplementasikan konsep/ide.
(Komalasari et al., 2022)
Kegiatan yang dilakukan di PAUD beragam, termasuk kegiatan
ekstrakurikuler. Program ekstrakurikuler adalah program
non-kurikuler/ekstrakurikuler. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler
merupakan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan yang dapat dilakukan di
dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan di luar mata kuliah bertujuan untuk
mengembangkan dan memperluas pengetahuan mahasiswa, menyalurkan
bakat dan merasakan keterkaitan antara mengajar dan mengajar sebagai
pekerjaan pedagogik.
Pernyataan ini dipertegas dengan Permendikbud no. Peraturan No. 62
Tahun 2014 mengatur bahwa rencana pelaksanaan di luar kelas
dilaksanakan di luar kelas di bawah pengawasan satuan pendidikan/sekolah.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mendukung pengembangan
keterampilan siswa yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan
anak. Perawatan dilakukan di bawah bimbingan ahli dari guru pendidikan
khusus, guru dan otoritas sekolah. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler dapat
tercapai jika manajemen dikelola dengan baik. Manajemen bukan hanya
kegiatan sastra, tetapi didefinisikan dalam arti yang lebih luas.
Manajemen di luar pendidikan anak usia dini didasarkan pada fungsi
manajemen umum. Di GR. Terry Machal, tingkatan manajemen meliputi
merencanakan (plan), mengatur (organize), melaksanakan (mengaktifkan)
dan memantau (monitoring). Oleh karena itu, aktivitas manajemen adalah
pengelolaan proses, yang meliputi fase perencanaan, pengorganisasian,
implementasi, dan pengendalian. 
2. Implementasi Manajemen di Luar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pertama, kepala sekolah, guru, komite, orang tua atau wali dengan
hati-hati menyiapkan garis besarnya. Tahapan perencanaan kegiatan
ekstrakurikuler adalah (1) melakukan analisis kebutuhan, (2) menentukan
jenisnya, (3) mempertimbangkan latar belakang, (4) menentukan tujuan, (5)
menentukan anggaran, (6) menentukan materi, (7) menentukan penilaian
dan alat penilaian, (8) penentuan jadwal, (9) penentuan prasarana/organisasi
tempat/lingkungan yang diperlukan, (10) penentuan produksi dan (11)
penentuan kriteria guru/pelatih/pelatih ekstrakurikuler kegiatan.
Kedua, pengorganisasian berarti membagi tugas, wewenang dan
tanggung jawab. Tujuannya adalah untuk mengatur sedemikian rupa
sehingga semua kegiatan bekerja secara efisien dan efektif dan tujuan
tercapai. Oleh karena itu, penyelenggaraan ekstrakurikuler TK Negeri 1
Bukittinggi terdiri dari pembagian tugas masing-masing pendidik ke dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Pembagian kerja mencakup wewenang dan
tanggung jawab yang didelegasikan kepada setiap orang. Deskripsi
pekerjaan dan metode kerja akan dikomunikasikan kepada semua orang
yang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Struktur organisasi
kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari:
Pembina, koordinator, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan
jurusan menurut jenis kegiatan ekstrakurikuler. Setiap orang memiliki
deskripsi pekerjaan yang jelas. Pembagian tugas meliputi wewenang dan
tanggung jawab yang didelegasikan kepada masing-masing orang. Profil
profesional dan metode kerja setiap orang ditetapkan dan dikomunikasikan
kepada semua aktor di luar sekolah. Tujuannya agar seluruh karyawan
memahami wewenang, peran dan tanggung jawab masing-masing individu.
Ketiga, implementasi adalah pengerahan atau pengelolaan sumber
daya manusia dan penggunaan fasilitas yang ada. Kegiatan ekstrakurikuler
berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Yang keempat
adalah perkiraan, yaitu proses pengukuran dan hasil yang diperoleh sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan sebagai indikator penilaian sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler
merupakan kegiatan pendidik/guru yang terlibat, yang bertugas
mengevaluasi, memantau dan mengukur kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan. Ruang lingkup evaluasi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Pengelolaan di luar PAUD adalah pengelolaan kegiatan di luar
kelas yang dilakukan oleh pendidik/pengajar dan pembimbing PAUD untuk
mengembangkan potensi, keterampilan, minat, dan kebutuhan anak melalui
kegiatan khusus yang dirancang dan diprogramkan untuk meningkatkan
mutu pendidikan. lembaga PAUD.  
Faktor pendukung pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler antara lain
sarana dan prasarana yang memadai, komitmen kepala sekolah, guru dan
komite, serta orang tua dan siswa untuk mendukung kegiatan, dan
manajemen yang baik di luar sekolah.
Tidak ada kendala yang muncul atau menjadi kendala, namun solusi
terbaik segera dicari. Misalnya, jika TK merupakan kegiatan pemangku
kepentingan di luar sekolah yang dilaksanakan oleh TK, misalnya gerakan
membaca orang tua. Kegiatan ekstrakurikuler tetap dilaksanakan walaupun
dengan perencanaan yang kurang matang, sehingga pelaksanaannya
terkesan kurang disana-sini, namun tetap menghasilkan sesuatu yang
berharga bagi siswa. 
KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan ekstrakurikuler pendidikan anak usia dini di TK berlangsung
dalam empat tahapan: Pertama: Analisis persyaratan desain, jenis, latar
belakang, tujuan, anggaran, materi, alat penilaian, jadwal, sarana dan
prasarana, keluaran dan kriteria guru. Kedua, organisasi pembagian kerja,
wewenang dan tanggung jawab staf untuk kegiatan di luar sekolah. Ketiga,
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan perencanaan dan
penyelenggaraannya. Keempat, evaluasi kegiatan ekstrakurikuler. 
DAFTAR PUSTAKA
Gobel, E. Y., Yunus, R., & Mahmud, R. (2021). Implementasi Pendidikan Politik
Melalui Kegiatan Ekstra Kurikuler Di Sma Negeri 1 Kecamatan Bolaang Uki
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jambura Journal Civic Education,
1(1), 11–20. https://doi.org/10.37905/jacedu.v1i1.11131
Hasanah, U. (2017). Permainan Tradisional sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial Siswa. Journal An-Nafs: Kajian
Penelitian Psikologi, 2(1), 83–110. https://doi.org/10.33367/psi.v2i1.346
Komalasari, S., Maisarah, S., & Urrahmah, N. (2022). Analisis Jabatan Dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal Ilmu Manajemen Saburai (JIMS),
8(1), 91–101. https://doi.org/10.24967/jmb.v8i1.1620
Rosad, A. M. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan
Pembelajaran di Lingkungan Sekolah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan
Manajemen Pendidikan, 5(02), 173–190.

Anda mungkin juga menyukai